Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ameloblas menempatkan
kutikula gigi aselular dari
organ enamel, dan membentuk
REE muncul sebagai beberapa Reduced Enamel Epitelium
lapisan sel pipih yang menutupi (REE)
permukaan enamel baru
REE menyatu dengan epitel oral enzim dari REE menghancurkan bagian
tengah dari jaringan yang menyatu, dan keluar
yang melapisi rongga mulut melalui epitel oral di sekitar rongga mulut.
Erupsi
• Erupsi gigi dimulai ketika pembentukan rahang, sedangkan lig. Periodontal
berkembang setelah terinisiasi pembentukan akar
Post- Erupsi
• Setelah erupsi, gigi bergerak untuk menyesuaikan diri didalam soket.
• Gerakan dapat terjadi dalam arah aksial, mesial, atau distal.
Arathi Rao. 2008. Principles and Practice Of Pedodontics. 2nd Ed. Jaypee Brothers Medical Publisher: New
Delhi. Page : 62-64
Insisif sentral
mandibula maxilla
◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 4 ½ ◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 4 bulan
bulan dalam intra uterine dalam intra uterine.
◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 2 ½ bulan ◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 1 ½ bulan
pasca kelahiran pasca kelahiran
◦ Erupsi gigi sulung dimulai dari gigi insisivus ◦ Erupsi gigi sulung dimulai dari gigi insisivus
sentral mandibula saat anak berusia 6-10 sentral mandibula saat anak berusia 7 bulan
bulan
Illustrated Dental Embriology, Histology, and Anatomy 4th edition. Fehrenbacach and Popwicks. 2016. Elshevier hal: 262-263
Insisif lateral
mandibula maxilla
◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 4 ½ ◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 4 ½
bulan dalam intra uterine bulan dalam intra uterine
◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 3 bulan ◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 2 ½ bulan
pasca kelahiran pasca kelahiran
◦ Erupsi gigi sulung dimulai dari gigi insisivus ◦ Erupsi gigi sulung saat anak berusia 9-13
sentral mandibula saat anak berusia 7 bulan bulan
Illustrated Dental Embriology, Histology, and Anatomy 4th edition. Fehrenbacach and Popwicks. 2016. Elshevier hal: 262-263
Molar pertama
mandibula maxilla
◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 5 bulan ◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 5 bulan
dalam intra uterine dalam intra uterine
◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 5 ½ bulan ◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 6 bulan
pasca kelahiran pasca kelahiran.
◦ Erupsi gigi sulung saat anak berusia 12 ◦ Erupsi gigi sulung dimulai saat anak berusia
bulan.* 14-19 bulan.
Illustrated Dental Embriology, Histology, and Anatomy 4th edition. Fehrenbacach and Popwicks. 2016. Elshevier hal: 262-263
Kaninus
mandibula maxilla
◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 5 bulan ◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 5 bulan
dalam intra uterine. dalam intra uterine.
◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 9 bulan ◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 9 bulan
pasca kelahiran. pasca kelahiran.
◦ Erupsi gigi sulung dimulai saat anak berusia ◦ Erupsi gigi sulung dimulai saat anak berusia
16 bulan.* 18 bulan
Illustrated Dental Embriology, Histology, and Anatomy 4th edition. Fehrenbacach and Popwicks. 2016. Elshevier hal: 262-263
Molar kedua
mandibula maxila
◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 6 bulan ◦ Mineralisasi sudah dimulai sejak usia 6 bulan
dalam intra uterine. dalam intra uterine.
◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 10 bulan ◦ Enamel selesai terbentuk pada usia 11 bulan
pasca kelahiran. pasca kelahiran.
◦ Erupsi gigi sulung dimulai saat anak berusia ◦ Erupsi gigi sulung dimulai saat anak berusia
20 bulan.* 24 bulan
Illustrated Dental Embriology, Histology, and Anatomy 4th edition. Fehrenbacach and Popwicks. 2016. Elshevier hal: 262-263
Kronologi Perkembangan Gigi Sulung
◦ Lunt dan law menyimpulkan bahwa urutan kalsifikasi gigi sulung adalah :
1. Incisivus sentral
2. Molar pertama
3. Incisivus lateral
4. Kaninus
5. Molar 2
◦ Gigi rahang atas berkembang lebih cepat dari pada gigi rahang bawah, kecuali
gigi M2.
Arathi Rao. Principles and Practice Of PEDODONTICS 2 nd ed. New Delhi: JAYPEE BROTHERS MEDICAL; 2008. page 73
Mahkota Gigi
Mahkota gigi sulung relatif lebih pendek dibandingkan dengan
panjang akar (yaitu, rasio mahkota: akar yang lebih kecil)
McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 10th ed. St Louis: Elsevier; 2016. page 82
Akar
McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 10th ed. St Louis: Elsevier; 2016. page 82
Pulp and Root Canal Systems
◦ Ukuran pulpa relatif lebih besar di gigi primer.
◦ Proporsi tanduk pulpa lebih tinggi dan terletak lebih dekat ke DEJ dan ke
permukaan luar mahkota.
◦ Tanduk pulpa mesial lebih tinggi dari tanduk pulpa distal
◦ Ruang pulpa gigi molar mandibula primer biasanya lebih besar dari ruang
pulpa molar maksila primer.
◦ Sistem saluran akar gigi molar primer yang berkembang sepenuhnya adalah
sangat berliku dan kompleks.
McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 10th ed. St Louis: Elsevier; 2016. page 82
Hubungan Oklusi
Pada usia 3 tahun, oklusi dari
20 gigi primer biasanya
terbentuk. Hubungan bidang
istilah distal dari gigi molar
kedua yang berlawanan dapat
diklasifikasikan ke dalam satu
dari tiga kategori.
McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 10th ed. St Louis: Elsevier; 2016. page 383
Lengkung Gigi
◦ Baume melaporkan dua bentuk lengkung morfologis yang konsisten dari gigi-
geligi primer: baik ruang umum antara gigi hadir (tipe I) atau gigi berada di
kontak proksimal tanpa spasi (tipe II).
◦ Bentuk lengkung pada kedua jenis ini tampak bawaan daripada perkembangan
karena pola asli yang diperlihatkan saat erupsi dipertahankan dari usia 3 hingga 6
tahun.
◦ Pada Lengkung gigi sulung dijumpai diastema primate (primate space) di rahang
atas antara insisif lateral sulung dan kaninus sulung, di RB antara kaninus sulung
dan M1 sulung.
McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 10th ed. St Louis: Elsevier; 2016. page 416
Lengkung Gigi
McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for the child and adolescent. 10th ed. St Louis: Elsevier; 2016. page 416
Spacing in Deciduous Dentition
◦ Space biasanya ada di antara gigi sulung. Ruang-ruang ini disebut ruang
fisiologis atau ruang perkembangan.
◦ Kehadiran ruang dalam gigi utama adalah penting untuk perkembangan normal
dari gigi permanen.
◦ Jarak yang terlihat mesial ke kaninus maksila dan distal ke kaninus mandibula
lebih lebar daripada di daerah lain.
Arathi Rao. Principles and Practice Of PEDODONTICS 2 nd ed. New Delhi: JAYPEE BROTHERS MEDICAL; 2008. page 73
Spacing in Deciduous Dentition
◦ Ruang fisiologis ini disebut ruang Primate atau ruang Simian atau ruang
Anthropoid seperti yang biasa terlihat pada primata
◦ Ruang-ruang ini membantu dalam penempatan titik taring pada lengkung yang
berlawanan.
Arathi Rao. Principles and Practice Of PEDODONTICS 2 nd ed. New Delhi: JAYPEE BROTHERS MEDICAL; 2008. page 73
Hubungan Terminal Plane dari Geraham Sulung
◦ Hubungan mesio-distal antara permukaan distal
molar sulung kedua atas dan bawah disebut bidang
terminal. Mereka dapat terdiri dari 3 jenis seperti
yang diberikan oleh Baume:
◦ Flush terminal plane
◦ Fitur normal dari gigi sulung adalah bidang terminal flush
di mana permukaan distal molar sulung kedua atas dan
bawah berada di bidang vertikal yang sama.
Arathi Rao. Principles and Practice Of PEDODONTICS 2 nd ed. New Delhi: JAYPEE BROTHERS MEDICAL; 2008. page 73
Hubungan Terminal Plane dari Geraham Sulung
◦ Mesial step terminal plane
◦ Dalam jenis hubungan ini permukaan distal molar
sulung kedua bawah lebih mesial ke permukaan
distal molar sulung kedua atas.
Arathi Rao. Principles and Practice Of PEDODONTICS 2 nd ed. New Delhi: JAYPEE BROTHERS MEDICAL; 2008. page 73
Deep Bite
◦ Gigitan yang dalam dapat terjadi pada tahap awal
perkembangan.
◦ Tepi bawah insisal sering menghubungi daerah cingulum pada
gigi seri rahang atas. Gigitan dalam ini kemudian berkurang
karena faktor-faktor berikut.
◦ A. Erupsi gigi posterior permanen.
◦ B. Gesekan gigi seri.
◦ C. Gerakan ke depan dan ke bawah mandibula karena pertumbuhan.
Arathi Rao. Principles and Practice Of PEDODONTICS 2 nd ed. New Delhi: JAYPEE BROTHERS MEDICAL; 2008. page 73
PERIODE GIGI CAMPURAN
Periode selama gigi sulung dan gigi permanen berada didalam rongga
mulut pada waktu yang sama.
pada periode ini lengkung rahang atas & rahang atas terdiri dari gigi geligi
desidui & permanen
McDonald And Avery’s Dentistry For The Child And Adolescent. 2016.
Missouri: Elsevier. P: 460
periode transisi kedua
Arathi Rao. 2008, principles and practice of pedodontics jaypee brothers 2nd,ed.new delhi.page 75-76
ERUPSI GIGI
PERMANEN
◦ Gigi permanen erupsi ke dalam rongga mulut dalam posisi lingual ke akar gigi desidui.
Proses erupsi gigi non succedaneous serupa juga namun tidak ada
gigi desidui yang dicabut.
Jeffrey Okeson.2013. Management of Temporomandibular and Occlusion, Ed 7. Elsevier Mosby Co. St. Lois Missouri. Page 51
• Hubungan buccolingual yang normal membantu
memaksimalkan efisiensi otot-otot sambil meminimalkan
trauma pada jaringan lunak (dari menggigit pipi atau
lidah).
Jeffrey Okeson.2013. Management of Temporomandibular and Occlusion, Ed 7. Elsevier Mosby Co. St. Lois Missouri. Page 50
Angulasi gigi mandibula. Angulasi gigi rahang atas. Perhatikan
Perhatikan bahwa anterior dan bahwa anterior condong ke mesial
posterior condong ke mesial sedangkan gigi paling posterior menjadi
lebih distal dengan mengacu pada tulang
alveolar.
Jeffrey Okeson.2013. Management of Temporomandibular and Occlusion, Ed 7. Elsevier Mosby Co. St. Lois Missouri. Page 49
Angulasi gigi rahang atas. Angulasi gigi mandibula. Perhatikan
Perhatikan bahwa semua posisi bahwa semua posisi sedikit condong ke
agak miring secara bucal lingual
Jeffrey Okeson.2013. Management of Temporomandibular and Occlusion, Ed 7. Elsevier Mosby Co. St. Lois Missouri. Page 49
Jeffrey Okeson.2013. Management of Temporomandibular and Occlusion, Ed 7. Elsevier Mosby Co. St. Lois Missouri. Page 54
THANKYOU