Anda di halaman 1dari 24

RANGKA

MANUSIA
Angel D.S XI
IPA 3
Fungsi Rangka
 Memberi bentuk tubuh

 Menahan & menegakkan tubuh

 Melindungi organ – organ tubuh

 Sebagai alat gerak pasif

 Tempat melekatnya otot rangka


APA YANG
HARUS KITA
PELAJARI?
1. Pengelompokan 3. Jenis tulang
rangka manusia
Kartilago
Aksial Osteon
Apendikular
4. Proses
2. Bentuk tulang pembentukan tulang
Pipa, pipih, pendek, tidak beraturan Osteoblas
Sistem havers
Osifikasi
01 Pengelompokan
Rangka
Aksial

Rangka aksial adalah rangka sumbu tubuh yang


menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan serta perlindungan pada organ di
kepala, leher, dan badan.

Rangka aksial terdiri dari tulang tengkorak,


tulang dada, tulang rusuk, tulang ekor, dan ruas-
ruas tulang belakang.
Tulang
tengkora Tulang Tulang Tulang Tulang
k muka belakang dada rusuk
Apendikular

Rangka apendikular adalah rangka tambahan yang


berfungsi sebagai penggerak tubuh, dalam hal ini
yang menyusun alat gerak seperti tangan dan kaki.
Rangka ini meliputi anggota gerak atas (tungkai
depan/extremitas superior), anggota gerak bawah
(tungkai bawah/extremitas inferior), gelang bahu dan
gelang panggul.
Tulang
anggota
gerak atas
TULANG
ANGGOTA
TULANG
ANGGOTA GERAK
GERAK ATAS BAWAH
02 Bentuk Tulang
Tulang Pipa
TULANG
PIPA
diafise merupakan bagian tengah
tulang yang memanjang & di tengahnya
terdapat rongga

Epifise merupakan bagian ujung – ujung tulang yang


tersusun dari tulang rawan.

Pada metafise, terdapat cakra epifise, yaitu bagian


tulang pipa yang memiliki kemampuan untuk tumbuh
memanjang.

Contoh tulang pipa : tulang paha, betis, & tulang


kering.
Tulang Pipih
Tulang
Pendek
Tulang Tidak
Beraturan
03 Jenis Tulang
Tulang Rawan

Mercury is the closest


planet to the Sun

• Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel – sel tulang


rawan (kondrosit) yang mensekresikan matriks (kondrin)
berupa hialin / kolagen.

• Tulang rawan dibedakan menjadi 3 yakni hialin bewarna


putih kebiruan terdapat pada janin & ujung – ujung tulang.
• Sel – sel tulang banyak mengandung matriks
yang terdiri dari senyawa kalsium & fosfat yang
mengakibatkan tulang menjadi keras.
• Sel – sel tulang merupakan sel – sel penyusun
jaringan ikat khusus yang berasal dari sel – sel
mesenkim.
• Sel-sel mesenkim banyak terdapat karena adanya • Tulang lama senantiasa mengalami proses daur ulang
peningkatan suplai darah dan membentuk calon sel-sel materi untuk pembentukan tulang. Matriks penyusun
tulang (osteogenik atau osteoprogenitor). tulang memiliki berat sekitar 65% berat seluruh tulang.

• Tulang terdiri dari osteosit dan matriks. Osteosit • Jenis-jenis matriks penyusun tulang yaitu semen, kolagen
merupakan sel-sel tulang matang pembentuk tulang. dan mineral. Semen tersusun oleh senyawa karbohidrat.
Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas Kolagen berbentuk seperti serabut. Kolagen yang diikat
oleh sel tulang akan memberikan ciri tulang yang keras.
merupakan sel-sel tulang muda. Selain osteoblas,
Apabila tulang tidak mengandung kolagen, tulang akan
terdapat osteoklas yang merupakan sel-sel berinti
menjadi rapuh. Mineral yang umum terdapat dalam
banyak yang berfungsi untuk memindahkan matriks
matriks berupa kalsium karbonat dan kalsium fosfat.
dari tulang lama dan menyisakan ruang untuk
Mineral tersebut akan menentukan kelenturan tulang
pembentukan tulang baru.
namun hanya konsentrasi kalsium yang menyebabkan
tulang menjadi keras.
Proses
04 Pembentukan
Tulang
Osteosit : sel – sel tulang matang pembentuk tulang
Osteoblas / osteogenic : sel sel tulang muda • Rangka manusia sudah mulai dibentuk pada akhir bulan
Osteoklas : sel – sel berinti banyak yang berfungsi untuk kedua stadium embrio, tetapi masih dalam bentuk
memindahkan matriks dari tulang lama & menyisakan tulang rawan ( Kartilago). Pembentukan tulang berawal
ruang untuk pembentukan tulang baru dari kartilago (berasal dari mesenkim).
• Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh
Osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas
membentuk osteosit (sel-sel tulang). Sel-sel tulang dibentuk
dari bagian dalam dan terus berlanjut ke bagian luar
sehingga proses pembentukan tulang menjadi konsentris.
Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah
dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS.

• Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang


menyebabkan tulang menjadi keras. Disekitar saluran
havers terdapat lamela konsentris berupa matriks berbentuk
cincin yang mengandung kalsium. Diantara lamela
konsentris terdapat zona kosong yang disebut kanalikuli.
Kanalikuli berupa saluran kecil berisi cairan ekstraseluler.
Kanalikuli menghubungkan lakuna satu dan lakuna
lainnya dengan saluran havers. Lakuna merupakan ruang
tempat terdapatnya osteosit.

Anda mungkin juga menyukai