2. Analisis kadar air relatif 1. Analisis kadar air Wujud zat penyusun tanaman • Tubuh tanaman tersusun oleh tiga wujud materi, yaitu padat, cair dan gas. • Materi padat dan cair jumlahnya lebih banyak daripada gas • Materi padat terdiri atas zat yang tidak larut dalam air. • Materi cair berupa larutan, yang tersusun oleh air dan zat terlarut Kandungan air dalam tanaman Kandungan air dalam tanaman bervariasi menurut - jenis tanaman, - tahap pertumbuhan dan perkembangan - serta kondisi tanamannya yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Metode analisis kadar air • Metode thermogravimetry Metode ini berdasar pada proses pemanasan dan penimbangan organ tanaman. Pemanasan berguna untuk menghilangkan air dari organ tanaman melalui proses penguapan (transpirasi) Penimbangan berguna untuk mengetahui berat organ tanaman sebelum dan setelah pemanasan, yaitu berat organ tanaman segar dan berat organ tanaman kering Teknik pemanasan organ tanaman • Pemanasan tanaman dapat dilakukan secara 1. alami dengan cahaya matahari, 2. dengan bantuan alat pemanas 3. kombinasi 1 dan 2 Perbandingan metode pemanasan Pemanasan secara alami biasanya memerlukan waktu lebih lama karena dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Pemanasan dengan alat pemanas akan lebih cepat dan tidak dipengaruhi oleh cuaca.
Untuk organ tanaman yang tebal sebaiknya
dengan cara kombinasi Lama pemanasan • Lama pemanasan akan bervariasi tergantung pada macam organ tanaman dan suhunya • Pemanasan dihentikan ketika tidak ada lagi air dalam organ tanaman yang dapat dihilangkan • Pada kondisi itu, ketika organ tanaman ditimbang beratnya tidak berubah (konstan / tetap) Penghitungan kadar air Rumus; (A – B) x 100% A A = Berat organ tanaman segar B = Berat organ tanaman kering
A - B = jumah air dalam organ tanaman yang
hilang pada waktu pemanasan Contoh kadar air dalam buah segar • Durian 65% • Nenas 85% • Jeruk 87% • Pepaya 89% • Tomat 94% • Mentimun 95% • Semangka 97% Pengukuran kadar zat padat • Senyawa kimia penyusun struktur tubuh tanaman misalnya protein, lipida, dan karbohidrat pdu memiliki titik didih lebih tinggi dibanding air. • Pada suhu ketika air mendidih (berubah wujud dari cair ke gas) senyawa tsbt belum menguap • Shg ketika air hilang, senyawa tsb akan tersisa sbg total zat padat. Kadar zat padat
• Kadar zat padat= berat organ kering x 100%
berat organ segar Atau 100 % - kadar air % Kelemahan metode 1. Pada pemanasan dapat terjadi kehilangan senyawa volatil (senyawa yang mudah menguap) • Senyawa tersebut yang menunjang aroma organ tanaman • Karena jumlahnya sangat sedikit, dalam perhitungan di atas diabaikan 2. Bersifat destruktif 3. Berlangsung lama (time consuming) Keuntungan metode • Cukup akurat • Relatif murah • Mudah dikerjakan 2. Analisis kadar air relatif daun • Kadar air relatif atau turgiditas relatif dari daun merupakan pengukuran kadar air yang ada pada daun pada suatu waktu dibandingkan dengan kadar air maksimum yang dapat dicapai daun tsb
• Relative water content or Relative turgidity of leaf is a
measurement of its hydration status (actual water content) relative to its maximal water holding capacity at full turgidity.
• RWC provides a measurement of the ‘water deficit’ of the leaf, and
may indicate a degree of stress expressed under drought and heat stress. Hubungan kadar air relatif dengan kondisi daun • around 98% in turgid leaf (tidak kurang air) • 60 – 70% in wilting leaf (daun layu) • 40% in severely desiccated and senescing leaves (daun layu dan mengering) Metode pengukuran • Fresh leaf samples of field grown crops are first weighed (Fresh leaf weight / Berat daun segar / BDS) • Then placed in water, chilled overnight, and re-weighed (turgid leaf weight/ Berat daun turgid / BDT) • At last the leaf is oven dried and weighed (dried leaf weight / Berat daun kering / BDK). Rumus kadar air relatif
• K.A.R = BDS – BDK X 100
BDT - BDK Sources of error in the estimation of RWC can be summarized as
1. change in dry weight (mainly due to
respiratory losses), 2. increases in water content in excess of full turgidity 3. water accumulation in intercellular spaces Waktu pengambilan contoh daun • Daun dipotong ketika permukaannya tidak basah akibat embun, hujan dan penyiraman air. • Waktu antara jam 10 pagi dan 14 sore krn pada periode ini cahaya mth dan suhu paling stabil. Peralatan Take the following equipment to the field: • Scissors • pastic bag / tabung bertutup sbg wadah daun • Cool box and, required in the laboratory: • Semi-analytical balance • Distilled water • Blotting paper • Oven note • Select the top-most fully expanded leaf receiving sunlight or select leaves down the canopy profile. • Leaf sampling should be achieved as quickly and efficiently as possible, and • use the shade of the sampler’s body when cutting and holding the samples. • All weights should be recorded to the nearest milligram (3 d.p.). prosedur 1. Timbang wadah kosong (Berat wadah kosong /BW) 2. Pangkas daun terpilih dan masukkan kewadah plastik kmd tutup dan tempatkan ke kotak tidak tembus cahaya agar tidak tjd kehilangan air. 3. Timbang wadah plastik berisi daun (Berat wadah plastik berisi daun segar/BWDS) 4. Buka wadah plastik berisi daun dan isi dengan sedikit akuades, simpan ditempat sejuk dan gelap selama 24 jam agar turgid 5. Keluarkan daun turgid dari wadah plastik, usap dengan kertas tissue sampai permukaan daun tidak basah 6. Timbang daun turgid yang permukaannya tidak basah (Berat daun turgid / BDT) 7. Keringkan daun dalam oven pada suhu 70oC sampai berat konstan 8. Timbang daun kering (Berat daun kering / BDK 9. Buat perhitungan kadar air relatif daun tsb. perhitungan • Berat daun segar BDS = BWDS – BW • Berat daun turgid = BDT • Berat daun kering = BDK Masukkan data ke rumus di atas