Anda di halaman 1dari 14

KHAWARIJ

Khawarij
• Pada mulanya merupakan gerakan politik, tetapi kemudian bergeser menjadi
aliran teologi. Gerakan ini lahir antara tahun 38 H/658 M dan 39 H/659 M.
• Pada mulanya kaum Khawarij pendukung Khalifah Ali bin Abi Talib, tetapi
kemudian keluar dari kelompok Ali bahkan memusuhinya setelah terjadi
peperangan antara Ali bin Abi Talib dengan Mu’awiyyah yang disebut perang
Siffin (657 M) di Daumatul Jandal.
• Pembelotan kaum Khawarij karena kekalahan diplomatis politis Ali bin Abi
Thalib dari Mu’awiyyah dalam tahkim (arbitrase).
• Kaum Khawarij tidak setuju dengan tahkim, mereka meninggalkan barisan
Ali karena kecewa.
• Mereka keluar dari Kufah menuju Harurah, sebuah perkampungan
yang tidak jauh dari Kufah.
• Di kampung ini mereka menghimpun jama’ah kemudian melakukan
aktivitas peribadatan dan kemasyarakatan.
• Begitu melekatnya kaum Khawarij dengan perkampungan ini, mereka
dijuluki sebagai kaum Haruriyah.
• sebutan lainnya adalah Syurah, yang berarti “menjual”, maksudnya
kaum Khawarij rela “menjual” jiwa dan raganya kepada Allah SWT.
‫وف بِالْعِبَ ِاد‬‫ء‬‫ر‬ ‫ه‬َّ
‫ل‬
ٌ َُ ُ َ ‫ال‬
‫و‬ ۗ ِ
‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ِ
‫ات‬‫ض‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫اء‬ ‫غ‬ِ‫ت‬‫اب‬ ‫ه‬‫س‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ي‬ِ
‫ر‬
َ َْ َ َ ْ ُ َ َْ ْ َ ْ َ‫ش‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ِ
‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬
َ َ‫و‬
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena
mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-
hamba-Nya (QS. Al-Baqarah:207)
• disebut juga kaum al-Muhakkimah berdasar pada semboyan mereka
yang berbunyi “la hukma illa li Allah” (=tidak ada hukum kecuali
hukum Allah SWT), atau “la hakama illa Allah” (tidak ada perantara
selain Allah SWT).
• pendapat mereka didasarkan pada firman Allah SWT yang berbunyi
“Ínil-hukmu illa li-Allah”
‫قُل إِيِّن َعلَ ٰى َبِّينَ ٍة ِم ْن َريِّب وَك َّذ ْبتُ ْم بِِه ۚ َما ِعْن ِدي َما تَ ْسَت ْع ِجلُو َن بِِه ۚ إِ ِن احْلُ ْكم إِاَّل‬
ُ ِ‫اصل‬
ِ ‫ص احْل َّق ۖ وهو خير الْ َف‬ َ ِ ِ ْ
‫ني‬
َ ُْ َ َ ُ َ َ ُّ ُ َ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ه‬ َّ
‫ل‬
Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al
Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku
apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya.
Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang
sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik". (QS. Al-
An’am:57)
• Di samping itu, lawan-lawan kaum Khawarij sering menjuluki mereka
dengan sebutan kelompok al-Mariqah, yang secara harfiah berarti
“anak panah yang keluar dari busurnya”.
• Kelompok ini disebut demikian karena pendapat dan pendirian
mereka dinilai kaku, laksana anak panah yang lepas dari busurnya
tanpa dibidikkan lebih dahulu, sehingga keluar tanpa kendali.
• sebutan yang paling populer digunakan di dunia Islam ialah Khawarij,
yang secara etimologis berakar dari kata kerja kharaja (telah keluar).
Lalu menjadi kata pelaku khaarij (orang yang keluar) jamaknya adalah
khawarij (orang-orang yang keluar).
• disebut demikian karena mereka keluar dari barisan Ali bin Abi Talib,
bahkan memisahkan diri dari jama’ah kaum muslim.
Pembunuhan Ali bin Abi Thalib
• secara pelan-pelan kaum Khawarij dapat meraih simpati dari banyak
orang, sehingga menjadi kuat.
• Setelah merasa kuat, Khawarij tidak segan-segan menampakkan sikap
permusuhan terhadap Mu’awiyah bin Abu Sufyan dan Ali bin Abi
Thalib.
• Untuk tujuan mengalahkan lawan-lawannya itu, kaum Khawarij
berhasil membina kader-kader militan, antara lain Abdurrahman bin
Muljam. Ia dapat menyelinap masuk Masjid Kufah dan membunuh Ali
bin Abi Talib (40 H/661 M) yang sedang melakukan shalat subuh.
Gerakan pemikiran
• Dalam perkembangan selanjutnya, Khawarij bergeser menjadi
gerakan pemikiran Islam.
• Mereka tidak hanya memiliki doktrin politik kenegaraan, tetapi juga
membangun konsep teologi, fiqih, dan berbagai bidang pemikiran
lainnya.
doktrin politik khawarij
• Seorang khalifah harus benar-benar memiliki iman dan amal yang
utuh.
• Jika seseorang telah diangkat menjadi khalifah, tetapi ternyata tidak
memiliki kecakapan dalam melaksanakan kewajiban, maka ia harus
diberhentikan (dimakzulkan) dan diganti oleh yang lain.
• Demikian pula halnya dengan khalifah yang sesat, (menurut mereka,
seperti khalifah Ali bin Abi Thalib yang telah menerima tipu muslihat
Mu’awiyah yang berkedok tahkim).
• kaum Khawarij tidak dapat menerima kebenaran ungkapan yang
menyatakan “kepala negara (imam) itu harus dari kalangan kaum
Quraisy”.
• Lebih dari itu, kaum Khawarij juga menolak pemikiran kaum Syi’ah
yang memandang bahwa jabatan khalifah (imam) hanya milik
keluarga Nabi Muhammad SAW (ahlulbait), yaitu Ali bi Abi Thalib dan
keturunannya.
• Menurut kaum Khawarij, kedua pemikiran tersebut tidak dapat
diterima karena bersifat diskriminatif, suatu sikap yang sejak awal
Islam telah dilarang oleh Nabi Muhammad SAW.
Bidang Teologi
• Dalam bidang teologi, konsep pemikiran Khawarij yang paling
menonjol ialah hal keutuhan.
• Iman harus mencakup pengakuan (al-iqrar) dengan lisan, pembenaran
yang mantap dalam hati (at-tasdiq bi al-qalb), dan perwujudannya
dalam perbuatan lahir (al-‘amal bi al-arkan).
• kaum Khawarij yang ekstrem, orang yang mengakui keesaan Allah
SWT dan meyakini kenabian Muhammad SAW, tetapi tidak
mengamalkan perintah agama serta melakukan dosa besar, termasuk
golongan kafir dan boleh diperangi, bahkan boleh dibunuh.
Keberlangsungan Khawarij
• karena menganut paham serta sifat keras dan karena faktor politik
yang tidak mendukung, kaum Khawarij sebagai gerakan keagamaan
dan lebih-lebih sebagai gerakan politik dapat dikatakan nyaris hilang
dari masyarakat Islam kini.
• Dari sekian banyak kelompok Khawarij, hanya kaum Ibadiyyah (di
Maroko) yang masih dapat bertahan.
• Mereka tinggal di Maroko dan sebagian negara-negara Islam Afrika,
itu pun bukan dalam bentuk gerakan teologis, apalagi dalam wujud
kekuatan politik.

Anda mungkin juga menyukai