Anda di halaman 1dari 26

Arthritis pirai (gout)

PENDAHULUAN

Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang


mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut.
Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari
pada wanita. Pada pria sering mengenai usia
pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya
mendekati masa menopause.
Artritis pirai (gout) disebabkan oleh
deposisi kristal - monosodium urat
(MSU) yang terjadi akibat supersaturasi
cairan ekstra selular dan mengakibatkan
satu atau beberapa manifestasi klinik.
What are the symptomps of gout ?

a. Asymptomatic hyperuricemia
b. Acute gouty arthritis
c. Intercritical gout
d. Chronic tophaceous gout
Epidemiologi
Gout atau pirai adalah salah satu tipe dari athritis.
Berdasarkan data yang diperoleh, gout diperkirakan
mempengaruhi 2,1 juta penduduk Amerika (1,56 juta
pria dan 550 ribu orang wanita) atau dapat dijumpai
lebih banyak pada pria daripada wanita. Akhir – akhir
ini, Epidemiologi dari arthritis gout meningkat tidak
hanya di negara Amerika, tetapi juga di negara
lainnya.
Patofisiologi
• Pada manusia, asam urat merupakan produk akhir degradasi
purin.
• Purin yang menghasilkan asam urat dapat berasal dari tiga
sumber, yaitu purin dari makanan, konversi asam nukleat,
sintesis basa purin.
• Ketidaknormalan sistem enzim yang mengatur metabolisme
purin dapat menyebabkan overproduksi asam urat.
• Asam urat dapat pula dihasilkan berlebih sebagai
konsekuensi peningkatan pemecahan asam nukleat
jaringan.
Sekitar dua pertiga asam urat yang dihasilkan setiap
hari diekskresikan melalui urin.
Individu normal memproduksi 600-800 mg asam
urat setiap hari dan mengekskresikan kurang dari
600 mg asam urat melalui urin.
Deposisi kristal urat pada cairan sinovial
menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan
pemeabilitas vaskular.
Nefrolitiasis asam urat terjadi pada 10-25 % pasien
dengan gout.
Tofi atau deposit urat merupakan hal yang tidak
biasa pada individu dengan gout dan merupakan
komplikasi hiperurisemia yang lambat.
Gambar kristal asam
urat

Gambaran tofi pada


arthritis gout
• Tofi atau tofus itu sendiri terdiri dari kristal-
kristal urat yang dikelilingi oleh benda-benda
asing yang meradang termasuk sel-sel raksasa
(giant cells). Penderita arthritis gout ini
seringkali mengalami serangan pada malam
hari. Biasanya hari sebelum serangan
penderita tampak segar bugar tanpa keluhan,
Tiba - tiba pada tengah malam menjelang pagi
terbangun oleh adanya rasa sakit yang hebat.
Manifestasi Klinik
Serangan akut arthritis gout ditandai dengan onset rasa
nyeri yang menyiksa, pembengkakan dan inflamasi.
Meskipun serangan akut arthritis gout dapat terjadi
tanpa penyebab yang jelas, serangan dapat ditimbulkan
oleh stress, trauma, konsumsi alkohol, infeksi, operasi,
penurunan kadar asam urat serum yang cepat.
Daerah yang khas yang sering mendapat serangan
adalah pangkal kaki sebelah dalam ( Pedagra ), bagian
ini tampak membengkak, kemerahan – merahan dan
nyeri sekali bila disentuh.
DIAGNOSIS
Didapatkan kristal monosodium urat yang
khas di dalam cairan sendi

Didapatkan kristal monosodium urat di dalam


tofus atau tofi yang dibuktikan dengan
pemeriksaan kimiawi atau mikroskop
polarisasi

Ditemukan fenomena klinik, laboratorium,


sinar X, yaitu :
DIAGNOSIS
1) Lebih dari satu kali serangan arthritis akut
2) Inflamasi maksimal terjadi dalam satu hari
3) Serangan artritis pada sendi (monoartritis)
4) Terlihat kemerahan pada sendi
5) Serangan satu sisi termasuk sendi tarsal
6) Kecurigaan adanya tofi
7) Hiperurisemia
8) Pembengkakan asimetrik pada satu sendi (dengan sinar X)
9) Kista subkortikal tanpa erosi (sinar X)
10) Tidak ditemukan kuman pada saat serangan dan inflamasi
Hasil Pemeriksaan
• Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah
( > 6 mg % ). Pemeriksaan kadar asam urat ini
akan lebih tepat lagi bila dilakukan dengan
cara enzimatik (penyimpangannya kecil),
kadang-kadang disertai leukositosis ringan.
• Laju endapan darah sedikit naik.
• Kadar asam urat dalam urin juga sering tinggi
( > 500 mg % /liter per 24 jam urin).
Lanjutannya…
• Ditemukan gambaran kristal asam urat
(berbentuk lidi) pada sediaan mikroskopik dari
cairan tofi (tofus) atau cairan yang berwarna
putih seperti susu dan kental.

Hasil pemeriksaan cairan tofi (tofus) merupakan


diagnosis yang penting dalam arthritis gout
atau pirai.
penatalaksanaan terapi
Non-Farmakologi :
Pasien dianjurkan untuk mengurangi konsumsi
makan yang tinggi mengandung purin (daging),
menghindari alkohol, dan menurunkan berat
badan
jika obesitas.

Farmakologi :
a. NSAID (Non-steroid Anti Inflamasi drugs)
b. Kortikosteroid
Non-Steroid Anti Inflamasi Drugs ( NSAID )

NSAID adalah obat-obat yang dapat mengurangi


• peradangan jaringan, nyeri dan bengkak.

Dalam dosis penuh yang lazim, NSAID memperlihatkan


• efek analgesik yang bertahan lama dan membuatnya
• sangat berguna pada pengobatan nyeri berlanjut atau
• nyeri berulang akibat radang.

NSAID dikontra indikasikan untuk pasien dengan riwayat


• hipersensitivitas terhadap asetosal atau NSAID lainnya.
NSAID sebaiknya tidak diberikan kepada pasien yang mengidap tukak
lambung aktif.
NSAID harus digunakan dengan hati-hati pada pasien usia lanjut, pada
gangguan alergi, selama kehamilan dan menyusui, dan pada gangguan
koagulasi
Pemberian NSAID harus hati-hati pada pasien gagal ginjal, payah
jantung, atau gagal hati.
Efek samping : Pada saluran cerna, mual, diare, pendarahan, tukak, reaksi
hipersensitivitas, sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan pendengaran
( Tinnitus, fotosensitivitas, dan hematuria).
NSAID dapat juga menyebabkan kerusakan hati, alveolitis, pankreatitis,
dan perubahan pada mata.
Contoh : Ibuprofen. Asam mefenamat, Naproxen, piroxicam.
Kortikosteroid
Memiliki aktivitas glukokortikoid dan mineralkortikoid sehingga
memperlihatkan efek yang beragam sebagai anti inflamasi.

Kerja obat ini sangat rumit dan bergantung pada kondisi


hormonal seseorang.

Kortikosteroid bekerja melalui interaksinya dengan


protein reseptor yang spesifik di organ target, untuk
mengatur suatu ekspresi genetik yang selanjutnya akan
menghasilkan perubahan dalam sintesis protein lain.
Lanjutannya
Kontra Indikasi : Infeksi sistemik, kecuali bila diberikan antibiotik
sistemik.

Pengunaan kortikosteroid jangka lama akan menimbulkan efek


samping akibat khasiat glukokortikoid maupun khasiat
mineralkortikoid, meliputi : Diabetes dan osteoporosis.

Pemberian dosis tinggi dapat menyebabkan nekrosis avaskular


• dan sindrom Cushing yang sifatnya berpulih dan
• dapat juga terjadi gangguan mental, euphoria, dan
• miopati.

• Contoh : Dexametason, Hidrokortison, Kortison dan Triamsinolon


Kolkisin
Kolkisin cepat diabsorpsi setelah pemberian oral.
Konsentrasi plasma puncak dicapai dalam 0,5 hingga
2 jam dan banyak ditemukan di ginjal, hati dan limpa.
Kolkisin di metabolisme di hati dan ekskresi terjadi
terutama oleh ginjal dan empedu.
Kolkisin menunjukkan efeknya dengan mengurangi
respon inflamasi terhadap kristal yang terdeposit dan
juga dengan mengurangi fagositosis.
Hati – hati pada pasien usia lanjut, payah jantung,
gagal hati dan gagal ginjal.
Efek samping : Mual, muntah, nyeri perut, diare
berat, pendarahan saluran cerna, ruam, kerusakan
pada ginjal dan hati

Kontra indikasi : Wanita hamil dan menyusui

Interaksi obat dengan siklosporin dapat


meningkatkan
risiko nefrotoksisitas dan miotoksisitas
(menaikkan kadar plasma siklosporin)
Alopurinol
Inhibitor xanthin oksidase dan mempengaruhi
perubahan hipoxanthin menjadi xanthin.
Waktu paruh metabolitnya panjang, sehingga
dapat diberikan sehari sekali.
Hampir 90 % obat ini diabsorpsi di saluran cerna.
Allopurinol diekskresi oleh filtrasi glomerulus.
Indikasi : Profilaksis gout, batu asam urat dan
kalsium oksalat di ginjal.
Hati – hati pada pasien gagal hati dan ginjal.
Interaksi obat dengan penghambat ACE, anti koagulan, siklosporin.

Dosis oral harian sebesar 300 mg, tetapi adakalanya diperlukan


dosis sebesar 600 – 800 mg/hari.

Efek samping :
• a. Ruam
• b. Gangguan saluran cerna
• c. Sakit kepala
• d. Vertigo
• e. Mengantuk
• f. Hipertensi
Probenesid
• Agen pemblok tubulus ginjal, 85 – 95 % obat ini terikat pada protein.

• Menghambat reabsorpsi asam urat pada tubulus proksimal sehingga


meningkatkan ekskresi asam urat dan mengurangi konsentrasi urat
serum.

• Indikasi : Profilaksis gout, pengurangan ekskresi tubular penisilin


dan sefalosporin tertentu.

• Kontra indikasi : Riwayat gangguan darah, nefrolitiasis, serangan


gout akut, Hindari asetosal dan salisilat.
• Efek samping : Mual, muntah, sering buang air
kecil, sakit kepala, muka merah, pusing, ruam,
nekrosis hati dan anemia aplastica.

• Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian


oral, menghasilkan konsentrasi plasma puncak
dalam 2-4 jam, dan diekskresikaan dalam urin.
Sulfiniprazon
Indikasi : Profilaksis gout dan hiperurisemia.
Interaksi obat dengan analgetik, antikoagulan,
anti diabetika, anti epileptika, dan teofilin.
Efek samping :
• a. Gangguan saluran cerna
• b. Reaksi alergi kulit
• c. Pendarahan di saluran cerna
• d. Gagal ginjal akut
• e. Hepatitis

Anda mungkin juga menyukai