Anda di halaman 1dari 13

Kerangka

Konseptual
Menurut Standar
Akuntansi

0LEH : RIZKY F.H SAGALA


NIM : 7173220022
Pengertian Kerangka Konseptual:
Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna
eksternal.
Tujuan Kerangka Konseptual adalah untuk membantu:
• Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam pengembangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) baru dan dalam melakukan
tinjauan atas SAK yang ada;
• DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan,
standar akuntansi, dan prosedur yang terkait dengan penyajian
laporan keuangan dengan menyediakan dasar untuk
mengurangi jumlah alternatif perlakuan akuntansi yang
diizinkan oleh SAK;
• DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal;
• penyusun laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang
berkenaan dengan hal-hal yang belum diatur dalam PSAK;
• auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan
keuangan telah sesuai dengan SAK;
• pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan
informasi dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
SAK; dan
• untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik
dengan pekerjaan DSAK IAI tentang pendekatannya dalam
penyusunan SAK .
Kerangka Konseptual bukan merupakan PSAK sehingga tidak
mendefinisikan standar untuk pengukuran atau isu pengungkapan
tertentu. Kerangka Konseptual ini tidak mengungguli PSAK
tertentu.

DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus yang jarang terjadi


mungkin terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK.
•Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam PSAK
mengungguli persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual.
•Akan tetapi, karena DSAK IAI akan dipandu oleh Kerangka
Konseptual dalam pengembangan SAK baru dan dalam melakukan
peninjauan SAK yang ada, maka konflik antara Kerangka
Konseptual dan SAK akan terselesaikan seiring dengan berjalannya
waktu.
Kerangka Konseptual Laporan
Keuangan

Kerangka Konseptual Laporan Keuangan, laporan keuangan merupakan bagian dari standar


akuntansi keuangan. Sama seperti Akuntansi Keuangan, laporan ini juga memiliki kerangka
konseptual. Kerangka konseptual laporan keuangan ini dipengaruhi oleh lingkungan tempat
kerangka tersebut dikembangkan. Setidaknya, kerangka ini bisa dibagi menjadi tiga level:
• Level Pertama yaitu Tujuan Utama yang terdiri Tujuan Pelaporan Keuangan,
• Level Kedua yaitu Konsep Fundamental yang terdiri dari Karakteristik Kualitatif Informasi
Akuntansi dan Elemen Laporan Keuangan,
• Level Ketiga yaitu Konsep Pengakuan dan Pengukuran yang terdiri dari komponen Asumsi,
Prinsip, dan Batasan
Level 1 “Tujuan Utama Pelaporan Keuangan”
Pelaporan keuangan dibuat dengan Laporan keuangan ini digunakan oleh
tujuan tertentu dan pasti yaitu banyak pihak dengan berbagai
sebagai media pemberi informasi kepentingannya masing-masing. Maka
yang diharapkan memiliki manfaat dari itu, pelaporan keuangan ini memiliki
terhadap para pembuat keputusan; tujuan tersendiri yang bisa kita
membantu menentukan jumlah, klasifikasikan menjadi 3 bagian besar,
waktu, hingga memperkirakan yaitu tujuan secara luas, tujuan secara
ketidakpastian aliran kas yang sempit, dan tujuan yang terakhir. Laporan
mungkin terjadi; sampai menyediakan keuangan memiliki tujuan secara luas
informasi yang memuat sumber- sebagai pemuat informasi untuk
sumber ekonomi, tuntutannya, dan penggunanya dalam pembuatan
perubahan yang mungkin terjadi di keputusan
dalamnya
Tujuan secara sempit laporan ini adalah
penyampaian informasi yang memiliki kaitan
dengan kepentingan berbagai pihak. Lantas,
tujuan yang terakhir adalah menyampaikan
informasi yang bisa berfungsi menentukan
prospek aliran kas suatu bisnis.
Level 2 “Konsep Fundamental”

Dalam level dua ini, konsep fundamental merupakan dasar


yang menjembatani antara permasalahan tujuan akuntansi
serta bagaimana dengan akuntansi yang menyangkut
masalah pengakuan serta pengukuran. Fundamental sendiri
dimaknai 2 sebagai konsep dasar, konsep yang berfungsi
dalam memberikan petunjuk untuk memilih kejadian,
mencatat kejadian, meringkasnya dan mengkomunikasikan
nya kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Level
dua ini memiliki 2 poin penting yang termasuk dalam konsep
fundamental laporan keuangan yaitu :
• Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
•  Elemen Laporan Keuangan
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

• Karakteristik kualitatif informasi keuangan


mengidentifikasi jenis informasi berguna untuk investor
dan investor potensial, pemberi pinjaman, serta kreditor
untuk membuat keputusan mengenai entitas.
• Karakteristik kualitatif diterapkan untuk informasi
keuangan yang tersedia dalam laporan keuangan, dan
juga informasi keuangan yang tersedia dengan cara
lainnya.
• Karakteristik kualitatif informasi keuangan diterapkan
untuk informasi keuangan yang tersedia dalam laporan
keuangan, dan juga informasi keuangan yang tersedia
dengan cara lainnya.
• Biaya merupakan kendala pervasive dalam
menyediakan informasi keuangan.
• Pertimbangan penerapan karakteristik kualitatif dan
kendala biaya berbeda untuk jenis informasi yang
berbeda.
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi memiliki karakteristik yang membuatnya


bisa dinilai tentang kepantasannya untuk digunakan. Karakteristik
tersebut merupakan karakteristik tipe kualitatif yang artinya
pengukuran nya bukan dengan angka dan satuan pasti, namun
dilihat dari beberapa variabel seperti siapa pembuat keputusan dan
bagaimana kepahaman nya, variabel kualitas utama informasi
akuntansi yang harus relevan dan bisa dipercaya, hingga memiliki
kekuatan untuk dibandingkan (comparability) dan konsistensi
Karakter relevan dan bisa dipercaya pun memiliki sub karakter
lagi yang memperkuat informasi akuntansi tersebut sebagai
informasi yang kuat. Sub karakter relevan adalah memiliki
keunggulan nilai prediksi (prediktif value), nilai balikan (feedback
value) dan ketepatan waktu (timelines). Sedangkan karakter bisa
dipercaya terdiri dan sub karakter memiliki daya uji
atau verifiability, tidak memihak alias netal (neutrality), dan bisa
disajikan apa adanya (representational faithfulness).
Elemen Laporan Keuangan

Sebuah laporan keuangan harus memuat elemen-elemen


utama yang menjadikannya lengkap dan layak
digunakan. Elemen utama laporan keuangan tersebut
antara lain: aktiva, pasiva, ekuitas, investasi, distribusi,
pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian..
Level 3 “Konsep Pengakuan dan Pengukuran”

Asumsi Dasar
Entitas Ekonomik menjelaskan kegiatan ekonomi sebuah badan
Poin ini penting untuk dipahami sehingga
usaha mampu diakumulasikan dan dilaporkan dengan
kita bisa mengerti cara-cara tertentu yang
asumsi suatu badan usaha terpisah dari pemilik maupun unit bisnis
dilaporkan dalam laporan keuangan.
lainnya. Kesinambungan Usaha membuat kita beranggapan bahwa
Inilah dasar struktur akuntansi keuangan.
suatu badan usaha adalah hal yang tidak akan pernah putus dan
Asumsi dasar dibagi menjadi empat
akan selalu berjalan hingga jangka waktu yang lama. Satuan
bagian dasar antara lain: entitas
Moneter di sini menjelaskan uang sebagai satuan persamaan yang
ekonomik, kesinambungan usaha, unit
bisa menghubungkan kegiatan-kegiatan ekonomi sekaligus sebagai
moneter, dan periodisasi akuntansi.
unit moneter yang memberikan dasar tepat untuk pengukuran serta
analisis dalam akuntansi. Periodisasi menganggap umur suatu
badan usaha dianalogikan bisa dibagi dalam beberapa periode
waktu guna menyajikan laporan keuangan..
Prinsip dikenal sebagai pedoman untuk mengakui
transaksi badan usaha dan ini berkaitan dengan
bagaimana aktiva, pasiva, pendapatan, dan biaya
diidentifikasi, diukur, sampai dengan dilaporkan.
Empat prinsip yang dikenal dalam akuntansi adalah
Kos Historis, Pengakuan Pendapatan, Penandingan,
dan Pengungkapan Penuh.

Kos Historis menjelaskan tentang pengakuan aktiva


dan kewajiban setara dengan kos atau harga
PRINSIP
perolehan. Pengakuan Pendapatan merupakan
prinsip dasar untuk mengakui pendapatan dengan
memenuhi syarat telah atau bisa direalisasikan dan
telah menjadi hak. Penandingan adalah prinsip yang
menyebutkan biaya harus disetarakan dengan
pendapatan secara layak pada periode tertentu.
Sementara itu prinsip Pengungkapan Penuh
merupakan prinsip yang mengatur soal informasi
yang harus dilaporkan agar bisa memengaruhi
pertimbangan tentang keputusan yang harus diambil
para pengguna informasi.
Empat batasan akuntansi keuangan
antara lain hubungan antara kos dan
manfaat, materialitas, praktik dalam
industri, dan konservatif. Hubungan
antara kos dan manfaat menjelaskan
bahwa manfaat informasi akuntansi
harus bisa lebih besar jika dibandingkan
dengan kos atau harga perolehan.
Materialitas menjelaskan bahwa ketika
sebuah item dicantumkan atau mungkin
BATASAN dihilangkan pasti akan memengaruhi
pertimbangan seseorang secara wajar.
Praktik dalam industri mewajibkan kita
untuk memahami sifat khas suatu badan
bisnis. Konservatif merupakan prinsip
yang diterapkan pada kondisi penuh
keraguan tentang perlakuan akuntansi
yang akan dipakai.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai