Sosial, dan
Ekonomi
Indonesia pada
Masa Awal
Kemerdekaan dan
Demokrasi
Liberalis
Kondisi Ekonomi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan
1. Terjadi Inflasi yang sangat tinggi Inflasi tersebut dapat terjadi disebabakan
karena :
• Beredarnya mata uang Jepang di masyarakat dalam jumlah yang tak terkendali
(pada bulan Agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang beredar di Jawa sedangkan
secara umum uang yang beredar di masyarakat mencapai 4 milyar).
• Beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan oleh pasukan Sekutu dari
bank-bank yang berhasil dikuasainya untuk biaya operasi dan gaji pegawai yang
jumlahnya mencapai 2,3 milyar.
• Repubik Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri sehingga
pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa mata uang pendudukan Jepang tidak
• berlaku.
2. Adanya blokade ekonomi dari Belanda
Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan menutup (memblokir) pintu keluar
masuk perdagangan Indonesia terutama melalui jalur laut dan pelabuhan-
pelabuhan penting. Blokade ini dilakukan mulai bulan November 1945.
Alasan dari pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :
-Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.
-Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing
lainnya.
-Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh bangsa
lain.
3. Kekosongan kas Negara
Kas Negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea
masuk lainnya belum ada sementara pengeluaran negara
semakin bertambah. Penghasilan pemerintah hanya
bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan dari
bidang pertanian inilah pemerintah Indonesia masih bertahan,
sekalipun keadaan ekonomi sangat buruk.
Kebijakan Pemerintah Menghadapi Buruknya Kondisi Ekonomi
Indonesia Awal Kemerdekaan
• Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan, gubernur, dan pejabat lainnya yang bertanggungjawab
langsung mengenai masalah ekonomi di Jawa, yang dipimpin oleh Menteri Kemakmuran yaitu Darmawan
Mangunkusumo. Tujuan Konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan dalam menanggulangi
masalah-masalah ekonomi yang mendesak
Pinjaman Nasional
• Program ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan yaitu Surachman dengan persetujuan BP-KNIP. Untuk
mendukung program tersebut maka dibuat Bank Tabungan Pos, bank ini berguna untuk penyaluran
pinjaman nasional untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia kepada pemerintahan.
Keadaan kehidupan politik dan pemerintahan Indonesia pada awal kemerdekaan masih belum stabil.
Ketidak setabilan ini di sebebkan oleh factor-faktor berikut: