Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Topik Khusus
Disusun oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
i
Daftar Isi
BAB II .................................................................................................................................3
PEMBAHASAN .................................................................................................................3
1. Sejarah PSAK ...........................................................................................................3
BAB IV..............................................................................................................................18
KESIMPULAN ................................................................................................................18
BAB V ...............................................................................................................................19
PENUTUP.........................................................................................................................19
Daftar Pustaka
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perbedaan
antara PSAK dengan SAK ETAP ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Evita Puspitasari, S.E.,M.Si.,Ak selaku Dosen mata
kuliah Akuntansi Topik Khusus FEB Unpad yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Munculnya PSAK tak bisa lepas dari perkembangan global, terutama yang
terjadi pada pasar modal. Perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar
yang terjadi begitu cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar
modal, mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam
pergerakan modal, hingga ketersediaan jaringan informasi ke seluruh dunia. Dengan
kemajuan dan kecanggihan TI pasar modal jutaan atau bahkan miliaran investasi
dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia.
Pergerakan mereka tak bisa dihalangi teritori negara. Perkembangan yang mengglobal
seperti ini dengan sendirinya menuntut adanya satu standar akuntansi yang
dibutuhkan baik oleh pasar modal atau lembaga yang memiliki agency problem.
Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang
merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan
keuangannya berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika sebuah
negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan
keuangan global yang akan membuat perusahaan (bisnis) bisa dimengerti oleh pasar
dunia. Namun, beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka
di laporan keuangan, tetapi mungkin akan mengubah pola pikir dan cara semua
elemen di dalam perusahaan. (Sumber: Akuntan Indonesia, edisi no 17, Juni, 2009.)
Ada berbagai jenis perusahaan yang ada di dunia ini, mulai dari sekala paling
besar hingga skala paling kecil. Karena aturan pada PSAK terlalu kompleks untuk
diterapkan oleh perusahaan skala kecil. Maka dari itu, Ikatan Akuntan
Indonesia pada Juli 2009 meluncurkan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan
untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik).
Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka Standar ini dimaksudkan
untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa
akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
(general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
eksternal
1
adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan
lembaga pemeringkat kredit.
2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah PSAK
3
definisi UKM sendiri sering berubah, maka untuk menghindari kerancuan, standard
ini diberi nama SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
Dengan adanya SAK ETAP, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu
membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di
dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan
dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks.
Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya
sekitar seratus halaman dengan menyajikan 30 bab.
3. Pengertian PSAK
5
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal
adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan
lembaga pemeringkat kredit.
Lebih lanjut ruang lingkup standar ini juga menjelaskan bahwa Entitas
dikatakan memiliki akuntabilitas publik signifikan jika : proses pengajuan
pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan
penerbitan efek di pasar modal; atau entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai
fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan
atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan standar tersebut. Hal ini dimungkinkan apabila misalnya pihak otoritas
berwenang merasa ketentuan pelaporan dengan menggunakan PSAK terlalu tinggi
biayanya ataupun terlalu rumit untuk entitas yang mereka awasi.
1) PSAK – IFRS based rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK
55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan
2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi).
2) PSAK – IFRS based menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak
professional judgement.
3) PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat.
4) PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil
(Sumber: Tim Implementasi IFRS IAI)
1) Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah, mampu untuk :
a. Menyusun laporan keuangannya sendiri.
b. Dapat diaudit dan mendapatkan opini audit.
Sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana
(misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.
2) Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam
implementasinya.
6
3) Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.
Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu
dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh.
7
panjang Properti investasi
Aset lancar yang diukur pada
Laibilitas jangka pendek nilai wajar (ED
Informasi yang disajikan PSAK 1)
dalam laporan posisi Aset biolojik
keuangan atau catatan atas yang
9
7 Kebijakan PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih SAK ETAP sudah maju
akuntansi, estimasi, dan untuk periode Berjalan, Kesalahan satu langkah
kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan dibandingkan PSAK
Akuntansi) (tidak ada “kesalahan
mendasar” dan “laba atau
Laba atau rugi bersih untuk rugi luar biasa”).
Periode berjalan
Kesalahan Mendasar
Perubahan kebijakan
Akuntansi
Pemilihan dan penerapan
kebijakan akuntansi
Konsistensi dan perubahan
kebijakan akuntansi
Perubahan Estimasi
akuntansi
Kesalahan.
Pos luar biasa
Laba atau rugi dari aktivitas
normal
Operasi yang tidak
dilanjutkan
Perubahan
estimasi
Akuntansi
Penerapan suatu standar
Akuntansi keuangan
Perubahan kebijakan
Akuntansi yang lain
11
Metode akuntansi
Entitas asosiasi : metode
biaya
Entitas anak :
proporsional
Metode ekuitas
Model nilai wajar (ED PSAK
12 : PBA/PBO/PBE)
Model biaya
13 Aset Tetap Menggunakan pendekatan Sama dengan
komponenisasi PSAK kecuali:
Pengukuran menggunakan
model biaya atau model Tidak
revaluasi menggunakan
pendekatan
Pengukuran biaya
perolehan komponenisasi.
Pengakuan pengeluaran Revaluasi
selanjutnya diijinkan jika
Penyusutan dilakukan
Tidak perlu review nilai berdasarkan
residu, metode penyusutan, Peraturan
dan umur manfaat setiap akhir Pemerintah. Hal
periode pelaporan, tetapi jika ini mengacu ke
ada indikasi perubahan saja PSAK 16 (1994)
12
Tidak perlu
review nilai
residu.
Penurunan nilai
13
Akuntansi Sewa
Guna Usaha
14
goodwill
Ada tambahan
penurunan nilai
untuk pinjaman
yang diberikan
dan piutang yang
menggunakan
PSAK 31:
Akuntansi
Perbankan
paragraf
16 dan
17.
15
pelaporan PSAK Mata Uang
Mata uang fungsional Pelaporan
Penentuan saldo awal
Mata uang
Penyajian komparatif
Perubahan mata uang
fungsional
pencatatan dan pelaporan
Pelaporan
transaksi mata
uang asing dalam
mata uang
fungsional
Perubahan mata
uang fungsional
(Pada prinsipnya
sama)
16
asuransi
Penulis :
17
BAB IV
KESIMPULAN
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
adalah standar akuntansi yang disusun sebagai acuan dan dimaksudkan untuk digunakan
entitas tanpa akuntabilitas publik. Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka Standar ini
dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa
akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang
tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
18
BAB V
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada untuk makalah ini.
Penyusun berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini dan penyusunan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga
para pembaca yang pada umumnya.
19
Daftar Pustaka
http://risalahakuntansi.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-psak-apa-itu-psak.html
http://keuanganlsm.com/perbedaan-sak-etap-dengan-psak/
20