Anda di halaman 1dari 8

SHOCK

Firza Pina Miranti


Orlando Caniggia
SHOCK

Shock terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan


kurangnya aliran darah,termasuk kelainan jantung (mis. Serangan
jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah (akibat
perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh
darah (mis. Karna reaksi alergi atau infeksi)
Jenis shock
• Shock hipovolemik adalah penurunan perfusi dari oksigenisasi
jaringan disertai kolaps, shock ini disebabkan oleh kehilangan
darah dan hilangan volume cairan
• Shock kardiogenik terjadi saat jantung gagal sebagai pemompa
sehingga jantung tidak berfungsi normal, ini disebabkan oleh
kerusakan otot jantung, MI, cardiomyopathy
• Shock obstruktif terjadi bila obstruksi mekanik atau fisik
menghambat aliran darah co/ emboli paru, temponade jantung
• Shock distributif merupakan tipe shock
(anafilaktik,septic,neurogenic) secara kolektif dikenal sebagai
distributif shock.
• Shock anafilaktik atau juga dikenal dengan shock anafilaksis
ini disebabkan oleh reaksi sensitifitas alergi atau
hypersensitifitas luas dengan kehadiran alergen atau antigen
yang dapat menyebabkan kolaps sirkulasi parah/ karna akibat
paparan berulang.

Tanda dan gejala shock anafilaksis :


1) Perubahan tingkat kesadaran
2) Bronkospasme dan dyspnea
3) Gatal-gatal
4) Rasa gatal pada seluruh bagian tubuh
5) Sakit perut, muntah dan diare
6) Edema pada bibir,mata,tangan,leher,dan tenggorokan
• Shock septic terjadi sebagai akibat dari infeksi yang luas.
Dikaitkan dengan bakteri gram-negatif dan gram-positive ke
dalam aliran darah yang dikenal sebagai bacteriaemia.

• Shock neurogenik disebabkan oleh trauma otak besar, trauma


tulang belakang, cedera syaraf tulang belakang, anastesi spinal,
kerusakan otak, overdosis obat.
Pathophysiology shock
Shock mengakibatkan kematian dan ditandai dengan perfusi
jaringan yang tidak memadai yang mengakibatkan metabolisme
sel terganggu.
Shock memanifestasikan dirinya sebagai sindrom dalam penyakit
atau cedera traumatis yang mungkin mengancam nyawa
Tahap shock
• Tahap 1 kompensasi (non-progresif)
Penunuran curah jantung terjadi sedemikian rupa sehingga timbul
gangguan perfusi jaringan tapi belum cukup untuk menimbulkan
gangguan seluler
Pada tahap awal tubuh masih mampu menjaga fungsi normalnya.
Tanda dan gejala yang ditemukan pada tahap awal seperti :
peningkatan denyut nadi ringan, tekanan darah normal, gelisah.
Gejala pada tahap awal ini sulit untuk dikenali karna biasanya
individu yang mengalami shock terlihat normal.
• Tahap 2 profresif (dekompensasi)
Terjadi jika tekanan darah arteri tidak lagi mampu
mengkompensasi kebutuhan tubuh. Faktor utama yang berperan
adalah jantung. pada saat tekanan darah arteri menurun, aliran
darah menurun, hipoksia jaringan bertambah nyata, gangguan
seluler, metabolisme tergangu, produk metabolime menumpuk.

• Tahap 3 ireversible (refaktori)


Tahap tingkat guncangan, dimana jaringan tidak memadai pada
tahap ini, penurunan terus tekanan darah dan ion jantung
mengarah kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai