Anda di halaman 1dari 12

STUDI KELAYAKAN

APOTEK
Kelompok 3 :
Desi Pradana 1848201004
Nurul Adibah 1848201008
Adhe Christie 1848201011
Apotek

Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi
yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit
oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah
menyediakan obat‐obatan dan perbekalan farmasi yang dibutuhkan masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi
bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan karena investasi yang ditanam
pada apotek dan operasionalnya cukup besar.
LANJUTAN

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, definisi


apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan
kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker
bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat
akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/MenKes/Per/X/1993 tentang


Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, disebutkan bahwa apotek adalah
suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi kepada masyarakat. Untuk dapat memenuhi peraturan tersebut,
studi kelayakan dilakukan sebelum apotek didirikan.
Tugas dan Fungsi Apotek

Tugas dan Fungsi Apotek Menurut PP No.51 tahun 2009, tugas dan fungsi apotek
adalah :
1). Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan Apoteker.
2). Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
3). Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi
antara lain obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika.
4). Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan
obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek

Standar pelayanan kefarmasian di apotek Berdasarkan Kepmenkes No.1027 tahun 2004 mencakup
aspek :
a. Pengelolaan sumber daya
1) Sumber daya manusia Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh
seorang apoteker yang profesional. Dalam pengelolaan apotek, apoteker senantiasa harus memiliki
kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat,
mampu berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi
multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang karier dan
membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.
b. Sarana dan Prasarana
Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh masyarakat. Pada halaman terdapat
papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh
anggota masyarakat.
Dalam Permenkes No.922 tahun 1993 ayat 2 sarana apotek dapat didirikan pada
lokasi yang sama dengan kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar sediaan farmasi
dan ayat 3 apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar
sediaan farmasi
hal ini berguna untuk menunjukan integritas dan kualitas produk serta mengurangi
resiko kesalahan penyerahan. Apotek harus memiliki :
1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
2. Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan
brosur/materi informasi
3. Ruangan tertutup untuk konseling
4. Ruang racikan
5. Tempat pencucian alat
METODE

1. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan


Bangunan milik sendiri, Luas bangunan 15x10 m terdiri atas:
ruang tunggu, kasir, ruang kerjaapoteker dan konsultasi obat, ruang pelayanan resep,
tempat penyimpanan obat, ruang peracikan, ruang pencucian alat, dapur, toilet dan
tempat parkir
Bangunan dilengkapi dengan telepon, komputer, penerangan, televisi, sumber air, alat
pemadam kebakaran, ventilasi dan sanitasi yang mendukung, kipas angin dan tempat
sampah
2. Papan nama
Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan putih di atas
dasar biru tua, tinggi huruf minimal 7 cm dengan tebal 7 mm, dilengkapi dengan neon
box. Papan nama apotek diletakkan di depan bangunanyang merupakan identitas
apotek, berisi nama apotek dan APA dengan No. SIA dan No. SP/SIK terpasang jelas.
LANJUTAN

Alat perbekalan farmasi :


3. Perlengkapan : • Botol berbagai ukuran
Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan adalah : • Tensimeter
• Gelas ukur • Alat ukur gula darah, kolesterol, asam urat
• Labu erlenmeyer
(Easy touch 3 in 1)
• Beker glass • Pot plastik berbagai ukuran
• Literan plastik 1 dan 2 liter • Lemari pendingin
• Corong glass • Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
• Timbangan dan anak timbangan (g/mg) • Lemari untuk penyimpanan racun,
• Termometer
narkotika, psikotropika dan bahan obat
• Mortir dan stamper
yang berbahaya lainnya.
• Spatel logam/tanduk plastik atau porselen
• Batang pengaduk
Wadah pembungkus dan pengemas :
• Penangas air • Etiket (biru dan putih)
• Kompor atau alat pemanas yang sesuai • Kertas puyer
• Panci rak tempat pengeringan alat • Streples
• Cawan porselin • Wadah pengemas, dan membungkus untuk
• Spatula porselin
penyerahan obat (tas plastik)
• Botol timbang
LANJUTAN

Alat administrasi :
• blanko pesanan obat
• blanko kartu stock obat
• blanko salinan resep
• blanko faktur dan blanko nota penjualan
• buku defecta
• buku ED 4. Perbekalan farmasi yang diperlukan
• buku Farmakope • Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA)
• buku ISO atau MIMS • Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas
• buku pembelian • Alat kesehatan : master, perban, termometer,
• buku penerimaan sarung tangan, perban, alkes steril, perbekalan
• buku pembukuan keuangan rumah sakit.
• buku pencatatan narkotik • Bahan baku
• buku pesanan obat narkotik • Perlengkapan bayi
• buku laporan obat narkotik
• buku pencatan penyerahan resep
• buku resep jika dokter akan beli obat
• kwitansi
• alat-alat tulis dan kertas
Peluang/ Prospek Pemasaran

2. Kelemahan / Weakness
Peluang/ Prospek Pemasaran
Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh
Berdasarkan data‐data yang diperoleh dari survey
masyarakat dan belum mempunyai langganan yang loyal.
pendahuluan terhadap posisi strategis daerah/ peta lokasi dan
a. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan
keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang
suatu apotek jaringan.
penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan,
b. Kesadaran masyarakat untuk membeli obat di apotek
peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan didirikan
masih rendah.
(SWOT ANALISIS).
Untuk menutupi kelemahan tersebut maka:
1. Kekuatan / Strength
a. Nama apotek harus dibuat besar dan diberi neon box,
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan
tanda/marka apotek dipasang tepi jalan.
didirikan adalah sebagai berikut :
b. Disediakan parkir yang luas dan gratis.
a. Apoteker dengan konsep layanan patient oriented yang
3. Peluang / Opportunity
berbasis layanan kefarmasian pharmaceutical care.
a. Jumlah Penduduk disekitar apotek cukup padat, sehingga
b. Apoteker Griya Sehat menerapkan konsep pelayanan
menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.
kefarmasian “No Pharmacist No Service”
b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam,
c. Letak apotek berada di Jalan Imogiribarat dipinggir
sangat memungkinkan untuk menjadi pelanggan.
jalanyang ramai dilalui arus kendaraan.
a. Struktur
Organisasi PSA APA

Aping

AA
Pembantu Umum

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5 orang, dengan


rincian sebagai berikut :
APA : 1 orang
Apoteker Pendamping : 1 orang
AA : 2 orang
Pembantu Umum : 1 orang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai