Anda di halaman 1dari 17

Skrining Fitokimia

Nama : Didima Yempormase


Nrp : 2443017209
Gol : V
Skrining (Penapisan) Fitokimia merupakan suatu tahap seleksi awal untuk
mendeteksi golongan senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan.

Tujuan : Dapat melakukan analisis golongan kimia dalam tanaman


Alkaloid
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa yang tersebar luas hampir pada semua jenis
tumbuhan. Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya
bersifat basa dan membentuk cincin heterosiklik. Kebasaan alkaloid menyebabkan senyawa
ini mudah terdekomposisi terutama oleh panas, sinar dan oksigen membentuk N-oksida.
(Harborne, 1984). Menurut klasifikasi, alkaloid menjadi : (1) Pirolidin, (2) Piperidin, (3)
Isoquinolin, (4) Quinoli, dan (5) Indol

Uji alkaloid dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak uji sebanyak 2 ml, diuapkan diatas
cawan porselin hingga didapat residu. Residu kemudian dilarutkan dengan 5 ml HCl 2 N.
larutan yang didapat kemudia dibagi ke dalam 3 tabung reaksi. Tabung A ditambahkan
dengan HCl 2 N yang berfungsi sebagai blanko. Tabung B ditambahkan pereaksi Dragendofr
sebanyak 3 etes dan Tabung C ditambahkan pereaksi Mayer sebanyak 3 tetes.
Terbentuknya endapan jingga pada Tabung B dan endapan putih hingga kekuningan pada
Tabung C menunjukan adanya alkaloid. (Jones and Kinghorn, 2006)
Terbentuknya endapan putih pada reaksi Meyer diperkirakan nitrogen pada alkaloid akan
bereaksi dengan ion logam K+ dari kalium tetraiodomerkurat (II) membentuk kompleks
kalium-alkaloid yang mengendap, dan

Terbentuknya endapan jingga pada pereaksi Dragendorf diperkirakan nitrogen pada alkaloid
akan membentuk ikatan kovalen koordinat dengan ion logam K+ dari kalium
tetraiodobismutat membentuk kompleks kalium alkaloid yang mengendap. (Kristanti
dkk.,2008)
Flavonoid
Uji senyawa Flavonoid dilakukan dengan cara ekstrak kental dilarutkan terlebih dahulu
dengan metanol, kemudian dimasukan sedikit ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan pita
Mg. Setelah itu, ditambahkan HCl pekat sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi. Perubahan
warna larutan menjadi kuning, jingga, merah dan hijau menandakan adanya flavonoid.
(Depkes RI, 1979)

Perubahan warna kuning disebabkan adanya reaksi reduksi oleh Mg yang dilakukan dalam
suasana asam dengan penambahan HCl. Reduksi dengan magnesium dan HCl pekat
memberi warna kuning kemerahan (Robinsin,1995)
Minyak Atsiri
Minyak atsiri sebagian besar komponen senyawa yang mengandung karbon, dan hidrogen
atau oksigen. Hidrogen dan oksigen yang tidak bersifat aromatik secara umum disebut
terpenoid. Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman (Gunawan dan
Mulyani, 2004)

Uji fitokimia minyak atsiri dilakukan dengan cara melarutkan 1 ml larutan uji lalu diuapkan di
atas cawan porselin hingga diperoleh residu. Hasil positif minyak atsiri ditandai dengan bau
khas yang dihasilkan oleh residu tersebut. (Gunawan dan Mulyani, 2004)
Saponin
Adanya saponin dalam tumbuhan ditunjukan dengan pembentukan busa yang sewaktu
mengekstraksi tumbuhan atau memekatkan ekstrak (Harborne, 1987)

Menurut Simes et al. (Sangi et al., 2008) uji saponin dilakukan dengan cara memasukan
ekstrak sampel daun sebanyak 1 gram ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan
akuades hingga seuruh sampel terendam, didihkan selama 2-3 menit dan selanjutnya
dinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat. Hasil positif ditunjukan dengan terbentuknya buih
yang stabil
Tanin
Tanin secara kimia dikelompokan menjadi 2 golongan yaitu Tanin Terkondendasi dan Tanin
Terhidrolisis. (Harborne, 1987

Uji Tanin dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak sampel ke dalam metanol sampai sampel
terendam semuanya. Kemudian ditambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3 1%. Hasil positif
ditunjukan dengan terbentuknya warna hitam kebiruan, atau hijau (Sangi et al., 2008)

Ekstrak kental dilarutkan terlebih dahulu dengan metanol, dimasukan sedikit ke dalam tabung
reaksi, lalu ditambahkan 3 tetes FeCl3 5%. Terbentuknya warna hijau kehtaman atau biru tua
menunjukan adanya tanin (Depkes RI, 1979) Penambahan larutan uji dengan larutan gelatin
0,5% pada volume yang sama, dan beberapa tetes larutan NaCl 10% akan memberikan adanya
endapan (Robinson, 1995; Harbone 1996)
Tanin terhidrolisis yang bereaksi dengan FeCl3 menghasilkan warna biru kehitaman
(Harbone,1996). Pada Gelatin, terbentuknya endapan sebagai akibat dari sifat tanin yang dapat
mengendapkan gelatin. Tanin akan terbentuk kopolimer yang memiliki berat jenis lebih besar
sehingga tidak larut dalam air yang akhirnya muncul sebagai endapan berwarna putih
(Robinson, 1995)
Fenol
Uji senyawa Fenol dilakukan dengan cara ekstrak kental dilarutkan terlebih dahulu dengan
metabol dimasukan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 3 tetes pereaksi FeCl3 1%.
Perubahan warna larutan hijau, biru atau ungu menunjukan adanya senyawa fenol. (Depkes
RI, 1979). Perubahan warna biru kehitaman disebabkan karena fenol mereduksi Fe3+
menjadi Fe2+ (Hanani, 2015).

Kuinon
Uji senyawa Kuinon dilakukan dengan cara ekstrak kental dilarutkan dahulu dengan
benzena. Setelah itu, dimasukkan sedikit ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan
beberapa tetes larutan NaOH, perubahan larutan menjadi warna kuning hingga merah
(Robinsin, 1995)
Terpenoid dan Steroid
Dibuat fase gerak terdiri dari n-heksan : etil asetat (6:4), setelah itu dimasukan ke dalam
chamber dan biarkan sampai jenuh. Pada plat KLT ditotolkan ekstrak yang telah dilarutkan
dengan kloroform, kemudian dimasukkan ke dalam chamber, dielusi sampai tanda batas,
diambil dan dibiarkan hingga kering. Selajutkan dilihat di bawah sinar UV 254 nm dan UV
366 nm. Deteksi dilakukan dengan menggunakan penyemprot Liebermann Burchard,
selanjutnya dipanaskan selama 5 menit pada suhu 105C. Adanya terpenoid ditunjukan
dengan terbentuknya warna biru-violet atau merah-violet (Hanani,2015)

Hasil pengujian steroid Positif ditandai Warna biru-violet dengan adanyareagen Liebermann
Burchard. Perubahan warna ini disebabkan karena terjadinya reaksi oksidasi pada golongan
steroid melalui pembentukan ikatan rangkap terkonjugasi (Channel, 1998)
Metode Skrining Fitokimia
Bawang Putih
Uji Flavonoid
Sejumlah 1 g sampel + Ke dlm 5 ml larutan
100 ml air panas, +sedikit serbuk Mg dan 1
didihkan selama 5 menit ml HCl pekat. +5 ml amil-
dan saring. alkohol, dikocok dengan
Filtrat digunakan sbg kuat dan biarkan hingga
larutan percobaan memisah

Jika terbentuk warna dalam larutan amil alkohol menunjukan adanya senyawa flavonoid.
Warna yang terbentuk orange-merah (flavon), merah-crimson( flavonol), crimson-magenta
(flavonon. (Harbone, 1987; Farnworth, 1966)
Uji Alkaloid
Serbuk simplisia ditimbang sebanyyak 0,5 g kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2N
dan air suling, dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring.
Filtrat yang diperolh dipakai untuk tes alkaloid sbb : dibagi menajdi 3 bagian (Harbone,
1987)

A C
B
Filtrat 3 tetes + Filtrat 3 tetes + 2
Filtrat 3 tetes + 2
2 tetes Pereaksi tetes pereaksi Mayer
tetes pereaksi
Bourchardat (+) Jika terbentuk
Dragendorff
(+) jika endapan
(+) jika terbentuk
terbentuknya menggumpal
warna merah/
endapan coklat- berwarna putih /
jingga
hitam kuning
Uji Tanin dan Polifenol
● Sebanyak 3 mL sampel ditambah 100 mL akuades panas, diekstraksi, didinginkan, dan
disaring.
● Filtrat diambil lalu dipisah menjadi 3 filtrat A, B, dan C. Filtrat A ditambah 3 tetes FeCl3
dan jika positif akan berwarna hitam kehijauan/biru kehitaman dan menunjukkan
kandungan polifenol. Filtrat B ditambah NaCl dan gelatin, positif akan muncul endapan
putih. Filtrat C ditambah pereaksi Steasny, positif jika muncul endapan pink (Harborne,
1987).
Pemeriksaan Tanin Menurut Darbone, 1987)
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 1 g, disari dengan 10 ml air suling lalu disaring. Filtrat
diencerkan dengan air sampai tidak berwarna. Larutan diambil sebanyak 2 ml + dengan 1-2
tetes pereaksi besi (III) klorida 1%. Jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau kehitaman
menunjukan adanya tanin
Uji Steroid dan Triterpenoid
● Larutan sampel ditambah dengan pereaksi Liebermann-Burchard.

● Larutan dikocok perlahan dan dibiarkan beberapa menit.

Hasil positif steroid ditunjukan oleh warna biru atau hijau, sedangkan triterpenoid
memberikan warna merah atau ungu (Harborne, 1987)
Uji Saponin
Serbuk simplisia
ditimbang + 10 ml air panas,
sebanyak 0,5 g, dinginkan, kocok
masukkan ke kuat-kuat selama
dalam tabung 10 detik
reaksi

Jika terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang
dengan penambahan 1 tetes asam klorida 2 N → (+) Saponin

Anda mungkin juga menyukai