Anda di halaman 1dari 10

Bronkopneumonia

Emir Faiq Purba


Muhammad Fahri Hamzah
SMF ANAK
Pujas Setio Rahardi
Deasy Putri Sahbana Nasution RSU Dr. PIRNGADI MEDAN
Rizky Aulia S. Meliala 2020 
Weli Yuliani
BRONKOPNEUMONIA

Inflamasi pada parenkim paru dengan konsolidasi ruang alveolar.


Bronkopenumonia mengacu pada inflamasi paru yang terfokus pada area
bronkiolus dan memicu produksi eksudat mukopurulen yang dapat
mengakibatkan obstruksi saluran respiratori berkaliber kecil dan menyebabkan
konsolidasi yang merata ke lobulus yang berdekatan.
Etiologi Epidemiologi

• Penyebab tersering pneumonia bakterial : • Pneumonia masi menjadi masalah


S. pneumoniae kesehatan utama yang menyebabkan 5
juta kematian pertahun pada anak dan
• Penyebab virus : RSV (Respiratory syncytial balita di negara berkembang.
virus) tersering pada anak usia < 3 tahun
• Penyebab utama morbiditas dan
• Virus lainnya; adenovirus, parainfluenza mortalitas anak berusia < 5 tahun dengan
virus, dan influenza virus insidensi 10-20 kasus/100 anak/tahun di
• Mycoplasma pneumonia dan Chlamydia negara berkembang dan 2-4
pneumonia : anak usia > 10 tahun kasus/anak/tahun di negara maju.

• Bakteri yang sering ditemukan pada apus


tenggorok pasien usia 2-59 bulan :
Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus
aureus, Hemophilus influenzae.

Kapita Selekta Kedokteran. in (ed. Chris Tanto, Frans Liwang, E. A. P.) 174 (Media Aesculapius, 2014).
Manifestasi klnik
a. Gejala penyakit datang mendadak namun kadang-kadang didahului oleh infeksi
saluran pernapasan atas.
b. Pertukaran udara di paru-paru tidak lancar dimana pernapasan agak cepat dan
dangkal sampai terdapat pernapasan cuping hidung.
c. Adanya bunyi napas tambahan pernafasan seperti ronchi dan wheezing.
d. Dalam waktu singkat suhu naik dengan cepat sehingga kadang-kadang terjadi
kejang.
e. Anak merasa nyeri atau sakit di daerah dada sewaktu batuk dan bernapas.
f. Batuk disertai sputum yang kental.
g. Nafsu makan menurun.
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

Bergantung pada berat ringannya • Pekak perkusi • Darah perifer lengkap,pemeriksaan urine
infeksi • Suara napas • Foto torax
melemah • Pemeriksaan kultur dan pewarnaan gram
Gejala infeksi umum Gangguan respiratori • Ronkhi sputum, uji resistensi
• Demam • Batuk • Tidak ditemukan • Pemeriksaan antigen virus, tes serologi
• Sakit kepala • Dispnea
• Gelisah • Retraksi dada kelainan perkusi • Analisis cairan pleura
• Malaise • Takipnea dan auskultasi • Pemeriksaan CRP
• Penurunan nafsu • Napas cuping • Pada neonatus &
makan hidung
bayi kecil  Usia <2 bulan Usia 2 bulan – 5 tahun
• Keluhan • Air hunger
Gastrointestinal • Merintih gejala tidak Berat : RR >60x/i atau Ringan: RR >50x/i ( 2 bulan-
( mual, muntah • Sianosis terlihat retraksi berat 1 tahun), >40x/i (1-5 tahun)
diare ) • Bayi muda  Sangat berat : tidak mau Berat: retraksi
pernapasan minum, kejang, letargi,
demam/ hipotermi, Sangat berat: tidak dapat
irregular dan bradipnea, pernapasan makan dan minum, kejang,
hipopnea irreguler letargi, malnutrisi
DIAGNOSA BANDING

1. Bronkiolitis
2. Bronkitis akut
3. Asma Bronkial
4. TBC Paru
Penatalaksanaan
• Antibiotik merupakan drug of choice untuk kuman yang dicurigai (kotrikomoksasol dan amoksisilin)
• Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan terapi :
1. Kuman yang dicurigai atas dasar klinis, etiologis dan epidemiologis, berat ringannya penyakit
2. Riwayat pengobatan sebelumnya serta respon klinis
3. Ada / tidaknya penyakit yang mendasari
• Polifarmasi terdiri dari Penisilin 50.000 U/ kgBB/hari ditambah Chloramphenicol 50-75 mg/kgBB/hari
atau dengan antibiotik spektrum luas (misalnya: Ampisilin 100 mg/kgBB/hari).
• Pemberian O2 2-4 liter/menit (nasal)
• Pemberian cairan dan kalori yang cukup (bila perlu perinfus). Infus dekstrose 10% : NaCl 0,9% =
3:1+KCl meq/500 cc cairan. Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, status dehidrasi
Komplikasi Pencegahan
• Empiema torasis • Personal hygine
• Perikarditis purulenta • Menggunakan masker
• Pneumotoraks • Penyuluhan kepada
• Infeksi ekstrapulmoner masyarakat
seperti meningitis • Vaksinasi,Vaksinasi campak,
purulenta Vaksinasi Hib,Vaksinasi
• Miokarditis pneumococcus Vaksinasi
DTP
PROGNOSIS
• pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat maka mortalitas dapat
diturunkan.
• Anak dengan malnutrisi energi protein dan pengobatan yang
terlambat menunjukkan mortalitas yang tinggi.
Referensi
• Marcdante, K. J. Ilmu Kesehatan Anak Esensial Edisi Update Keenam.(Elsevier, 2018)
• Arifputera A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Editor, Tanto C, dkk. Edisi 4. Jakarta: Media
Aesculapius. 2014; jilid 1

Anda mungkin juga menyukai