Anda di halaman 1dari 14

VERTIGO

Oleh:
Glenn Aprilian Poddalah
1965050064
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Keluhan yang paling sering dijumpai dalam praktik
sehari-hari adalah vertigo yang digambarkan sebagai
rasa berputar, pening, atau tidak stabil. Vertigo
merupakan ilusi gerakan, perasaan atau sensasi tubuh
yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya,
lingkungan sekitar kita rasakan berputar.

• Terdapat sekitar 80-100 penyakit yang bisa


menimbulkan keluhan vertigo. Dari total pasien yang
datang ke praktik dokter umum dengan keluhan pusing
berputar sekitar 32% kasus mengalami vertigo, dan
sampai dengan 56,4% terjadi pada populasi orang tua.
Latar Belakang
• Di Indonesia, angka kejadian vertigo sangat tinggi,
pada tahun 2010 dari usia 40-50 tahun sekitar 50%
yang merupakan keluhan nomor 3 paling sering
dikeluhkan oleh penderita
Definisi
Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti
berputar dan goyang berarti kondisi. Vertigo merupakan
subtipe dari “diz-ziness” yang secara definitif merupakan
ilusi gerakan, dan yang paling sering adalah perasaan atau
sensasi tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau
sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar
• EPIDEMIOLOGI

• Dari keempat subtipe dizziness, vertigo terjadi pada sekitar 32%


kasus, dan sampai dengan 56,4% pada populasi orang tua.

• Angka kejadian vertigo pada anak-anak tidak diketahui, tapi dari


studi yang lebih baru pada populasi anak sekolah di Skotlandia,
dilaporkan sekitar 15% anak paling tidak pernah merasakan sekali
serangan pusing dalam periode satu tahun.

• Sebagian besar (hampir 50%) diketahui sebagai “paroxysmal


vertigo” yang disertai dengan gejala-gejala migren (pucat, mual,
fonofobia, dan fotofobia).
Klasifikasi
  Vertigo vestibuler perifer Vertigo vestibuler sentral

Kejadian Episodik, Konstan


  onset mendadak  

Satu arah Bervariasi


Arah nistagmus (spinning)
   

Aksis nistagmus Horizontal atau rotatorik


Horizontal, vertikal, oblik, atau rotatorik
   

Tipe nistagmus Fase lambat dan cepat


Fase ireguler atau setimbang (equal)
   

Bisa terjadi Tidak ada


Hilang pendengaran, tinitus
   

Kehilangan kesadaran Tidak ada Dapat terjadi

Tidak ada
Gejala neurologis lainnya Sering disertai defisit saraf kranial serta
 
  tanda-tanda serebelar dan piramidal
 
ETIOLOGI abnormalitas dari
organ-organ
vestibuler, visual,
ataupun sistem
propioseptif

Infeksi Neoplasma

Tumor pada daerah


Iskemia atau Infark
serebelopontin

Proses demielinisasi
Anamnesis
Hoyong ?
Perlahan lahan ?
berputar ? Berpengaruh dengan
perubahan sikap ? Hilang timbul ?
Melayang ?
seperti naik perahu ?

Ada gangguan Ada gangguan


Riwayat trauma ?
pendengaran ? pengelihatan ?

Penggunaan obat- Memiliki penyakit


obat tertentu ? sistemik lainnya ?
PEMERIKSAAN FISIK

Uji Romberg Tandem gait Uji unterberger

Past-ponting
Uji Babinsky-
test (Uji Tunjuk Stepping Test
Weila
Barany)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Neuroimaging: CT-
Neurofisiologi
scan, arteriografi,
Laboratorium darah Elektroensefalografi
Magnetic Resonance
(EEG)
Imaging (MRI)

Brainstem Auditory
Elektronistagmografi Elektromiografi
Evoked Potential
(ENG) (EMG)
(BAEP)
Tatalaksana
Penatalaksanaan medika-mentosa vertigo mempunyai tujuan
utama sebagai berikut:
Mengeliminasi keluhan vertigo
Memperbaiki proses-proses kompensasi vestibuler
Mengurangi gejala-gejala neurovegetatif ataupun psikoafektif.

Golongan Ca-Blocker:
Flunarisin: dosis 5-10 mg (1x1)
Sinarisin: dosis 25 mg (3x1)
Golongan Antihistamin
Prometasin: dosis 25-50 mg (3x1)
Dimenhidrinat: dosis 50 mg (3x1)
Golongan Antikolinergik
Skopolamin: dosis 0,6 mg (3x1)
Atropin: dosis 0,4 mg (3x1)
Golongan Menoaminergik
Amfetamin: dosis 5-10 mg (3x1)
Efedrin: 25 mg (3x1)
Tatalaksana
Golongan Phenotiazine
Proklorperasin: dosis 3 mg (3x1)
Klorpromasin: dosis 25 mg (3x1)

Golongan Benzodiazepin
Diazepam: dosis 2-5 mg (3x1)

Golongan Butirofenon
Haloperidol: dosis 0,5-2 mg (3x1)

Golongan Histaminik
Betahistik: dosis 8 mg (3x1)

Golongan Antiepilepsi
Karbamazepin: dosis 200 mg (3x1)
Fenitoin: dosis 100 mg (3x1)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai