Anda di halaman 1dari 46

SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN

FUNGSI BAHASA INDONESIA

OLEH

Drs. SAIFULLAH, M.Pd.


Perlu Anda pikirkan
1. Apa bahasa itu?
2. Apa fungsi bahasa itu?
3. Bagaimana prinsip bahasa itu?
Apa bahasa itu?
 Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota
masyarakat yang berupa bunyi ujaran yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia
Pengertian Bahasa
 Harimurti Kridalaksana (1985:12) menyatakan
bahwa bahasa adalah sistem bunyi bermakna
yang dipergunakan untuk komunikasi oleh
kelompok manusia.

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2001:88)


 Bahasa adalah sistem bunyi yang arbitrer yang

digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk


bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri
 Kamus Linguistik (2001:21)
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh para anggota
suatu masyarakat untuk kerja sama,
berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
 Gorys Keraf ( 1991:2)

Bahasa adalah komunikasi antaranggota


masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Fungsi bahasa

 Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi atau


sarana untuk menyampaikan informasi atau
mengutarakan pikiran, perasaan, atau
gagasan
Sebagai alat mempelajari ilmu
pengetahuan
 Dengan bahasa, kita dapat mempelajari ilmu
pengetahuan yang ada. Kita dapat
membayangkan seandainya kita tidak bisa
berbahasa Inggris, misalnya, sementara
literatur itu berbahasa Inggris, kita tidak bisa
memahami isi literatur itu.
Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau
mengekspresikan diri.

Bahasa mampu mengungkapkan


gambaran,maksud, gagasan, dan perasaan.
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara
terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam
hati dan pikiran kita
Sebagai alat mengungkapkan rasa
estetik
 Dengan bahasa, kita dapat mengungkapkan
perasaan indah, misalnya melalui puisi,
prosa, dan drama
Sebagai alat berintegrasi dan
beradaptasi sosial
 Pada saat beradaptasi di lingkungan sosial,
seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang
dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa
yang nonstandar pada saat berbicara dengan
teman- teman dan menggunakan bahasa
standar pada saat berbicara dengan orang tua
atau yang dihormati.
 Dengan menguasai bahasa suatu bangsa,
memudahkan seseorang untuk berbaur dan
menyesuaikan diri dengan bangsa.
Sebagai alat kontrol Sosial
 Bahasa dapat mempengaruhi sikap, tingkah
laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol
sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan
masyarakat
 Bahasa menggambarkan sebagai alat kontrol

sosial yang sangat mudah kita terapkan


adalah sebagai alat peredam rasa marah.
Misalnya, menulis merupakan salah satu cara
yang sangat efektif untuk meredakan rasa
marah kita.
Sebagai alat mempelajari filologis
 Dengan bahasa, kita bisa mempelajari
naskah-naskah kuno
Hakikat Bahasa  

(1) bahasa itu adalah sebuah sistem,


(2) bahasa itu berwujud lambang,
(3) bahasa itu berupa bunyi,
(4) bahasa itu bersifat arbitrer,
(5) bahasa itu bermakna,
(6) bahasa itu bersifat konvensional,
(7) bahasa itu bersifat unik,
(8) bahasa itu bersifat universal,
(9) bahasa itu bersifat produktif,
(10) bahasa itu bervariasi,
(11) bahasa itu bersifat dinamis, dan
(12) bahasa itu manusiawi.
Bahasa itu adalah Sebuah Sistem

Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu


keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sistem terbentuk
oleh sejumlah unsur yang satu dan yang lain berhubungan secara
fungsional. Bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur
tersusun menurut pola tertentu dan membentuk satu kesatuan.

Sebagai sebuah sistem,bahasa itu bersifat sistematis dan


sistemis. Sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu
pola, tidak tersusun secara acak. Sistemis artinya bahasa itu
bukan merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri dari sub-
subsistem atau sistem bawahan (dikenal dengan nama tataran
linguistik). Tataran linguistik terdiri dari tataran fonologi, tataran
leksikon, tataran morfologi, tataran sintaksis, tataran semantik,.
Bahasa itu Berwujud Lambang

Lambang dengan berbagai seluk beluknya


dikaji orang dalam bidang kajian ilmu
semiotika, yaitu ilmu yang mempelajari
tanda-tanda yang ada dalam kehidupan
manusia.Lambang bersifat arbitrer, artinya
tidak ada hubungan langsung yang bersifat
wajib antara lambang dengan yang
dilambangkannya.
Bahasa itu berupa bunyi

Bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai


akibat dari getaran gendang telinga yang
bereaksi karena perubahan dalam tekanan
udara. Bunyi bahasa adalah bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia. Tetapi juga
tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia termasuk bunyi bahasa.
Bahasa itu bersifat arbitrer

Kata arbitrer bisa diartikan ’sewenang-


wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana
suka’. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer
itu adalah tidak adanya hubungan wajib
antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi
itu) dengan konsep atau pengertian yang
dimaksud oleh lambang tersebut
Bahasa itu bermakna

Salah satu sifat hakiki dari bahasa adalah bahasa itu


berwujud lambang. Sebagai lambang, bahasa
melambangkan suatu pengertian, suatu konsep, suatu
ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam
wujud bunyi itu. Maka, dapat dikatakan bahwa bahasa
itu mempunyi makna. Karena bahasa itu bermakna,
maka segala ucapan yang tidak mempunyai makna
dapat disebut bukan bahasa.
[kuda], [makan], [rumah], [adil], [tenang] : bermakna =
bahasa
[dsljk], [ahgysa], [kjki], [ybewl] : tidak bermakna =
bukan bahasa
Bahasa itu bersifat konvensional

Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan


yang dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi
penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep
tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua
anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi
bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk
mewakili konsep yang diwakilinya. Misalnya,
binatang berkaki empat yang biasa dikendarai,
dilambangkan dengan bunyi [kuda], maka anggota
masyarakat bahasa Indonesia harus mematuhinya.
Bahasa itu bersifat unik

Bahasa dikatakan bersifat unik, artinya setiap


bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang
tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas
ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem
pembentukan kata, sistem pembentukan
kalimat, atau sistem-sistem lainnya.
Bahasa itu bersifat universal

Selain bersifat unik, bahasa juga bersifat


universal. Artinya, ada ciri-ciri yang sama
yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di
dunia ini. Misalnya, ciri universal bahasa yang
paling umum adalah bahwa bahasa itu
mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari
vokal dan konsonan.
Bahasa itu bersifat produktif
Bahasa bersifat produktif, artinya meskipun unsur-unsur
bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang
jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa
yang tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan
sistem yang berlaku dalam bahasa itu. Misalnya, kita ambil
fonem dalam bahasa Indonesia, /a/, /i/, /k/, dan /t/. Dari
empat fonem tersebut dapat kita hasilkan satuan-satuan
bahasa:
 /i/-/k/-/a/-/t/ 
 /k/-/i/-/t/-/a/
 /k/-/i/-/a/-/t/
 /k/-/a/-/i/-/t/
Bahasa itu bervariasi

Anggota masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari


berbagai orang dengan berbagai status sosial dan latar
belakang budaya yang tidak sama. Karena perbedaan
tersebut maka bahasa yang digunakan menjadi
bervariasi. Ada tiga istilah dalam variasi bahasa yaitu:
 Idiolek : Ragam bahasa yang bersifat perorangan. 
 Dialek : Variasi bahasa yang digunakan oleh

sekelompok anggota masyarakat pada suatu tempat


atau suatu waktu.
 Ragam : Variasi bahasa yang digunakan dalam situasi

tertentu. Misalnya, ragam baku dan ragam tidak baku.


Bahasa itu bersifat dinamis

Bahasa tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan


gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu
sebagai makhluk yang berbudaya dan
bermasyarakat. Karena keterikatan dan keterkaitan
bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam
kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan
manusia itu selalu berubah, maka bahasa menjadi
ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi dinamis.
Perubahan itu dapat berupa pemunculan kata atau
istilah baru, peralihan makna sebuah kata, dan
perubahan-perubahan lainnya.
Bahasa itu manusiawi

Alat komunikasi manusia berbeda dengan


binatang. Alat komunikasi binatang bersifat
tetap, statis. Sedangkan alat komunikasi
manusia, yaitu bahasa bersifat produktif dan
dinamis. Maka, bahasa bersifat manusiawi,
dalam arti bahasa itu hanya milik manusia
dan hanya dapat digunakan oleh manusia.
RUMPUN BAHASA INDONESIA
 Rumpun bahasa adalah
sekumpulan bahasa yang mempunyai perintis
yang sama yaitu bahasa purba dari rumpun
tersebut
 Bahasa Indonesia termasuk rumpun

Austronesia
 Rumpun Austronesia meliputi bahasa di

Nusantara dan Oceania


Rumpun Bahasa di Dunia
Apa bahasa Indonesia itu?
 Bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu yang pada perkembangannya
mendapat pengaruh dari bahasa daerah dan
bahasa asing
 Bahasa Indonesia adalah bahasa
kebanggaan warga negara Indonesia yang
menjadi bahasa resmi dan bahasa persatuan
Republik Indonesia
Sejarah Bahasa Indonesia

1. Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum


Masa Kolonial
2. Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa
Kolonial
3. Perkembangan Bahasa Indonesia setelah
Merdeka
Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum Masa Kolonial

 Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu


tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan-
peninggalan misalnya:
1. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun
683.
2. Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada tahun 684.
3. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
4. Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada
tahun 688.
5. Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye
Tujoh, Aceh pada tahun 1380
Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:

 Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku


yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra.
 Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar

suku di Indonesia
 Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada

di Indonesia maupun pedagang yang berasal


dari luar Indonesia.
 Bahasa resmi kerajaan.
Faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi
bahasa Indonesia

 Bahasa Melayu merupakan lingua franca di


Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa
perdagangan.
 Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah di pelajari
karena dalam bahasa Melayu tidak dikenal tingkatan
bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
 Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku yang lainnya
dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
 Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk
dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang
luas.
Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Kolonial

 Seorang Portugis bernama Pigafetta menyusun semacan daftar kata-


kata bahasa Melayu pada tahun 1522.
 Pada tahun 1901 ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin, yang disebut
Ejaan van Ophuijsen, ditetapkan. Ejaan tersebut dirancang oleh Charles
Adriaan van Ophuijsen dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan
Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
 Tahun 1908 kolonial mendirikan Comissie voor de Volkslectuur, yang
kemudian berubah menjadi Balai Pustaka (1917).
 Para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat,
para pemuda berikrar:
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Perkembangan Bahasa Indonesia setelah Merdeka

 Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara pada tanggal


18 Agustus 1945 pada saat itu Undang-Undang Dasar
1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Bahasa negara ialah bahasa
Indonesia (Bab XV, Pasal 36). Pada tahun 1947
Pemerintah Indonesia memberlakukan Ejaan
Republik/Ejaan Soewandi. Bahasa Indonesia terus
berkembang melalui berbagai kongres bahasa.
 Ejaan Malindo (1959) (tidak pernah diberlakukan

karena alasan politik)


 EYD (1972) sampai sekarang dengan berbagai

penyempurnaan
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA
INDONESIA
 Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan
yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa
resmi
 Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

sejak tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah


Pemuda)
 Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sejak

tanggal 18 Agustus 1945 (Pengesahan UUD


1945)
SUMBER HUKUM KEDUDUKAN DAN
FUNGSI BAHASA INDONESIA
 Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional/ bahasa
persatuan adalah Sumpah Pemuda, 28 Oktober
1028
 Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/ bahasa
resmi adalah Pasal 36 UUD 1945
 Seminar politik bahasa nasional yang dilaksanakan
oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
pada bulan Februari 1975 dan kemudian
dikukuhkan dalam Undang-Undang No. 24 Tahun
2009, menetapkan fungsi bahasa Indonesia dalam
kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Nasional
1. Lambang kebanggaan nasional
2. Lambang identitas nasional
3. Alat pemersatu berbagai masyarakat
4. Alat perhubungan antarbudaya dan
antardaerah
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Negara
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar resmi di lembaga
pendidikan
3. Bahasa resmi dalam perhubungan pada
tingkat nasional
4. Bahasa resmi dalam pembangunan
kebudayaan, IPTEK
Lambang kebanggaan nasional

 Bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai


sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Kita
harus bangga dengannya. Sebagai realisasi
kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia,
kita harus memakai bahasa Indonesia tanpa
ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak
acuh.
Lambang identitas nasional

 Bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’


bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa
Indonesia akan dapat diketahui siapa kita,
yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai
bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang
demikian itu, kita harus menjaganya jangan
sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin
di dalamnya.
Alat pemersatu berbagai masyarakat

 Dengan bahasa Indonesia memungkinkan


masyarakat Indonesia yang beragam latar
belakang sosial budaya dan berbeda-beda
bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam
kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang
sama.
Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah

 Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi


dengan seseorang yang berasal dari suku lain
yang berlatar belakang bahasa berbeda,
mungkinkah kita dapat bertukar pikiran dan
saling memberikan informasi? Bagaimana cara
kita seandainya kita tersesat jalan di daerah
yang masyarakatnya tidak mengenal bahasa
Indonesia? Bahasa Indonesialah yang dapat
menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa
Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk
segala aspek kehidupan.
Bahasa resmi kenegaraan

 Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa


bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia
dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945.
Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen, dan
surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan lembaga-lembaganya dituliskan
di dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato atas
nama pemerintah atau dalam rangka
menuanaikan tugas pemerintahan diucapkan
dan dituliskan dalam bahasa Indonesia
Bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan

 Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai


sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai
dengan perguruan tinggi. Sebagai konsekuensi
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar di lembaga pendidikan tersebut, maka
materi pelajaran yang berbentuk media cetak
hendaknya juga berbahasa Indonesia. Mungkin
pada saat mendatang bahasa Indonesia
berkembang sebagai bahasa iptek yang sejajar
dengan bahasa Inggris.
Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional

 Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan


antarbadan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan
dengan itu hendaknya diadakan
penyeragaman sistem administrasi dan mutu
media komunikasi massa. Tujuan
penyeragaman dan peningkatan mutu
tersebut agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat dan tepat
diterima oleh masyarakat.
Bahasa resmi dalam pembangunan kebudayaan, IPTEK

 Kebudayaan nasional yang beragam itu, yang


berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam
pula, rasanya tidaklah mungkin dapat
disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh
masyarakat Indonesia dengan bahasa lain selain
bahasa Indonesia. Hal ini juga berlaku dalam
penyebarluasan ilmu dan teknologi modern. Agar
jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran
ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku
pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah
ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya
menggunakn bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai