Anda di halaman 1dari 16

PERAWATAN PASIEN DENGAN

TRAUMA KRITIS

Oleh :
ERNA SUWANTI
RATIH AYU KUSUMANINGRUM
DEFINISI
Trauma merupakan keadaan yang disebabkan oleh
luka atau cidera. Trauma adalah kejadian yang
bersifat holistic dan dapat menyebabkan hilangnya
produktivitas seseorang. Definisi ini memberikan
gambaran superficial dari respon fisik terhadap
cedera (Saudin, 2017).
Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya
atau cedera fisiologis akibat gangguan emosional
yang hebat (Nugroho, 2015).
• Mekanisme Trauma
Mekanisme cedera mengacu pada bagaimana
proses orang mengalami cedera. Cedera
mungkin disebabkan oleh kecelakaan kendaraan
bermotor, jatuh, tembakan dan sebagainya.
TRAUMA THORAK

Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang


mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan
kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari
cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam
atau benda tumpul dan dapat menyebabkan
keadaan gawat thorax akut
Trauma thoraks diklasifikasikan dengan tumpul
dan tembus. Trauma tumpul merupakan luka
atau cedera yang mengenai rongga thorax yang
disebabkan oleh benda tumpul yang sulit
diidentifikasi keluasan kerusakannya karena
gejala-gejala umum dan rancu (Sudoyo, 2010).
ETIOLOGI
• Trauma pada toraks dapat dibagi 2 yaitu oleh
karena trauma tumpul 65% dan trauma tajam
34.9 % (Ekpe & Eyo, 2014). Penyebab trauma
toraks tersering adalah kecelakaan kendaraan
bermotor (63-78%) (Saaiq, et al., 2010).
• Trauma toraks dapat mengakibatkan kerusakan
pada tulang kosta dan sternum, rongga pleura
saluran nafas intratoraks dan parenkim paru.
Kerusakan ini dapat terjadi tunggal ataupun
kombinasi tergantung dari mekanisme cedera
(Sudoyo, 2010).
Patofisiolog
• penyebab dari trauma toraks bergantung juga
pada beberapa faktor, antara lain mekanisme
dari cedera, luas dan lokasi dari cedera, cedera
lain yang terkait, dan penyakit - penyakit
komorbid yang mendasari. Pasien – pasien
trauma toraks cenderung akan memburuk
sebagai akibat dari efek pada fungsi respirasinya
dan secara sekunder akan berhubungan dengan
disfungsi jantung
Manifestasi Klinis
• Temponade jantung
▫ Trauma tajam didaerah perikardium atau yang diperkirakan
menembus jantung
▫ Gelisah 
▫ Pucat, keringan dinginPeninggian TVJ (9Tekanan Vena
Jugularis)
▫ Pekak jantung melebar 
▫ Bunyi jantung melemah 
▫ Terdapat tanda-tanda paradoxical pulse pressur 
▫ ECG terdapat low Voltage seluruh lead
▫ Perikardiosentesis kuluar darah
• Hematothorax 
▫ Pada WSD darah yang keluar cukup banyak dari
WSD 
▫ Gangguan pernapasan (FKUI:2005)

• Pneumothoraks 
▫ Nyeri dada mendadak dan sesak napas 
▫ Gagal pernapasan dengan sianosis 
▫ Kolaps sirkulasi 
▫ Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada
perkusi dan suara napas yang terdapat jauh atau
tidak terdengar sama sekali
▫ Pada auskultasi terdengar bunyi klik
Komplikasi
• Kontusio dan hematoma dinding toraks
• Fraktur kosta
• Flail chest
• Fraktur sternum
• Kontusio parenkim paru
• Pneumotoraks
Penatalaksanaan
• Manajemen awal untuk pasien trauma toraks
tidak berbeda dengan pasien trauma lainnya dan
meliputi ABCDE, yaitu A: airway patency
withcare ofcervical spine, B: Breathing
adequacy, C: Circulatory support, D:
Disabilityassessment, dan E: Exposure without
causing hypothermia
• Pemeriksaan primary survey dan pemeriksaan dada
secara keseluruhan harus dilakukan
• Apnea, syok berat, dan ventilasi yang inadekuat
merupakan indikasi utama untuk intubasi endotrakeal
darurat
• Resusitasi cairan intravena merupakan terapiutama
dalam menangani syok hemorhagik
• Manajemen nyeri yang efektif merupakan salah satu hal
yang sangat penting pada pasien trauma toraks.
• Ventilator harus digunakan pada pasien dengan
hipoksemia, hiperkarbia, dan takipnea berat atau
ancaman gagal napas
• Pasien dengan tanda klinis tension Pneumotoraks harus
segera menjalani dekompresi dengan torakosentesis
ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian
• Aktivitas / istirahat
Gejala : dipnea dengan aktivitas ataupun istirahat
• Sirkulasi
Tanda : Takikardia ; disritmia ; irama jantunng gallops, nadi
apical berpindah,tanda Homman ; TD : hipotensi/hipertensi ;
DVJ
• Integritas ego
Tanda : ketakutan atau gelisah
• Makanan dan cairan
Tanda : adanya pemasangan IV vena sentral/infuse tekanan
• Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri uni laterl, timbul tiba-tiba selama batuk atau
regangan, tajam dan nyeri, menusuk-nusuk yang diperberat
oleh napas dalam
• Pernapasan
Gejala : kesulitan bernapas ; batuk ; riwayat bedah
dada/trauma, penyakit parukronis, inflamasi,/infeksi paaru,
penyakit interstitial menyebar, keganasan ;pneumothoraks
spontan sebelumnya
• Keamanan
Geajala : adanya trauma dada ; radiasi/kemoterapi untuk
keganasan
• Penyuluhan / pembelajaran
Gejala  :  riwayat  factor  risiko  keluarga,  TBC,  kanker  ;
 adanya bedah intratorakal/biopsy paru
Diagnosa Keperawatan
• Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
ekspansi paru hambatan upaya napas
• Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan
dengan sekresi yang tertahan
• Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisik (trauma)
• Risiko infeksi berhubungan dengan efek
prosedur invasif
GRAZIE

Anda mungkin juga menyukai