TEKNIK COMPOUNDING (Pekan 6)
TEKNIK COMPOUNDING (Pekan 6)
Pengertian Compounding
Timbangan
Keterangan Gambar 1
1. Papan landasan timbangan
2. Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan
3. Anting penunjuk tegak berdirinya timbangan
4. Alas anting penunjuk tegaknya timbangan
(waterpass)
5. Jarum timbangan
6. Skala
7. Tuas penyangga timbangan
8. Pisau tengah atau pisau pusat.
9. Pisau tangan
10. Tangan timbangan
Tombol/mur pengatur keseimbangan /mur.
11. Piring timbangan
Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan
berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih
menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital
memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca
digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan
hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010).
Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak
memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pad
reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan
lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang
dipergunakan untuk membuat larutan atau akan
direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat
penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia,
kaca arloji dan kertas timbang. Menimbang zat dengan
penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang
dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang
dan sukar untuk dibilas.
TEKNIK MENIMBANG
a. Proses penimbangan dengan timbangan konvensional:
Neraca dan cawan harus dalam keadaan bersih.
Periksalah bahwa neraca diletakkan pada area yang datar dan
jarum penunjuk dapat bergerak bebas.
Letakkan kertas timbang pada cawan timbang, kemudian atur
neraca sehingga pointer index ada pada zero.
Ketika neraca dalam keadaan istirahat, ambilah beban dari
kotak anak timbangan yang diinginkan dengan penjepit dan
letakkan pada cawan timbangan sebelah kiri.
Segera tutuplah kotak anak timbang setelah pengambilan anak
timbangan. Apabila dibiarkan terbuka, ada kemungkinan bahan
tumpah pada kotak anak timbang dan menyebabkan kontaminasi
anak timbang yang akan mempengaruhi keakuratan berat anak
timbang.
Bahan yang akan ditimbang diletakkan secara perlahan pada
cawan timbang sebelah kanan. Periksa kesetimbangan,
pengurangan atau penambahan bahan obat dilakukan dengan
menggunakan spatula atau alat lain sesuai dengan bahan.
Setelah berat yang diinginkan sesuai tercapai, pindahkan bahan ke
dalam wadah yang sesuai.
Segera simpan anak timbangan ke dalam kotak anak timbang.
b. Proses penimbangan dengan neraca elektronik/digital:
Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu
di koreksi).
Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan
tempat benda.
Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan
timbangan tersebut.
Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu
30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur
yang ditetapkan.
Lanjutan…
Pada saat penambahan bahan, posisi jarum timbang harus selalu dalam
keadaan off setelah penambahan selesai baru dipindah ke posisi on.
Pastikan penimbangan diakhiri dalam keadaan stimbang dari kedua
piring, jarum menunjuk ke arah angka nol (0) atau menunjukkan
goyangan yang seimbang antara bagian kiri dan kanan skala timbang.
Selesai penimbangan
Timbangan dalam keadaan off (tanpa beban), bersih dan almari tertutup
Pastikan anak timbang dan pinset lengkap dalam kotaknya masing-
masing.
Cara Penimbangan Bahan Obat
Bahan padat seperti serbuk, lilin dll ditimbang diatas kertas
perkamen
Bahan ½ padat seperti vaselin, adeps, ditimbang diatas
kertas perkamen atau diatas cawan penguap.
Bahan cair dapat ditimbang diatas kaca arloji, cawan
penguap atau langsung dalam botol atau wadah.
Bahan cairan kental seperti ekstrak belladon dan ekstrak
hyosciamy langsung ditimbang, sedangkan untuk ichtyol
ditimbang dikertas perkamen yang sebelumnya diolesi
dengan parafin cair/vaselin.
Bahan oksidator (kalii permanganas, iodium, argenti nitras)
ditimbang pada gelas timbang atau pada gelas arloji yang
ditutup.
Bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg dilakukan
pengenceran.
Berat Minimal Yang Boleh Ditimbang
Cara Langsung:
berat botol timbang kosong = 10,2368 g
berta botol timbang + zat = 10,8796 g
berat zat = 0,6428 g
Cara Tidak Langsung:
berat botol timbang + zat = 12,3456 g
berat botol timbang + sisa zat setelah
dituang ke beaker glass =
11,6952 g
berat zat = 0,6504 g
Kepekaan adalah tambahan bobot maksimum yang
diperlukan pada salah satu piring timbangan, setelah
keduanya diisi muatan maksimum, menyebabkan ayunan
jarum timbangan tidak kurang dari 2 mm tiap dm panjang
jarum.
Contoh Perhitungan
Perhitungan
: Pembuatan :
Jumlah minimal bahan yang boleh SL dan carmin ditimbang 450 mg diatas kertas
ditimbang : 50 mg perkamen dan dimasukkan sedikit saja ke dalam
mortir untuk melapisi mortir (untuk menutupi
Pengenceran : pori-pori di dalam mortir).
Luminal yang ditimbang = 50 Luminal ditimbang 50 mg diatas kertas perkamen
mg kemudian dimasukkan ke dalam mortir
Sisa dari SL dan carmin dimasukkan ke dalam
Saccharum lactum + Carmin = 450 mg
mortir
Total = 500 mg Digerus sampai homogen
Jadi luminal yang diambil Hasil pencampuran tersebut ditimbang 350 mg
= x 500 = 350 mg dan sisanya dipisahkan.
Contoh Pengenceran Tablet
R/ Codein HCl 8 mg
m.f.p.dtd. No XII
S3dd1 1.
Perhitungan
dosis
Pro : A (6 tahun) Usia : 6 tahun (<8 tahun) maka digunakan rumus :
Berapakah berat codein yang DM sekali pakai = (codein HCl)
perlu ditimbang ?
= x 60 mg (FI III) = 20 mg
DM sehari = (codein HCl)
= x 300 mg (FI III) = 100 mg
Lanjutan...
3. Penimbangan
Codein = 9 tablet ( 8mg x 12 puyer = 96 mg. tersedia
tablet codein 10 mg/tablet. Jadi tablet yang dibutuhkan 96/10 x 1 tablet
= 9,6 tablet.
Diambil 9 tablet dan 0,6 pengenceran
Pengenceran codein = 300 mg atau 180 mg
4. Pembuatan
Diambil 9 tablet codein kemudian digerus di dalam mortir sampai homogen
Dibuat pengenceran codein dengan cara :
1 tablet codein digerus dengan SL dan carmin sampai homogen kemudian ditimbang 300 mg hasil
pengenceran dan dimasukkan ke dalam mortir yang berisi 9 tab codein yang sudah digerus. Sedangkan
sisa hasil pengenceran disimpan.
Digerus sampai homogen dan dibagi menjadi 12
Timbang 1 tablet codein: 100 mg
Timbang SL : 250
Timbang carmin : 50 mg
Total 300 mg (tergantung dari bobot tablet)
Codein yang diambil : 0,6 /1 tablet x 300 mg = 180 mg (sudah lebih dari 50 mg)
HITUNGAN FARMASI
Farmakope Indonesia Edisi V memberikan 4 bentuk % yaitu:
1. Persen bobot per bobot (%b/b)
Menyatakan jumlah gram zat dalam 100 gram campuran atau larutan.
(gram/100 gram)
2. Persen bobot per volume (%b/v)
Menyatakan jumlah gram zat dalam 100 ml larutan sebagai pelarut
dapat digunakan air atau pelarut lain. (gram/100 ml)
3. Persen volume per volume (%v/v)
Menyatakan jumlah ml zat dalam 100 ml larutan. (ml/100 ml)
4. Persen volume per bobot (%v/b)
Menyatakan jumlah ml zat dalam 100 gr bahan atau campuran.(ml/100
gram)
Contoh……
Hitunglah
kalium permanganat yang diperlukan untuk membuat
50 ml larutan kalium permanganat 2,8% b/v
Langkah 1 :
Larutan kalium permanganat 2,8 b/v berarti 2,8 g kalium
permanganat dalam 100 ml larutan
Langkah 2 :
Untuk 50 ml larutan diperlukan
V1 x N1 = V2 x N2
Contoh:
Berapa banyak etanol 96% yang dibutuhkan untuk membuat
larutan etanol 70% sebanyak 250 ml?
Jawab:
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 96% = 250 ml x 70%
V1 = 250 ml x 70/96
= 182,3 ml
Istilah Kelarutan