Anda di halaman 1dari 33

Glaukoma sudut tertutup

KARTINI S.

10542057614

PEMBIMBING:
dr. Rahasiah Sp.M
Anatomi
Fisiologi
Definisi

Glaukoma merupakan kelompok penyakit yang biasanya


memiliki satu gambaran berupa kerusakan nervus optikus
yang bersifat progresif yang disebabkan karena
peningkatan tekanan intraokular. Sebagai akibatnya akan
terjadi gangguan lapang pandang dan kebutaan.

TIO NORMAL = 10-20 mmHg


Epidemiologi

20 % Penduduk Dunia > 40 Tahun

>
Faktor Resiko
• usia di atas 40th
USIA • meningkat 6 kali lipat

• Kulit Hitam
RAS • Asia: Sudut tertutup

• 4 kali lebih sering pada wanita


JENIS KELAMIN
• Resiko meningkat 6 kali
RIWAYAT KELUARGA
• Hipermetropia
REFRAKSI
Klasifikasi

A. Glaukoma Primer
1. Glaucoma sudut terbuka
a. Glaucoma sudut terbuka primer (glaukoma sudut terbuka kronik,
glaukoma sederhana kronik)
b. Glaucoma tekanan normal (galukoma tekanan rendah)
2. Glaucoma sudut tertutup
a. Akut
b. Subakut
c. Kronik
d. Iris plateu
B. Glaukoma Kongenital
C. Glaukoma Sekunder
D. Glaukoma Absolut
Glaukoma Sudut Tertutup

Glaukoma sudut tertutup primer terjadi pada mata dengan predisposisi anatomis tanpa disertai
kelainan lain. Peningkatan tekanan intraocular terjadi karena sumbatan aliran keluar aqueous akibat
adanya oklusi anyaman trabekular oleh iris perifer.
Diagnosis ditegakan dengan melakukan pemeriksaan segmen anterior dan gonioskopi yang
cermat. Istilah glaukoma sudut tertutup primer hanya digunakan bila penutupan sudut primer telah
menimbulkan kerusakan nervus optikus dan kehilangan lapangan pandang. Pada orang dengan
kecenderungan untuk menderita glaucoma sudut tertutup ini, sudutnya lebih dangkal dari rata-rata
biasanya. Karena letak dari jaringan trabekular meshwork itu terletak di sudut yang terbentuk dimana
kornea dan iris bertemu, makin dangkal sudut maka makin dekat pula iris terhadap jaringan trabecular
meshwork.
Patofisiologi

Faktor predisposisi

oklusi anyaman trabekular oleh


iris perifer

sumbatan aliran keluar

TIO meningkat

atrofi papil saraf optik


Glaukma Sudut Tertutup Primer Akut

Apabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan sumbatan pada bilik

mata depan oleh iris perifer. Hal ini menyumbat aliran humor aquos dan

tekanan intraokuler meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat,

kemerahan, dan kekaburan penglihatan.


Glaukma Sudut Tertutup Primer Akut

OBJEKTIF
SUBJEKTIF
• Palpebra : Bengkak
• Nyeri hebat
• Konjungtiva bulbi : Hiperemia kongestif, kemosis dengan • Kemerahan ( injeksi siliaris )
injeksi silier, injeksi konjungtiva, injeksi episklera • Pengelihatan kabur
• Kornea : keruh, insensitif karena tekanan pada saraf kornea • Melihat halo
• Mual – muntah
• Bilik mata depan : Dangkal
• Iris : gambaran coklat bergaris tak nyata karena edema,
berwarna kelabu.
• Pupil : Melebar, lonjong, miring agak vertikal, kadang-
kadang didapatkan midriasis yang total, warnanya
kehijauan, refleks cahaya lamban atau tidak ada samasekali
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
PRIMER SUBAKUT

Terjadinya episode peningkatan TIO yang berlangsung singkat dan rekuren.

Episode penutupan sudut membaik secara spontan, tetapi terjadi akumulasi

kerusakan pada sudut kamera anterior berupa pembentukan sinekia anterior

perifer.

Kunci untuk diagnosis terletak pada riwayat, nyeri unilateral berulang,

kemerahan, dan kekaburan penglihatan yang disertai halo disekitarnya, serangan

sering terjadi malam hari.


GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
PRIMER SUBAKUT
OBJEKTIF SUBJEKTIF
• Injeksi silier ringan • Sakit kepala sebelah pada mata yang
• Edema kornea ringan sakit (timbul pada waktu sore hari
• TIO meningkat karena pupil middilatasi sehingga iris
menebal dan menempel pada
trabekulum  out flow terhambat)
• Penglihatan sedikit menurun
• Melihat pelangi di sekitar lampu
(hallo)
• Mata merah
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
PRIMER KRONIK

Glaukoma primer yang ditandai dengan tertutupnya trabekulum oleh


iris perifer secara perlahan. Bentuk primer berkembang pada mereka
yang memiliki faktor predisposisi anatomi berupa sudut bilik mata
depan yang tergolong sempit.
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
PRIMER KRONIK
Riwayat serangan glaucoma sudut tertutup primer akut beberapa

waktu yang lalu disertai gejala klinis di atas.

Pemeriksaan fisik :

Peningkatan TIO

Sinekia anterior ( dengan tingkatan yang bervariasi )

Kelainan diskus optikus dan lapangan pandang.


Iris Plateu

Pada iris plateau, kedalaman bilik mata depan sentral

normal, tetapi sudut bilik mata depannya sangat sempit karena

posisi processus ciliares terlalu anterior. Mata dengan kelainan

ini jarang mengalami blokade pupil, tetapi dilatasi akan

menyebabkan merapatnya iris perifer, sehingga menutup sudut

(pendesakan sudut)
Diagnosis

Penglihatan
menurun,
Rasa sakit Sakit kepala
Mata merah melihat Mual muntah
pada mata sebelah
pelangi sekitar
lampu
Pemeriksaan Fisik

Palpebra -
Spasme
Konjungtiva
Lensa - keruh (bulbi) -
Hiperemis

Pupil Kornea -
Midriasis - Edema
RC (-) (keruh)
COA -
Dangkal
Pemeriksaan Penunjang

– Pemeriksaan ketajaman penglihatan


– Tonometri
– Gonioskopi
– Ophtalmoskop
– Perimetri
Pemeriksaan ketajaman penglihatan
Tonometri
Gonioskopi
Ophtalmoskop
Perimetri
Penatalaksanaan-medikamentosa

Menurunkan produksi Menambah pembuangan


humor akuos humor akuos
• Beta blocker • Pilokarpin
• Penghambat anhidrase • Prostaglandin
karbonat (CAI)
• Agonis Adrenergik

Mengurangi volume vitreus


• Gliserol
• Manitol
Menambah pembuangan humor
akuos
– Obat ini merupakan obat yang paling baru dengan titik tangkap pada aliran
uveasklera dengan menyebabkan relaksasi otot siliaris dan melebarkan celah
antar fibril otot sehingga aliran keluar humor akuos melalui jalur ini lebih
banyak yang berakibat TIO turun
– E.s : hiperemi konjungtiva, pemanjangan bulu mata, pigmentasi iris dan warna
kulit kelopak menjadi lebih gelap
SEDIAAN PROSTAGLANDIN

Latanaprost Travaprost Bimatoprost


0,005% 0,004% 0,03%

Unoprostone Pemberian
isopropyl satu tetes
0,15%. sehari
Mengurangi volume vitreus

– Merupakan obat hiperosmotik yang dapat menurunkan TIO dengan cepat


dengan cara mengurangi volume vitreous. (hiperosmotik).
– K.I : penderita DM dan kelainan fungsi ginjal
– E.S : peningkatan tekanan darah sistemik yang berat, dehidrasi, mual muntah,
diuresi, retensi urin, rasa bingung, pusing, demam, diare, CHF,asidosis dan
edema paru.
Sediaan

Gliserol Manitol
• Cairan gliserol 50% dan 75% • Golongan hiperosmotik yang
yang diberikan dengan dosis dapat diberikan IV. Cara kerja
standard 2-3ml/KgBB atau sama seperti zat hiperosmotik
peroral 3-4 kali per hari. yang lain. Dosis ; 1-2g/KgBB atau
• Sebagai medikasi pre-operasi 5ml/KgBB IV dalam masa 1 jam
intraokular diberikan dosis 1-
1.5g/kgBB diminum sekitar 1-1.5
jam sebelum operasi.
• Obat mulai bekerja setelah 10
menit dan mencapai efek
maksimal setelah 30menit dan
akan bekerja selama 5 jam.
Penatalaksanaan-operatif

Iridektomi Implan Operasi Perusakan


atau Drainase filtrasi  Badan
Iridotomi Pada trabeku- Silier
Perifer Glaukoma lectomy (Siklodek-
struksi)
komplikasi
Sinekia
anterior
perifer

Keratopati
Katarak
bulosa

Glaukoma
Glaukomflecke
absolute

Atrofi papil
saraf optic
prognosis

– Prognosis tergantung deteksi dini dan pengobatan.


– Tanpa pengobatan, glaukoma dapat mengakibatkan kebutaan total.
– Dengan pengobatan obat tetes anti glaukoma dapat mengontrol tekanan intraokular
pada mata yang belum mengalami kerusakan glaukomatosa luas, prognosis akan
baik.

Apabila proses penyakit terdeteksi dini sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai