Anda di halaman 1dari 10

Dr. H. Puji Isyanto, S.E., M.M.

Dini Yani, S.M., M.M.


A. SIFAT SKALA
1. Skala Nominal
• Skala ini hanya sekedar membedakan suatu kategori dengan kategori lainnya dari suatu variabel. Angka-
angka yang diberikan kepada obyek merupakan label dan tidak diasumsikan adanya tingkatan antara satu
kategori lainnya dari satu variabel.

2. Skala Ordinal
• Untuk membedakan antara kategori-kategori dalam satu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau
tingkatan skala

3. Skala Interval
• Skala suatu variabel yg selain dibedakan, dan mempunyai tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarak
yg pasti antara satu kategori dan kategori yg lain dalam satu variabel
• Contohnya : Variabel Umur

4. Skala Rasio
• Skala suatu variabel yg selain dibedakan, mempunyai tingkatan serta jarak antara suatu nilai dengan nilai
lainnya, juga diasumsikan bahwa setiap nilai variabel diukur dari suatu keadaan atau titik yg sama .
B. METODE SKALA
1. Skala Likert

Sangat Tidak Tidak ada


Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
Setuju pendapat
1 2 3 4 5

Cara mengerjakannya adalah :


2. Mengumpulkan sejumlah pernyataan-pernyataan yg berkaitan dengan masalah yg akan diteliti.
3. Membuat skor total untuk setiap orang dengan menjumlah skor untuk semua jawaban
4. Menilai kekompakan antar-pernyataan.
5. Pernyataan yg kompak dijumlahkan untuk membentuk varibel baru dengan mempergunakan
teknik summated rating.
2. Skala Guttman
Tujuan skala ini adalah untuk memperoleh ukuran gabungan yanng
bersifat unidimensional (hanya mengukur 1 dimensi saja ).
Misalnya : penelitian mengenai benda-benda bergerak dan harga
benda-benda tersebut bersifat kumulatif. Artinya harga mobil lebih
mahal dibandingkan dengan harga sepeda motor.

Radio

Televisi

Sepeda Motor

Mobil
CONTOH PERTANNYAANNYA :

Apakah anda memiliki radio ?

Apakah anda memiliki televisi ?

Apakah anda memiliki sepeda motor ?

Apakah anda memiliki mobil ?


Contoh Jawaban Pertanyaan
Responden
Kasus : A B C D
1 0 0 0 0
2 0 0 0 0
3 1 0 0 0
4 1 1 0 0
15 Responden diajukan
5 1 1 0 0
pertanyaan . 6 1 0 1 0
Jawaban “YA” Kode : 1 7 1 1 1 0
“TIDAK” Kode : 0 8 0 1 1 1
9 1 1 1 1
10 1 1 1 1
11 1 1 0 1
12 1 1 1 1
13 1 1 1 1
14 1 1 1 1
15 1 1 1 1
Jumlah
Penyimpangan 1 1 1 0= 3
(e)
Jumlah Pilihan
Jawaban (pj)
12 11 9 8= 40
Jumlah jawaban (n) = 15 x 4 = 60
Berdasarkan skla Guttman ini dihitung Koefisien Reprodusibilias (Kr ) dan
Koefisien Skalabilitas (Ks).

Koefisien Reprodusibilitas adalah jumlah kesalahan yang menyimpang dari


pola idealnya. Biasanya Kr sama dengan atau lebih besar dari 0,90 dianggap
cukup baik untuk dipergunakan.

Koefisien Skalabilitas untuk menilai apakah penyimpangan tersebut masih


dalam batas-batas yg dapat ditolerir. Biasanya Ks sama atau lebih besar 0,60
dianggap cukup baik untuk dipergunakan.
Kr
 

= 1 – e/n
= 1 – 3/60
= 0,95
Ks

= 1 – e/k,
Dimana k = c (c – Pj)
 c = Kemungkinan jawaban benar; karena alternatif jawaban adalah “YA” dan
“TIDAK” maka c = 0,5
 e = Jumlah Penyimpangan
 Jp = Jumlah Pilihan Jawaban
 n = Jumlah Keseluruhan Jawaban
 k = Jumlah Penyimpangan yang diharapkan

Jadi :
Ks = 1 – 3/0,5 (60-40)
= 0,70
Berdasarkan perhitungan Kr dan Ks, diperoleh Kr lebih besar dari 0,90, demikian
pula Ks lebih besar dari 0,60. Maka skala tersebut dapat dianggap layak untuk
dipergunakan

Anda mungkin juga menyukai