P.5.Desain Tujuan Pembelajaran PAI
P.5.Desain Tujuan Pembelajaran PAI
TUJUAN
PEMBELAJARA
N
Umi Zulfa
3 PAI-PGMI – PDPPAI-FT IAIIG CILACAP, 2020
MATERI
• Pengantar
• Pengertian
• Fungsi
• Struktur
• Langkah-langkah penyusunan tujuan pembelajaran
Pengantar
kompe
tensi KOMP. DASAR KOMP. DASAR KOMP. DASAR
lulusa
n INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR
BUTIR BUTIR
SOAL SOAL
PENGERTIAN TUJUAN
PEMBELAJARAN (1)
• PERILAKU HASIL BELAJAR • Kompetensi adalah seperangkat
YANG KITA HARAPKAN tindakan cerdas, penuh
DIMILIKI SISWA-SISWI tanggungjawab yang dimiliki
SETELAH MEREKA oleh seseorang sebagai syarat
MENEMPUH PBM. untuk dianggap mampu oleh
• = kompetensi masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang tertentu
(SK.Mendiknas.N0.04/U/2002).
PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN(2)
(Mudhoffir 1990) :
Interest Understanding
Unsur
Kompetensi
(Becker &
Gordon)
Value Skill
Knowledge (pengetahuan), yaitu kesadaran di bidang kognitif.
Understanding (pengertian), yaitu kedalaman kognitif dan efektif yang
dimiliki siswa.
Skill (ketrampilan), yaitu kemampuan individu untuk melakukan suatu
tugas yang dibebankan kepadanya
Value (nilai) yaitu suatu norma yang diyakini atau secara psikologis
tekah menyatu dalam diri individu
Interest (minat) yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu,
keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi psikologis.
HIRARKI TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Universal
Tujuan Nasional
Tujuan Institusional
Tujuan Kurikuler
Tujuan Instruksional
PENGERTIAN DESAIN TUJUAN
PEMBELAJARAN
Kognitif
Psikomotorik
Ranah Tujuan Pembelajaran Mnrt B.S.Bloom
(Taxonomi Bloom)
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku
yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan,
pengertian, dan keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku
yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan
tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Kelemahan Taxonomi Bloom
• Bersifat linier, sehingga seringkali menimbulkan kesukaran bagi guru
dalam menempatkan konten (isi) pembelajaran
• Taxonomi Bloom sesunggguhnya penggambaran proses berfikir,
tetapi malah menggunakan kata benda (noun) bukan kata kerja (verb)
• Kelemahan ini direvisi muridnya (Anderson)
Revisi Lorin W. Anderson (1990, terbit 2001)
• Point Revisi Anderson
1. Mengubah taksonomi Bloom dari kata benda (noun) menjadi kata
kerja (verb-gerund). Alasan:
Taksonomi Bloom sesungguhnya adalah penggambaran proses
berfikir. Jadi belajar adalah proses sehingga digambarkan
dengan verb-gerund. Remembering: mengingat/ingatan . Tapi
Jika masih kata benda (noun); knwoledge (pengetahuan) maka
pembelajaran orientasinya adalah produk, karena
pengetahuan adalah produk/hasil berpikir bukan proses
berfikir (; mengingat)
2. Pergeseran urutan taksonomi yang menggambarkan dari proses
berfikir tingkat rendah (low order thinking) ke proses berfikir
tingkat tinggi (high order thinking). (sintesis dirubah menjadi
mencipta/creation dan diletakkan tertinggi, krn sintesis
akumulasi dr 5 kompetensi, bukan penilaian yg tertinggi.
Pengembang Taxonomi Bloom
Comprehensio
Kurang n
Sulit
Application
Analysis
Synthesis
Lebih
Sulit
Evaluation
21
Jadi….Taxonomi Bloom Dan Anderson
Pengetahuan-Knowledge Mengingat-remembering
Pemahaman-Comprehension Memahami-understanding
Penerapan-Application Menerapkan-applying
Analisis-Analysis Menganalisis-analysis
Sintesis-Synteshis Menilai-evaluation
Penilaian-Evaluation Menciptakan-creation
Low Order VS Higher Order Thinking
Critical Thinking
Mencipta
Mengevalu
asi
Menganalis
is
Menerapkan
Memahami
Mengingat
27
KATA KERJA OPERASIONAL TAKSONOMI
ANDERSON
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Menciptakan
Memilih Menggolongkan Menerapkan Menganalisis Menghargai Memilih
Menguraikan Mempertahankan Menentukan Mengategorikan Mempertimbangkan Menentukan
Mendefinisikan Mendemonstrasikan Mendramatisasikan Mengelompokkan Mengkritik Menggabungkan
Menunjukkan Membedakan Menjelaskan Membandingkan Mempertahankan Mengombinasikan
Memberitabel Menerangkan Menggeneralisasikan Membedakan Membandingkan Mengarang
Mendaftar Mengekspresikan Memperkirakan Mengunggulkan Mengkonstruksi
Menempatkan Mengemukakan Mengelola Mendiversivikasikan Membangun
Memadankan Memperluas Mengatur Mengidentifikasi Menciptakan
Mengingat Membericontoh Menyiapkan Menyimpulkan Mendesain
Menamakan Menggambarkan Menghasilkan Membagi Merancang
Menghilangkan Menunjukkan Memproduksi Merinci Mengembangkan
Mengutip Mengaitkan Memilih Memilih Melakukan
Mengenali Menafsirkan Menunjukkan Menentukan Merumuskan
Menentukan Menaksir Membuatsketsa Menunjukkan Membuathipotesis
Menyatakan Mempertimbangkan Menyelesaikan Melaksanakan survei Menemukan
Memadankan Menggunakan Membuat
Membuatungkapan Mempercantik
Mewakili Mengawali
Menyatakankembali Mengelola
Menuliaskembali Merencanakan
Menentukan Memproduksi
Merangkum Memainkanperan
Mengatakan Menceritakan.
Menerjemahkan
Menjabarkan
TAKSONOMI TUJUAN PSIKOMOTOR
(Harrow, 1972)
NATURALIZATION
ARTICULATION
NATURALISASI
PRECISION
PERANGKAIAN
MANIPULATION * Melakukan
KETEPATAN gerak secara
IMMITATION * Merangkaikan
wajar dan
PENGGUNAAN berbagai ge-
* Melakukan efisien
PENIRUAN rakan secara
gerak
* Mengguna- berkesinam-
dengan
* Menirukan kan konsep bungan
teliti dan
gerak yang untuk mela-
benar
telah di- kukan gerak
amati
29
Kompetensi Sikap (taksonomi Kratwohl)
Mengamalkan
Menghayati
Menghargai
Menjalankan
Menerima
TAKSONOMI TUJUAN AFEKTIF
(Krathwohl, Bloom & Masia,1964)
CHARACTERIZATION
ORGANIZATION
VALUING PENGAMALAN
PENGORGA-
RESPONDING • Internalisasi
NISASIAN
PENGHARGA- nilai-nilai
RECEIVING
AN TERHADAP • Menghubung- men-jadi pola
PEMBERIAN NILAI hidup
kan nilai yang
RESPON
PENGENAL- dipilih dengan
AN • Menerima ni- sistem nilai
• Aktif hadir lai-nilai, setia
• Ingin mene- yang ada
• Berpartisi- kepada nilai-
rima • Mengintegra-
• Ingin meng- pasi nilai sikan nilai-nilai
hadiri • Memegang tersebut ke
• Sadar akan teguh nilai- dalam hidupnya
suatu nilai
situa- si,
objek,
fenomena 31
A.v2
Karakterisasi
menurut Nilai
Mengorganisaikan (A5):
(A4) Menata membiasakan
Menghargau (A3)L
Menekankan
Merespon (A2):
mendukung
Menerima
(A1)):
mematuhi
PENENTUAN TUJUAN
PEMBELAJARAN.
• Tujuan merupakan deskripsi tentang penampilan
prilaku anak didik yang diharapkan setelah
mempelajari bahan pelajaran tertentu.
• Semua tujuan itu berhubungan satu dengan yang
lainnya, dan tujuan di atasnya.
• Apabila tujuan terendah tidak tercapai, maka tujuan
di atasnya tidak tercapai pula.
Syarat Pengembangan Tujuan
Membuat
Evaluasi Meramalkan menyesuaikan Membuat pola Menguraikan
diagram
Revisi Teori Bloom
Pengetahuan Mengingat
Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
Analisis Menganalisis
Sintesis Menilai
Penilaian Menciptakan
KATEGORI KATA KUNCI
Remembering (ingatan): can the student recall or Menyebutkan definisi, menirukan ucapan, menyatakan
remember the information? Dapatkah peserta didik susunan, mengucapkan, mengulang, menyatakan
mengucapkan atau mengingat informasi?
Understanding (pemahaman): Dapatkah peserta didik Mengelompokkan, menggambarkan, menjelaskan identifikasi,
menjelaskan konsep, prinsip, hukum atau prosedur? menempatkan, melaporkan, menjelaskan, menerjemahkan,
pharaprase.
Applying (penerapan): Dapatkah peserta didik menerapkan Memilih, mendemonstrasikan, memerankan, menggunakan,
pemahamannya dalam situasi baru? mengilustrasikan, menginterpretasi, menyusun jadwal,
membuat sketsa, memecahkan masalah, menulis
Analyzing (analisis): Dapatkah peserta didik memilah Mengkaji, membandingkan, mengkontraskan, membedakan,
bagian-bagian berdasarkan perbedaan dan kesamaannya? melakukan deskriminasi, memisahkan, menguji, melakukan
eksperimen, mempertanyakan.
Evaluating (evaluasi): Dapatkah peserta didik menyatakan Memberi argumentasi, mempertahankan, menyatakan,
baik atau buruk terhadap sebuah fenomena atau objek memilih, memberi dukungan, memberi penilaian, melakukan
tertentu? evaluasi
Creating (penciptaan): Dapatkah peserta didik menciptakan Merakit, mengubah, membangun, mencipta, merancang,
sebuah benda atau pandangan? mendirikan, merumuskan, menulis.
KATA KERJA OPERASIONAL TAKSONOMI
ANDERSON (KOGNITIF)
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Menilai Menciptakan
Memilih Menggolongkan Menerapkan Menganalisis Menghargai Memilih
Menguraikan Mempertahankan Menentukan Mengategorikan Mempertimbangkan Menentukan
Mendefinisikan Mendemonstrasikan Mendramatisasikan Mengelompokkan Mengkritik Menggabungkan
Menunjukkan Membedakan Menjelaskan Membandingkan Mempertahankan Mengombinasikan
Memberitabel Menerangkan Menggeneralisasikan Membedakan Membandingkan Mengarang
Mendaftar Mengekspresikan Memperkirakan Mengunggulkan Mengkonstruksi
Menempatkan Mengemukakan Mengelola Mendiversivikasikan Membangun
Memadankan Memperluas Mengatur Mengidentifikasi Menciptakan
Mengingat Membericontoh Menyiapkan Menyimpulkan Mendesain
Menamakan Menggambarkan Menghasilkan Membagi Merancang
Menghilangkan Menunjukkan Memproduksi Merinci Mengembangkan
Mengutip Mengaitkan Memilih Memilih Melakukan
Mengenali Menafsirkan Menunjukkan Menentukan Merumuskan
Menentukan Menaksir Membuatsketsa Menunjukkan Membuathipotesis
Menyatakan Mempertimbangkan Menyelesaikan Melaksanakan survei Menemukan
Memadankan Menggunakan Membuat
Membuatungkapan Mempercantik
Mewakili Mengawali
Menyatakankembali Mengelola
Menuliaskembali Merencanakan
Menentukan Memproduksi
Merangkum Memainkanperan
Mengatakan Menceritakan.
Menerjemahkan
Menjabarkan
Aspek Afektif
PENERIMAAN PARTISIPASI PENILAIAN ORGANISASI
Karakterisasi
menurut Nilai
Mengorganisaikan (A5):
(A4) Menata membiasakan
Menghargau (A3)L
Menekankan
Merespon (A2):
mendukung
Menerima
(A1)):
mematuhi
Aspek Psikomotor
GERAKAN
PERSEPSI KESIAPAN GERAKAN TERBIASA
TERBIMBING
Memasang Menyusun
Membongkar
TAKSONOMI TUJUAN PSIKOMOTOR
(Harrow, 1972)
NATURALIZATION
ARTICULATION
NATURALISASI
PRECISION
PERANGKAIAN
MANIPULATION * Melakukan
KETEPATAN gerak secara
IMMITATION * Merangkaikan
wajar dan
PENGGUNAAN berbagai ge-
* Melakukan efisien
PENIRUAN rakan secara
gerak
* Mengguna- berkesinam-
dengan
* Menirukan kan konsep bungan
teliti dan
gerak yang untuk mela-
benar
telah di- kukan gerak
amati
42
Cara merumuskan tujuan
pembelajaran
1. Menggunakan kata kerja operasional
2. Satu rumusan tujuan hanya 1 kata kerja operasional yang
menggambarkan perubahan yang diharapkan
3. Menggunakan rangkaian rumus ABCD (Audience, Behavior,
Condition dan Degree)
Contoh:
Melalui metode make a match peserta didik dapat Menyebutkan huruf-
huruf hijaiyyah dengan benar
3 Alternatif Cara Merumuskan Tujuan
Pembelajaran
• Desain SK ( 1 pernyataan)
contoh : mahasiswa mampu menulis secara efektif berbagai jenis
karangan dalam berbagai konteks
• Desain KD ( 5 sd 7 pernyataan; dapat diukur, dievaluasi, dicapai,
dibuktikan)
Contoh: siswa mampu menulis buku harian...
siswa mampu menulis surat pribadi
dll s.d 5/7
• Desain Indikator Pencapaian ( 2- sd 5 pernyataan : dapat diukur,
dievaluasi, dicapai, dibuktikan)
Contoh: siswa mampu menuliskan pengalamannya pada buku
harian dengan memperhatikan waktu pencantumannya
Dll s.d 2/5
Mendesain sekumpulan statement
-Cara 2
• TIU
Contoh: di akhir pembelajaran siswa mampu menulis secara efektif
efektif berbagai jenis karangan dalam berbagai konteks
• TIK
Contoh: setelah terjadi proses pembelajaran, siswa mampu:
1. menganalisis sejarah penulisan buku harian...
2. ..........dst
Langkah-langkah
3.
1. Tentukan 2. Tentukan level tuliskan/rumuskan
Wilayah TP TP TP menggunakan
Formula ABCD
6. Tetapkan 4. Koreksi