Anda di halaman 1dari 40

ALAT TRANSPORT PADATAN

A. CONVEYOR C. PENYIMPANAN
– Belt conveyor – Bunker
– Screw conveyor – Silo
– Fligh conveyor – Gas Holder
– Apron conveyor

B. ELEVATOR
– Continous discharge elevator
– Positive discharge elevator
– Centrifugal discharge elevator
ALAT TRANSPORT PADATAN
D. PENGUMPANAN (FEEDER)
– Screw conveyor feeder
– Apron Feeder
– Pluger feeder
– Roll Feeeder
– Ross feeder

E. PNEUMATIC CONVEYOR
F CYCLONE
Pendahuluan
Bahan yang dapat disimpan:
a. Bahan padat
- Jumlah banyak
- Jumlah sedikit (dalam container)
b. Bahan cair
- Jumlah banyak
- Jumlah sedikit (dalam container)
c. Bahan Gas
Penyimpan bahan di dalam proses industri
biasa dijumpai di tiga tempat

• Permulaan atau awal proses untuk


penyimpanan bahan baku
• Ditengah-tengah proses, untuk bahan
setengah jadi
• Diakhir proses, untuk penyimpan bahan jadi
Jumlah bahan yang disimpan & ukuran alat
penyimpanan
Jumlah bahan yang disimpan tergantung dari:
 alat-alat dari pabrik secara keseluruhan
 Metode operasi
 Frekuensi, lamanya waktu yang diperlukan untuk
proses dari masing-masing unit secara individu
yang ada di pabrik
 mudah sukarnya bahan tersebut di dapat & juga
distribusi bahan produknya beserta transportasi
dari bahan tsb.
A. Penyimpan Zat Padat
Penyimpan zat padat dalam jumlah banyak
dilakukan sbb:
 Ditimbun dengan sistem autdoor
 Ditimbun dengan sistem indoor
 Disimpan dalam bin/bunker dan silo
1. Penyimpanan dengan sistem autdoor
=> bahan yang tidak dipengaruhi oleh udara,
hujan, panas dll
misal: coal, batu, kayu & belerang

Pilihan dari metode penyimpanan bahan


tergantung dari:
- bahan yang disimpan (sifat bahan)
- jumlah bahan yang disimpan
- cara handling bahan
Metode Penyimpanan Bahan
a. Penyimpanan di bawah “Travelling Bridge”
 Pemindahan bahan dipakai alat “crane” yang
dilengkapi dengan “bucket”
 Untuk membawa bahan tersebut ke unit
proses , biasanya dipakai :
- lori
- Conveyor
- Langsung dengan “crane”
b. Penyimpanan di kiri-kanan jalan

 Dipakai alat “locomotif crane” yang


dilengkapi “bucket”.
 Untuk memindahkan bahan tersebut ke alat
transport lain :
- Truk
- Lori
- Hopper
- Langsung ke unit proses
c. Overhead sistem
• Sistem ini dipakai untuk jarak jauh. Ini
dilakukan dengan “monorail car”, “cable way
car” dsb yang dilengkapi “bucket”
d. Drag Scrapper Sistem

 Sistem ini banyak dipakai , yang terdiri dari


“scrapper bucket” yang dikaitkan pada cable
yang bergerak pada pulley”.
 Untuk mengangkut ke unit proses biasanya :
lori, conveyor, bucket elevator.
2. Penyimpanan bahan secara indoor

Terbagi menjadi 2 yaitu:


• Bentuk timbunan
• Bin maupun silo
a. Penyimpanan indoor dalam bentuk
timbunan
• Untuk menyimpan bahan yang harus
dipertahankan tetap kering
• Bahan yang memerlukan perlindungan
terhadap atmosfer pada musim tertentu
misal: - Bahan keramik
- Mineral
- hasil pertanian dsb.
Alat yang digunakan pada sistem ini:

• Monorail crane, baik untuk storing maupun


delivering
• Conveyor system, misal belt conveyor, brsama
dengan bucket elevator
• Conveyor sistem (belt) yang dilengkapi dengan
tripped
b. Penyimpanan indoor dalam bin/bunker
dan silo
• Bin
=> alat ini banyak dipakai dan sangat
menguntungkan bila feeding terhadap alat ini
secara gravity
=> conical bottom ataupun parabolic bottom
yang dijumpai pada bin mempermudah
pengaliran bahan
=> bahan yang disimpan bersifat free flowding
 Pengumpan bahan
pengumpanan melalui bagian atas bin yang
terbuka, menggunakan monorail crane yang
dilengkapi dengan tripper

 Pengeluaran bahan
untuk bahan yang free flowing,
pengeluarannya secara gravity, sedangkan
untuk bahan yang cendrung menyumbat
dipakai mechanical agitator
• Silo
=> alat ini prinsipnya sama dengan bin, hanya
ukurannya lebih besar (40 m)
=> untuk menyimpan bahan sejenis lime, semen dll

 Pengumpan silo
karena tinggi maka alat yang dipakai sebagai
pengumpan adalah elevator, bucket, sistem
pneumatis
 Alat pengeluaran
 Sistem conveyor
 Sistem feeder => screw feeder dan star
feeder
• Penyimpanan zat padat dalam container

a. Container (wadah) yang biasa dipakai box,


bags, barrel atau drum dari baja
b. Untuk penyimpanan bahan dalam jumlah
sedikit
c. Pemilihan container tergantung dari sifat
bahannya
B. Penyimpanan Zat Cair
• Perlu diperhatikan sifat bahan baik sifat kimia atau fisiknya, yang
akan menentukan bahan dan bentuk alat penyimpan ataupun letak
penyimpanan

Sifat bahan meliputi :


 Daya tahan bahan terhadap pengaruh udara luar
 Volatilitas bahan
 Korosifitas bahan
 Jumlah bahan ,suhu dan tekanannya
Note :
Untuk bahan yang tahan terhadap udara luar , penyimpanannya dalam udara
terbuka (reservoir)
Untuk bahan yang tidak tahan terhadap pengaruh udara luar , penyimpanannya
dalam tangki.
Tangki
Letak tangki bisa outdoor maupun indoor tergantung dari
sifat bahan.
Bentuk tangki bisa silinder, bola , rectangular.

Catatan :
 Tangki silinder vertikal tegak untuk penyimpanan outdoor
dan untuk penyimpanan yang diinginkan kontrol terhadap
level permukaan yang tepat.
 Tangki silinder horizontal dan rectangular banyak dipakai
untuk penyimpanan indoor
 Tangki bentuk bola untuk penyimpanan zat cair yang
mudah menguap (sangat volatil) , misak gas yang dicairkan
 Spesifikasi tangki ( tebal tangki) tergantung :

Suhu zat cair atau suhu lingkungan


Volatilitas bahan, untuk tekanan uap murninya

 Jenis bahan tangki tergantung korosifitas


bahan :

 Bahan yang tahan korosif, misal stainless steel


 Bahan lapisan yang tahan korosif , misal rubber
 Pengisian dan pengeluaran bahan dengan
pemompaan, adakalanya dengan gravitasi
karena letak tangki tersebut.

 Saluran yang ada pada tangki :

 Saluran pemasukkan bahan (inlet)


 Saluran pengeluaran (outlet)
 Saluran pembersihan (pembuangan)
 Vent, untuk mengatasi adanya perubahan sistem
karena perubahan suhu.
Volatilitas
• Volatilitas bahan dapat diketahui secara kuantitatif
dengan mengetahui tekanan uap murni (Pᵒ) dari
bahan cair tersebut.
• Di Industri, alcohol (etanol) murni dapat digunakan
sebagai bahan baku cair yang tidak volatile,
sehingga tekanan uap murni (Pᵒ) suatu bahan cair
ternyata lebih rendah dari tekanan uap murni
alcohol, maka bahan cair tersebut dikatagorikan
non-volatile dan begitu pula sebaliknya.
Pᵒ uap murni > Pᵒ alcohol => bahan cair volatile
Contoh : gas cair (LPG, LNG, udara cair
Penyimpanan bahan cair volati
• Bahan cair volati dapat disimpan dalam tangki silinder
- Jika silinder tegak maka harus outdoor system
silinder tegak umumnya dirancang pada tekanan
penyimpanan 1 atm (≈1 kgr/cm²)
• Untuk menentukan suhu cairan yang disimpan
C. Penyimpanan Zat Gas
Jenis Gas :
=> Tercairkan & tidak tercairkan

Penyimpanan:
=> Jumlah Besar : gas holder/tangki
=> Jumlah Kecil : tabung (penandaan)
Penyimpanan Zat Gas
Dalam jumlah banyak , gas disimpan dalam gas holder

Tekanan dalam gas holder sedikit lebih tinggi diatas


tekanan atmosfer.
Bila gas masuk , tekanan dalam tangki akan naik dan
mendesak tutup ke atas . Gerak tutup ini diatur oleh katrol
yang dipasang diatas tutup dan juga oleh rol-rol yang
dipasang pada frame dari gas holder.

Alat ini dilengkapi kompresor/blower baik untuk


memasukkan maupun mengeluarkan gas.
Gambar : Gambar : Gas Holder
Gas Holder Balon
 Untuk jumlah kecil atau gas yang bertekanan
disimpan dalam container , tangki bertekanan.

 Pada tekanan dan temperatur tertentu,


kemungkinan terjadi pencairan, sehingga saat
fasenya cair, penyimpanannya analog dengan
penyimpanan bahan cair

 Keuntungan penyimpanan gas dengan bertekanan :

 Volume alat kecil


 Kemungkinan terjadi pencairan gas pada
temperatur tertentu sehingga analog dengan
penyimpanan zat cair.
ALAT TRANSPORTASI ZAT PADAT

Proses handling material akan berhubungan


dengan proses pengangkutan pada jarak
tertentu, misal:
 gudang ke pabrik => kereta api, motor dll
 unit produksi yang satu ke unit yang lain =>
conveyor, piping system, elevator dll
 Industri, transport bahan dibedakan dalam:
 Transport secara batch
 Transfort secara kontinyu
Transport secara kontinyu dibedakan
bedasarkan:
• Prinsip pengangkutan:
- Prinsip pengangkutan horisontal => conveyor
- Prinsip pengangkutan vertikal => elevator
• Sistem pengangkutan :
- mekanis
- pneumatis
- hidrolis
Alat transport mekanis, dibedakan
berdasarkan mekanime pengangkutan:
• Carrier, prinsip dengan
mengangkut/membawa, memuat
• Scraper, prinsip dengan mendorong bahan,
menggaruk
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
jenis alat transport yang dipakai adalah:

1. Kapasitas pengangkutan
2. Jarak pengangkutan
3. Lift/elevasi pengangkutan
4. Karakteristik material/bahan
5. Proses yang diinginkan
6. Umur alat
7. Harga alat
Karakteristik bahan:
1. Ukuran Bahan
- Sangat halus (100 mesh)
- Halus (100 mesh -1/8 in)
- granular (1/8 – ½ in)
- lumpy (1/2 -2,5 in)
2. Flowabilitas bahan
- sangat free flowing
- free flowing
- sluggish (lamban untuk mengaliir)
3. Abrasive
4. Special characteristic: korosif, hidroskopis
Proses yang diinginkan:
biasanya berhubungan dengan proses
pengangkutan dengan screw conveyor yang
tujuan sampingnya untuk pencampuran,
dewatering, kristalisasi, kristalisasi dsb.

Anda mungkin juga menyukai