Neurologi
APT. RATIH PRATIWI SARI, M.SC
Penggolongan Obat SSP
Farmakodinamikanya
Berdasarkan Farmakodinamikanya
Analgetik &
Anti Inflamasi Anti Konvulsi
Non Steroid
Psikotropik
ANALGETIKA
Analgetika atau obat penghilang rasa nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau
menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (perbedaan dengan
anastetika umum)
Berdasarkan efek farmakologinya Analgetik dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Analgetik Narkotik
2. Analgetik Perifer ( Non-narkotik)
Apa itu Nyeri ?
Sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera atau
kerusakan pada tubuh kita yang disebabkan baik oleh gangguan Fisik ataupun
kimia. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan.
Nosisepsi adalah mekanisme dimana stimuli perifer yg dianggap berbahaya
ditransmisikan ke sistem saraf pusat.
Nociceptors polimodal (PMN) adalah tipe neuron sensorik perifer utama yang
merespon terhadap rangsangan berbahaya. Sebagian besar adalah Serat-serat yang
menanggapi rangsangan termal, mekanik dan kimia.
Mekanisme Umum Penghambatan Nyeri
Merintangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri perifer dengan analgetik perifer
Blokade pusat nyeri di susunan saraf pusat dengan analgetik sentral (narkotik) atau
dengan anastetik umum
1. Analgetik Opioid/Narkotik
Disebut juga OPIOIDA (=mirip opiat) adalah zat yang bekerja terrhadap reseptor
opioid khas di susunan saraf pusat (SSP) hingga persepsi nyeri dan respon
emosional terhadap nyeri berubah (dikurangi).
Tubuh dapat mensintesa zat-zat opioidnya sendiri, yakni zat endorfin (adalah
kelompok polipeptida endogen yang terdapat di cairan cerebrospinal (CCS) dan
dapat menimbulkan efek yang menyerupai efek morfin).
Berdasarkan Kerjanya dapat digolongkan
Metadon
digunakan untuk mengobati kecanduan morfin dan diamorfin karena kecanduan
kronis dan signifikan nya
Antagonis Opioid
Parasetamol
Salisilat : Asetosal, salisilamid, dan benorilat
Penghambat prostaglandin (NSAID’S) ; ibupropen
Derivat-derivat Pirazolinon : aminofenazon
Derivat-derivat antranilat : mefenaminat
Lainnya : benzidamin
Penggunaan
Efek Analgetik
Meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi susunan saraf pusat
atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan (intensitas nyeri ringan
sampai sedang)
Efek antipiretik
Obat-obat ini akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam. Daya
antipiretiknya berdasarkan rangsangan terhadap pusat pengatur kalor di hipotalamus yang
mengakibatkan vasodilatasi perifer (di kulit) dan bertambahnya pengeluaran kalor dan
disertai keluar keringat yang banyak.
Efek anti radang atau anti inflamasi
Analgetik juga memiliki daya anti radang, khususnya kelompok NSAID’S (Non-Steroid
Anti Inflamasi Drugs) termasuk asetosal
Zat-zat ini digunakan untuk rasa nyeri yang disertai peradangan
ANALGETIK ANTI RADANG
(NSAID’S)
NSAID’S (Non Steroid Anti InflamasiDrugs) berkhasiat analgetik, antipiretik dan
anti radang dan sering digunakan untuk menghalau gejala penyakit rema, seperti
arthritis rheumatica, artrosis.
Obat ini juga efektif untuk peradangan lain akibat trauma (pukulan, benturan,
kecelakaan). Juga pada setelah pembedahan atau memar akibat olah raga. Intinya
obat ini mencegah pembengkakan bila diminum sedini mungkin dalam dosis yang
cukup tinggi.
Penggolongan
Parasetamol
Digunakan pertama tahun 1893
Menghambat sintesis PG di sentral
Efek analgesik & antipiretik serupa Aspirin
Antiinflamasi <<<
PIRAZOLON
Analgesik
Antiinflamasi <
ESO: iritasi lambung, diare pada px tua, hipersensitivitas, gangguan fungsi ginjal
jangan > 7 hari
KI: bumil, < 14 tahun
AS. PROPIONAT
ANATESI ANATESI
UMUM LOKAL
ANESTESI UMUM
Dalam anestesi terdapat taraf-taraf narkosa tertentu yaitu penekanan sistrem saraf
sentral secara bertingkat.
Taraf
pelumpuhan
Taraf anesthesia sumsum tulang
Taraf eksitasi
Taraf analgesia
Taraf-taraf Narkosa
Tujuan narkose adalah untuk mencapai taraf
anestesia dengan sedikit mungkin kerja ikutan
atau efek samping, oleh karena itu taraf pertama
sampai ketiga adalah yang paling penting
sedangkan taraf keempat harus dihindari. Pada
proses recovery (sadar kembali) terjadi dengan
urutan taraf terbalik dari taraf ketiga sampai
kesatu.
Persyaratan anestesi umum
Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu
anestesi umum adalah :
1. Berbau enak dan tidak merangsag selaput lendir
2. Mula kerja cepat tanpa efek samping
3. Sadar kembalinya tanpa kejang
4. Berkhasiat analgesik baik dengan melemaskan otot-otot
seluruhnya
5. Tidak menambah perdarahan kapiler selama waktu pembedahan
Guna mencapai narkosa umum yang cukup dalam dan lama
digunakan suatu anestetika dengan penambahan suatu obat
pembantu , yang bertujuan untuk menghindarkan atau
memperkecil kerja ikutan dan memperkuat salah satu khasiat
anestetiknya, seperti :
Sebelum narkose (premedikasi) diberikan obat-obat sedatif (klorpromazin, morphin
dan petidin) guna meniadakan kegelisahan dan obat-obat parasimpatolitik (atropin)
guna menekan sekresi ludah yang berlebihan.
Selama narkose, diberikan obat-obat relaksasi otot (tubokurarin, galamin)
Setelah narkose(post medikasi) diberikan obat-obat analgesik (methampiron) dll,
sedativa (luminal) dan anti emetika (klorpromazin HCl)
Penggolongan Anestesi Umum menurut
penggunaannya
Anestesi injeksi Anestesi inhalasi
MENGHINDARKAN UNTUK
SEMENTARA PEMBENTUKAN DAN
TRANSMISI IMPULS MELALUI SEL-
SEL SARAF DAN UJUNGNYA
Anestesi lokal
umumnya digunakan
secara parenteral, Anestesi
misalnya pembedahan permukaan
Anestesi Infiltrasi
kecil dimana
pemakaian anestesi
umum tidak
dibutuhkan.
Berdasarkan cara
pemakaiannya Anestesi
lokal dibagi menjadi 6
jenis :
Anestesi Konduksi
Anestesi epidural
(penyaluran saraf)
Anestesi Spinal
(intratekal/injeksi
punggung)
Penggolongan
Sedatif adalah substansi yang memiliki aktifitas moderate yang memberikan efek
menenangkan
hipnotik adalah substansi yang dapat memberikan efek mengantuk dan yang dapat
memberikan onset serta mempertahankan tidur
Hipnotik dan sedatif merupakan golongan obat pendepresi susunan saraf pusat
(SSP). Efeknya bergantung dosis, mulai dari ringan yaitu menyebabkan tenang
atau kantuk, menidurkan, hingga berat yaitu kehilangan kesadaran, keadaan
anestesi, koma dan mati.
Obat ini digunakan berhubungan dengan sistem saraf pusat seperti tatalaksana
nyeri akut dan kronik, tindakan anesthesia, penatalaksanaan kejang serta insomnia
Klasifikasi Obat Hipnotik-Sedative
Benzodiazepin
Barbiturat
Benzodiazepin adalah obat yang memiliki lima efek farmakologi sekaligus, yakni
anxiolisis, sedasi, anti konvulsi, relaksasi otot melalui medulla spinalis, dan
amnesia retrograde.
Keunggulan benzodiazepin dari barbiturat yaitu rendahnya tingkat toleransi obat,
potensi penyalahgunaan yang rendah, margin dosis aman yang lebar, rendahnya
toleransi obat dan tidak menginduksi enzim mikrosom di hati
Mekanisme Kerja:
Efek farmakologi benzodiazepine merupakan akibat aksi gamma-aminobutyric acid
(GABA) sebagai neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida terbuka dan
terjadi hiperpolarisasi post sinaptik membran sel dan mendorong post sinaptik
membrane sel tidak dapat dieksitasi
Con’t
Efek sedative timbul dari aktivasi reseptor GABAA sub unit alpha-1 yang
merupakan 60% dari reseptor GABA di otak (korteks serebral, korteks sereblum,
thalamus). Sementara efek ansiolitik timbul dari aktifasi GABA sub unit alpha 2
Barbiturat
Psikotropika adalah zat-zat kimia yang menekan kerja susunan saraf pusat dan
memberikan efek mengkhayal (halusinasi), gangguan cara berpikir, perubahan
emosi/perasaan, dan juga memberikan efek stimulasi (merangsang).
Obat Psikotropik biasanya menimbulkan :
1. Keadaan ketergantungan
2. Depresi dan stimulan susunan saraf pusat (SSP)
3. Menyebabkan halusinasi
4. Menyebabkan gangguan fungsi motorik atau persepsi
Penggolongan Berdasarkan Farmakologi
Obat ini justru kebalikan dari golongan neuroptika yang berguna meredakan
emosi serta khayalan, obat ini justru menimbulkan halusinasi, pikiran-pikiran, dan
impian-impian khayalan. Obat ini termasuk golongan psikodisleptika. Contoh
obat golongan ini adalah (LSD (Lysergic Acid Dicthylamide).
ANTI KONVULSI
Anti konvulsi atau anti kejang digunakan untuk mencegah dan mengobati
penyakit epilepsy, yaitu suatu gangguan syaraf yang muncul secara tiba-tiba dan
berkala, adakalanya disertai perubahan kesadaran.
Jenis-jenis Epilepsi
Petit Mal
Grand Mal
Penggolongan Obat
Konvulsi
Hidantoin
Asam
Benzodiazepin
Karbamazepin
Barbiturat
Valproat
LATIHAN
Obat otonom yaitu obat-obat yang bekerja pada susunan syaraf otonom, mulai
dari sel syaraf sampai sel efektor. Obat ini berpengaruh secara spesifik dan
bekerja pada dosis kecil.
Mekanisme Kerja:
mempengaruhi transmisi neurohormonal dengan cara menghambat atau
mengintensifkannya. Terdapat beberapa kemungkinan pengaruh obat pada transmisi
system kolinergik dan adrenergic, yaitu: a. Menghambat sintesis atau pelepasan
transmitor
b. Menyebabkan penglepasan transmitor.
c. Berikatan dengan reseptor
d. Menghambat destruksi transmitor.
Penggolongan Obat Berdasarkan Efek
Utamanya
Penghambat Saraf
Β – blocker Obat Ganglion
Aderenergik
Obat Kolinergik
Efek obat golongan ini menyerupai efek yang ditimbulkan oleh aktivitas susunan
saraf parasimpatis.
Ada 2 macam reseptor kolinergik
1. Reseptor muskarinik yang merangsang otot polos dan memperlambat denyut
jantung
2. reseptor nikotinik/ neuromuskular yang mempengaruhi otot rangka
Penggolongan Kolinergik
1) Ester kolin: tidak digunakan pengobatan (efek luas dan singkat), meteorismus,
(kembung), retensio urine, glaukoma, paralitic ileus, intoksikasi atropin/ alkaloid
beladona, faeokromositoma.
2) Antikolinesterase: atonia otot polos (pasca bedah, toksik), miotika, diagnosis
dan pengobatan miastemia gravis (defisiensi kolinergik sinap), penyakit
Alzheimer (defisiensi kolinergik sentral)
3) Alkaloid Tumbuhan: untuk midriasis (pilokarpin)
4) Obat Kolinergik Lain: digunakan untuk memperlancar jalanya kontras
radiologik, mencegah dan mengurangi muntah (Metoklopramid)
Adrenergic
Yakni obat yang merangsang system syaraf simpatis, karena obat- ini menyerupai
neurotransmitter (norepinafrin /NE dan epinephrine). Obat-obat ini bekerja pada
suatu reseptor adrenergic yang terdapat pada sel-sel otot polos, seperti pada
jantung, dinding bronkiolus saluran gastrointestinal, kandung kemih dan otot
siliaris pada mata.
Penghambat saraf
Antagonis adrenergik
Adrenoreseptor
Β - Blocker
Jenisnya adalah propanolol yang menjadi prototype golongan obat ini.