Anda di halaman 1dari 20

Oleh Kelompok 6:

Mawaddah W. (3415080200)
Fina Lidyana (3415081961)
Lia Indrianita (3415083256)
Dwiatri H.U.H (3415083258)

Pendidikan Biologi Reguler 2008


Kolenkim merupakan jaringan mekanik atau
jaringan penguat yang berperan penting sebagai
jaringan penguat terutama pada organ-organ
tumbuhan yang masih aktif mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan.
Gambar Kolenkim….
Kolenkim dibentuk oleh sejumlah sel memanjang
yang menyerupai sel prokambium dan
berkembang dalam stadium awal promeristem.
Kolenkim yang menyatu dengan jaringan vascular
berasal dari prokambium dan yang terpisah dari
jaringan vaskular berasal dari meristem dasar.
Jaringan kolenkim tersusun oleh sel-sel yang
hidup, bentuk selnya sedikit memanjang,
umumnya memiliki dinding dengan penebalan
yang tidak teratur dan hanya memiliki dinding
primer, lunak, lentur dan tidak berlignin.
Kolenkim mengandung selulosa,
hemiselulosa, pektin, manan dan air dengan
kadar air yang tinggi.
Sel kolenkim dapat berupa prisma pendek atau
bisa pula panjang seperti serat dengan ujungya
yang meruncing.
Namun yang khas adalah sel kolenkim cukup
panjang dan mirip serabut yang ujungnya
meruncing.
Kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun
serta pada bagian bunga, buah dan akar terutama
jika akar tersebut terkena cahaya. Ciri khas
kolenkim adalah terdapat di tepi batang dan daun.
Kolenkim tidak terbentuk pada batang dan daun
monocotyledone yang sejak perkembangan
awalnya telah membentuk sklerenkim.
Pada batang, kolenkim dapat membentuk silinder
penuh atau tersusun menjadi berkas yang
memanjang sejajar sumbu batang.
Pada daun, kolenkim terdapat di kedua sisi tulang
daun utama atau pada satu sisi saja serta terdapat
pula disepanjang tepi daun.
Biasanya kolenkim terdapat langsung di bawah
epidermis sehingga dinding dalam sel epidermis
atau kadang-kadang seluruh dinding sel
epidermis akan menebal seperti pada dinding sel
kolenkim.
Dinding kolenkim terutama terdiri atas selulosa
dan senyawa berpektin dan mengandung banyak
air.
Bahan segar dinding kolenkim mengandung air
sekitar 67%.
Fahn (1982) menyebutkan menurut Roelofsen
dinding sel kolenkim mengandung pektin 45%,
hemiselulosa 35% dan selulosa sekitar 20%.
Gambar Dinding Kolenkim…
Kolenkim bersifat plastis dan dapat merenggang
secara permanen bersama dengan pertumbuhan
organ tempatnya berada.
Dinding sel kolenkim dapat berlignin atau menjadi
lebih tebal seperti pada sklerenkim. Namun, karena
kolenkim terdiri dari sel hidup maka dinding sel
kolenkim dapat menjadi tipis lagi dan sel bersifat
meristematik. Sel kolenkim mempunyai kemampuan
untuk memanjang dan memberikan dukungan
mekanis sebagai jaringan dasar pada daerah
tumbuhan yang sedang memanjang.
Menurut Muller terdapat tiga bentuk utama
akibat penebalan dinding sel kolenkim:
a). Kolenkim sudut atau kolenkim anguler
b). Kolenkim lempeng (lamellar atau tangensial)
c). Kolenkim lakuner
Duchaigne (1955 dalam Fahn, 1982) memberikan
tambahan satu tipe kolenkim lagi yaitu kolenkim
cincin (annuler).
Kolenkim sudut atau kolenkim anguler terdapat
pada tangkai daun Vitis, Begonia, Coleus,
Cucurbita, Morus, Beta dan pada batang Solanum
tuberosum (kentang) dan Atropa belladonna.
Kolenkim lempeng (lamellar atau tangensial)
terdapat pada korteks batang Sambucus nigra dan
Rhamnus serta tangkai Cochleria armoracia.
Kolenkim lakuner dapat ditemukan pada tangkai
daun beberapa spesies yang termasuk Compositae,
Salvia, Malva, Althea dan Asclepias.
Sel kolenkim memiliki protoplas aktif yang
mampu melenyapkan penebalan dinding bila sel
dirangsang untuk membelah seperti pada waktu
sel tersebut membentuk kambium gabus.
Kolenkim seperti parenkim dapat mengandung
kloroplas sehingga dapat melakukan fotosintesis
dan dapat pula berisi tanin.
Kolenkim berfungsi sebagai jaringan penyokong
pada bagian tumbuhan muda yang sedang
tumbuh dan pada tumbuhan basah.
Dinding yang tebal dan tertata erat membuatnya
menjadi jaringan yang kuat.
Sel serabut yang tertarik akan kembali ke panjang
aslinya sedangkan kolenkim akan tetap
panjangnya setelah memperoleh tarikan atau
dengan kata lain serabut bersifat elastis
sedangkan kolenkim bersifat plastis.
Keplastisan kolenkim berubah seiring dengan
usia. Jaringan yang tua lebih keras dan lebih rapuh
dibanding yang muda. Pada beberapa tumbuhan
kolenkim pada akhirnya mengalami sklerefikasi.

Anda mungkin juga menyukai