elvirianawati@gmail.com
Proses
Pencemaran/Polusi
Pencemaran/Polusi
Faktor Biologi :
V,B,J,P
Faktor Ergononi
Faktor
Psikologi
7
Latar Belakang
Hak setiap tenaga kerja, thd :
· Keselamatan
· Kesehatan
· Kesusilaan
· Pemeliharaan Moral Kerja
· Perlakuan sesuai Martabat Manusia, dan
· Moral Agama
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances Flammable • Ergonomics
Explosive Accidental • Psychosocial
Combustible release
Corrosive
2. Konsekuensi Minor 2. Konsekuensi
• Accident Injuries Mayor • Terpapar kontak penyakit
Fatal mendadak, menahun, kanker dan
Assets Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Dampak dlm waktu panjang)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Dampak dalam waktu singkat) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Fokus thd bahaya
. Konsentrasi kepedulian pencemar) tersembunyi
• Process • Fokus thd kerusakan
• Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, asset, fatality
• Work hours urgent (laten)
tools • Sepertinya urgent
• PPE
• Working practices
• Prinsip pendekatan
(bahaya mendadak) • Pendidikan • Pengkajian
• Guarding • Prinsip pendekatan
• Karir jab. Sesuai pemaparan
• Pengalaman • Pengkajian resiko
• Karir lapangan + • Utk memperkecil pendidikan • Untuk
memperkecil
pelatihan resiko
pemaparan
Status kesehatan seseorang ditentukan oleh 4 faktor :
1. Bahan beracun
2. Bahan sangat beracun
3. Cairan mudah terbakar
4. cairan sangat mudah terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan mudah meledak
7. Bahan reaktif
8. Bahan oksidator
Kriteria
Bahan Beracun
Ditetapkan dengan memperhatikan sifat
kimia, fisika dan toksik sbb. :
› Mulut :
LD 50 > 25 atau < 200 mg/kg berat badan
› Kulit :
LD 50 > 25 atau < 400 mg/kg berat badan
› Pernafasan :
LC 50 > 0.5 atau < 2 mg/l
Kriteria
Sangat Beracun
Ditetapkan dengan memperhatikan sifat
kimia, fisika dan toksik sbb. :
› Mulut :
LD 50 < 25 mg/kg berat badan
› Kulit :
LD 50 < 25 mg/kg berat badan
› Pernafasan :
LC 50 < 0.5 mg/l
Kriteria
Cairan Mudah Terbakar, Cairan Sangat
Mudah Terbakar dan Gas Mudah Terbakar
1. Aldicarb 100
2. 4-Aminodiphenyl 1
3. Amiton 1
4. Anabasine 100
5. Arsenic pentoxide, arsenic (V) acid and salts 500
6. Arsenic trioxide, arseninious (III) acid and salts 100
7. Arsine (arsenic hydride) 10
8. Azinphos-ethyl 100
9. Azinphos-ethyl 100
10. Benzidine 1
11 Benzidin salts 1
12. Beryllium (powder compounds) 10
NAK bahan kimia berbahaya
(sangat reaktif):
No. Nama barang NAK (Ton)
1. Acethylene (Ethylene) 50
2. Ammonium nitrate (a) 500
3. 2,2-Bis (tert-buthyperoxy) butane (concentration 70%) 50
4. 1,1-Bis (tert-buthylperoxy) cyclohexane (concentration > 80%) 50
5. Tert-Buthyl peroxyacetate (concentration > 70%) 50
6. Tert-Buthyl peroxyisobutyrate (conc. > 80%) 50
7. Tert-Buthyl peroxyisopropyl carbonate (conc. >80 %) 50
8. Tert-Buthyl peroxypivalate (conc. > 77 %) 50
9. Dibenzyl peroxydicarbonate (conc. > 90%) 50
10. Di-see-buthylperoxydicarbonate (conc. > 80%) 50
11 Diethyl peroxydicarbonate (conc. > 30%) 50
12. 2,2 dihydroperoxypropane (conc. > 30% 50
NAK bahan kimia berbahaya
(mudah meledak):
1. Barium azide 50
2. Bis (2,4,6-trinitrophenyl)-amine 50
3. Chlorotrinitrobenzene 50
4. Cellulose nitrate (containing > 12,6% nitrogen) 50
5. Cyclotetramethylene-trinitramine 50
6. Cyclotriemethyulene-trinitramine 50
7. Diazodinitrophenol 10
8. Diethylene glycol dinitrate 10
9. Dinitrophenol, salts 50
10. Ethylene glycol dinitrate 10
11 1-Gaunyl-4-nitrosaminoguanyl-1-tetrazene 10
12. 2,2,4,4,6,6-Hexanitrostilbene 50
Penetapan
Potensi Bahaya Instalasi (I)
Pengusaha atau Pengurus wajib menyampaikan :
Daftar Nama
Sifat
Kuantitas
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
Kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat
Dinas Tenaga Kerja setelah 14 hari menerima daftar, sifat
dan kuantitas BKB harus meneliti kebenaran data tersebut
Berdasarkan hasil penelitian ditetapkan kategori potensi
bahaya perusahaan/industri ybs.
Penetapan
Potensi Bahaya Instalasi (II)
POTENSI BAHAYA terdiri dari :
› Bahaya Besar
› Bahaya Menengah
Apabila :
Apabila :
Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya
yang Digunakan SAMA atau
LEBIH KECIL dari Nilai Ambang
Kuantitas (NAK)
Penggunaan Bahan Kimia
Secara global diproduksi 400 jt ton per tahun,
digunakan untuk :
Pertanian (pupuk, pembasmi hama)
Farmasi (obat-obatan, kosmetika)
Industri bahan kimia, tekstil
Bahan bakar
Laboratorium
Klasifikasi, Simbol dan Tanda BK
Berbahaya
Klasifikasi bahan kimia berdasarkan
wujudnya
1. Padat (solids)
2. Cair (liquids)
Padatan
CAIRAN
Cairan
Padatan
Klasifikasi Bahan Kimia
Berdasarkan sifat bahayanya :
1. Flammable (mudah terbakar)
2. Toxic (beracun)
3. Corrosive (korosif)
4. Explosive (mudah meledak)
5. Oxidation agents (oksidator)
6. Reaktif terhadap air
7. Reaktif terhadap asam
8. Compressed gas
9. Radioaktif
Flammable (mudah terbakar)
Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan
oksigen dan menimbulkan kebakaran yang amat
cepat serta dapat menghasilkan peledakan.
Contohnya :
Padat : belerang, fosfor, kapas dll
Cair : eter, alkohol, aseton, benzen, MEK,
CS2
Gas : hidrogen asetilen, etilen oksida, dll
Toxic (beracun)
Bahan kimia yang dpt menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan
kematian bila masuk dalam tubuh.
Contoh :
Logam : Pb, Hg, Cadnium, Krom, Arsen dll
Pelarut : Hidrokarbon, alkohol, glikol dll
Gas : Asfiksian, sianida, sulfida, CO,NO
Karsinogen : benzene, asbestos, benzidin,
vinylklorida
Pestisida : Organoklorine, organofosfat.
Corrosive
Contoh :
Padat : NaOH, Na Silikat, KOH dll
Cair : H2SO4, HNO3, HCl dll
Organik : asan format, karbon disulfida dll
Gas : amonia, HCl, formaldehyd, HNO 3, asam
flourida dll
Explosive (mudah meledak)
Zat padat atau cair atau campuran
keduanya karena suatu reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dalam jumlah dan
tekanan yang besar serta suhu yang
tinggi, sehingga menimbulkan peledakan.
Contoh :
Bahan peledak :TNT, Nitro gliserin,
NH4NO3
Reaktif : peroksida, nitro, azida dll
5. Oxidation Agents
Bahan Kimia yang mungkin tdk mudah
terbakar ttp dpt menghasilkan oksigen
yang dapat menyebabkan kebakaran
bahan-bahan lainnya.
Contoh :
Anorganik : permanganat, perklorat,
dikromat, hidrogen peroksida
Organik : benzil peroksida, asetil
peroksida, eter oksida, asam perasetat.
Reaktif terhadap air
Bahan kimia yang amat mudah bereaksi
dengan air dengan mengeluarkan panas dan
gas yang mudah terbakar.
Contoh :
Alkali : (Na,K) dan alkali tanah (Ca)
Oksida logam anhidrat (kalsium oksida)
Oksida non logam halida anhidrat (sulfuril
klorida)
Logam halida anhidrat(aluminium tribromida)
Reaktif terhadap asam
Bahan kimia yang amat mudah bereaksi
dengan asam menghasilkan panas dan gas
yang mudah terbakar atau gas-gas yang
beracun dan korosif.
Contoh :
Kalium klorat/perklorat (KClO3)
Kalium permanganat (KMnO4)
Asam kromat (Cr2O3)
Compressed gas
Gas yang disimpan dalam tekanan tinggi
baik gas yang ditekan , gas cair atau gas
yang dilarutkan dalam pelarut dibawah
tekanan.
Contoh:
Asetilen , Amonia, Etilen Oksida,
Hidrogen, Nitrogen, Klor, Vinil Klorida
Radioaktif
Contoh :
Mengion : gamma, beta, alpha, x-ray
Tidak mengion : ultra violet, microwave,
infra merah dll
Simbol hazard kimia
Klasifikasi Bahan Kimia Menurut
Globally Harmonized System (GHS)
Dapat 2 3
Reaktivitas
terbakar
W
Khusus
2 Bahan tidak stabil dan menghasilkan reaksi hebat tapi tidak meledak.
1 Bahan yg stabil pada keadaan normal, tetapi tidak stabil pada suhu tinggi.
0 Bahan yg stabil dan tidak reaktif meskipun kena api atau pada suhu tinggi.
Label dan Tanda
Semua wadah bahan kimia harus diberi label yg merupakan informasi awal
mengenai bahan kimia yg ada didalam wadah tsb.
Informasi yg diperoleh:
1. Identitas bahan kimia, nama produk, nama kimia/komposisi pada bahan
campuran.
2. Simbol bahaya yg berlaku secara internasional.
3. Istilah yg menunjukan potensi bahaya spt: “berbahaya”,:beracun”,
‘peringatan’, ‘racun berbahaya’.
4. Informasi risiko lainnya: ‘mudah terbakar’, menimbulkan luka bakar’.
5. Informasi keselamatan kerja: ‘simpan ditempat kering’, ‘jangan menghirup’.
6. Petunjuk penggunaan.
7. Prosedur P3K dalam keadaan darurat.
8. Nama pabrik dan pemasok
9. Informasi toksisitas, spt: ;sangat beracun’, ‘beracun’, ‘berbahaya’.
Potensi Bahaya BK dan
Efek Kesehatan
Potensi bahaya dan risiko
Potensi bahaya ialah segala sesuatu yang
mempunyai kemungkinan mengakibatkan
kerugian baik cedera, penyakit, harta benda,
lingkungan maupun bahaya.
Meninggal Cedera
Peledakan:
Alergi Paru-paru, kulit Beberapa hari s/d Asma kronik, Toluene di-isocyanate
beberapa tahun dermatitis (TDI)
Dermatitis kulit Beberapa hari s/d Kulit meradang, Asam kuat, alkali,
beberapa tahun terkelupas deterjen,CCl4
Poison Seluruh organ, beberapa menit s/d Kematian sel organ CCl4, Mercury, Cadmium,
seringkali liver, beberapa tahun vital CO,
otak, ginjal HCN
Asfiksian Paru-paru Beberapa menit Gas menggantikan Acetylene, CS2
kandungan O2
normal
No. Faktor Kimia Penggunaan Efek Kesehatan
Hari ke-5
Hari ke-21
Hari ke-11
Radiation accident, Goiania, Brazil, Sept 13,
1987
MSDS
MSDS
1. Limbah cair
biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air.
Komponen pencemaran air pada umumnya
terdiri dari bahan buangan padat, bahan
buangan organik, dan bahan buangan
anorganik.
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
Pencemar primer (> 90% pencemaran udara global),
yaitu :
a. CO (Karbon monoksida),
b. NOx (Nitrogen oksida),
c. HC (Hidrokarbon),
d. SOx (Sulfur oksida)
e. Partikulat.
Note :
Dari semua jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai
kelebihan karena alat tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan
gas secara simultan.
Pengolahan limbah gas & partikel
Pemisah Brown
Alat pemisah debu yang bekerja dengan prinsip ini menerapkan
prinsip gerak partikel menurut Brown. Alat ini dapat memisahkan
debu dengan rentang ukuran 0,01 – 0,05 mikron. Alat yang
dipatenkan dibentuk oleh susunan filamen gelas dengan jarak
antar filamen yang lebih kecil dari lintasan bebas rata-rata
partikel.
Penapisan
Deretan penapis atau filter bag akan dapat menghilangkan
debu hingga 0,1 mikron. Susunan penapis ini dapat digunakan
untuk gas buang yang mengandung minyak atau debu higroskopik.
1.
●
Rekognisi hazard (pengenalan potensi bahaya)
●
Mengenali & mengidentifikasi, menginventarisasi
seluruh faktor kimia yg ada di LK.
Evaluasi
2.
●
●
melakukan pengukuran tingkat pemaparan faktor kimia di
LK, membandingkan dgn standar yg berlaku,
mengevaluasi risiko.
3. Pengendalian
●
●
mengendalikan bahaya pada batas aman
Rekognisi hazard (potensi bahaya)
Secara kualitatif
Note:
Secara sistimatik melalui kerjasama dg institusi yg
kompeten & berwenang dengan Ahli Higiene
Industri, dgn menggunakan alat detektor serta
analisis laboratorium.
Dire
ct
read
ing
Pers
onal
2. Pemeriksaan Kesehatan Pekerja:
Surveilens kesehatan:
pemeriksaan medik fisiologik secara berkala
pada pekerja yg terpapar.
Pemantauan biologik
u/ upaya perlindungan terhadap kesehatan
para pekerja yg terpapar bahan kimia.
Strategi Pengendalian
Pengendalian Bahaya Kimia
1. Pengendalian Teknis
- Eliminasi
- Substitusi
- Isolasi
- Ventilasi
2. Pengendalian Administrasi
4. Edukasi
Apabila langkah pertama tidak optimal lakukan :
Mengurangi penyebaran:
Pengendalian
Eliminasi & Umpan balik hasil
Substitusi Surveillance
Pengendalian
Teknis
Monitoring
PRIMARY Lingkungan
PREVENTION Umpan balik hasil
APD Surveillance
Monitoring
Biologi
SECONDARY Pemeriksaan
Awal Umpan balik hasil
PREVENTION Surveillance
Diagnosis
Treatment
Rehab & Man
TERTIARY Cacat
PREVENTION
Jamsostek
Penanganan kecelakaan kerja di tk
Umum :
1. Kosongkan daerah berbahaya
2. Diam di tempat yang tdk terkena angin
yang melewati daerah berbahaya
3. Jauhkan diri dari daerah yang lebih rendah
dari area darurat
4. Pakai APD
5. Evakuasi menjauhi daerah bahaya ke arah
yang berlawanan dengan arah angin
Kebakaran
Gunakan zat pemadam kebakaran yang
sesuai dengan tipe api yang ada di
sekeliling jenis bahan yang terbakar.
Pindahkan bejana dari daerah kebakaran
bila tidak ada risiko
Dinginkan bejana dengan air yang
melimpah setelah api padam
Tangani silinder yang rusak secara hati-
hati
Tumpahan atau Kebocoran
Singkirkan semua sumber api
Hindari hubungan dengan zat-zat yang mudah
terbakar
Jangan menyentuh bahan yang tertumpah
Hentikan kebocoran bila tanpa risiko
Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap
Jangan arahkan air pada tumpahan atau sumber
bocoran
Bila memungkinkan putar bejana yang bocor
supaya yg keluar adalah gas, bukan cairan
Buat tanggul untuk mencegah tumpahan masuk
kedalam saluran air
P3K Pada Korban