Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 1

Dodi kharismansyah
Eka selawati
j. Sari dwi ambarwati
MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM
a. Pengertian manusia, nilai, moral dan hukum
b. Hakikat fungsi perwujudan nilai, moral dan hukum
c. Keadilan, ketertiban dan kesejahteraan
d. Problematika nilai, moral dan hukum yang ada di
masyarakat dan negara
Manusia, nilai, moral dan hukum merupakan sesuatu yang
tidak dapat terpisahkan .
masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa indonesia
berkaitan dengan nilai, moral dan hukum antara lain mengenai
kejujuran, keadilan, penjilatan, dan perbuatan negatif lainnya
sehingga perlu dikedepankan pendidikan agama dan moral.
Karena dengan adanya panutan, nilai, bimbingan dan moral
dalam diri manusia akan sangat menentukan kepribadian
individu atau jati diri manusia, lingkungan sosial dan kehidupan
setiap insan.

Pokok Masalah
1. PENGERTIAN MANUSIA, NILAI,
MORAL DAN HUKUM
A. Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata
“manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Manusia adalah makhluk yang tidak
dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.

B. Nilai
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau
kualitas dari sesuatu yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia baik lahir
maupun batin. Bagi manusia nilai
dijadikan sebagai landasan, alasan atau
motivasi dalam bersikap dan bertingkah
laku, baik disadari maupun tidak.
C. Moral
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber
interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu
sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan
dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka
orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya

D. Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan
atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk
penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi
dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak,
sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar
masyarakat terhadap kriminalisasi
2. HAKIKAT FUNGSI
PERWUJUDAN NILAI, MORAL
DAN HUKUM
Hakikat ????

Kata hakikat (Haqiqat) merupakan kata benda yang berasal dari


bahasa Arab yaitu dari kata “Al-Haqq”, dalam bahasa indonesia
menjadi kata pokok yaitu kata “hak“ yang berarti milik
(ke¬punyaan), kebenaran, atau yang benar-¬benar ada, sedangkan
secara etimologi Hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber
dari segala sesuatu.

Dapat disimpulkan bahwa Hakikat adalah kalimat atau ungkapan


yang digunakan untuk menunjukkan makna yang yang sebenarnya
atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti benda, kondisi
atau pemikiran,
ETIKA ?????

Apa yang dimaksud dengan etika? Pengertian Etika adalah


suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman
dalam berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait
dengan sifat baik dan buruk.

Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu


ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam
pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan
aturan tentang tingkah laku yang benar.
Menurut Bartens ada tiga jenis makna etika, yaitu:

 Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan


norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya.
 Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral
(kode etik).
 Etika mempunyai arti ilmu tentang yang baik dan
yang buruk (filsafat moral).
a. Makna Perwujudan Nilai Bagi
Manusia
 Nilai erat hubungannya dengan  Nilai itu penting bagi manusia,
manusia, dalam hal etika maupun karena nilai dianggap bisa
estetika. Manusia sebagai makhluk mendorong manusia karena
yang bernilai akan memaknai nilai dianggap berada dalam diri
dalam dua konteks ; manusia (nilai moral ). atau nilai
 1.pertama akan memandang nilai itu menarik manusia karena ada
sebagai sesuatu yang objektif, di luar manusia yaitu terdapat
apabila dia memandang nilai itu pada objek, sehingga nilai lebih
ada meskipun tanpa ada yang dipandang sebagai kegiatan
menilainya. menilai. Nilai itu harus harus
 2. Kedua, memandang nilai diaplikasikan dalam perbuatan.
sebagai sesuatu yang subjektif,
artinya nilai sangat tergantung
pada subjek yang menilainya.
b. Beberapa Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai Moral Dari
Seseorang

 Kehidupan keluarga
 Teman sebaya
 Figur otomatis
 Media komunikasi
 Pola pikir
 informasi
C. Manusia Dan Hukum
 Hukum dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu tuntutan
 Manusia, masyarakat dan hukum merupakan suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan
 Hukum yang baik adalah hukum yang hidup ( the living law ) dalam
masyarakat, yang sesuai dengan pencerminan dari nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat terseut
 Dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi:
“ ubi societas ibi jus “ Yang artinya ( dimana ada masyarakat, disitu ada
hukumnya ).
D. Hubungan Hukum Dan Moral

 Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum


akan kosong tanpa moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum
harus selalu diukur dengan norma moral dan perundang-
undangan yang immoral harus diganti.

 Meskipun hubungan hukum dan moral begitu erat, namun


hukum dan moral tetap berbeda, sebab dalam kenyataannya
mungkin ada hukum yang bertentangan dengan moral atau
ada undang-undang yang immoral, yang berarti terdapat
ketidakcocokan antara hukum dengan moral.
3. KEADILAN, KETERTIBAN DAN
KESEJAHTERAAN
 Keadilan adalah pengakuan yang
seimbang antara hak dan kewajiban.

 Ciri-ciri keadilan adalah :


1. Tidak memihak
2. Sama hak
3. Sah menurut hukum
4. Layak dan wajar
5. Benar secara moral
Akibat ketidakadilan

1. Kehancuran : diri, keluarga, perusahaan,


masyarakat, bangsa dan Negara

2. Kezaliman yaitu keadaan yang tidak lagi


menghargai, menghormati hak-hak orang lain,
sewenang-wenang merampas hak orang lain
demi keserakahan dan kepuasan nafsu.
4. PROBLEMATIKA NILAI, MORAL DAN
HUKUM DALAM MASYARAKAT DAN NEGARA
 Dilihat dari kenyataan yang ada, Indonesia sebagai negara
hukum memang sudah terwujud terbukti dengan telah adanya
Undang-Undang yang mengatur kehidupan bernegara. Tetapi
pada penerapannya didalam kehidupan bernegara itu sendiri
belum terlaksana dengan baik. Terbukti dengan banyaknya
pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh segelintir
orang namun hukum baginya tidak berjalan dengan semestinya.
Hukum pada saat ini lebih memihak kepada mereka yang
memiliki kedudukan.
Thanks For You
Attention

Anda mungkin juga menyukai