Gejala serius:
• kesulitan bernapas atau sesak napas
• nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
• hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak
Bisakah virus corona terdeteksi dari orang yang tidak menunjukkan
gejala?
Mencuci tangan secara teratur dengan air dan sabun, atau dengan hand sanitizer
Tidak menyentuh wajah, hidung, dan mata dengan tangan yang kotor atau belum
dicuci
Menghindari pergi ke daerah yang sudah terjangkit virus Corona atau berpotensi
menjadi lokasi penyebaran virus
Selain memperkuat daya tahan tubuh dengan beragam cara di atas, Anda juga
perlu melakukan upaya untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu:
1. Memakai Masker
2. Mencuci tangan secara teratur dengan air dan
sabun atau dengan hand sanitizer (semuanya
dilakukan sekitar 20 detik)
3. Jarak minimal 1 meter ( tapi karena corona 19
adalah virus aerosol sebaiknya bisa lebih dari 1
meter lebih baik)
Siapa yang rentan terkena virus corona?
• Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus ini adalah:
• Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas/ kekebalan tubuh meningkat.
• Mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh
virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98%
penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.
• Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan Anda tidak tertular. Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau
dengan lengan (bukan dengan telapak tangan).
• Menjaga jarak saat berbicara dengan orang lain, sekurang-kurangnya satu meter, terutama dengan orang yang sedang menderita
batuk, pilek/bersin dan demam. Saat seseorang terinfeksi penyakit saluran pernafasan, seperti 2019-nCoV, batuk/bersin dapat
menghasilkan droplet yang mengandung virus. Jika kita terlalu dekat, virus tersebut dapat terhirup oleh kita.
• Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh
mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.
• Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada di tempat umum.
• Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah, lalu cucilah tangan Anda.
• Hindari kontak dengan hewan ternak dan hewan liar yang terbukti tertular coronavirus.
• Jangan makan daging yang tidak dimasak hingga matang.
• Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan seperti Cina, seiring dengan informasi adanya penghentian
sementara operasional penerbangan langsung dari dan ke daratan Cina dari pemerintah, sampai ada informasi lebih lanjut.
KLUSTER KELUARGA
• Setidaknya 230 keluarga di lima kota besar di Indonesia seperti
Bekasi, Bogor, Yogyakarta, Semarang, dan Malang, diketahui
saling menularkan virus corona ke anggota keluarga lainnya,
menurut data yang dihimpun platform edukasi Pandemictalks.
• penularan virus corona di lingkup keluarga mulai terjadi pada
awal Agustus atau dua bulan setelah pemerintah melonggarkan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). penularan
virus corona di lingkup keluarga mulai terjadi pada awal Agustus
atau dua bulan setelah pemerintah melonggarkan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Klaster keluarga terjadi saat salah satu anggota
keluarga terinfeksi virus, lalu menularkan ke
anggota keluarga lainnya , sehingga satu rumah
tangga tertular COVID – 19 saat berada di rumah
sendiri
Klaster keluarga berkontribusi hingga 85%
terhadap peningkatan kasus positif COVID – 19
di suatu negara
Kenapa kluster keluarga sangat berbahaya
• Transmisi COVID – 19 telah masuk kedalam satuan terkecil dari
sebuah society, yaitu keluarga. Artinya segala kebijakan, protokol dan
sistem monitoring yang diterapkan oleh Pemerintah, tempat publik
dan perusahaan tidak bisa menahan transmisi virus ke lingkungan
terkecil dari keluarga
• Dalam lingkup dan kultur sosial bangsa Indonesia yang
mengutamakan silaturahmi, transmisi satu keluarga ke lekuarga
lainnya akan mempercepat penularan semakin masif. Di Bogor
terdapat 1 Rukun Tetangga (RT) yang hampir seluruh warganya
positif COVID – 19
• Hal ini diperburuk jika warga yang bergejala enggan melakukan Test
SWA, karena takut Stigma, takut dikucilkan oleh masyarakat. Namun
akhirnya berperan sebagai spreader
Aktifitas warga yang menyebabkan Klaster
Keluarga semakin masif
• Membiarkan anak anak bermain bersama di
lingkungan kompleks/perumahan tanpa Protokol
Kesehatan yang kuat. Anak anak bisa berperan
sebagai carrier virus. Pemahaman Protokol
Kesehatan Anak anak tidak sekuat orang dewasa.
Anak anak juga 3x lipat menyentuh barang daripada
orang dewasa
• Kegiatan berkumpul warga, seperti : saling
mengunjungi rumah sesama warga, rapat warga,
arisan, acara silaturahmi warga, perayaan hari besar
negara/ agama, kegiatan musik, kegiatan olahraga
bersama, kegiatan penyuluhan
• Melakukan liburan, piknik atau jalan jalan ke tempat
publik yang ramai. Sehingga berpotensi membawa
virus saat kembali ke Lingkungan rumah. Sebaiknya
kegiatan keluarga tetap dilakukan di rumah, yang
lebih aman dan sehat
Bagaimana cara mencegah kluster keluarga
tidak semakin masif
• Pemerintah
- Perbanyak tes swab massal sampai ke level kelurahan
dan RT
- Konsisten edukasi dan sosialisasi Risko ke masyarakat
- Gandeng tokoh Masyarakat dan Pemuka Adat untuk
Edukasi
- Sistem Kontak Tracing di perkuat
- Membuat kebijakan membatasi mobilisasi warga dan
melarang keramaian publik
• Masyarakat:
- Patuhi protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun
- Analisis Risko dan jalankan protokol VDJ ( Ventilasi - Durasi – Jarak)
- Selektif dan tidak menerima kunjungan orang lain ke rumah sementara waktu
- sebagai sebuah kesatuan kelurahan, RT harus sama level memahami konteks
pandemi ini
- Lakukan silaturahmi secara digital atau online, kurangikegiatan sosial warga
- Sebisa mungkin dirumah saja, kecuali bekerja atau kegiatan esensial, minimal
terpapar virus dikondisi sosial selain temapt bekerja
- Jangan jalan jalan, piknik atau liburan dahulu. Tahan kebosanan anda demi
keselamatan keluarga
- Jika bergejala, segera periksa ke Puskesmas, RS demi kebaikan dan
keselamatan bersama
Perhatikan Protokol Ventilasi-Durasi-Jarak
(VDJ) dilingkungan rumah
• Walaupun sulit untuk benar benar menghilangkan kemungkinan
terkena COVID -19, setiap keluarga dapat meminimalisir risiko
penularan dengan memperhatikan faktor VDJ dirumah dan keluarga
1. Ventilasi : buka jendela dan pintu agar udara bersih dan segar
mengalir. Hindari berada diruangan tertutup khususnya dengan
keluarga yang rentan dan keluarga yang sering keluar rumah
2. Sediakan kamar terpisah jika ada anggota keluarga yang harus
bekerja di luar rumah dan kurangi interaksi dengan anggota keluarga
yang rentan
3. Jarak jika memungkinkan , anggota keluarga yang bekerja diluar
rumah diharapkan menjaga sosial distancing Dn gunakanmasker
disekitar keluarga lainnya, khusunya balita dan lansia
PENULARAN VIRUS CORONA
5 R MENGHINDARI COVID
RAPAT
RUANGAN TERTUTUP
RAMAI-RAMAI
RUMPI
RIBUT
• Corona
• 2. VIRAL ISOLATION
• efektif dan efisien tapi sayang rentang waktu positipnya singkat jadi jarang
• dipakai
• tidak banyak manfaatnya sebab positip setelah ada gejala klinik dan
• Orang bilang "periksa dulu rapid test" kalau positive dilanjutkan "PCR" sebab
• Rapid test bukan screening tapi dilakukan setelah PCR untuk menentukan fase
• BERDASARKAN KEMENKES
• 1. SUSPEK
• Pasien ISPA pasca kontak dengan red zone dan pasien covid atau ISPA Berat dengan
• 2. PROBABLE
• ISPA Berat dengan ARDS atau Klinis mirip covid dan pasiennya meninggal (karena
• belum ada Hasil PCR penanganan sesuai dengan protokol COVID - 19
• 3. TERKONFIRMASI
• BERDASARKAN PCR:
• HAM)
• KAPAN PASIEN DI KARANTINA
• Dalam statistik, 40% merupakan peluang yang SANGAT BESAR. Apalagi kaitannya nyawa.
• "SETIAP HARINYA ADA 1.000-an (40%) ORANG INDONESIA AKAN DI RAWAT KARENA COVID-19"
• Contoh seperti DKI Jakarta, dilansir Kumparan (31/8) Satgas COVID-19 menyebutkan okup
• 80% penderita COVID – 19 adalah
asymptomatic ( tak bergejala)
• Jangan bawa trasmisi virus ke rumah dan
keluargamu