Anda di halaman 1dari 16

Sistem akuntansi perusahaaan dagang, jasa,

manufaktur berbasis manual dan komputer

Disusun oleh:

Kelompok 5
Dameta Irena Tambunan
Friska Fratiwi
Intan Aditya
Siti Sakina Khairunnisa

4A Pepajakan
Sistem Informasi Akuntansi
Analis Penggunaan SIA pada Perusahaan Jasa, Dagang, Dan Manufaktur

a. Pada usaha manufaktur, responden pada usaha manufaktur


menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan
aktivitas operasionalnya, namun perusahaan ini belum
menggunakan buku piutang dan penerimaan kas
b. Pada perusahaan dagang, mayoritas telah menggunakan
informasi akuntansi, terutama dalam menggunakan buku
penjualan untuk mencatat transaksi dan catatan harga
produksi untuk penentuan harga jual.
c. Pada perusahaan jasa juga telah menggunakan informasi
akuntansi dalam pengelolaan kegiatan operasionalnya,
terutama pada laporan kinerja karyawan yang digunakan
untuk penggajian karyawan
Pengendalian Intern Bagian Akuntansi
Fungsi Bagian Akuntansi adalah memberikan otorisasi pada bukti kas
keluar yang dipakai sebagai dasar pencatatan terjadinya transaksi
pembelian.Prosedur Pengendalian Intern Bagian Akuntansi :
 Penggunaan Kekayaan perusahaan hanya melalui system otorisasi yang telah diterapkan :
 Pembatasan akses langsung terhadap kekayaan
 Pembatasan Akses tidak langsung terhadap kekayaan
 Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan
yang sesungguhnya ada:
 Pembandingan secara periodic antara catatan akuntansi dengan kakayaan yang sesungguhnya.
 Rekonsiliasi antara catatan akuntansi yang diselenggarakan.
 Pelaksanaan Transaksi melalui system otorisasi yang diterapkan :
 Pemberian otorisasi oleh pejabat yang berwenang.
 Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang.
 Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi:
 Pencatatan semua transaksi yang terjadi.
 Transaksi yang dicatat adalah benar-benar terjadi.
 Transaksi dicatat dalam jumlah yang benar.
 Transaksi dicatat dalam periode akuntansi yag seharusnya.
 Transaksi dicatat dengan penggolongan yang seharusnya.
 Transaksi dicatat dan diringkas dengan teliti.
PT. Indonesian Beauty Skincare & Treatment sebagai
contoh Perusahaan Jasa
Berikut Prosedur yang dilakukan PT. Indonesian Beauty Skincare & Treatment, yaitu:
a. Setiap surat atau dokumen yang digunakan,haruslah bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Adanya Validasi.
b. Adanya pemeriksaan secara mendadak yang dilakukan oleh Internal Audit ( Surprised Audit),tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada setiap bagian. Hal tersebut mendorong agar karyawan bekerja
dengan tepat dan sesuai dengan job desk nya.
c. Setiap Transaksi tidak boleh dilakukan oleh satu bagian saja dari awal sampai akhir. Namun adanya
pembagian tugas, karena setiap transaksi dilaksanakan dengan campur tangan pihak atau bagian
lain,sehingga terjadilah Internal Check terhadap pelaksanaan tugas setiap unit organisasi yang terkait.
d. Perputaran Jabatan (Job Rotation). Perputaran jabatan dilakukan secara rutin utuk menjaga
independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga persengkokolan diantara unit organisasi
dapat terhindari.
e. Keharusan Pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan berhak atau diwajibkan
mengambil cuti, dan selama cuti karyawan yang bersangkutan digantikan sementara oleh pejabat
lain,sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam departemen yang bersangkutan,diharapkan dapat
terungkap oleh pejabat yang menggantikan tersebut.
f. Mengadakan pencocokan fisik kekayaan dengan pencatatan yang dilakukan secara periodic. Hal ini
dilakukan utuk menjaga kekayaan asset organisasi atau perusahaan mengecek ketelitian,keandalan data
akuntansinya.. Contohnya : Penghitungan Kas.
Berikut Struktur Sistem pengendalian Intern dalam lingkungan
pengolahan data elektronik
Pengendalian Umum (General Controlling)
Unsur pengendalian umum ini meliputi: Organisasi,prosedur dan standar untuk perubahan
program,pengembangan system dan pengoperasian fasilitas pengolahan data. Untuk
meciptakan system pengendalian intern dalam lingkungan pengolahan data elektroik,yang
fungsi otorisasi dan fungsi akuntansinya dimasukan dalam program computer,perlu
diadakan pemisahan fungsi-fungsi berikut :
• Fungsi perancangan system dan penyusunan program
• Fungsi operasi fasilitas pengolahan data
Fungsi penyimpanan program dan kepustakaan.

Pengendalian terhadap system dan program. Prosedur yang digunakan :


 Prosedur penelaahan dan pengesahan system baru,
 Prosedur pengujian program
 Prosedur pengubahan program
 Dokumentasi
Struktur Organisasi Departemen Pegolahan data
Elektronik
Pengendalian terhadap fasilitas pengolahan data
a. Operasi Komputer harus diawasi sedemikian rupa untuk
menjamin keandalan data akuntansi yang di olah untuk memberikan
perlidungan terhadap arsip data dan program dari
kehilangan,kerusakan atau pengubahan dan pengungkapan tanpa
ijin. Pengendalian terhadap operasi computer meliputi :
b. Akses terhadap ruan computer hanya terbatas karyawan tertentu
saja.
c. Pengendalian terhadap penggunaan arsip yang disimpan.
d. Pembuatan Instruksi yang jelas mengenai pengubahan data dari
dokumen sumer kedalam bentuk yan dapat dibaca oleh computer.
e. Prosedur dalam penyimpanan arsip dalam perpustakaan.
f. Penjagaan keamanan fisik terhadap arsip dan computer.
g. Pembuatan prosedur rekonstruksi catatan.
h. Prosedur pembuatan arsip cadangan (Backup).
i. Password yang digunkan untuk mengatur wewenang penggunaan
data yang disimpan dalam computer.
PT YMKI (Sahabat Baru Motor) sebagai contoh
Perusahaan Dagang
Sistem Pemrosesan Order Penjualan (Bagian sales
marketing) 
Deskripsi kegiatan
Penjualan tunai dilaksanakan dengan cara mewajibkan pembeli
melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum
barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang
diserahkan ke bagian administrasi, barang akan disetel untuk siap
pakai dan terjadi pengiriman barang pada pembeli FOB Shipping
point.
Penerimaan tunai bagian sales marketing di Sahabat Baru Motor
terbagi dua yakni sebagai berikut.
a. Penerimaan kas dari penjualan unit pada pembeli secara langsung.
B. Penerimaan kas dari penjualan unit melalui pembiayaan finance.
Penerimaan kas dari penjualan unit pada pembeli secara
langsung dan melalui finance
a. Penerimaan kas dari penjualan unit pada pembeli secara langsung, pembeli
datang melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, sales marketing
akan memberikan pelayanan dan menentukan harga jadi dan potongan yang
diberikan karena pembayaran secara tunai, setelah terjadi kesepakatan harga
terjadi pembayaran yang akan dilakukan pada bagian administrasi. Dalam sistem
ini perusahaan menerima uang tunai dari pembeli sebelum barang diserahkan.
Surat-surat kendaraan yaitu STNK dan BPKB akan diserahkan sesudahnya.
b. Penerimaan kas dari penjualan unit melalui finance. Penjualan tunai dengan
cara seperti ini perusahaan akan menawarkan produk kredit dari finance pada
pembeli, jika terjadi kesepakatan maka pihak finance akan men-survey pembeli
tersebut apakanh mampu memenuhi syarat dari produk kredit mereka. Pihak
finance akan membeli secara tunai unit pada perusahaan dan pembeli akan
membayar uang muka pada perusahaan dan sisanya dalam bentuk pembayaran
kredit pada pihak finance. Finance yang memberikan pelayanan adalah Bussan
Auto Finance (BAF) dan Adira Finance. Pembayaran kredit bukan tanggung jawab
perusahaan, tetapi pembayaran angsuran kredit bisa dilakukan di bagian
administrasi Sahabat Baru Motor ataupun pada kantor finance tersebut
PT. Bakrie Pipe Industries sebagai contoh Perusahaan
Manufaktur
SIA yang digunakan perusahaan
Aktivitas konversi secara umum
Pada aktivitas siklus konversi produk secara umum terdapat ancaman
ancaman yang dapat terjadi (Romney, 2012). Berikut temuan penulis pada
PT BPI. Ancaman yang pertama adalah ancaman atas master data yang
tidak akurat. Master data yang tidak akurat dapat terjadi karena kesalahan
yang dilakukan oleh pegawai atau pada sistem informasi perusahaan.
Pengendalian yang dilakukan oleh PT BPI terdapat berupa pengendalian
umum yaitu pengendalian akses dan otorisasi dan untuk pengendalian
aplikasi yang dilakukan adalah pengendalian masukan. Untuk pengendalian
masukan, PT BPI melakukan pemeriksaan kembali perhitungan data-data
produksi. Untuk pengendalian akses terhadap master data, juga terdapat
pengecekan log entry. Pengendalian otorisasi juga dilakukan oleh PT BPI,
Dokumen PT BPI memerlukan otorisasi untuk disahkan sehingga pihak
yang melakukan otorisasi juga memeriksa data, sebelum data dimasukkan
kedalam sistem. Dari aktivitas pengendalian dan keadaan perusahaan yang
saat ini bisa dilihat bahwa pengendalian yang ada sudah memadai karena
ancaman probabilitas terjadinya rendah.
 Ancaman kedua adalah pengungkapan atas informasi sensitif perusahaan yang
merupakan keunggulan kompetitif perusahaan atas perusahaan kompetitor yang
berhubungan dengan produksi perusahaan, seperti sertifikat, mesin atau rencana
apa yang dimiliki oleh PT BPI. Apabila perusahaan mengungkapkan informasi
sensitif maka perusahaan kompetitor bisa menggunakan informasi tersebut
dapat digunakan mengungguli PT BPI. Tidak terdapat pengendalian khusus
untuk ancaman ini. Sebagai perusahaan privat PT BPI tidak melakukan
pengungkapan atas informasi perusahaan kepada pihak yang tidak terkait.
Karena risiko terjadinya masalah ini rendah, pengendalian yang ada dianggap
telah memadai.
 Ancaman ketiga untuk siklus konversi secara umum adalah kehilangan atau
kerusakan data karena bencana. Data yang rusak dan hilang mengakibatkan
data yang ada tidak akurat dan membuat perusahaan membuat kesalahan dalam
pengambilan keputusan. PT BPI telah menerapkan beberapa pengendalian.
Pengendalian dokumentasi, sebagian besar data PT BPI disimpan di server dan
memiliki cadangan. Cadangan di simpan pada DVD atau server di kantor
kuningan. Pengendalian pengoperasian pusat informasi. Bagian IT and System
memiliki 10 personel yang melakukan pengelolaan database serta memastikan
sistem informasi perusahaan berjalan dengan baik. Saran untuk ancaman ini
adalah pengendalian tambahan.
PT BPI menggunakan ERP yang dibuat in house dan sudah sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Sudah adanya manual dan panduan
mengenai sistem informasi akuntansi. Akses yang diberikan pada
tiap pegawai berbeda sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sistem
informasi akuntansi yang ada sudah menjalankan fungsinya dengan
baik. Ancaman yang dihadapi oleh sistem informasi PT BPI juga
tidak membahayakan
Kesimpulan
Pengendalian internal yang ada sudah cukup memadai. Lingkungan pengendalian
menggiatkan budaya kerja yang berpedoman pada kompetensi. Penilaian risiko juga sudah
dilakukan dengan baik, bagian internal control and risk management yang baru berdiri
dua tahun ini membuktikan bahwa PT BPI menginginkan penanganan risiko yang lebih
baik di masa depan. Aktivitas pengendalian yang dilakukan PT BPI sudah baik dan rutin
dilakukan. Informasi dan akuntansi pada PT BPI juga sudah berjalan dengan lancar dan
efektif dengan dokumentasi yang memadai. Pengawasan pada PT BPI cenderung kurang
karena PT BPI adalah perusahaan privat sehingga tidak ada tekanan untukmelakukan
Saran
Dalam penyusunan Makalah ini, penulis ingin memberikan beberapa saran-saran yang
nantinya semoga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan pertimbangan, yang
diantaranya :
1) Dalam suatu sistem informasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan
suatu bagian dari sistem informasi yang lebih banyak berhubungan dengan data keuangan
2) Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam operasional usaha harus dapat terpenuhi
dan terpelihara dengan baik.
3) Perlu ada peningkatan pengetahuan dan pelatihan guna mengantisipasi perkembangan.
Dengan demikian dapat dikatakan Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang
berdasarkan komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin
menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas
lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai