Anda di halaman 1dari 47

DISASTER MANAGEMENT

Ring of Fire
Tsunami Aceh
Tingginya mencapai 30 meter (100 ft)
Menewaskan 230.000–280.000 jiwa di 14 negara

Merubah Konstelasi Politik Indonesia


Bencana
WHO (2002)

Setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis, hilangnya


nyawa manusia.

Atau memburuknya pada skala tertentu


1. Derajat kesehatan
2. Pelayanan kesehatan

Memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang terkena


Bencana
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007
(Penanggulangan Bencana)

Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu


kehidupan dan penghidupan masyarakat

Disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian


harta benda, dan dampak psikologis.
Kejadian Bencana 
Peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal kejadian,
lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan.

Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu
wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian.

Kejadian Luar Biasa (KLB) 


adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI


No.949/MENKES/SK/VII/2004.
Bencana

Bencana Alam Bencana Nonalam


Bencana Sosial
(Natural disaster) (Man-made disaster)

Gempa bumi, tsunami, konflik sosial


Kegagalan Tehnologi
gunung meletus, banjir, antarkelompok atau
gagal modernisasi,
kekeringan, angin antarkomunitas
epidemi, dan wabah
topan, dan tanah masyarakat.
penyakit
longsor. Teror.
Bencana Alam
(Natural disaster)
Bencana Nonalam
(Man-made disaster)

Challenger 28 Januari 1986


Hercules C-130 (2015) – 141 Jiwa
Garuda Indonesia 152 (1997) – 234 Jiwa
Impact
Impact
Respon
Respon
Preparedness
Preparedness

Rehabilitation
Rehabilitation
Prevention
Prevention &&
&&
Recontruction
Recontruction
Mitigaton
Mitigaton

Development
Development
TANGGAP BENCANA

Peningkatan Derajat Exalasi

Jumlah korban

Kerugian harta benda,

Kerusakan sarana dan prasarana,

Cakupan luas wilayah yang terkena bencana

Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.


Darurat Kesehatan
Pada situasi

Bencana
Darurat Kesehatan
Pada situasi
Musibah masal
Darurat Kesehatan
Pada situasi
Gawat sehari-hari
ANALISIS DAMPAK
BENCANA

KORBAN SEHAT
2
Food Water
Temporary shelter
MUSIBAH MASAL Primary Health Care Servis
Sarana-Prasarana utuh Disease Survillance
Fungsi-fungsi lain normal
KORBAN LUKA 1
Triage
Resusitasi –Stabilisasi
Diagnostik definitif
Terapi definitif
KORBAN SEHAT
ANALISIS DAMPAK BENCANA Food Water 2
Temporary shelter
Primary Health Care Servis
Disease Survillance

BENCANA KOMPLEX KORBAN LUKA 1


Rumah, Transportasi ,Fasilitas Triage
kesehatan rusak Resusitasi –Stabilisasi
Tatanan sosial terganggu Diagnostik definitif
Keterbatasan alat bantuan Terapi definitif
Pungungsian besar-besaran
KERUSAKAN LINGKUNGAN 4 Gangguan keamanan & 3
Sewage disposal pengungsian besar2an,
Dead bodies potensi timbulnya korban
Disease vector baru segera
ANALISIS PERSOALAN AKIBAT BENCANA :

MASALAH TATALAAKSANA
1 Korban Luka Triage-Res/Stab-Dx definitif-Tx
definitif (lokal atau mobilisasi luar
daerah
2 Korban sehat Supply resources ex non medik
Makanan (networking)
Air
Perumahan sementara
3 Penurunan /Kelumpuhan FASILITAS UMUM Substitusi sementara –
dan Kesehatan Empowering SDM lokal
Primary health care service terganggu

Beban kerja lebih dari biasa


4 Kerusakan lingkungan Removal - Environment control
Sewage disposal
Sampah harian
Dead bodies
5 Kemungkinan disease Outbreak Surveillance-Vaccination-Vector
Gabungan 3-4 terhadap 2, potensi timbulnya control -Disease control
secondary disaster
6 Aspek Managerial Disaster Penyiapan tenaga pra disaster
(Pahami Konsep SPGDT S/B/P)
MASALAH UMUM PADA BENCANA

Tempat kejadian, besaran masalah tak dapat diramalkan

Data awal tak jelas

Kesimpangsiuran penanggulangan pada tahap awal


KUNCI KEBERHASILAN

Adanya SisYan gawat darurat sehari-hari yg baik

Kemampuan Aktivasi-Mobilisasi-Koordinasi sistim & resources yg


ada saat kejadian

Kemampuan meminta bantuan yang tepat & cepat


A Amankan diri sendiri
Bebaskan Jalan Nafas
Waspada Cervical Spine

B Oksigen
Nafas buatan

C Shock Potition
Hentikan Perdarahan (bebat tekan)

D Disability
Dilution/Decontamination

KONSULTASI-RUJUK
KUNCI SUKSES
Kesiapan (Preparedness)
Adanya Pusat Koordinasi yg didukung
Jaringan simpul koordinasi

Latihan

Mobilisasi
Tingkat Lapangan
Koordinasi

Adanya landasan sistem yang sudah difahami semua


pihak terkait / lintas sektor
(Bakornas PBP, SPGDT)
SPGDT Bencana
RS Wilayah
Rujukan RS Provinsi
RS Kabupaten
Puskesmas Pos Hansip
dan
keamanan

PUSKODAL MEDIK Pos cadangan Pos belakang Pos Depan

Tim bantuan bencana multi


displin

Transportasi
Komunikasi
Pendanaan
Sistem pendukung
Pengiriman Tim Bantuan Medis

1. Pengiriman Tim Aju


Tugas:
a. Koordinasi dengan keamanan, sistem kesehatan setempat
b. Menentukan lokasi pos depan
c. Menganalisis kebutuhan sementara yang harus dibawa tim lanjutan.
2. Pengiriman Tim Lanjutan (Advanced)
Tugas :
a. Memberikan terapi definitif dan sementara
b. Menganalisa kebutuhan yang harus dibawa tim Selanjutnya
3. Pengiriman Tim Lanjutan II ( Lengkap)
c. Memberikan terapi definitif dan lebih lengkap
d. Terdiri dari multi displin
e. Mencegah terjadinya second disaster
Pola Operasi
dan Pertanggung Jawaban

Pos Cadangan PUSKODALMED POS DEPAN POS DAERAH


LAPANGAN BENCANA
RS Terdekat Puskesmas

Leader :
Staff senior
dilapangan
Pengiriman Tim Bantuan Medis

-Kuning-
Keamanan -hijau-
Kesehatan

-Merah-
Rescuer
Adalah proses mengatur prioritas pengelolaan korban yang jumlahnya banyak
dengan informasi yang terbatas secara cepat.
Tujuan : menyelamatkan sebanyak mungkin
Labelisasi di Rumah Sakit:
1. Hijau
Gawat darurat semu, tidak mengancam jiwa
2. Kuning
Penderita dalam keadaan darurat, tetapi tidak gawat.
3. Merah
Penderita dalam gawat darurat
4. Biru
Penderita dalam keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa .
5. Hitam
Penderita dalam keadaan “Death On Arrival” (DOA)
Triage
Prinsip-prisip Triage :
1. Derajat Ancaman jiwa akibat suatu cidera atau penyakit
Semakin mengancam jiwa semakin mendapatkan prioritas tertinggi

2. Beratnya cidera dan respon penderita terhadap cideranya


Ex. Penderita fraktur pelvis yang hamil akan mendapatkan prioritas lebih tinggi.

3. Sumberdaya yang tersedia


Bila sumber daya terbatas, semakin ringan penderita semakin mendapatkan prioritas tertinggi
Bila sumberdaya cukup, semakin berat kondisinya semakin mendapatkan prioritas.

4. Kemungkinan terselamatkan
Semakin kecil kemungkinan diselamatkan, semakin rendah prioritasnya

5. Waktu, jarak dan lingkungan


Gempa Bumi San Francisco 1906
18 April 1906, 5:12 pagi pada hari Rabu
Sesar San Andreas, korban 3000 orang
Infrastruktur dan ekonomi hancur lebur

Second disaster
Peristiwa Panic 1907 di pasar modal Amerika
Amadeo Pietro Giannini J. Pierpont Morgan
Founder Bank of Italy Founder JPMorgan Chase
Bapak...!
Mas-2 dan mbak-2 itu
ngelti gak seh...?
Kok gak ada yang tanya...?

Anda mungkin juga menyukai