Tma1 Fiqh Demonstrasi2
Tma1 Fiqh Demonstrasi2
ت ِهجْ َر ُت ُه إلى هّللا َو َرسولِ ِه َف ِهجْ َر ُت ُه إلى هّللا ِ إ َّنما األعْ ما ُل بال ِّنيَّا
ْ َف َمنْ كا َن،ت وإ! َّن َما لِ ُك ّل امرى ٍء َما َن َوى
َ ُصيبُها أَ ِو امْ رأ ٍة َي ْن ِكحُها َف ِهجْ َر ُته إلى ما َه
اج َر إ!لَ ْي ِه ِ ت ِهجْ َر ُت ُه إلى ُد ْنيا ي
ْ َو َمنْ َكا َن،"و َرسولِ ِه َ
Sehingga dalam hal ini suatu tujuan yang akan ditempuh dengan
mengharuskan menggunakan sarana, maka pemakaian sarana
tersebut menjadi wajib. Dan demonstrasi adalah sarana yang
sangat efektif dalam melaksanakan kewajiban amar ma’ruf nahi
mungkar, dakwah dan jihad.; Dengan demikian demonstrasi
adalah sebuah sarana yang bisa dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan dakwah, amar ma’ruf nahi mungkar dan jihad demi
meneggakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Memberantas
kezhaliman dan kebatilan
Ikhtilaf dalam Menghukumi
Demonstrasi
Perbedaan Paradigma
Akhwat & Aksi
Terlepas dari aktivitas apa yang mengharuskan
keluar rumah ada batasan2 yang diatur syariat. a.l:
1. Menutup aurat secara sempurna
2. Menjaga batas-batas atau adab Islam; tidak
ikhtilath/campur baur, tidak membuka aurat, tidak
kholwat (berdua dengan lelaki) dan terhindar dari
fitnah
3. Adanya izin dari orang tua/suami
4. Tidak melalaikan amanah yang utama
• Sesuai kaidah fiqih; Hajat diukur sesuai dengan batas-
batas kebutuhannya
Akhwat & Aksi (2)
Dalam kondisi normal, yang seharusnya tampil didepan umum
yang terdiri dari kaum lelaki dan kaum wanita adalah orang
laki-laki. Dalam kondisi tertentu, yakni adanya kebutuhan
obyektif baik dalam sekala umum atau dalam ruang lingkup
khusus dan tidak ada yang dapat melakukannya selain wanita
yang bersangkutan, ia boleh tampil didepan umum untuk
menyampaikan da'wah atau memberikan pelajaran dengan
memperhatian ketentuan-ketentuan Islam, yaitu :
• Mengenakan Pakaian yang Menutup Aurat
• Tidak Tabarruj atau Memamerkan Perhiasan dan Kecantikan
• Tidak Melunakkan , Memerdukan atau Mendesahkan Suara
• Menjaga Pandangan
• Aman dari Fitnah
Akhwat & Aksi
Islam memandang bahwa antara kaum lelaki dan kaum wanita sama-sama memiliki
kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu secara umum hukum
yang dikenakan kepada kaum lelaki juga dikenakan kepada kaum wanita. Sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah saw. Bersabda: "Sesungguhnya para wanita
itu saudara kandung kaum laki-laki" (HR Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Diantara hukum yang memiliki perbedaan antara kaum lelaki dan wanita antara lain
sbb: Sholat jamaah di masjid, shalat Jumat, adzan dan iqomah, batas menutup aurat,
ziarah qubur, mencari nafkah, jihad dan lain-lain.
Adapun demonstrasi atau yang sejenisnya, seperti mukhoyyam (kemping), outbound,
olah raga dan lain-lain adalah sesuatu yang secara umum hukumnya mubah bagi kaum
lelaki dan wanita. Jika hal itu terkait dengan i'dad (persiapan jihad), maka wajib
hukumnya bagi kaum lelaki dan dibolehkan bagi kaum wanita. Oleh karenannya, jika
aktifitas tersebut akan melibatkan kaum muslimah, maka harus memperhatikan
dhawabit (ukuran-ukuran) yang sesuai dengan fitrah dan adab-adab Islam terkait
dengan kaum muslimah tersebut (www.syariahonline.com)