Anda di halaman 1dari 13

Fiqh Demonstrasi

Kajian Urgensi dan Legalitas Syar’i


atas Demonstrasi
Makna Umum Demonstrasi
• Menurut bahasa demonstrasi adalah
pernyataan protes yang dikemukakan secara
masal atau unjuk rasa
• Dalam wacana Islam demonstrasi disebut
muzhoharoh, yaitu sebuah media dan sarana
penyampaian gagasan atau ide-ide yang
dianggap benar dan berupaya
mensyi’arkannya dalam bentuk pengerahan
masa (Syariahonline.com)
Legalitas Syar’I
Demonstrasi merupakan sebuah sarana atau alat sangat terkait dengan tujuan
digunakannya sarana atau alat tersebut dan cara penggunaannya. Sebagaimana
misalnya pisau, dapat digunakan untuk berjihad, tetapi dapat juga digunakan
untuk mencuri. Sehingga niat atau motivasi sangat menentukan hukum
demonstrasi.

‫ت ِهجْ َر ُت ُه إلى هّللا َو َرسولِ ِه َف ِهجْ َر ُت ُه إلى هّللا‬ ِ ‫إ َّنما األعْ ما ُل بال ِّنيَّا‬
ْ ‫ َف َمنْ كا َن‬،‫ت وإ! َّن َما لِ ُك ّل امرى ٍء َما َن َوى‬
َ ‫ُصيبُها أَ ِو امْ رأ ٍة َي ْن ِكحُها َف ِهجْ َر ُته إلى ما َه‬
‫اج َر إ!لَ ْي ِه‬ ِ ‫ت ِهجْ َر ُت ُه إلى ُد ْنيا ي‬
ْ ‫ َو َمنْ َكا َن‬،‫"و َرسولِ ِه‬ َ

”Sesungguhnya amal-amal itu terkait dengan niat. Dan sesungguhnya setiap


orang akan memperoleh sesuai dengan niatnya. Maka barangsiapa hijrahnya
karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu mendapatkan keridhoan
Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia, maka akan
mendapatkannya, atau karena wanita maka ia akan menikahinnya. Maka hijrah
itu sesuai dengan niatnya” (Muttafaqun ‘alaihi)
Memaknai Aksi
Kita mengartikan aksi/demonstrasi sebagai sarana Amar Ma’ruf
Nahi Munkar, maka landasan syar’inya pun menyandarkan pada
dalil AMNM

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang


menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung. (QS Ali Imran 104)
Kaidah Al-Qur’an
• “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi
dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu)
kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang
kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu
nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan
kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” ( QS Al-Anfaal 60)
• “Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang
berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan
tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri
Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan
dan kelaparan pada jalan Allah. Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang
membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana
kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu
suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang berbuat baik, dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan
tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi
mereka (amal saleh pula), karena Allah akan memberi balasan kepada mereka
(dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS At-
Taubah 120-121)
Kaidah Hadits
‫أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان جائر‬
• “Seutama-utamanya jihad adalah perkataan yang
benar terhadap penguasa yang zhalim” (HR Ibnu
Majah, Ahmad, At-Tabrani, Al-Baihaqi, An-Nasa’i
dan Al-Baihaqi)
• “Barangsiapa melihat kemungkaran, maka rubahlah
dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan
lisannya, dan jika tidak mampu, dengan hatinya.
Yang demikian itu adalah selemah-lemahnya
iman”(HR Muslim).
Kaidah Sirah
• Nabi saw. dengan para sahabatnya melakukan demonstrasi
meneriakkan dan menyerukan tauhid dan kerasulan
Muhammad saw. Di jalan-jalan sambil menelusuri jalan
Mekkah dengan tetap melakukan tabligh dakwah
• Rasulullah saw. Dan para sahabatnya sambil melakukan
Thawaf Qudum setelah peristiwa Hudaibiyah melakukan
demo memperlihatkan kebenaran Islam dan kekuatan para
pendukungnya (unjuk rasa dan unjuk kekuatan) dengan
memperlihatkan pundak kanan (idhthiba’) sambil berlari-lari
kecil. Bahkan beliau secara tegas mengatakaan saat itu:” Kita
tunjukkan kepada mereka (orang-orang zhalim) bahwa kita
(pendukung kebenaran) adalah kuat (tidak dapat diremehkan
dan dimain-mainkan)”
Kaidah Fiqhiyah
‫ما ال يتم الواجب إال به فهو واجب‬
Sesuatu hal yang tidak akan tercapai dan terlaksana
kewajiban kecuali dengannya, maka hal tersebut menjadi
wajib

Sehingga dalam hal ini suatu tujuan yang akan ditempuh dengan
mengharuskan menggunakan sarana, maka pemakaian sarana
tersebut menjadi wajib. Dan demonstrasi adalah sarana yang
sangat efektif dalam melaksanakan kewajiban amar ma’ruf nahi
mungkar, dakwah dan jihad.; Dengan demikian demonstrasi
adalah sebuah sarana yang bisa dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan dakwah, amar ma’ruf nahi mungkar dan jihad demi
meneggakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Memberantas
kezhaliman dan kebatilan
Ikhtilaf dalam Menghukumi
Demonstrasi
Perbedaan Paradigma
Akhwat & Aksi
Terlepas dari aktivitas apa yang mengharuskan
keluar rumah ada batasan2 yang diatur syariat. a.l:
1. Menutup aurat secara sempurna
2. Menjaga batas-batas atau adab Islam; tidak
ikhtilath/campur baur, tidak membuka aurat, tidak
kholwat (berdua dengan lelaki) dan terhindar dari
fitnah
3. Adanya izin dari orang tua/suami
4. Tidak melalaikan amanah yang utama
• Sesuai kaidah fiqih; Hajat diukur sesuai dengan batas-
batas kebutuhannya
Akhwat & Aksi (2)
Dalam kondisi normal, yang seharusnya tampil didepan umum
yang terdiri dari kaum lelaki dan kaum wanita adalah orang
laki-laki. Dalam kondisi tertentu, yakni adanya kebutuhan
obyektif baik dalam sekala umum atau dalam ruang lingkup
khusus dan tidak ada yang dapat melakukannya selain wanita
yang bersangkutan, ia boleh tampil didepan umum untuk
menyampaikan da'wah atau memberikan pelajaran dengan
memperhatian ketentuan-ketentuan Islam, yaitu :
• Mengenakan Pakaian yang Menutup Aurat
• Tidak Tabarruj atau Memamerkan Perhiasan dan Kecantikan
• Tidak Melunakkan , Memerdukan atau Mendesahkan Suara
• Menjaga Pandangan
• Aman dari Fitnah
Akhwat & Aksi
Islam memandang bahwa antara kaum lelaki dan kaum wanita sama-sama memiliki
kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu secara umum hukum
yang dikenakan kepada kaum lelaki juga dikenakan kepada kaum wanita. Sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah saw. Bersabda: "Sesungguhnya para wanita
itu saudara kandung kaum laki-laki" (HR Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Diantara hukum yang memiliki perbedaan antara kaum lelaki dan wanita antara lain
sbb: Sholat jamaah di masjid, shalat Jumat, adzan dan iqomah, batas menutup aurat,
ziarah qubur, mencari nafkah, jihad dan lain-lain. 
Adapun demonstrasi atau yang sejenisnya, seperti mukhoyyam (kemping), outbound,
olah raga dan lain-lain adalah sesuatu yang secara umum hukumnya mubah bagi kaum
lelaki dan wanita. Jika hal itu terkait dengan i'dad (persiapan jihad), maka wajib
hukumnya bagi kaum lelaki dan dibolehkan bagi kaum wanita. Oleh karenannya, jika
aktifitas tersebut akan melibatkan kaum muslimah, maka harus memperhatikan
dhawabit (ukuran-ukuran) yang sesuai dengan fitrah dan adab-adab Islam terkait
dengan kaum muslimah tersebut (www.syariahonline.com)

Anda mungkin juga menyukai