KELOMPOK 6
MODUL 5 PAEDODONTI
Identitas pasien:
SPACE MAINTAINER
OH baik
Kurang kooperatif
OH buruk
LAPORAN
KASUS
ODONTOGRAM
18 17 16 15 14 13 2 11 21 22 23 24 25 26 27 28
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85P84 83 82 81 71 72 73 74 75 P
48 47 46E 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38 E
Metode Analisis Ruangan
Perhitungan menggunakan metode “moyers” dengan menggunakan model studi.
Perhitungan dimulai dengan menjumlahkan mesial distal gigi insisivus permanen
bawah, kemudian melihat tabel probabilitas moyers untuk memperkirakan ruang
yang dibutuhkan untuk erupsi gigi C, P1, P2 permanen dengan prediksi moyers
75%.
Prosedur:
1. Lebar mesiodistal ke 4 gigi insisivus permanen rb pada model dijumlahkan
menggunakan kaliper.
2. Kemudian lihat hasil jumlah perhitungan tersebut untuk memprediksi
mesiodistal gigi c, p1,p2, dari rb menggunakan tabel probabilitas moyers 75%
(required space=X).
3. Available space (y) ruang yang tersedia antara mesial gigi insisivus 1
permanent ke mesial gigi m1 permanent setelah ke 4 gigi insisivus diperbaiki
kedudukannya.
4. Lakukan perhitungan Y-X. Jika diperoleh nilai (-) maka disimpulkan adanya
kekurangan ruangan dan sebaliknya jika (+) maka terdapat kelebihan ruangan.
.
Lebar mesiodistal 4 gigi insisivus permanen RB
Kanan Kiri
I1 = 5,5 mm I1 = 5,7 mm
I2 = 6,2 mm I2 = 5,8 mm
Available space:
Kanan : 34,9 mm – 11,7 mm = 23,2 mm
Kiri : 35,2 mm – 11,5 mm = 23,7 mm
Design
36,46 = Adam clasp
C-C = Labial arch
Desain
Tabel Kesimpulan
RB kanan RB kiri
Selisih 1 mm 1,5 mm