Anda di halaman 1dari 14

TAHAPAN

MANAJEMEN
BENCANA TSUNAMI
OLEH KELOMPOK 9
KELOMPOK 9
ALGIFARI A. HAMID (811418036)

FARADILA V. SINANDAKA (811418169)

NUR FADILA (811418171)

DWI AVIVA DJAMILAH MOKOGINTA


(811419168)
Tsunami (berasal dari Bahasa Jepang:
 Tsu = pelabuhan, Nami = gelombang,
secara harafiah berarti “ombak besar di
pelabuhan”) yang artinya adalah

PENGERTIAN perpindahan badan air  atau gelombang laut


yang terjadi karena adanya gangguan
TSUNAMI impulsif. Gangguan impulsif tersebut terjadi
akibat adanya perubahan bentuk dasar laut
yang disebabkan oleh perubahan permukaan
laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Tsunami dapat terjadi jika
terjadinya gangguan yang
menyebabkan perpindahan

PENYEBAB sejumlah besar air atau ombak


raksasa, letusan gunung api, gempa
TSUNAMI bumi, longsor maupun meteor yang
jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami
adalah akibat gempa bumi bawah
laut.
TAHAPAN MANAJEMEN BENCANA (PRA BENCANA)

1. Mengetahui pusat informasi bencana, 3. Siapkan kotak Persediaan Pengungsian


seperti Posko Bencana, Palang Merah dalam suatu tempat yang mudah dibawa
Indonesia, Tim SAR. Kenali areal (ransel punggung), di dekat pintu.
rumah, sekolah, tempat kerja, atau
tempat lain yang beresiko. Mengetahui 4. Siapkan persediaan makanan dan air
wilayah dataran tinggi dan dataran minum untuk pengungsian.
rendah yang beresiko terkena Tsunami.
2. Penting mengetahui rute jalan keluar 5. Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
yang ditunjuk setelah peringatan
6. Membawa barang secukupnya saja untuk
dikeluarkan.
keperluan pengungsian.
KESIAGAAN DAN PERINGATAN DINI TSUNAMI

1. Melaksanakan evakuasi secara 5. Membuka dan memulihkan jaringan


komunikasi antar daerah atau kota.
intensif.
2. Melaksanakan pengelolaan 6. Menggunakan dana pemerintah untuk
pengungsi. penanggulangan bencana dan gunakan pula
3. Membuka dan hidupkan jalur dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam
maupun luar negeri.
logistik dan lakukan resuplay serta
pendistribusian logistik yang 8. Menyambut dengan baik dan libatkan unsur
diperlukan. civil society.
ARTIKEL PERINGATAN DINI TSUNAMI

“PERINGATAN DINI TSUNAMI UNTUK 3 KOTA DI MALUKU UTARA DAN SULAWESI


UTARA”

KAMIS, 14 NOVEMBER 2019. 23:56

Gempa dengan magnitudo 7,4 terjadi di laut Jailolo, Maluku Utara, pada pukul 23.17 WIB
Kamis (14/11/2019).

BMKG pun mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk perairan maluku utara, sulawesi
utara dan sekitarnya. Berdasarkan pemodelan BMKG daerah yang berpotensi terdampak
tsunami dengan status WASPADA adalah Halmahera (Maluku Utara), Bitung (Sulawesi
Utara), dan Ternate (Maluku Utara).
MITIGASI BENCANA TSUNAMI

Mitigasi didefinisikan sebagai tindakan Mitigasi tsunami :

yang diambil sebelum bencana terjadi • Mengenali apa yang disebut tsunami
dengan tujuan untuk mengurangi atau
• Memastikan letak rumah agar menjauhi pantai
menghilangkan dampak bencana terhadap jika terlihat berbahaya
masyarakat dan lingkungan Tujuan mitigasi
adalah pengurangan kemungkinan resiko, • Jika terjadi getaran/gempa bumi segera menjauhi
pantai dan tetap sedia alat komunikasi
pengurangan konsekuensi resiko,
menghindari resiko, penerimaan resiko, serta • Periksa keluarga dan meminta pertolongann jika
nampak terjadinya tsunami
transfer, pembagian, atau penyebarluasan
resiko, • Jangan berjalan di sekitar daerah tsunami atau
pantai, karena kemungkinan terjadi bahaya
susulan.
ARTIKEL MITIGASI BENCANA TSUNAMI

Letak geografis Indonesia yang rawan akan terjadi gempa atau letusan gunung
api yang dapat mengakibatkan gelombang tsunami, sangat diperlukan dibuat
suatu mitigasi bencana tersebut.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008


tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
TAHAPAN MANAJEMEN BENCANA (SAAT BENCANA)

TANGGAP DARURAT TSUNAMI


1. Tanggap Gempa
• Waspada terhadap gempa yang berlangsung lama
Tanggap Darurat Bencana adalah karena dapat memicu tsunami
serangkaian kegiatan yang dilakukan • Menjauhi pantai dan mencari informasi yang terjadi
dengan segera pada saat kejadian dan tetap tenang
2. Tanggap peringatan
bencana untuk menangani dampak • Dapatkan informasi yang terpercaya yaitu BMKG, TV
buruk yang ditimbulkan yang meliputi Nasional dan pengumuman yg di sekitar daerah
kegiatan penyelamatan dan evakuasi • Segera melakukan evakuasi
3. Tanggap evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan • Mengikuti alur evakuasi oleh petugas
kebutuhan dasar, perlindungan, • Melakukan penyelamatan diri mencari tempat yang
pengurusan pengungsi, penyelamatan, lebih aman
serta pemulihan prasarana dan sarana.
ARTIKEL TANGGAP DARURAT BENCANA
BNPB Tetapkan Masa Tanggap Darurat Tsunami 14 Hari

Jumlah korban tsunami di Selat Sunda terus merangkak naik. Hingga Selasa
sore, korban meninggal di lima kabupaten terdampak sudah mencapai 429
orang. BNPB menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari.

JAKARTA (VOA) Jumlah korban tsunami yang menghantam kawasan pesisir


pantai barat Banten dan pantai selatan Lampung Sabtu malam (22/12) terus
bertambah. Dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, Selasa (25/12), Kepala
Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan jumlah korban meninggal sudah 429 orang,
sementara korban luka-luka mencapai 1.485 orang.
TAHAPAN MANAJEMEN
BENCANA (PASCA
BENCANA)

B. REKONSTRUKSI TSUNAMI
A. REHABILITASI TSUNAMI
1. Perbaikan sarana dan prasarana umum 1. Menyiapkan kebijakan pelayanan sarana dan
2. Pemberian bantuan dan perbaikan prasarana bagi masyarakat
rumah masyarakat
3. Pemulihan sosial psikologis 2. Menyiapkan bahan pengendalian
4. Pelayanan kesehatan pencegahan untuk bencana tsunami
5. Pemulihan kemanan dan ketertiban
6. Pemulihan fungsi pelayanan publik
3. Melaksanakan bahan evaluasi di bidang
rekontruksi untuk kehidupan masyarakat
ARTIKEL REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

“PROGRES PEMBANGUNAN HUNTAP PASCA BENCANA GEMPA BUMI DI


SULTENG CAPAI 71,5%”

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan terus melakukan berbagai
upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi yang disertai
tsunami dan likuifaksi yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada
28 September 2018 silam.

Di antaranya dengan membangun hunian tetap (huntap) dan melakukan


rehabilitasi sejumlah fasilitas umum.
TERIMA KASIH....

KENALI DIRIMU MAKA ENGKAU AKAN MENGENAL TUHAN MU DAN


KAMU LEBIH MENGHARGAI APA YANG DICIPTAKAN-NYA.
#SELAMATKAN LINGKUNGAN HIDUP

Anda mungkin juga menyukai