Anda di halaman 1dari 29

Terapi komplementer

Dhian Restika
Keperawatan Holistik

 Asuhan keperawatan mencakup aspek biologis,


psikologis, kognitif, social, kultural dan spiritual
kepada individu, kelompok, dan masyarakat
dalam keadaan sehat dan sakit untuk mencapai
keharmonisan, kemandirian, dan kesembuhan
(HPHI, 2018)
Legalitas Keperawatan Holistik
(UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan)

 Pasal 48 ayat (1) Penyelenggaraan upaya kesehatan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dilaksanakan
melalui kegiatan:
 b. tentang pelayanan kesehatan tradisional

 Pasal 59 ayat (1) Berdasarkan cara pengobatannya,


pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi:
 pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan
keterampilan; dan
 b. pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan
ramuan.
Undang-undang no.38 tahun 2014 tentang Keperawatan

 Pasal 28:
 Praktik Keperawatan dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan tempat lainnya sesuai dengan Klien
sasarannya.
 Praktik Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
 a. Praktik Keperawatan mandiri; dan
 b. Praktik Keperawatan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
 Pasal 30:
 Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan di
bidang pelayanan kesehatan perorangan,perawat berwenang:
 Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik
 Menetapkan diagnosis keperawatan
 Merencanakan tindakan keperawatan
 Melaksanakan tindakan keperawatan
 Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
 Pasal 30:

 (2) Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di


bidang upaya kesehatan masyarakat, Perawat berwenang:
 l. …
 m. melakukan penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan
alternatif.
 Lampiran Penjelasan UU:
 Merupakan bagian dari penyelenggaraan Praktik Keperawatan
dengan memasukkan/mengintegrasikan terapi komplementer dan
alternatif ke dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
 Pasal 15:
 Ayat (2-3) Perawat menjalankan praktek kep di: praktek mandiri,
klinik, puskesmas, rumah sakit, rumah klien, rumah jompo, panti
asuhan, panti social, sekolah

 Ayat (6-8) Praktek mandiri pasang papan nama praktek : Nama


perawat, no. STRP, no. SIPP dan asuhan keperawatan

 Ayat (9) Kualifikasi praktek mandiri keperawatan paling rendah


profesi Ners
 Pasal 18: Wewenang perawat profesi di bidang UKP
 Pengkajian, diagnosis, merencanakan, melaksanakan,
evaluasi
 Melaksanakan rujukan
 Melaksanakan tindakan keadaan darurat
 Kolsultasi kep dan kolaborasi
 Pasal 22 ayat
 1. …kompetensi Keperawatan komplementer dan alternatif yang
diperoleh melalui pendidikan Keperawatan dan/atau pelatihan
 2. …tidak menjadi Pelayanan Keperawatan yang utama dan tidak
dilakukan secara terus menerus.
 3. …berfungsi sebagai pelengkap.
 4. …di Fasyankes setelah dilakukan kredensialing oleh Fasyankes
 5. …di tempat praktik mandiri Perawat dilaksanakan setelah dilakukan
kredensialing oleh dinkes kab/kota.
 Praktek mandiri perawat
 Pasal 37
 4. …Perawat dapat melakukan penatalaksanaan Keperawatan
komplementer dan alternatif.
 5. Pelaksanaan kewenangan Keperawatan komplementer dan
alternatif pada Fasyankes berupa tempat praktik mandiri Perawat.
 Perawat mempunyai peluang terlibat dalam terapi ini,
tetapi memerlukan dukungan hasil-hasil penelitian
(evidence-based practice).
 Penerapan terapi komplementer pada keperawatan perlu
mengacu kembali pada teori-teori yang mendasari
praktik keperawatan, misalnya teori Rogers yang
memandang manusia sebagai sistem terbuka, kompleks,
mempunyai berbagai dimensi dan energi.
Terapi komplementer
 Teori keperawatan yang ada dapat dijadikan dasar bagi perawat
dalam mengembangkan terapi komplementer misalnya teori
transkultural yang dalam praktiknya mengaitkan ilmu fisiologi,
anatomi, patofisiologi, dan lain-lain.
 Hal ini didukung dalam catatan keperawatan Florence Nightingale
yang telah menekankan pentingnya mengembangkan lingkungan untuk
penyembuhan dan pentingnya terapi seperti musik dalam proses
penyembuhan.
 Selain itu, terapi komplementer meningkatkan kesempatan perawat
dalam menunjukkan caring pada klien (Snyder & Lindquis, 2002).
Perkembangan praktik dan usaha perawat holistik
dalam metode rawat luka dengan terapi herbal
• Menurut Kementrian Kesehatan (2007)
• Pengobatan komplementer tradisional – alternatif adalah pengobatan non
konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dan berkualitas, memiliki
keamanan dan efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik.
• Dalam penyelenggaraannya, strategi komplementer dan alternatif ini
harus sinergi dan terintegrasi dengan pelayanan pengobatan konvensional
yang dilaksanakan oleh dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya
yang memiliki pendidikan dalam bidang pengobatan komplementer
tradisional – alternatif.
Issue perawatan holistik di Indonesia
• Seluruh bidang pelayanan kesehatan sedang berubah.
• 2010
• Masih belum ada jembatan yang
memudahkan pengembangan obat
herbal secara optimal antara dunia
keilmuan (akademisi) dengan industri dan
masyarakat.
• Padahal harmonisasi obat herbal di
tingkat ASEAN mutlak dilakukan jika
indonesia tidak ingin ketinggalan
bersaing dengan produk herbal luar
negeri yang sudah bebas masuk ke
negara ini.
2018
Kementrian kesehatan RI, secara
bertahap sejak awal tahun 2000
selalu memberikan upaya-upaya :
Pengembangan bahan baku
Pembinaan industri
Pembinaan pelaku usaha
Penyusunan standart mutu.
Mulai terbentuk sinergi
pengembangan obat herbal secara
optimal antara dunia keilmuan
(akademisi) dengan industri dan
masyarakat
Himpunan Perawat • Kongres 1 HPHI
Holistik Indonesia Denpasar 20 oktober 2018
Pra kongres,Jakarta 28 Juli 2018
HPHI jawa Timur 28 April 2019
HPHI Jawa Timur
Konsep Keperawatan Holistik
• KEPERAWATAN MENGACU PADA HEALING PASIEN
BERDASARKAN PENDEKATAN SECARA
MENYELURUH BERBAGAI ASPEK :
• Bio
• Psiko
• Kognisi
• Sosial
• Spiritual
• Kultural
Kecenderungan
masyarakat • Gaya hidup kembali ke alam
Indonesia BACK TO NATURE
Jamu yang semula dikonsumsi Dunia barat giat mengembangkan dalam
masyarakat dengan ekonomi mengeksploitasi tanaman obat.
menengah kebawah, kini mulai dilirik
masyarakat dengan ekonomi Mereka terinspirasi perkembangan dunia timur,
menengah keatas. terutama di China, India, Jepang dan Korea yang
telah berabad-abad berupaya mengembangkan
tanaman obat.
Sebenarnya jaman kerajaan di Indonesia sudah
mengenal dan memakai bahan tanaman
obat,...terjadi stagnasi....terkesan tertinggal dari
negara luar.
Peran perawat
1. Konselor
2. Pendidik kesehatan
3. Peneliti
4. Pemberi pelayanan langsung
5. Koordinator
Secara holistik harus
bisa mengintegrasikan
prinsip Mind Body and
Spirit dalam kehidupan
sehari hari dan praktik
keperawatannya.
Peluang....

Science and skills penunjang

Pengalaman
Thank You

Anda mungkin juga menyukai