Anda di halaman 1dari 14

PANCASILA SEBAGAI Oleh : Singgih Hardjanto, SH.

IDEOLOGI NEGARA
KONSEP
Kamus besar Bahasa Indonesia DAN
Ideologi didefinisikan sebagai kumpulan atau
konsep tersistem yang dijadikan asas yang
URGENSI
memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan
hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara
PANCASIL
berfikir seseorang atau suatu golongan. A
Ideologi juga dapat diartikan paham, teori, dan
tujuan yang merupakan suatu program social
SEBAGAI
politik IDEOLOGI
NEGARA
PENDAPAT PARA SARJANA TENTANG
IDEOLOGI
•Sastrapratedja
Ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada Tindakan dan
diorganisir menjadi suatu system yang teratur.
•Soerjanto
Ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya menjaga jarak dengan dunia
kehidupannya.
•Mubyarto
Ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan symbol-symbol sekelompok
masyarakat atau suatu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau
perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu
•Martin Seliger
Ideologi adalah sekumpulan kepercayaan dan penolakan yang diungkapkan
dalam bentuk pernyataan yang bernilai, yang dirancang untuk melayani dasar-
dasar permanen yang bersifat relative bagi sekelompok orang
•Alvin Gouldner
Ideologi harus dipisahkan dari kesadaran mistis dan religious, sebab ideologi
itu merupakan suatu Tindakan yang didukung nilai-nilai logis dan dibuktikan
berdasarkan kepentingan social.
•Paul Hirst
Ideologi merupakan suatu system gagasan politik yang dapat digunakan dalam
perhitungan politis.
IDEOLOGI BESAR DUNIA
a. Marxisme-Leninisme: Suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif
evolusi sejarah yang didasarkan pada dua prinsip; pertama, penentu akhir dari
perubahan sosial adalah perubahan dari cara produksi; kedua, proses perubahan
sosial bersifat dialektis.
b. Liberalisme: Suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif kebebasan
individual, artinya lebih mengutamakan hak-hak individu.
c. Sosialisme: Suatu paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif kepentingan
masyarakat, artinya negara wajib menyejahterakan seluruh masyarakat atau yang
dikenal dengan konsep welfare state.
d. Kapitalisme: Suatu paham yang memberi kebebasan kepada setiap individu untuk
menguasai sistem perekonomian dengan kemampuan modal yang ia miliki.
DIPERLUKANNYA KAJIAN PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Ideologi Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi berbagai tantangan bebagai
ideologi dunia dikarenakan kebudayaan global:
a. Unsur ateisme yang terdapat dalam ideologi Marxisme atau komunisme
bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Unsur individualisme dalam liberalisme tidk sesuai dengan prinsip nilai gotong
royong dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
c. Kapitalisme yang memberikan kebebasan individu untuk menguasai sistem
perekonomian negara tidak sesuai dengan prinsip eknomi kerakyatan
TANTANGAN IDEOLOGI NEGARA
1.Warga Negara memahami dan melaksanakan Pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi berbagai bentuk tantangan salah satunya adalah tantangan
globalisasi, globalisasi adalah era saling keterbukaan antara masyarakat suatu bangsa dengan masyarakat
bangsa yang lain sehingga masyarakat menjadi terbuka.
Kebudayaan global terbentuk dari pertemuan beragam kepentingan yang mendekatkan masyarakat dunia
atau globalisasi.
Beberapa karakteristik kebudayaan global:
a. Berbagai bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal balik
b. Pengakuan akan identitas dan keanekaragaman masyarakat dalam berbagai kelompok dengan
pluralisme etnis dan religius
c. Masyarakat yang memiliki ideologi dan sistem nilai yang berbeda bekerjasama dan bersaing sehingga
tidak ada satupun ideologi yang dominan
d. Kebudayaan global merupakan sesuatu yang khas secara utuh, tetapi tetap bersifat plural dan heterogen
e. Nilai-nilai hak asasi manusia (HAM), kebebasan, demkrasi menjadi nilai-nilai yang dihayari bersama,
tetapi dengan interpretasi yang berbeda-beda.
2. Penyelenggaraan Negara Memahami
a. Kesediaan yang saling memahami dalam lingkungan masing-masing; yaitu adanya kesepakatan
untuk bersama-sama membangun negara Indonesia tanpa diskriminasi sehingga ideologi Pancasila
menutup pintu untuk semua ideologi eksklusif yang mau menyeragamkan masyarakat menurut
gagasannya sendiri oleh karen itu pluralisme adalah nilai-nilai dasar Pancasa yang mewujudkan
Bhineka Tunggal Ika
b. Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan bernegara
1 Ketuhanan Yang Maha Esa, negara menjamin kebebasan memeluk agama dan tidak ada diskriminasi
2 Kemanusiaan yang adil dan beradab, menjadi operasional dalam menjamin pelaksanaan hak asasi
manusia
3 Persatuan Indonesia, cita-cita pada bangsa Indonesia tidak dilakukan dengan menutup diri dan
menolak mereka yang diluar Indonesia tetapi dengan membangun hubungan timbal balik atas dasar
kesamaan dan kedudukan untuk menjalin kerjasama yang bermartabat dan membawa kesejahteraan
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan/dalam permusyawaratan perwakilan, yaitu
wajib menjalankan kehidupan demokrasi yang konsekuen
5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengentaskan kemiskinan dan diskriminasi terhadap
minoritas dan kelompok-kelompok lemah wajib dihapus dari bumi Indonesia
MENGGALI SUMBER HISTORIS,
SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Sumber Historis Pancasila
A. Pemerintahan Orde Lama (Pemerintahan Presiden Soekarno)
Nampak/ terlihat dalam pidato-pidato politknya antar tahun 1945-1960 Pancasila
sebagai pemersatu bangsa namun kurun waktu 1960-1965 Soekarno mementingkan
konsep Nasakom.
B. Pemerintahan Orde Baru (Soeharto)
Pada masa itu Pancasila sebagai asas tunggal bagi organisasi politik dan organisasi
kemasyarakatan, yang diawali mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dengan TAP
MPR No. 2 tahun 1978 yaitu melaksanakan P4.
C. Pemerintahan Habibie
Pada pemerintahan Habibie dilakukan penghapusan P4 dengan mencabut TAP MPR No. 2 Tahun 1978,
pensosialisasian Pancasila sebagai ideologi tidak berjalan dengan baik karena disibukkan dengan
masalah politik dalam negeri dan luar negeri serta masalah ekonomi.
D. Pemerintahan Abdurahman Wahid
Pada masa ini lebih dominan tentang kebebasan berpedapat sehingga perhatian terhadap ideologi
Pancasila cenderung lemah.
E. Pemerintahan Megawati
Pancasila sebagai ideologi semakin kehilangan identitasnya dengan disahkannya UU SISDIKNAS 20
tahun 2003 yang tidak mencantumkan Pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib dari tingkat
sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
F. Pemerintahan SBY
Pemerintahan yang berlangsung dua periode juga dapat dikatakan tidak memperhatikan pentingnya
Pancasila terlihat tidak adanya suatu lembaga yang berwenang untuk menjaga dan mengawal Pancasila
sebagai dasar negara dan ideologi negara namun pada akhir masa jabatannya dengan Undang-Undang
No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi yang mencantumkan Pancasila sebagai mata pelajaran
wajib (Pasal 35 ayat 3)
SUMBER SOSIOLOGIS PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Unsur-unsur sosiologis yang membentuk Pancasila sebagai ideologi negara meliputi:
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat ditemukan dalam kehidupan beragama masyarakat
Indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan.
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab diwujudkan penghargaan terhadap pelaksanaan
HAM di Indonesia
c. Sila Persatuan Indonesia diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
d. Sila Kerakayatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan diwujudkan dalam pengambilan keputusan berdasarkan
musyawarah
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diwujudkan dalam bentuk tidak
menyalahgunakan kekuasaan (abuse of power)
SUMBER POLITIS PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Unsur-unsur politis yang membentuk Pancasila sebagai ideologi negara meliputi:
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa diwujudkan dalam bentuk semangat toleransi antar umat
beragama
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dapat ditemukan dalam hal saling menghargai
dan menghormati serta tidak bersikap sewenang-wenang.
c. Sila Persatuan Indonesia
d. Sila Kerakayatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dapat diwujudkan dalam bentuk menghargai pendapat
orang lain
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia tercermin dalam sikap suka
menolong dan menjalankan gaya hidup sederhana
PENTINGNYA PAJAK UNTUK
NEGARA
Undang-Undang No 6 Tahun 1983 dan Undang-Undang No 16 Tahun 2009:
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan meliputi membayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan perpajakan
Kewajiban warga negara dalam masyarakat demokratis adalah partisipasi dalam kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara namun partisipasi warga negara dalam pembangunan
bangsa dan negara khususnya untuk menciptakan pemerintahn yang baik tidak cukup berhenti
hanya pada membayar pajak sebagai kewajiban partisipasi warga negara perlu belanjut sampai
pada penggunaan atau pemanfaatan pajak bagi kesejahteraan bangsa dan negara
Bagi warga negara membayar pajak adalah suatu keharusan yang dapat diketahui dari jaman
kerajaan sampai dengan sekarang semua orang wajib membayar pajak dengan demikian dapat
dikatakan bahwa membayar pajak sudah menjadi hukum umum atau hukum alam yang hidup
berorganisasi berbangsa dan bernegara
Fakta yang ada dalam kehidupan sehari-hari masih ada warga negara yang enggan membayar
pajak atau mencoba mengakali membayar kewajiban pajak tersebut.
LANJUTAN
Beberapa permasalahan yang terkait dengan membayar pajak:
1. masih terdapat warga negara baik masyarakat biasa, pengusaha, aparat pemerintah yang beum
memiliki kesadaran moral sebagai pembayar pajak yang baik seperti masih ada praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme mengemplang pajak praktik suap dan perilaku-perilaku lain yang tidak
terpuji
2.masih terdapat anggota masyarakat yang belum memahami pentingnya pajak, kebijakan
pembangunan dan manfaatnya bagi bangsa dan negara
3. masih terdapat kasus aparatur negara yang tidak memberikan contoh keteladanan dalam
kewajiban membayar pajak

Hal-hal tersebutlah yang menjadi perhatian kita sebagai generasi penerus dalam bidang perpajakan

Anda mungkin juga menyukai