Management Institute of Indonesia (DMII), adalah obat baru yang diproduksi dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan farmasi yang memiliki hak paten untuk memproduksi obat tersebut sesuai dengan aturan internasional. Obat paten sebelum dipasarkan ke masyarakat, harus melalui serangkaian uji klinis yang dilakukan oleh perusahaan farmasi tersebut. Selain itu, obat paten hanya boleh diproduksi oleh perusahaan yang memegang hak paten akan obat tersebut. Di Indonesia sendiri, hak paten memiliki jangka 20 tahun. Setelah masa tersebut habis, maka hak paten tak dapat diperpanjang dan dapat diproduksi perusahaan farmasi lain. FUNGSI HAK PATEN DALAM BISNIS
1. Jaminan perlindungan hukum
2. Menambah kepercayaan konsumen 3. Memberi tambahan keuntungan 4. Merupakan aset perusahaan 5. Mengurangi plagiarisme 6. Menghindari eksploitasi karya 7. Mengurangi kompetitor 8. Memperluas jangkauan bisnis Bagaimana Cara Mendaftarkan Hak Paten di Indonesia?
1. Mengisi formulir situs resmi DJKI sesuai data yang sesuai.
Formulir ini terdiri dari 2 rangkap berbahasa Indonesia dengan format khusus dari DJKI. Formulir permohonan Hak Merek memuat sejumlah data, yakni: tanggal, bulan dan tahun permohonan; • Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon; • Nama lengkap dan alamat kuasa, apabila permohonan diajukan melalui kuasa; – • Warna-warna apabila Merek yang dimohonkan memakai sejumlah unsur warna; • Nama negara dan tanggal permintaan pendaftaran Merek pertama kali (jika diajukan dengan hak prioritas). 2. Jika Anda mendaftarkan hak paten Anda secara offline, Anda harus mennyiapkan beberapa dokumen seperti: Fotokopi KTP (Bagi pemohon asal luar negeri harus memilih kedudukan di Indonesia, bisa alamat kuasa hukum); • Fotokopi akte pendirian badan hukum yang disahkan notaris (jika permohonan atas nama badan hukum); • Fotokopi peraturan pemilikan bersama, jika permohonan diajukan atas nama lebih dari 1 orang (Merek kolektif); • Surat kuasa khusus jika permohonan pendaftaran dikuasakan; • Tanda pembayaran biaya permohonan; • Sepuluh helai etiket Merek (ukuran maksimal 9×9 cm, minimal 2×2 cm); -Surat pernyataan bahwa Merek yang dimintakan pendaftaran adalah milik pemohon. 3. Pihak DJKI akan melakukan pemeriksaan terhadap formulir dan data-data yang diserahkan. Jika sudah lengkap, pihak DJKI akan memproses pengajuan dan jika belum, DJKI akan meminta maaf untuk melengkapi kembali. 4. Tahap publikasi atau pengumuman setelah pemohon mengirimkan pengajuan paten kepada pihak DJKI. Jangan bosan menunggu tahapan ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 18 bulan setelah pemeriksaan formulir. Dalam kurun waktu tersebut, semua pihak berhak mengajukan banding terhadap invasi tersebut beserta alasan yang kuat dan pertimbangan pertimbangan pengajuan paten. 5. Pemeriksaan substantif dilakukan setelah ujian dinyatakan lulus dan tahapan tahapan tersedia. Tahap ini dilakukan dengan mengisi formulir khusus dan bukti pembayaran pemeriksaan. 6. Pemohon akan menunggu hingga sertifikat paten ada di tangan setelah melalui proses pemeriksaan dan dinyatakan clear. Sertifikat ini berarti penemu memiliki hak penuh terhadap invasi tersebut. CONTOH NAMA OBAT PATEN ANAFEN KETERANGAN ANAFEN Anafen adalah obat yang • Golongan: Obat Bebas mengandung Ibuprofen sebagai • Kelas Terapi : Obat Anti zat aktifnya. Anafen digunakan Inflamasi Non Steroid (OAINS) untuk meringankan nyeri pada tubuh, sakit kepala, nyeri otot, • Kandungan : Ibuprofen 100 nyeri pada gusi, nyeri pasca mg/ 5 ml operasi, serta menurunkan • Bentuk : Sirup demam.. Obat Anafen ini termasuk • Satuan Penjualan: Botol kedalam golongan obat anti • Kemasan : Dus, Botol 60mL inflamasi non steroid ( obat untuk menghilangkan segala nyeri). • Farmasi : Bernofarm NAMA PERUSAHAAN ANAFEN
Anafen diproduksi oleh PT Bernofarm dalam
bentuk sirup 60 ml dan telah terdaftar di BPOM. Tiap 5 ml Anafen Syrup mengandung Ibuprofen 100 mg yang termasuk dalam golongan obat infalamasi non steroid (NSAID). Anafen bekerja dengan menghambat pembentukan prostaglandin yang dapat menyebabkan inflamasi dan nyeri pada tubuh. PERTANYAAN :
1. Apa itu pemantauan batas terapeutik?
2. Bagaimana pengaruh obat terhadap organisme hidup? 3. Apa maksud efek sekundermungkin diinginkan atau tidak diinginkan?