Atresia Ductus Hepaticus - KLP 3 - A12018
Atresia Ductus Hepaticus - KLP 3 - A12018
Keperawatan Anak II
Ns. Alfiah, S.Kep., M.Kep
KELOMPOK 3
IIF NUR ISTIANI (NH0117065)
NELYANAWATI (NH0116108)
SITTI NUR MUSLIMAH HASMIN (NH0117143)
ANNIZHAH KARTINI (NH0118010)
ERNI (NH0118016)
GILDA DESTY CHRISTIN PONTO (NH0118025)
INDAH SARNITA (NH0118033)
JEANUWARITA MIRARI WATIDJAN (NH0118036)
JUSITA KRISTELINA (NH0118038)
KONSEP MEDIS
KONSEP KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN
Defenisi Manifestasi Klinis Komplikasi
Jenis-jenis/ Pemeriksaan
Patofisiologi
Karakteristik Diagnostik
KONSEP MEDIS
Defenisi
Atresia Ductus
Hepaticus
Perinatal
Atresia Ductus
Hepaticus Fetal
Etiologi Atresi Ductus Hepaticus masih belum diketahui Etiologi
dengan pasti. Sebagian ahli menyatakan bahwa faktor
genetik ikut berperan, yang dikaitkan dengan adanya
kelainan kromosom trisomi 17, 18 dan 21; serta
terdapatnya anomali organ pada 30% kasus atresia ductus
hepaticus. Namun, sebagian besar penulis berpendapat
bahwa atresia ductus hepaticus adalah akibat proses
inflamasi yang merusak duktus bilier, bisa karena infeksi
atau iskemi.
Kulit dan mata berwarna kuning (jaundice) Tanda dan Gejala
Pertumbuhan lambat
Perut membengkak
Penurunan Gangguan
Jaundice
berat badan Pertumbuhan
Tinja berwarna
Urin gelap Splenomegaly
pucat
Komplikasi
• Hipertensi portal
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Pemeriksaan
darah pencitraan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Terapi Bedah
Medis
K O N S E P K E PE RAWATAN
PENGKAJIAN
Identitas
Keluhan Utama
Nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan Pola nafas tidak efektif
anoreksia dan gangguan berhubungan dengan peningkatan
penyerapan lemak, ditandai oleh distensi abdomen ditandai oleh
berat badan turun dan konjungtiva adanya perasaan sesak pada pasien
anemis
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
INTERVENSI Nutrisi kurang
Hasil
Tujuan: Setelah dilakukan 1. Kaji distensi abdomen
dari kebutuhan tindakan keperawatan 2. Pantau masukan nutrisi
tubuh berhubungan dengan ………. jam selama proses dan perhatikan frekuensi
anoreksia dan gangguan keperawatan, diharapkan muntah klien
penyerapan lemak, pola nutrisi pasien menjadi 3. Timbang BB setiap hati
ditandai oleh berat badan adekuat 4. Berikan diet yang sedikit
turun dan konjungtiva Kriteria Hasil: namun sering
anemis 1. BB pasien stabil 5. Atur kebersihan oral
2. Konjungtiva tidak sebelum makan
anemis 6. Konsulkan dengan ahli
diet sesuai indikasi
7. Berikan diet rendah
lemak, tinggi serat, dan
batasi makanan penghasil
gas
8. Kolaborasikan pemberian
makanan yang
mengandung MCT sesuai
indikasi
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak efektif Tujuan: Setelah dilakukan • Kaji distensi abdomen
berhubungan dengan perawatan………..jam, • Kaji RR, kedalaman
peningkatan distensi diharapkan pasien nafas, dan kerja
abdomen ditandai oleh menunjukkan tanda-tanda pernafasan
adanya perasaan sesak pada pola nafas yang efektif • Awasi klien agar tidak
pasien Kriteria Hasil: sampai mengalami leher
RR mencapai 30-40 tertekuk
napas/mnt • Posisikan klien semi
Kedalaman inspirasi dan ekstensi atau eksensi pada
kedalaman bernafas saat beristirahat
Tidak ada penggunaan otot • Kolaborasikan operasi
bantu nafas pada pasien apabila dibutuhkan
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Implementasi Nutrisi kurang dari kebutuhan • Kaji distensi abdomen S:Orang tua pasien mengatakan
& tubuh berhubungan dengan • Pantau masukan nutrisi dan jika sang anak tidak mau
Evaluasi anoreksia dan gangguan perhatikan frekuensi muntah menghabiskan makanannya
penyerapan lemak, ditandai klien O: BB menurun, Muntah, dan
oleh berat badan turun dan • Timbang BB setiap hati konjungtiva tampak anemis
konjungtiva anemis • Berikan diet yang sedikit A: Masalah teratasi
namun sering P: Lanjutkan intervensi
• Atur kebersihan oral
sebelum makan
• Konsulkan dengan ahli diet
sesuai indikasi
• Berikan diet rendah lemak,
tinggi serat, dan batasi
makanan penghasil gas
• Kolaborasikan pemberian
makanan yang mengandung
MCT sesuai indikasi
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Pola nafas tidak efektif • Kaji distensi abdomen S: Orang tua mengeluhkan
berhubungan dengan • Kaji RR, kedalaman nafas, anaknya sering sesak
peningkatan distensi abdomen dan kerja pernafasan O: adanya sesak nafas, RR: 60
ditandai oleh adanya perasaan • Awasi klien agar tidak x/menit
sesak pada pasien sampai mengalami leher A: Masalah teratasi sebagian
tertekuk P: lanjutkan intervensi
• Posisikan klien semi
ekstensi atau eksensi pada
saat beristirahat
• Kolaborasikan operasi
apabila dibutuhkan
AS U HAN K E P E RAWATAN
KAS U S
Nama : An. M
Usia : 7 bulan 4 hari
Jenis kelamin : laki-laki
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia PENGKAJIAN
Alamat : kradian kadipuro, banjarsari
Agama : Islam
Diagnosa : Atresia Ductus Hepaticus
Hipertermi
Data Etiologi Masalah
Cairan asam empedu Kerusakan integritas
balik ke hati kulit
Analisis
Itching dan akumulasi Data
dari toksik
D IAG N O SA
INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Hipertermi berhubungan Tujuan: Setelah dilakukan Mandiri :
dengan inflamasi akibat tindakan keperawatan ………. 1. Berikan kompres air biasa
kerusakan progresif pada jam selama proses pada aksila, kening, leher
ductus hepaticus keperawatan, diharapkan suhu dan lipatan paha.
dalam rentang normal Kriteria 2. Pantau suhu minimal setiap
Hasil: 2 jam sekali, sesuai
1. Suhu dalam batas normal kebutuhan
3. Berikan pasien pakaian tipis
Kolaborasi :
4. Berikan obat anti piretik
sesuai kebutuhan.
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
2. Kerusakan integritas kulit Tujuan: Setelah dilakukan Mandiri :
berhubungan dengan akumulasi tindakan keperawatan ………. jam 1. Gunakan air mandi biasa atau
garam empedu dalam jaringan, selama proses keperawatan, pemebrian lotion/cream, hindari
ditandai dengan adanya pruritis diharapkan kerusakan integritas sabun alkali. Berikan minyak
kulit teratasi kalamin sesuai indikasi
Kriteria Hasil: 2. Pertahankan sprei kering dan
1. Warna kulit kembali normal bebas lipatan
2. Ttv dalam rentang normal 3. Gunting kuku jari, berikan
sarung tangan bila diindikasikan
Kolaborasi :
4. Berikan obat sesuai indikasi
(antihitamin).
5. Berikan obat resin kholestiramin
(question).
6. Pantau pemeriksaan
laboratorium sesuai indikasi.
(bilirubin direk dan indirek).
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1. Hipertermi berhubungan dengan S : Orang tua pasien mengatakan
inflamasi akibat kerusakan progresif tubuh anaknya tidak panas lagi.
pada ductus hepaticus O : suhu menurun, takikardi,RR dan
TD normal
A : masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi 1,3,4 & 5
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan 1. Gunakan air mandi biasa atau pemberian S : Orang tua pasien mengatakan tubuh
dengan akumulasi garam empedu dalam lotion/cream, hindari sabun alkali. Berikan minyak anaknya tidak panas lagi.
jaringan, ditandai demgan adanya pruritis calamine sesuai indikasi O : suhu menurun, takikardi,RR dan TD
Hasil : normal
Orang tua pasien mengikuti anjuran memberikan A : masalah teratasi
pemberian lotion/cream P: Pertahankan intervensi 1,3,4 & 5
2. Pertahankan sprei kering dan bebas lipatan
Hasil :
Orang tua pasien mengikuti anjuran selalu mengganti
sprei jika lembap/basah
3. Gunting kuku jari, berikan sarung tangan bila
diindikasikan
Hasil :
Orang tua pasien mengikuti anjuran menggunting kuku
anak ketika tidur dan selalu menggunakan sarung tangan
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai indikasi (antihitamin).
Hasil :
Cetirizine (dosis : 1x1 takaran 2,5 mg)
Berikan obat resin
Hasil:
Kolestiramin (dosis : 2x1 takaran 3 mg)
Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.
(bilirubin total).
Hasil :
Bilirubin total 2 mg/dL (tidak normal, normalnya 1
mg/dl untuk anak-anak)
TERIMA KASI
H