MODAL KERJA

Silvia Hendrayanti, S. E, M.M

 MODAL KERJA :

Dana yang diperlukan perusahaan

untuk menjalankan kegiatan
operasionalnya sehari-hari
SIKLUS PERPUTARAN MODAL
KONSEP MODAL KERJA
KUALITATIF
KUANTITATIF
FUNGSIONAL
JENIS-JENIS MODAL KERJA
 INVESTASI
DALAM PERSEDIAAN
Tingkat perputaran barang dagangan dalam suatu
periode tertentu dapat diketahui dengan cara berikut :
Net Sales
Merchadise Turnover =
Average merchadise inventory
at sales price

Cost of Goods Sold (CGS)

Atau =
Average merchadise inventory atcost
 merchandise inventory
awal + akhir tahun
Average merchadise =
inventory 2

Dengan mengetahui perputaran maka dapat

ditentukan pula hari rata-rata penjualan atau hari
rata-rata barang disimpan di gudang yaitu
dengan membagi hari dalam satu tahun dengan
merchadise tunover .
 Contoh soal
Persediaan barang (awal) Rp 40.000
Persediaan selama 1 tahun Rp 760.000
Rp 800.000
Persediaan barang (akhir) Rp 80.000
Harga pokok penjualan Rp 720.000
(CGS)

Dari data diatas maka dapat dihitung :

a.Average merchandise inventiory
40.000 + 80.000 = 60.000
2
b. Merchandise turnover (dengan cara kedua)
720.000 = 12 kali
60.000
c. Hari rata-rata penjualan atau hari-hari penyimpanan, dengan asumsi 1 tahun = 360 hari
Maka, = 360 = 30 hari
12
• Sedangkan dalam perusahaan industri pada
umumnya terdapat tiga golongan persediaan
utama, yaitu :
a. Persediaan bahan mentah (raw material)
b.Persediaan barang dalam proses (goods in
process)
c. Persediaan barang jadi (finished goods)
 Dari masing-masing persediaan tersebut dapat
dihitung perputaran persediannya yaitu

a. Raw material turnover

Cost of material used
Average raw material inventory

b. Goods inprocess turnover

cost of goods manufactured
Average goods in process inventory

c. Finished goods turnover

Cost of good sold
Average finish goods inventory
 Contoh soal
a. Raw material :
Persediaan awal Rp 60.000
Pembelian 1 tahun Rp 200.000
Rp 260.000
Persediaan akhir (Rp 20.000)
Cost of raw material used Rp 240.000

Average raw material inventory =

60.000 + 20.000 = 40.000
2
240.000
Raw material turnover = 40.000 = 6 kali
b. Goods in process
Persediaan awal Rp 100.000
Raw material used Rp 240.000
Direct labour Rp 200.000
Manufacturing overhead Rp 160.000
Rp 700.000
Persediaan akhir (Rp 300.000)
Cost of goods manufactured Rp 400.000

Average goods in process inventory

100.000 + 300.000
= = 200.000
2
400.000
Goods in process turnover = = 2
200.000
c. Finished goods
Persediaan awal Rp 400.000
Cost of goods manufactured Rp 400.000
Rp 800.000
Persediaan akhir (Rp 200.000)
Cost of goods sold (CGS) Rp 600.000

Average goods in process inventory

400.000 + 200.000
= = 300.000
2
600.000
Finished Goods turnover = =2
300.000
Apa itu Economic Order Quantity ?

Menurut salah satu ahli yaitu Gitosudarmo

EOQ (Economical Order Quantity) adalah jumlah pembelian
yang paling ekonomis yaitu dengan melakukan pembelian
secara teratur sebesar EOQ itu maka perusahaan akan
menanggung biaya-biaya pengadaan bahan yang minimal. 
y
 INVESTASI
DALAM PIUTANG
 Timbulnya Piutang

• Pada umumnya perusahaan menjual hasil

produksinya secara kredit, kemudian
melahirkan piutang dagang; penagihan
piutang melahirkan kas. Hubungan antara
piutang dengan kas adalah sebagai
berikut:
Pembelian Bahan Baku Persediaan barang jadi

Kas

Piutang Penjualan
• Besarnya investasi dalam piutang
ditentukan oleh:
• (1) volume penjualan kredit,
• (2) syarat pembayaran kredit, makin
longgar atau makin lunak syarat kredit
makin besar piutang dagang,
• (3) kemampuan mengumpulkan atau
menagih piutang,
• (4) karakter pengutang atau debitur.
• Pertimbangan pemberian kredit didasarkan pada:
• (1) character, yaitu karakter para manajemen
perusahaan pengutang,
• (2) capacity, yaitu kemampuannya atau kesanggupan
membayar perusahaan pengutang,
• (3) capital, yaitu kondisi posisi keuangan perusahaan
pengutang,
• (4) collateral, yaitu harta perusahaan pengutang yang
dijadikan jaminan,
• (5) condition, yaitu kondisi ekonomi, sosial, politik, dan
bisnis.

• Tetapi sebenarnya pemberian kredit dalam dunia bisnis

adalah kepercayaan. Jika perusahaan kehilangan
kepercayaan dari partner bisnisnya, ia kehilangan
kesempatan berbisnis.
 Perputaran Piutang (Receivable Turnover)
• Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu
dari kas, persediaan, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin
cepat perputaran piutang makin baik kondisi keuangan perusahaan.
• Perputaran piutang (receivable turnover) dapat disajikan dengan
perhitungan: penjualan bersih secara kredit dibagi rata-rata piutang.
Kemudian 360 hari dibagi perputaran piutang menghasilkan hari
rata-rata pengumpulan piutang (average collection period of
accounts receivable).
• Pernyataan itu dapat disajikan dalam bentuk rumus sebagai berikut:
 Case

2015 2016
Net credit sales 100.000 100.000
Receivables : awal tahun 20.000 30.000
akhir tahun 30.000 10.000
Average receivables 25.000 20.000
Receivables turnover 4x 5x
Average collection period 90 hari 72 hari
 CONTOH SOAL
• Suatu perusahaan mempunyai rencana penjualan atas
dasar estimasi akhir bulan:
Bulan penjualan Jumlah penjualan
Juli 28.000
Agustus 35.000
September 42.000

• Syarat pembayaran 3/20 net 30

• Berdasarkan pengalaman cara pembayaran para pelanggan adalah:
• 60% dari penjulan setiap blnnya terkumpul dlm waktu 20hari ssdh bln
penjualan
• 30% terkumpul dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama yaitu
dalam bulan ke satu sesudah bulan penjualan
• 10% terkumpul dalam bulan kedua sesudah bulan penjualan
PENYELESAIAN

Waktu Taksiran Agustus September Oktober

penjualan penjualan
Juli 28.000 24.696 2.800
Agustus 35.000 30.870 3.500
September 42.000 37.044
Jumlah piutang 24.696 33.670 40.544
yang terkumpul
setiap bulan

Penerimaan piutang dalam bulan Agustus:

60% x 28.000 = 16.800
Pot tunai 3% x 16.800 = 504
= 16.296

30% terkumpul dalam waktu sisanya/dlm waktu 10 hari

30% x 28.000 = 8.400
= 24.696

Piutang yang terkumpul dalam bulan kedua ssdh bulan penjualan sebanyak
10% x 28.000 = 2.800

* CARA MENGHITUNG UTK BULAN SEPTEMBER DAN OKTOBER SAMA SEPERTI

DI ATAS
INVESTASI
DALAM KAS
SELESAI