Anda di halaman 1dari 17

RESPIRASI ANAEROB DAN AN

ABOLISME
Aprizian Sesilia Kotto
KARBOHIDRAT
XII Mia 1
RESPIRASI ANAEROB
• Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme
yang tidak menggunakan oksigen bebas
• Karena tidak adanya oksigen, daur Krebs dan sistem transpor
elektron tIdak berlangsung pada respirasi anaerob
• Jika dibandingkan respirasi aerob,respirasi anaerob hanya
menghasilkan sedikit ATP (energi)
• Pada respirasi anaerob terjadi perombakan yang tidak sempurna
contohnya:
C6H12O6 2C2H5OH + CO2
• Berlangsung di sitoplasma
• Respirasi anaerob contohnya fermentasi, seperti fermentasi akohol dan fermen
tasi asam laktat
1. Fermentasi Alkohol
– Fermentasi alkohol Juga disebut sebagai Fermentasi etanol adalah
proses di mana gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa diubah
menjadi energi seluler dan menghasilkan etanol dan 
karbon dioksida sebagai produk sampingan. 

03
2. Fermentasi Asam Laktat
– Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan beberapa bakteri
asam laktat
– Jika kadar oksigen pada otot sedikit, maka otot membentuk ATP (en
ergi) melalui fermentasi asam laktat
– Penumpukan asam laktat yang berlebihan dapat menyebabkan otot
lelah dan kejang
– Contoh produk makanan yang dibuat dengan fermentasi asam lakta
t yaitu yoghurt, keju, mentega, dan produk fermentasi lainnya
ANABOLISME
• Anabolisme adalah proses penyusunan beberapa senyawa sederhana
menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks
• Bersifat endergonik (membutuhkan energi)
• Anabolisme dibagi menjadi dua, yaitu fotosintesis dan kemosintesi

1. Fotosintesis
• Fotosintesis merupakan pembentukan senyawa yang menggunakan
cahaya
• Fotosintesis berlangsung dalam serangkaian proses yang kompleks
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap
• Berlangsung pada grana (tumpukan tilakoid)
a. Reaksi Terang
Reaksi terang adalah reaksi yang membutuhkan cahaya
• Reaksi terang terjadi pada suatu perangkat pada tilakoid
yang dikenal sebagai fotosistem.
• Fotosistem merupakan unit penangkap energi matahari
(foton)
• Fotosistem dibagi menjadi dua, yaitu fotosistem l dan
fotosistem II
• Fotosistem l peka terhadap panjang gelombang (P 700 )
• Fotosistem ll peka terhadap panjang gelombang (P 680)
• Reaksi terang terjadi dalam dua
a. Jalur siklik
– yakni ketika foton memberi energi pada
Fotosistem I, selanjutnya terjadi pemindahan
elektron bertenaga tinggi dari klorofil pusat
reaksi ke penerima elektron primer.
– Berikutnya, penerima elektron primer
dioksidasi saat memberikan elektron
bertenaga tinggi kepada pembawa-elektron p
ertama dari rantai pemindah elektron. El
ektron dipindahkan dari pembawa elektron y
ang satu ke berikutnya oleh reaksi redoks.
– Pada setiap reaksi di rantai pemindah e
lektron,tenaga elektron berkurang dan pada
akhirnya kembali ke pusat reaksi sebagai
elektron bertenaga lemah. Sebagian energi
elektron juga digunakan untuk memompa
proton(H+) ke lumen tilakoid untuk dikonversi
menjadi ATP secara kemiosmotik.
b. Jalur Nonsiklik
– pada saat foton memberikan energinya ke Fotosistem II (P680), maka
terjadi pemecahan air dan terjadi perpindahan elektron dari pusat reaksi
menuju ke akseptor elektron primer.
– Perjalanan elektron selanjutnya melewati serangkian reaksi di sepanjang
kompleks sitokrom.
– Selama perjalanan tersebut energi elektron digunakan untuk memompa pro
ton (H+) dari stroma menuju lumen untuk baku pembuatan ATP secara kemi
osmotik.
– Selanjutnya perjalanan elektron menuju ke Fotosistem I (P700) yang pada s
aat ini foton juga mengaktifkan pigmen fotosintesis untuk eksitasi elektron y
ang berasal dari Fotosistem II.
– Elektron yang berasal dari molekul klorofil di pusat reaksi fotosistem I terseb
ut kemudian meyalurkan energinya ke feredoksin (Fd) yang kemudian digun
akan untuk membentuk NADPH.
b. Reaksi Gelap
– Reaksi gelap adalah tahapan reaksi fotosintesis yang tidak bergantung pada
cahaya matahari.
– Reaksi gelap disebut juga Siklus Calvin-Benson.
– Hal yang dibutuhkan dalam reaksi gelap adalah ATP dan NADPH yang
berasal dari reaksi terang serta molekul CO2. Tempat terjadinya reaksi gelap
di stroma.
– Siklus Calvin memiliki 5 reaksi yang terbagi dalam 3 fase yakni:
1. Karboksilasi.
Siklus ini memasukkan molekul CO2 dengan menautkannya pada gula deng
an 5 karbon yang disebut ribulosa bisfosfat (disingkat RuBP). Enzim yang m
engkatalis adalah RuBP karboksilase (rubisko) Produk reaksi ini ialah mole
kul berkarbon enam (6-C) yang tidak stabil yang kemudian membentuk dua
molekul 3-fosfogliserat (PG).
2. Reduksi
Masing-masing molekul 3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru yang b
erasal dari ATP. sehingga terbentuk 1,3-bisfosfogliserat. Selanjutnya 1,
3-bisfosfogliserat mengalami reduksi dengan cara mendapatkan su
mbangan sepasang elektron dari NADPH menjadi 12 molekul Fos
fogliseraldehida (PGAL). PGAL memiliki energi potensial dimana 10
molekul PGAL digunakan untuk reaksi di fase ketiga (regenasi) dan sis
anya digunakan untuk bahan baku glukosa dan karbohidrat yang lain se
perti amilum/pati, sukrosa,
3. Regenerasi
10 molekul PGAL disusun menjadi RuBP dengan penambahan fosfat dari
ATP yang digunakan untuk siklus selanjutnya.
Add Text Add Text
Simple PowerPoint Simple PowerPoint

Add Text Add Text Add Text Add Text


Simple PowerPoint Simple PowerPoint Simple PowerPoint Simple PowerPoint
2. Kemosintesi
 Kemosintesis adalah penyusunan senyawa kompleks dengan m
enggunakan energi yang berasal dari proses-proses kimia.
 Beberapa bakteri dapat melakukan proses ini. Biasanya bakteri
tersebut bersifat kemoautotrof.
 kemosintesis banyak dilakukan oleh bakteri. Beberapa contohny
a adalah bakteri pemisah logam (Thiobacillus sp.), bakteri belera
ng (Thiotrix sp.), bakteri nitrit (Nitrosomonas sp.), bakteri nitrat
(Nitrobacter sp.), dan bakteri besi (Cladotrix sp.).
 Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi
dengan cara mengoksidasi NH3 (amonia) menjadi HNO2 (asam
nitrit). Selanjutnya, nitrit dioksidasi menjadi HNO3 (asam nitrat)
oleh Nitrobacter.
 Bakteri belerang, seperti Thiotrix, Beggiatoa, dan Thiobacillus
memiliki kemampuan kemosintesis menyusun molekul asam sulfat
(H2SO4) dari hidrogen sulfida (H2S).

Anda mungkin juga menyukai