Anda di halaman 1dari 25

Prinsip-Prinsip Etis dalam

Bisnis
Sondang Pohan (NIM. 1802318310003)
Ilham Ananto (NIM. 1802318310006)
Muhammad Syaifudin Efendi (NIM. 1802318310007)
Muhammad Noviar Rahman (NIM. 1802318310009)
Happy Dani (NIM. 1802318310010)
Banyak analisa yang meyakini bahwa
cara terbaik untuk mengevaluasi Merupakan semua pandangan
kelayakan suatu keputusan bisnis yang menyatakan bahwa tindakan
adalah dengan mengandalkan pada dan kebijakan perlu dievaluasi
analisa biaya keuntungan utilitarian. berdasarkan keuntungan dan biaya
yang dibebankan pada masyarakat.

Utilitarianis
me

Digunakan untuk semua teori yang mendukung


pemilihan tindakan yang memaksimalkan keuntungan.
Artinya prinsip ini mengasumsikan bahwa keuntungan dan biaya dari suatu tindakan dapat diukur dengan menggunakan skala
numerik biasa, lalu ditambah atau dikurangi dengan nilai yang diperoleh.

Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total
utilitas yang dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas sosial yang
dihasilkan oleh tindakan lain yang dapat dilakukan.

Utilitarianisme Tradisional
Jeremy Bentham (1748-1832)

3 hal yang harus dilakukan jika dalam Kesalahan anggapan terhadap prinsip Utilitarian:
1. Prinsip utilitarian mengatakan bahwa tindakan yang benar dalam suatu
situasi tertentu : situasi adalah tindakan yang menghasilkan utilitas lebih besar dibandingkan
1. Menentukan tindakan atau kebijakan
kemungkinan tindakan lainnya.
alternatif.
2. Prinsip utilitarian tidak menyatakan bahwa tindakan yang dianggap benar
2. Menentukan biaya dan keuntungan
sejauh keuntungan dari tindakan tersebut lebih besar dari biayanya
langsung maupun tak langsung.
3. Prinsip utilitarian mewajibkan kita untuk mempertimbangkan konsekuensi
3. Tindakan yang etis tepat adalah yang
langsung dari tindakan kita. Sebaliknya pengaruh tidak langsungnya juga
memberikan utilitas paling besar.
harus dipertimbangkan.
Hak &
Kewajiban
Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia:
Tidak ada barang atau produk dari fasilitas perusahaan atau pemasok yang dihasilkan dengan
menggunakn tenaga kerja terikat, tenega kerja paksa di kamp penjara, atau sebagi bagian dari
program pembentukan kembali atau pendiidkan kembali melalui kerja.

Fasilitas dan pemasok wajib memberikan upah yang mampu memenuhi


kebutuhan – kebutuhan dasar pekerja, dan juga jam kerja yang adil an layak.

Fasilitas dan pemasok berkewajiban melarang penggunaan hukuman badan


serta pelakuan kasar secara fisik, verbal, ataupun pelecehan seksual terhadap
pekerja.

Fasilitas dan pemasok boleh menggunakan metode produksi yang tidak


berpengaruh negative terhdap keamanan kerja dan kesehatan para pekerja.

Fasilitas dan pemasok tidak boleh meminta bantuan polisi datu militer untuk
mencegah pekerja melakukan hak-hak mereka.
Hak adalah klaim atau kepemilikan individu
atau sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki
Hak moral memiliki tiga karakteristik hak jika memiliki klaim untuk melakukan
penting yang memberikan fungsi tindakan dalam suatu cara tertentu atau jika
“pemungkinan” dan orang lain berkewajiban melakukan tindakan
“perlindungan”, yaitu: dalam suatu cara tertentu kepadanya.
1. Hak moral sangat erat kaitannya
dengan kewajiban.
2. Hak moral memberikan otonomi
Konsep
dan kesetaraan bagi individu
dalam mencari kepentingan-
Hak
kepentingan mereka. Hak dapat pula bersumber dari sistem standar moral
3. Hak moral memberikan dasar yang tidak bergantung pada sistem hukum tertentu.
untuk membenarkan tindakan Hak moral atau hak asasi manusia didasarkan pada
yang dilakukan seseorang dan aturan dan prinsip-prinsip moral yang menegaskan
untuk melindungi atau bahwa semua manusia diizinkan atau diberi
membantu orang lain. kewenangan untuk melakukan sesuatu atau berhak
memiliki sesuatu. Hak moral dianggap sebagai
sesuatu yang universal sejauh merupakan hak yang
dimiliki semua orang di dunia dalam tingkatan yang
sama, karena mereka adalah manusia.
Hak Positif dan
Negatif
Hak Negatif Hak Positif
Digambarkan dari fakta bahwa ida k h a n y a m e m b e rikan
T ga
hak-hak yang termasuk n n e g a tif, n am u n ju
kewajiba ihak
didalamnya dapat didefinisikan k a s ik a n b a h w a p
mengimpli
sepenuhnya dalam kaitannya e m ilik i k e w a jib a n positif
lain m
ntuk
dengan kewajiban orang lain pda si pemilik hak u
untuk tidak ikut campur dalam em b e r ik an a a y an g dia
m as
aktivitas-aktivitas tertentu dari u n tu k d e n g a n b eb
perlukan
orang lain yang memiliki hak ca ri a ta u m e n g e ja r
me n
tersebut. ntin g a n -k e p e n tin g annya.
kepe
Hak dan kewajiban kontraktual adalah hak
terbatas atau kewajiban korelatif yang
muncul saat seseorang membuat perjanjian
dengan orang lain.

Hak dan Kewajiban


Hak dan kewajiban kontraktual dapat dibedakan:
Kontraktual 1. Dari fakta bahwa keduanya berkaitan dengan
individu-individu tertentu dan kewajiban korelatif
hanya dibebankan pada individu tertentu.
2. Hak kontraktual muncul dari suatu transaksi khusus
Tanpa adanya perjanjian kontrak, serta hak antara individu-individu tertentu
dan kewajiban yang diciptakannya, 3. Hak dan kewajiban kontraktual bergantung pada
masyarakat bisnis modern tidak akan sistem peraturan yang diterima publik, sistem yang
berjalan. Hak dan kewajiban kontraktual mengatur tentang transaksi yang memunculkan hak
memberikan dasar bagi kewajiban khusus dan kewajiban tersebut.
yang diperoleh seseorang saat dia dia
menerima jabatan atau peran dalam sebuah
institusi atau organisasi sosial yang sah.
Hak dan kewajiban kontraktual merupakan hak
Keadilan & terbatas dan kewajiban korelatif yang muncul
saat seseorang membuat perjanjian dengan
Kesamaan orang lain.

Sistem peraturan yang mendasari hak dan kewajiban kontraktual secara


umum diinterpretasikan mencakup sejumlah batasan moral, yaitu :
1. Kedua belah pihak dalam kontrak harus memahami sepenuhnya sifat dari
perjanjian yang mereka buat
2. Kedua belah pihak dilarang mengubah dakta perjanjian kontraktual dengan
sengaja
3. Kedua belah pihak dalam kontrak tidak boleh menandatangani perjanjian karena
paksaan atau ancaman
4. Perjanjian kontrak tidak boleh mewajibkan kedua belah pihak untuk melakukan
tindakan yang amoral
Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan
dan kewajaran dapat dibagi kedalam tiga kategori:
Keadilan distributif, merupakan kategori yang berkaitan dengan
distribusi yang adil atas keuntungan dan beban dalam masyarakat.

Keadilan retributif, merupakan kategori yang mengacu pada


pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan
kesalahan.

Keadilan kompensatif, kategori yang berkaitan dengan cara yang adil


dalam memberikan kopensasi pada seseorang atas kerugian yang
mereka alami akibat perbuatan orang lain.
Keadilan ●
Prinsip ini didasarkan pada gagasan login bahwa kita haruslah konsisten
dalam menghadapi masalah-masalah yang sama atau serupa. Prinsip ini
tidak menjelaskan “aspek-aspek relevan” yang bisa dipakai sebagai dasar

Distributif dalam menentukan kesamaan dan ketidaksamaan perlakuan.

Keadilan sebagai ●
Padangan egalitarian “Semua orang harus memperoleh bagian keuntungan
dan beban masyarakat atau kelompok dalam jumlah yang sama” didasarkan
Kesamaan: pada proposisi bahwa semua manusia adalah sama dalam sejumlah aspek
dasar bahwa, sejalan dengan kesamaan ini, setiaporang juga memiliki klaim
Egalitarian yang sama atas segala sesuatu yang ada dalam masyarakat.

Prinsip kontribusi “Keuntungan haruslah haruslah didistribusikan sesuai


Keadilan Berdasarkan

dengan nilai sumbangan individu yang diberikan pada masyarakat, tugas,


Kontribusi: Keadilan kelompok atau peraturan.” merupakan prinsip yang paling banyak
digunakan dalam menentukan gaji dan upah di perusahaan-perusahaan
Kapitalis Amerika.

Prinsip Sosialis “Beban kerja haruslah didistribusikan sesuai dengan
Keadilan Brdasarkan kemampuan orang-orang, dan keuntungan harus didistribusikan sesuai
Kebutuhan dan dengan kebutuhan mereka.” didasarkan pada gagasan bahwa orang-orang
menyadari potensi mereka dengan menunjukkan kemampuan dalam
Kemampuan: Sosialisme bekerja yang produktif.

Keadilan Sebagai ●
Libertarian menyatakan “Dari setiap orang sesuai dengan apa yang dipilih untuk
dilakukan, bagi setiap orang sesuai dengan apa yang mereka lakukan untuk diri
Kebebasan: mereka sendiri (mungkin dengan bantuan orang lain), dan apa yang dipilih orang
lain untuk dilakukn baginya da mereka pilih untuk diberikan padanya atas ap yang

Libertarianisme telah mereka berikan sebelumnya dan belum diperbanyak atau dialihkan.”


Prinsip keadilan distributif yang diusulkan Rawls menyatakan bahwa distribusi keuntungan dan beban
dalam suatu masyarakat adalah adil jika dan hanya jika:
Keadilan Sebagai ●
1. Setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar paling ekstensif yang dalam hal ini mirip
dengan kebebasan untuk semua orang, dan

Kewajaran: Rawls 2. Ketidakadilan sosial dan ekonomi diatur sedemikian rupa sehingga keduanya mampu memberikan

keuntungan terbesar bagi orang-orang yang kurang beruntung dan Ditangani dalam lembaga dan jabatan
yang terbuka bagi semua orang berdasarkan prinsip persamaan hak dalam memperoleh kesempatan.

Keadilan ini berkaitan dengan keadilan dalam menyalahkan atau menghukum

Keadilan ●
seseorang yang telah melakukan kesalahan. Kondisi yang dimaksud:
1. Sejumlah kondisi dimana seseorang dianggap tidak dapat dimintai
pertanggungjawaban atas apa yang dia lakukan: ketidaktahuan dan
ketidakmampuan.

Retributif ●
2. Kondisi dari hukuman yang adil adalah hukuman tersebut haruslah
konsisten dan proporsional dengan kesalahannya.

Keadilan ●
Keadilan ini berkaitan dengan keadilan dalam memperbaiki kerugian yang
dialami seseorang akibat perbuatan orang lain. Kaum moralitas tradisional
menyatakan bahwa seseorang memiliki kewajiban moral untuk memberikan

Kompensati ●


kompensasi pada pihak yang dirugikan jika tiga syarat berikut terpenuhi:
1. Tindakan yang mengakbatkan kerugian adalah kesalahan atau kelalaian.
2. Tindakan tersebut merupakan penyebab kerugian yang sesungguhnya

f ●
3. Pelaku mengakibatkan kerugian secara segaja
Pandangan bahwa kita memiliki kewajiban untuk
memberikan perhatian khusus pada individu-
Etika Memberi Perhatian individu tertentu yang menjalin hubungan baik
dengan kita, khususnya hubungan ketergantungan
merupakan konsep utama dalam “etika memberi
Parsialitas dan Perhatian perhatian” , sebuah pandangan etika yang
belakangan ini banyak disebut oleh para pendukung
pandangan etika sebagai pandangan feminis.

Etika perhatian menekankan dua persyaratan moral:


1. Kita hidup dalam suatu rangkaian hubungan dan wajib Keuntungan etika perhatian adalah
mempertahankan serta mengembangkan hubungan mendorong kita untuk fokus pada
yang konkret dan bernilai dengan orang lain. nilai moral dari sikap parsial
2. Kita memberikan perhatian khusus pada orang-orang terhadap orang-orang yang dekta
yang menjalin hubungan baik dengan kita dengan cara
memerhatikan kebutuhan, nilai, keinginan, dan dengan kita, dan arti penting moral
keberadaan mereka dari perspektif pribadi mereka dalam memberikan tanggapan pada
sendiri, dan dengan memberikan tanggapan secara mereka secara khusus yang tidak
positif pada kebutuhan, nilai, keinginan, dan
keberadaan orang-orang yang membutuhkan dan kita berikan pada orang lain.
bergantung pada perhatian kita.
Memadukan Utilitas, Hak, Keadilan, dan Perhatian
Prinsip Moral Alternatif: Etika Kebaikan
Sifat
Kebaikan
Kebaikan moral merupakan sebuah kecenderungan
yang dinilai sebagai baggian dari karakter manusia
yang secara moral baik dan ditunjukkan dalam
kebiasaan dan perilakunya.
Seseorang dikatakan memiliki kebaikan moral bila
dia berperilaku dengan penalaran, perasaan, dan
keinginan-keinginan yang menjadi karakteristik dari
seseorang yang secara moral baik.
Kebaikan moral adalah sesuatu yang diperoleh, dan
bukan karakteristik alami seperti kecerdasan, atau
kecantikan, atau kekuatan tubuh.
Menurut Aristotle, seseorang dikatakan menjalani hidup sesuai dengan nalar atau pemikirannya.
“kebaikan moral adalah... sebuah jalan tengah diantara du ahal yang buruk, yang satu erlalu
banyak dan yag satu terlalu sedikit, dan ... tujuannya adalah mencari jalan tengah dalam
perasaan, keinginan dan tindakan.”

Kebaikan
Moral
Alasdair Maclntyre mengatakan bahwa yang termasuk kebaikan adalah semua karakteristik yang
dipuji karena memungkinkan seseorang mencapai sesuatu yang baik dan menjadi tujuan hidup
manusia:
Kebaikan... perlu dipahami sebagai disposisi yang tidak hanya mendukung tujuan tersebut dan
memungkinkan kita memperoleh hal-hal yang sifatnya internal dalam tujuan itu, namun juga
mendorong kita dalam mencari yang baik, dengan memungkinkan kita menghindari kerugian,
bahaya, godaan, dan situasi-situasi lain yang kita hadapi, dan yang mampu menambah
pengetahuan diri kita serta pengetahuan atas tujuan itu sendiri.
Kebaikan, Tindakan dan
Institusi
Teori kebaikan mnegatakan bahwa tujuan kehidupan moral adalah untuk mengembangkan
disposisi-disposisi umum yang kita sebut kebaikan moral, dan melaksanakan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi kehidupan manusia. Kunci implikasi tindakan dari teori
kebaikan dapat dinyatakan dalam klaim bahwa:

“Sebuah tindakan secara moral benar jika dalam pelaksanaannya pelaku


menerapkan, menunjukkan, atau mengembangkan karakter moral yang
baik, dan secara moral salah jika dalam pelaksanannya pelaku menerapkan,
menunjukkan atau mengembangkan karakter moral yang buruk.”

Jadi, dari perspektif tersebut, baik buruknya tindakan daat ditentukan dengan mempelajari
jenis karakter yang dihasilkan dari tindakan tersebut. Etik tindakan bergantung pada
hubungannya dengan karakter pelaku.
Kebaikan dan
Prinsip

Etika kebaikan bukanlah semacam prinsip


moral kelima yang sejajar dengan prinsip-
prinsip utilitarian, hak, keadilan dan
perhatian. Sebaliknya,etika menambah dan
melengkapi prinsip utilitarian, hak, keadilan
dan perhatian bukan dengan melihat pada
tindakan yang harus dilakukaan oleh orang-
orang, namun pada karakter yang harus
mereka miliki.
Moralitas dalam Konteks Internasional
Prinsip dalam Etika
Bisnis

Prinsip otonomi mengharuskan pelaku bisnis mengambil keputusan dengan tepat
dan baik, serta mempertanggungjawabkan keputusan tersebut. Dalam
menjalankan prinsip otonomi ini, dua perusahaan atau lebih bisa berkomitmen
Prinsip Otonomi menjalankan etika bisnis dengan prinsip otonomi. Namun, masing-masing
perusahaan dapat mengambil pendekatan yang berbeda-beda dalam
menjalankannya. Karena, masing-masing perusahaan pasti memiliki kondisi dan
strategi yang berbeda-beda dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.


Kejujuran merupakan nilai yang paling dasar untuk mendukung
keberhasilan kinerja perusahaan. Tanpa kejujuran, bisnis tidak akan
bertahan lama, karena kejujuran adalah kunci utama dalam kesuksesan
Prinsip Kejujuran bisnis. Prinsip ini harus diterapkan dalam segala kegiatan bisnis misalnya
saat melaksanakan kontrak terhadap pihak ketiga maupun karyawan,
jujur terhadap konsumen, jujur salam kerja sama, dan lain sebagainya.
Prinsip dalam Etika
Bisnis

Dalam prinsip ini berarti setiap orang yang melakukan bisnis meiliki hak untuk
mendapatkan perlakuan yang sama. Sehingga semua pihak yang terkait dalam
bisnis harus memberikan kontribusi baik secara langsung atau tidak langsung
Prinsip Keadilan terhadap keberhasilan bisnis. Menerapkan prinsip keadilan berarti semua
pihak harus memiliki akses positif sesuai dengan kemampuan dan peran yang
telah diberikan untuk mendukung keberhasilan bisnis.


Dalam prinsip ini, aktifitas bisnis yang dijalankan harus memberikan
keuntungan kepada semua pihak.
Prinsip Saling ●
Prinsip ini menekankan pada tujuan dari bisnis itu sendiri yang
menginginkan keuntungan dalam setiap kegiatannya. Pelaku bisnis
Menguntungkan menginginkan keuntungan dan konsumen membutuhkan barang dan jasa
yang memuaskan, sehingga semua merasa mendapatkan keuntungan.
Prinsip dalam Etika
Bisnis

Prinsip ini berkaitan dengan proses menjalankan bisnis yang dilakukan
oleh para pekerjanya mulai dari pihak manajemen, atasan, maupun
bawahan. Loyalitas dapat dilihat dari cara kerja dan keseriusan dalam
Prinsip Loyalitas menjalankan usaha sesuai dengan visi dan misi perusahan yang telah
disepakati. Dengan menerapkan prinsip loyalitas ini, para pelaku usaha
dilarang untuk mencampur urusan pribadi dengan urusan perusahaan.


Setiap perusahaan harus memiliki integritas moral yang baik.
Prinsip Integritas Dengan begitu, perusahaan lebih dapat dipercaya masyarakat.
Menerapkan prinsip ini, berarti seluruh pelaku bisnis, baik
Moral karyawan hingga manajemen harus selalu menjaga nama baik
perusahaan.
Referensi
• Valasquez, Manuel G. 2005. Etika Bisnis, Konsep dan Kasus – Edisi 5.
Yogyakarta: ANDI
• https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pendekatan-dan-prinsip-etika-bis
nis-dalam-perusahaan
/
• https://
harianekonomi.com/6-prinsip-etika-bisnis-dalam-perusahaan-14164

Anda mungkin juga menyukai