Mc.Cracken (1973):
Gigi tiruan sebagian adalah suatu restorasi prostetic yang menggantikan gigi asli yang hilang
dan bagian lain dari rahang yang tak bergigi sebagian, mendapat dukungan terutama
darijaringan dibawahnya dan sebagian dari gigi asli yang tertinggal dipakai sebagai gigi
pegangan / abutment.
Akibat Kehilangan Gigi
Klasifikasi kenedi
Cara ini mula-mula dibuat oleh Dr. Edward Kennedy pada tahun 1925. Kennedy berupaya
mengklasifikasikan lengkung tak bergigi supaya dapat membantu pembuatan desain
pembuatan desain geligi tiruan lepasan.
Klasifikasi ini membagi semua keadaan tak bergigi menjadi empat macam keadaan. Daerah
tak bergigi lain daripada yang sudah ditetapkan dalam empat kelompok tadi, disebut sebagai
modifikasi. Rincian Klasifikasi Kennedy:
1.Kelas I
Kelas I merupakan daerah tak bergigi yang terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada
dan berada pada kedua sisi rahang (bilateral).
2. Kelas II
Kelas II merupakan daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada,
tetapi berada hanya pada salah satu sisi rahang saja (unilateral).
3. Kelas III
Kelas III merupakan daerah tak bergigi terletak di antara gigi-gigi yang masih ada di bagian
posteriormaupun anteriornya dan unilateral.
4. Kelas IV
Kelas IV merupakan daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior dari gigi-gigi yang masih
ada dan melewati garis tengah rahang.
Aturan dalam penggunaan klasifikasi Kennedy
1. Klasifikasi ditentukan setelah ekstraksi gigi yang mungkin mengubah klasifikasi awal.
2. Molar ketiga tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi jika tidak ada dan tidak akan
digantikan
3. Molar ketiga dipertimbangkan dalam klasifikasi jika ada dan digunakan sebagai gigi
penyangga
4. Molar kedua tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi jika tidak ada dan tidak akan
digantikan
Penentuan klasifikasi selalu dari daerah edentulus paling posterior
6. Daerah edentulus diluar klasifikasi dikategorikan modifikasi dan sesuai jumlah daerah
edentulus
7. Luas daerah modifikasi tidak dipertimbangkan, hanya jumlah daerah edentulus tambahan
8. Tidak ada modifikasi pada klas IV
Klasifikasi Applegate – Kennedy
Setelah bertahun-tahun menggunakan dan menerapkan Klasifikasi Kennedy, Applegate
menganggap perlu mengadakan perubahan-perubahan tertentu demi perbaikan. Hal ini
dimaksudkan semata-mata untuk lebih mendekatkan prosedur klinis dengan pembuatan desain
dengan klasifikasi yang dipakai.
Applegate membagi rahang yang sudah kehilangan sebagian giginya menjadi 6 kelas dengan
rincian sebagai berikut:
• Kelas I
Pada kelas I klasifikasi ini daerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi Kennedy.
• Kelas II
Pada kelas II klasifikasi ini daerah tidak bergigi sama dengan kelas II Kennedy.
• Kelas III
Pada kelas III klasifikasi ini keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga,
tidak lagi mampu memberi dukungan kepada gigi tiruan (protesa) secara keseluruhan.
• Kelas IV
Pada kelas IV klasifikasi ini daerah tidak bergigi sama dengan kelas IV Kennedy.
• Kelas V
Pada kelas V klasifikasi ini daerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat
dipakai sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah. Kasus seperti ini banyak
dijumpai pada rahang atas, karena gigi caninus yang dicabut karena malposisi atau terjadinya
kecelakaan.
• Kelas VI
Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli dapat dipakai sebagai gigi
penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan daerah tak bergigi yang terjadi pertama
kalinya dalam mulut.
Selain ke enam kelas tersebut di atas, Klasifikasi Aplegate-Kennedy mengenal juga modifikasi
untuk daerah tak bergigi tambahan :
Bila tambahan ini terletak di anterior, maka disebut kelas…. modifikasi A.
Pada penambahan yang terletak di posterior, sebutan menjadi kelas… modifikasi P.
Untuk penambahan ruangan yang lebih dari satu, dimuka huruf petunjuk modifikasi diberi
tambahan angka Arab sesuai jumlahnya.
KOMPONEN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN
Konektor Utama
Merupakan bagian dari GTSL yang menghubungkan komponen-komponen yang terdapat pada
satu sisi rahang dengan sisi lain atau bagian yang menghubungkan basis dengan retainer.
Fungsi konekor utama adalah menyalurkan tekanan kunyah yang diterima dari satu sisi kepada
sisi yang lain.
Syarat konektor utama adalah rigid, tidak mengganggu gerak jaringan, tidak menyebabkan
tergeseknya mukosa dan gingiva, tepi konektor utama cukup dan jauh dari margin gingiva, tepi
dibentuk membulat supaya tidak tajam .
Konektpr utama dapat berupa bar atau plate tergantung lokasi, jumlah gigi yang hilang, dan
rahang mana yang dibuatkan. Pada rahang atas dapat berupa single palatal bar, U-shape palatal
connector, antero-posterior palatal bar dan palatal plate. Pada rahang bawah dapat berupa
palatal bar dna linguang plate.
Konektor Minor
Merupakan bagaina dari GTSL yang menghubungkan konektor utama dengan bagaian lain,
misalnya sandaran oklusal. Biasanya diletakkan pada daerah embrasur gigi dan harus
berbentuk melancip kearah gigi penyangga.
Fungsi konektor minor adalah meneruskan tekanan oklusi/ beban oklusi ke gigi pegangan,
membantu stabilisasi dengan menahan gaya pelepasan, menghubungkan bagian-bagian GTSL
dengan konektor utama, menyalurkan efek penahan, sandaran dan bagian pengimbanagan
kepada sandaran serta mentransfer efek retainer serta komponen gigi lain ke gigi tiruan.
Sandaran / Rest
Merupakan bagaian dari GTSL yang bersandar pada permukaana gigi penyangga dan
dibuat dengan tujuan memberikan dukungan vertikal pada protesa. Sandaran dapat
ditempatkan pada permukaan oklusal gigi posterior ( sandaran oklusal) atau pada
permukaan lingual gigi anterior (sandaran incisal).
Fungsi sandaran/ rest:
• Menyalurkan tekanan oklusal dari gigi tiruan ke gigi penyangga
• Menahan lengan penyangga tetap pada tempatnya
• Mencegah lengan cengkeram terbuka akibat tekanan oklusal
• Mencegah ekstrusi gigi pegangan
• Mencegah terselipnya makanan
• Menyalurkan bagian lateral ke gigi pegangan
• Mencegah terselipnya makanan
• Menyalurkan sebagain gaya lateral ke gigi pegangan
• Memperbaiki oklusi
• Sebagai retensi tidak langsung
• Mencegah kerusakan jaringan periodontal
Basis
Disebut juga plat protesa adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah
palatum labial, bukal, lingual.
Bahan dasar basis adalah akrilik atau logam. Perbedaan basis akrilik dengan logam:
Fungsi basis:
• Untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar di bawahnya
• Untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesif antara basis dengan
mukosa yang dibatasi dengan media air ludah
• Tempat melekatnya cengkeram
• menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir dan
pipi(estetik)
Sadel
Bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruan
Bila sadel letaknya:
Diantara gigi asli diseut bounded saddle
Posterior dari gigi asli disebut free end saddle
Elemen Gigi Tiruan
Bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilang
Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu:resin akrilik, porselen,logam
Elemen gigi tiruan resin akrilik
• Mudah aus, terutama pada penderita yang mempunyai kekuatan kunyah yang kuat
• Perlekatannya dengan basis merupakan persenyawaaan kimia, karena bahannya sama
• Dapat berubah warna
• Mudah tergores
• Mudah dibentuk/diperkecil sesuai dengan ruangan
• Lebih ringan dibanding gigi tiruan yang dari porselen dan logam
Dapat diasah dan dipoles
• Karena sifat mudah aus, baik sekali dipakai untuk prosesus alvolaris yang datar
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN GTSL
Retensi
Kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya pemindahan yang cenderung memindah protesa
kearah oklusal. Yang dapat memberikan retensi adalah : lengan retentif, klamer, oklusal rest,
kontur dan landasan gigi, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dan surface tension.
Stabilisasi
Perlawanan atau ketahanan terhadap perpindahan gigi tiruan dalam arah horizontal. Dalam hal
ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian terminal/ ujung retentif. Stabilisasi
terlihat bila dalam keadaan funsional.
Estetika
Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi bagaimanapun
juga.
Gigi tiruan harus pantas dan tampak asli bagi pasien, meliputi warna gigi dan inklinasi / posisi
tiap gigi
TAHAPAN PENENTUAN GTSL
Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan bebebrapa gigi asli yang
hilang dengan dukungan utama adalah jaringan lunak dibawah plat dasar, dan dukungan tambahan dari gigi
asli yang masih tinggal dan dipilih sebagai gigi abutmen.
Tahap 1 : anamnesa, pemriksaan subjektif
Tahap 2 : pemeriksaan objektif dan penunjang
Tahap 3 : perawatan pendahuluan
Tahap 4 : pencetakan model study dan work model
Tahap 5 : menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi
Tahap 6 : menentukan macam-macam dukungan dari tiap sadel
Tahap 7 : menentukan macam-macam retainer
Tahap 8 : menentukan macam konektor
Tahap 9 : pembuatan GTSL
Tahap 10 : kontrol