2luka Bakar44
2luka Bakar44
Akibat luka bakar yang luas, sel2 berada di luar daerah yang
terkena dapat menjadi permeabel terhadap elektrolit sehingga
natrium & kalsium tertimbun di dalam sel.
Selain itu, magnesium & fosfat keluar dari sel.
Air berdifusi ke dalam sel, akibatnya sel membengkak.
Sel yang cedera pecah & menghasilkan kalium yang masuk ke
dalam cairan ekstraseluler.
Perubahan2 ini mempengaruhi potensial membran semua sel &
dapat menyebabkan disritmia jantung serta perubahan pada
fungsi susunan saraf pusat.
Luka bakar yang luas menghambat fungsi imun.
Berkurangnya fungsi imun, disertai hilangnya fungsi protektif
kulit, menempatkan pasien pada risiko tinggi mengalami
infeksi.
Penurunan fungsi kekebalan tampaknya disebabkan oleh
pelepasan hormon2, tidak terbatas pada glukokortikoid,
terutama kortisol.
Kortisol dikeluarkan dalam keadaan stres & merupakan
imunosupresan pada konsentrasi tinggi.
Pada luka bakar yang luas, laju metabolisme secara drastis
meningkat.
Peningkatan kecepatan metabolisme dapat terjadi akibat
pengaktifan sistem saraf simpatis, respons stres & usaha untuk
menyeimbangkan panas yang hilang ketika fungsi penyekat kulit
hilang.
Kecepatan metabolisme tinggi, peningkatan kortisol & epinefrin
(hormon yang dilepaskan pasca-absorptif) serta perubahan
sensitivitas insulin menyebabkan kerusakan jaringan, pemecahan
protein & lemak.
Pemecahan protein berkontribusi pada pelisutan otot yang parah.
Penatalaksanaan
Perawatan luka
Therapi antibiotic topical
Penggantian balutan
Debridemen
PROSES
KEPERAWATA
N
Pengkajian
Muskuloskeletal
kekuatan, keterbatasan rentang gerak pada area yang sakit;
gangguan massa otot, perubahan tonus.
Kardiovaskular:
hipotensi , nadi perifer distal pada ekstremitas yang cedera;
vasokontriksi perifer, kulit putih & dingin, takikardia,
disritmia, pembentukan oedema jaringan
Psikososial
masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.
ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri,
marah.
Eliminasi:
haluaran urine menurun/tak ada selama fase darurat; warna
mungkin hitam kemerahan bila terjadi mioglobin, mengindikasikan
kerusakan otot dalam; diuresis, penurunan bising usus/tak ada
Pencernaan
oedema jaringan umum; anoreksia; mual/muntah.
Neurosensori:
kesemutan.
perubahan orientasi; afek, perilaku; refleks tendon dalam (RTD) pada cedera
ekstremitas; aktifitas kejang, laserasi korneal; kerusakan retinal; penurunan ketajaman
penglihatan; ruptur membran timpanik, paralisis
Kenyamanan:
luka bakar derajat 1 secara eksteren sensitif untuk disentuh; ditekan; gerakan udara &
perubahan suhu
luka bakar ketebalan sedang derajat ke2 sangat nyeri;
smentara respon pada luka bakar ketebalan derajat ke2 tergantung pada keutuhan
ujung saraf
luka bakar derajat ke3 tidak nyeri.
Pernafasan:
serak; batuk mengii; partikel karbon dalam sputum; ketidakmampuan
menelan sekresi oral & sianosis
Pengembangan torak mungkin terbatas pada adanya luka bakar lingkar
dada; jalan nafas atau stridor/mengii (obstruksi sehubungan dengan
laringospasme, oedema laringeal); bunyi nafas: gemericik (oedema paru);
stridor (oedema laringeal); sekret jalan nafas dalam (ronkhi).
Keamanan:
Kulit umum: destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 3-5
hari
Area kulit tak terbakar mungkin dingin/lembab, pucat, dengan pengisian
kapiler lambat
Pemeriksaan diagnostik: