MULYADIN, S.H., M.H.

ADVOKAT/PENGACARA/KONSULTAN HUKUM
BTN PEPABRI NO. 016 PANE KOTA BIMA
HP. 081339840991
LIVE MUST BE SHIFTING
 ASPEK POKOK ISI KURIKULUM POKOK KURIKULUM
(The International Commision on NASIONAL
Education for 21st Century)

Learning to Know MKK

Mata kuliah Keilmuan dan
Ketrampilan

Learning to Do MKB
Mata kuliah Keahlian
Berkarya

•KOGNITIF Learning to Be MPB

•AFEKTIF Mata kuliah Perilaku Berkarya

•PSIKOMOTORIK
MPK
Mata kuliah Pengembangan
Kepribadian

Learning to Live Together MBB

Mata kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat
DALAM PERJALANAN SEJARAH EKSISTENSI
PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA
MENGALAMI BERBAGAI MACAM INTERPRETASI
DAN MANIPULASI POLITIK SESUAI DENGAN
KEPENTINGAN PENGUASA;
BERDASARKAN KENYATAAN ITU MAKA
DIKELUARKANLAH TAP MPR NO.XVIII/MPR 1998
YANG ISINYA : 1). MENGEMBALIKAN KEDUDUKAN
DAN FUNGSI PANCASILA SEBAGAI DASAR
NEGARA. 2). PENCABUTAN P-4; 3). PENCABUTAN
PANCASILA SEBAGAI SATU-SATUNYA AZAS
ORSOSPOL; 4). MENCABUT MANDAT MPR YG
DIBERIKA KEPADA PRESIDEN UTK
MEMBUDAYAKAN P-4.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
HISTORIS
KULTURAL
YURIDIS
FILOSOFIS
(2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:

a. pendidikan agama;

b. pendidikan kewarganegaraan; dan
c. bahasa.

UU. SISDIKANAS 20 TAHUN 2003 Psl. 37 (2)

 Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib memuat mata kuliah:

a. agama;
b. Pancasila;
c. kewarganegaraan; dan
d. bahasa Indonesia.

UU. PT. 12/2012 Psl. 35 (3)

PENDIDKAN PANCASILA BERTUJUAN UTK
MENGHASILAN PESERTA DIDIK YG BERIMAN DAN
BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
DENGAN SIKAP DAN PRILAKU : (1). MEMILIKI
KEMAMPUAN UTK MENGAMBIL SIKAP YG
BERTANGGUNG JAWAB SESUAI DENGAN HATI
NURANINYA; (2).MEMILIKI KEMAMPUAN UTK
MENGENALI MASALAH HIDUP DAN KESEJAHTERAAN
SERTA CARA-CARA PEMECAHANNYA; (3). MENGENALI
PERUBAHAN – PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN, TEHNOLOGI DAN SENI; (4).
MEMILIKI KEMAMPUAN UTK MEMAKNAI PERISTIWA
SEJARAH DAN NILAI – NILAI BUDAYA BANGSA UTK
MENGGALANG PERSATUAN INDONESIA.
 Pendidikan Tinggi berfungsi:

a. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa;
b. mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif,
responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan
kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma; dan
c. mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dengan memperhatikan dan menerapkan nilai
Humaniora.

UU. 12/2012 Psl 4

 PENDIDIKAN TINGGI BERASASKAN:
a. kebenaran ilmiah;
b. penalaran;
c. kejujuran;
d. keadilan;
e. manfaat;
f. kebajikan;
g. tanggung jawab;
h. kebhinnekaan; dan
i.keterjangkauan.

UU. PT. 12/2012 Psl. 3

 SYARAT ILMIAH ILMU
PENGETAHUAN
BEROBYEK
BERMETODE
BERSISTEM
BERSIFAT UNIVERSAL
 BEROBYEK BERMETODE BERSISTEM UNIVERSAL

OBYEK FORMA :Sudut Kebenarannya tdk

Seperangkat cara/ Mrpkan satu kesatuan
Pandang Tertentu Dlm terbatas oleh waktu,
Pembahasan PS dr.
sistem pendekatan yg bulat & utuh.
ruang, keadaaan,
Sudut Pandang apa PS dlm rangka Bagian2 dr
situasi, kondisi
itu di bahas. pembahasan PS utk pengetahuan ilmiah
maupun jumlah
OBYEK MATERIA : mdptkan suatu hrs mrpkan suatu
tertentu. Dalam
Suatu obyek yg mrpkn kebenaran yg bersifat kesatuan, antara
kajian PS. Hakekat
sasaran pembahasan obyektif. bagian2 itu saling
dan pengkajian PS.
Ontologis nilai2 PS.
Analitico Sytentic, berhubungan.
Secara empiris maupun Adalah bersifat
Hermeneutica, Pembahasan PS.
non empiris. Obyek universal. Essensi
koherensi Historis, Secara ilmiah hrs
materia PS adalah bgs atau makna yg terdlm
Pemahaman, mrpkan satu kesatuan
Indo. Sendiri dg dr sila2 PS. Pd
Penafsiran & yg utuh. “majemuk
segalamaspek hakekatnya bersifat
budayanya.
Interpretasi. tunggal”
universal.
QUIS :
1. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA SUDAH
ADA JAUH SEBELUM INDONESIA MERDEKA.
JELASKAN JAWABAN ANDA !
2. NILAI PANCASILA SUDAH ADA DAN DI
PRAKTEKKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HA
RI BANGSA INDONESIA JAUH SEBELUM
INDONESIA MERDEKA. JELASKAN JAWABAN
ANDA !
PENGERTIAN PANCASILA
SECARA ETIMOLOGIS
SECARA HISTORIS
SECARA TERMINOLOGIS
 “YATNAGGEGWANI PANCASYIILA
KERTASANGSKARBHISEKAKA KRAMA”
Raja Menjalankan Dengna Setia Kelima Pantangan
(Pancasila), Begitu Pula Upacara-upacara Ibadata Dan
Penobatan-penobatan.
DALAM BAHASA SANGSEKERTA MEMILIKI 2
MACAM ARTI :
“PANCA” ARTINYA “LIMA”
“ SYILA” ARTINYA “BATU SENDI”, ALAS” ATAU
“DASAR”.
“SYIILA” ARTINYA “PERATURAN TINGKAHLAKU YG
BAIK, YG PENTING ATAU SENONOH.”
KEROPAK NEGARA KERTAGAMA EMPU
PRAPANCA “yatnaggegwani pancasyiila
kertasangskarbhisekaka krama” artinya Raja
menjalankan dengan setia kelima pantangan
(pancasila), begitu pula upacara ibadat dan penobatan
 MUH. YAMIN
PANCA artinya LIMA
SYILA artinya BATU SENDI, ALAS atau DASAR;
SYIILA artinya PERATURAN TINGKAH LAKU YANG
BAIK, YANG PENTING ATAU YANG SENONOH.
Mr. MUHAMMAD YAMIN
1. Peri Kebangsaan 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan 2. Kebangsaan Persatuan
3. Peri Ketuhanan 3. Rasa Kemanusiaan Yang
4. Peri Kerakyatan Adil Dan Beradab
5. Kesejahteraan Rakyat 4. Kerakyatan Yg Dipimpin
Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia.
PIAGAM JAKARTA
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk – pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ir. SOEKARNO
1. Nasional Atau 1. Sosio Nasional
Kebangsaan Indonesia “Nasional Dan
2. Internasionalisme Internasional”
Atau Perikemanusiaan 2. Sosio Demokrasi
3. Mufakat Atau “Demokrasi Dengan
Demokrasi Kesejahteraan Rakyat”
4. Kesejahteraan Sosial 3. Ketuhanan Yg Maha
5. Ketuhanan Yg Esa.
Berkebudayaan
KONSTITUSI RIS
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial
UUDS 1950
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadlian sosial
DIKALANGAN MASYARAKAT
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kedaulatan Rakyat
5. Keadilan Sosial
PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN
1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
PANCASILA DLM KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN BGS INDONESIA
ZAMAN KERAJAAN
KUTAI KERTA NEGARA (400 M)
SRIWIJAYA (605 CAKA/683 M)
KALINGGA (VII)
SANJAYA (VIII)
ISANA (IX)
DARMAWANGSA (X)
AIRLANGGA (XI)
SINGASARI (XIII)
MAJAPAHIT (1293-1525 M)
ABAD XX KEBANGKITAN DUNIA TIMUR DG
KESADARAN AKAN KEKUATAN SENDIRI
REPUBLIK PHILIPINA (1898) JOSE RIZAL;
KEMENANGAN JEPANG ATAS RUSIA DI TSUNIA
(1905);
GERAKAN SUN YAT SEN DG REPUBLIK CINA (1911);
PARTAI KONGRES DI INDIA DG TILAK DAN
GANDHI;
GERAKAN BUDI UTOMO DG dr. WAHIDIN
SUDIROHUSODO (1908).
 PANCASILA DALAM KONTEK
SEJARAH RI
SIDANG BPUPKI II (10-16 Juli 1945)
SIDANG BPUPKI I
Mr. MUH.YAMIN (29 Mei 1945) Penambahan 6 jumlah anggota
Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) BPUPKI menjadi 66 anggota. &
Ir. Soekarno (1 Juni 1945) keputusan mengenai bentuk
negara.
1. nasinalisme (Kebangsaan
Indonesia) Luas wilayah R.I.
2. Internasional (demokrasi) Pembentukan panitia kecil.
3. Mufakat Merancang UUD
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
(Ketuhanan Yang
Berkebudayaan)
Prof. DR. SOEPOMO
 TEORI NEGARA PERSEORANGAN (INDIVIDUAL), THOMAS
HOBBES (XVII), JEAN JACQUES ROUSSEAU(XVIII), HERBERT
SPENCER (XIX) & H.J. LASKI (XX), menurut paham ini negara adlh
masy. Hukum (legal society) yg disusun atas kontrak sosial (social
contract);
 PAHAM NEGARA KELAS (CLASS THEORY); CARL MARX, MARX
ANGELS & LENIN. Negara adlh alat dr suatu gol. (suatu kelas) utk
menindas kelas yg lain, neg. kapitalis adlh alat dr kaum borjuis, oleh
krn itu kaum marxis menganjurkan utk meraih kekuasaan agar kaum
buruh dpt ganti menindas kaum bojuis;
 PAHAM NEGARA INTEGRALISTIK : SPINOZA, ADAM MULLER,
HEGEL (XVIII & XIX), Negara bukanlan utk menjamin perseorang /
golongan akan tetapi menjamin kepentingan masyrakat selurunya
sebagai suatu persatuan.
KAITAN DG FILSAFAT NEG.
a. Saya mengusulkan pendirian neg. nas. Yg bersatu dlm arti totaliter
sebagaimn yg saya uraikan tadi, yaitu neg. yg tdk akan mempersatukan diri
dg gol. Terbesar, akan tetapi yg mengatasi semua gol., baik gol. Besar atau
kecil. Dlm negara yg bersatu itu urusan agama diserahkan kpd gol. Agama
yg bersangkutan.
b. Kemudian dianjurkan supaya para warga negara takluk kpd Tuhan, supaya
tiap-tiap waktu mengingat Tuhan;
c. Mengenai kerakyatan disebutkan sebagai berikut; utk menjamin supaya
pimpinan neg., terutama kepala negara terus –menerus dg rakyat dlm
susunan pemerintahan neg. Indo. Hrs dibentuk sistem badan
permusywaratan. Kepala neg. akan terus bergaul dg. Badan
permusyawaratan spy senantiasa mengetahui dan merasakan rasa keadilan
dan cita-cita rakyat;
d. Dlm lapangan ekonomi negara akan bersifat kekeluargaan;
e. Hub. Antar bgs membatasi diri dan mengajurkan spy neg. Indo. Bersifat
neg. asia timur raya, anggota dr kekeluargaan asia timur raya.
1. Sidang I (18 Agustus 1945)
a. Mengesahkan UUD 1945
b. Memilih presiden dan wakil presiden
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai
badan musyawarah darurat.
2. Sidang II (19 Agustus 1945)
a. Tentang daerah propinsi.
b. Pembentukan Kementrian dengan 12 Departemen.
3. Sidang III (20 Agustus) : pembentukan BKR.
4. Sidang IV (22 Agustus 1945) : membahas tentang Komite Nasional Partai
Nasional Indonesia yang berkedudukan di jakarta.
SECARA ETIMOLOGIS
FILSAFAT BERASAL DARI
BAHASA YUNANI “PHILEIN”
PHILEIN
ARTINYA “CINTA” DAN
“SOPHOS”
SOPHOS ARTINYA HIKMAH
ATAU KEBIJAKSANAAN.
 PENGERTIAN FILSAFAT DAPAT
DIKELOMPOKKAN MENJADI DUA
MACAM
Filsafat sebagai produk Filsafat sebagai suatu proses
Filsafat sebagai jenis Dalam hal ini filsafat
pengetahuan, ilmu, konsep, diartikan dalam bentuk suatu
pemikiran dari para filsuf jaman aktifitas berfilsafat dalam
dahulu yang lazim merupakan proses pemecahan suatu
suatu aliran atau suatu sistem masalah dengan
filsafat tertentu. menggunakan suatu cara
Filsafat sebagai suatu problema atau metode tertentu sesuai
yang dihadapi oleh manusia dengan obyeknya.
sebagai hasil dari aktifitas
berfilsafat.
CABANG2 FILSAFAT :
1. METAFISIKA : Membahas ttg hal2 yg bereksistensi
dibalik fisis, meliputi : ontologi, kosmologi &
antropologi.
2. EPISTIMOLOGI : Membahas ttg hakekat
pengetahuan.
3. METODOLOGI : Hakekat metode dlm ilmu
pengetahuan.
4. LOGIKA : Filsafat berpikir, rumus2, dalil2 berpikir yg
benar.
5. ETIKA : Berkaitan dg moralitas, tingkah laku
manusia.
6. ESTETIKA : Hakekat keindahan.
CIRI – CIRI SISTEM
1. Suatu kesatuan bagian – bagian
2. Bagian – bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri
– sendiri.
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu (tujuan sistem)
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
shore dan voich, 1974
Isi dari Sila-sila Pancasila yaitu hakekat manusia
monopluralis yang memiliki unsur-unsur :
Susunan Kodrat : jasmani dan rohani
Sifat Kodrat : individu dan makhluk
sosial
Kedudukan Kodrat : sebagai pribadi yang
bediri sendiri dan
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Rumusan kesatuan sila2
Pancasila sbg suatu sistem
1. Susunan kesatuan sila2 Pancasila yg bersifat organis;
2. Susunan yg bersifat hierarkhis & berbentuk
piramidal;
3. Rumusan hub. Kesatuan sila2 Pancasila yg saling
mengisi & mengkualifikasi.
Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai
suatu Sistem Filsafat
Dasar Antropologis Sila-sila Pancasila
Dasar Epistimologis Sila-sila Pancasila
Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila
Anthropos : manusia/orang.
Logos : ilmu
 P.S. YG TERDR ATAS LIMA SILA SETIAP SILA
BUKANLAH MERUPKN ASAS YG BERDIRI SENDIRI-
SENDIRI, MELAINKAN MEMILIKI SATU KESATUAN
DASAR ONTOLOGIS.
EPISTEME : pengetahuan.
LOGOS : ilmu
DASAR EPISTIMOLOGI PS.
1. LOGOS: RASIONALITAS & PENALARANNYA;
2. PATHOS: PENGHAYATANNYA;
3. ETHOS: KESUSILAANNYA.

(Wibisono, 1996;3)
3 PERSOALAN YG MENDASAR
DLM EPISTIMOLOGI :
1. SUMBER KEBENARAN PENGETAUHAN
MANUSIA;
2. TEORI KEBENARAN PENGETAHUAN MANUSIA;
3. WATAK KEBENARAN PENGETAHUAN MANUSIA.
PS. SBG OBYEK PENGETAHUAN
MELIPUTI:
SUMBER PENGETAHUAN PS.;
SUSUNAN PENGETAHUAN PS.
AXION : nilai
LOGOS : ilmu
NILAI ADA 2 MACAM
1. Nilai Subyektif ; sesuatu itu bernilai karena
berkaitan dg subyek pemberi nilai yaitu manusia;
2. Nilai Obyektif : Pada hakekatnya sesuatu itu
memang pada dirinya sendiri memang bernilai.
 Nilai2 Pancasila termasuk nilai kerohanian, tetapi
nilai-nilai kerohanian yg mengakui nilai material dan
nilai vital.
Notonagoro
PANCASILA SBG ETIKA POLITIK
•ETIKA UMUM :
MEMPERTANYAKAN PRINSIP – PRINSIP
YANG BERLAKU BAGI SETIAP TINDAKAN
MANUSIA.
•ETIKA KHUSUS :
MEMBAHAS PRINSIP – PRINSIP ITU DALAM
HUBUNGAN DENGAN PELBAGAI ASPEK
KEHIDUPAN MANUSIA (SUSENO, 1987)
ETIKA KHUSUS :
ETIKA INDIVIDUAL ETIKA SOSIAL
MEMBAHAS
YANG MEMBAHAS TENTANG
KEWAJIBAN KEWAJIBAN
MANUSIA MANUSIA TERHADAP
TERHADAP DIRI MANUSIA LAIN
SENDIRI. DALAM HIDUP
MASYARAKAT.
MISALNYA ETIKA
KELUARGA, PROFESI,
LINGKUNGAN,
PENDIDIKAN, ETIKA
POLITIK.
NILAI, NORMA & MORAL
 ADL SIFAT/KUALITAS YG MELEKAT PD SUATU
OBYEK, BUKAN OBYEK ITU SENDIRI. SESUATU ITU
MENGANDUNG NILAI ARTINYA ADA SIFAT/
KUALITAS YG MELEKAT PD SESUATU ITU.
 ADANYA NILAI KRN ADANYA
KENYATAAN2 LAIN SBG
PEMBAWA NILAI (WARTRAGER)
 SESUATU ITU DIKATAKAN BERNILAI APBL
SESUATU ITU BERHARGA, BERGUNA, BENAR,
INDAH & BAIK.
2 MACAM KELOMPOK NILAI
1. NILAI YG BERSIFAT SUBYEKTIF ; SESUATU ITU
BERNILAI KRN BERKAITAN DG SUBYEK PEMBERI
NILAI;
2. NILAI YG BERSIFAT OBYEKTIF ; SESUATU ITU
BERNILAI KRN MEMANG PD DIRINYA SENDIRI
MEMANG BERNILAI;
DASAR AKSIOLOGIS SILA2 PS:
NILAI KEROHANIAN;
NILAI MATERIAL;
NILAI VITAL;
NILAI KEBENARAN;
NILAI KEINDAHAN;
NILAI KEBAIKAN/MORAL;
NILAI KESUCIAN.
 MAX SCELER : NILAI DPT DI
KELOMPOKAN DL M4 TINGKATAN :
1. NILAI KENIKMATAN;
2. NILAI KEHIDUPAN;
3. NILAI KEJIWAAN;
4. NILAI KEROHANIAN.
WALTER G. EVERET : MENGGOLONGKAN
NILAI KEMANUSIAAN DLM 8 KLPK
1. NILAI EKONOMIS;
2. NILAI KEJASMANIAN;
3. NILAI HIBURAN;
4. NILAI SOSIAL;
5. NILAI WATAK;
6. NILAI ETIS;
7. NILAI INTELEKTUAL;
8. NILAI KEAGAMAAN.
NOTONAGORO : 3 MACAM:
1. NILAI MATERIAL YAITU SEGALA SESUATU YG
BERGUNA BG KEHIDUPAN JASMANI MANUSIA
ATAU KEBUTUHAN RAGAWI MANUSIA;
2. NILAI VITAL YAITU SESUATU YG BERGUNA BG
MANUSIA UTK DPT MENGADAKAN
KEGIATAAN/AKTIVITAS;
3. NILAI KEROHANIAN YAITU SEGALA SESUATU
YG BERGUNA BG ROHANI MANUSIA.
 NILAI KEROHANIAN ADA 4 MACAM :
1. NILAI KEBENARAN;
2. NILAI KEINDAHAN;
3. NILAI KEBAIKAN;
4. NILAI RELIGIUS.
 MORAL : INTEGRITAS DAN MARTABAT PRIBADI MANUSIA

NORMA : PERINTAH DAN LARANGAN

NILAI : SIFAT / KUALITAS PD OBYEK TERTENTU

•POLITIK SEBAGAI KEPENTINGAN UMUM (POLITICS)
POLITIK YANG DALAM BAHASA INGGRIS DISEBUT POLITICS MERUPAKAN SUATU
RANGKAIAN AZAS (PRINSIP), KEADAAN, JALAN DAN CARA SERTA ALAT YANG AKAN
DIGUNAKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERTENTU, ATAU SUATU KEADAAN YANG KITA
KEHENDAKI, DISERTAI DENGAN JALAN, CARA DAN ALAT YANG AKAN KITA GUNAKAN
UNTUK MENCAPAI KEADAAN YANG KITA INGINKAN ITU.
POLITIK DALAM PENGERTIAN INI ADALAH MEDAN / ARENA TEMPAT SELURUHAN
INDIVIDU/KELOMPOK BERGERAK DAN MASING – MASING MEMPUNYAI KEPENTINGAN
ATAU IDENYA SENDIRI.

•POLITIK DALAM ARTI KEBIJAKSANAAN (POLICY)

POLITIK DALAM ARTI KEBIJAKSANAAN ADALAH PENGGUNAAN PERTIMBANGAN –
PERTIMBANGAN TERTENTU YANG DIANGGAP LEBIH MENJAMIN TERLAKSANANYA
SUATU USAHA, CITA – CITA, KEINGINAN ATAU KEADAAN YANG KITA KEHENDAKI.
SECARA OPERASIONAL BIDANG POLITIK
MENYANGKUT KONSEP – KONSEP POKOK
YANG BERKAITAN DENGAN :
NEGARA (STATE)
KEKUASAAN (POWER)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION
MAKING)
KEBIJAKSANAAN (POLICY)
PEMBAGIAN (DISTRIBUTION)
ALOKASI (ALLOCATION)

(Meriam Budiarjo, 1981 : 8.9)

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

INDONESIA TIDAK MENGENAL PAHAM

INDIVIDUALISME YANG MENJADI CIKAL BAKAL
PAHAM LIBERALISME SERTA PAHAM KOLEKTIVISME
SEBAGAI CIKAL BAKAL PAHAM KOMUNISME.
SIFAT SERTA CIRI KHAS KEBANGSAAN DAN
KENEGARAAN INDONESIA BUKANLAH
TOTALITAS INDIVIDUALISTIS ATAUPUN
SOSIALISTIS, MELAINKAN MONODUALISTIS.
DIMENSI POLITIS MANUSIA
MEMPUNYAI DUA SEGI FUNDAMENTAL

PENGERTIAN
KEHENDAK UNTUK BERTINDAK
 DALAM PELAKSANAAN DAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN,
ETIKA POLITIK MENUNTUT AGAR
KEKUASAAN DALAM NEGARA DIJALANKAN
SESUAI DENGAN :
ASAS LEGALITAS (LEGITIMASI HUKUM)
DISAHKAN DAN DIJALAN SECARA DEMOKRATIS
(LEGITIMASI DEMOKRASI)
DILAKSANAKAN BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP
MORAL (LEGITIMASI MORAL)
(SUSENO, 1987)
ASAL MULA YANG LANGSUNG

ASAL MULA YANG TIDAK LANGSUNG

ASAL MULA LANGSUNG PANCASILA :

1. ASAL MULA BAHAN (KAUSA MATERIALIS)

2. ASAL MULA BENTUK (KAUSA FORMALIS)
3. ASAL MULA KARYA (KAUSA EFFISIEN)
4. ASAL MULA TUJUAN (KAUSA FINALIS)

(NOTONAGORO)
 ASAL MULA TIDAK LANGSUNG
1. NILAI – NILAINYA TELAH ADA DAN TERCERMIN
DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI BANGSA
INDONESIA SEBELUM MEMBENTUK NEGARA.

2. NILAI ADAT, KEBUDAYAAN DAN NILAI RELIGIUS,

MENJADI PEDOMAN DALAM MEMECAHKAN
PROBLEM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA.

3. ASAL MULA TIDAK LANGSUNG PANCASILA PADA

HAKEKATNYA ADALAH BANGSA INDONESIA SENDIRI.
KEDUDUKAN DAN FUNGSI
PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN

HIDUP BANGSA.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA RI.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

DAN NEGARA INDONESIA.

IDEOLOGI TERBUKA
 MERUPAKAN SISTIM PEMIKIRAN TERBUKA;

 NILAI DAN CITA – CITANYA TIDAK DIPAKSAKAN DARI

LUAR, MELAINKAN DIGALI DARI BUDAYA, ADAT

ISTIADAT DAN NILAI RELIGIUS MASYARAKAT TERSEBUT;
 BUKAN KEYAKINAN IDEOLOGIS SEKELOMPOK ORANG,

MELAINKAN HASIL MUSYAWARAH DAN KONSENSUS

MASYARAKAT TERSEBUT;
 IDEOLOGI TERBUKA TIDAK HANYA DIBENARKAN
MELAINKAN DIBUTUHKAN.
IDEOLOGI TERTUTUP
• MERUPAKAN SUATU PEMIKIRAN TERTUTUP.
• BUKAN CITA – CITA YANG SUDAH HIDUP DALAM
MASYARAKAT, MELAINKAN CITA – CITA SEKELOMPOK
ORANG YANG MENDASARI SUATU PROGRAM UNTUK
MENGUBAH DAN MEMPERBAHARUI MASYARAKAT.
• ISINYA TERDIRI DARI TUNTUTAN – TUNTUTAN
KONKRIT DAN OPERASINAL YANG KERAS YANG
DIAJUKAN DENGAN MUTLAK.
SEBAGAI SUATU KEYAKINAN – KEYAKINAN
YANG TERSUSUN SECARA SISTEMATIS DAN
TERKAIT ERAT DENGAN KEPENTINGAN
SUATU KELAS TERTENTU DALAM
MASYARAKAT.
SEBAGAI SUATU SISTIM PEMIKIRAN
YANG MEYELURUH MENGENAI SEMUA
ASPEK KEHIDUPAN SOSIAL.
 Bersifat aktual, dinamis, antisipatif
dan senantiasa mampu menyesuaikan
dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan tehnologi serta
dinamika perkembangan aspirasi
masyarakat.
 NILAI YANG TERKANDUNG DALAM
IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI
IDELOGI TERBUKA
• Nilai Dasar yaitu hakekat kelima sila pancasila :
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan.
• Nilai Intrumental, merupakan arahan, kebijakan,
strategi, sasaran serta lembaga pelaksanannya.
• Nilai Praksis merupakan realisasi nilai
Intrumental dalam suatu pengalaman yang
bersifat nyata dalam kehidapan sehari – hari
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
TERBUKA SECARA STRUKTURAL
MEMILIKI 3 DIMENSI
DIMENSI IDEALISTIS, YAITU NILAI – NILAI YANG
TERKANDUNG DALAM PANCASILA YANG BERSIFAT
SISTEMATIS, RASIONAL DAN MENYELURUH.
DIMENSI NORMATIF, YAITU YANG TERKANDUNG
DALAM PANCASILA PERLU DIJABARKAN DALAM
SUATU SISTEM NORMA SEBAGAIMANA
TERKANDUNG DALAM NORMA – NORMA NEGARA.
DIMENSI REALISTIS, YAITU SUATU IDELOGI YANG
HARUS MAMPU MENCERMINKAN SUATU REALITAS
YANG HIDUP DAN BERKEMBANG DALAM
MASYARAKAT.
HUBUNGAN NEGARA DENGAN
AGAMA MENURUT PANCASILA
PENJELASAN PEMBUKAAN UUD
NRI 1945POKOK PIKIRAN KEEMPAT;
PASAL 29 (1, 2) UUD NRI 1945.
NEGARA LIBERAL HAKEKATNYA MENDASARKAN
PADA KEBEBASAN INDIVIDU. NEGARA
MERUPAKAN ALAT SARANA INDIVIDU, SEHINGGA
MASALAH AGAMA DALAM NEGARA SANGAT
DITENTUKAN OLEH KEBEBASAN INDIVIDU.
IDEOLOGI KOMUNIS DICETUS MELALUI
PEMIKIRAN KARL MARK, MEMANDANG BAHWA
HAKEKAT KEBEBASAN DAN HAK INDIVIDU ITU
TIDAK ADA. MANUSIA ADALAH MAHLUK SOSIAL
SAJA, MANUSIA MERUPAKAN SEKUMPULAN
RELASI SEHINGGA YANG MUTLAK ADALAH
KOMUNITAS DAN BUKAN INDIVIDUALISTIS.
PAHAM KOMUNIS MEMANDANG HUBUNGAN NEGARA
DENGAN AGAMA MENDASARKAN PADA PANDANGAN
FILOSOFIS MATERIALISME DIALEKTIKA DAN
MATERIALISME HISTORIS.
MATERI MENURUT PAHAM KOMUNIS BERADA PADA
KETEGANGAN INTERN SECARA DINAMIS BERGERAK DARI
KEADAAN TESIS KEDALAM KEADAAN ANTITESIS
KEMUDIAN MENYATUKAN SINTESIS KETINGAKT YANG
LEBIH TINGGI.
AGAMA ADALAH REALISASI FANATIS MAHLUK
MANUSIA, AGAMA ADALAH KELUHAN MAHLUK
TERTINDAS.
OLEH KARENA ITU AGAMA MERUPAKAN CANDU
MASYARAKAT.
NEGARA YANG BERPAHAM KOMUNIS ADALAH
BERSIFAT ATHEIS BAHKAN BERSIFAT ANTITHEIS.
PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN RI
KEDUDUKAN PEM. UUD 1945 DLM KAITANNYA
DG TERTIB HKM INDO. MEMILIKI 2 ASPEK
FUNDAMENTAL
MEMBERIKAN FAKTOR2 MUTLAK BG
TERWUJUDNYA TERTIB HKM INDO.;
MEMASUKKAN DIRI DLM TERTIB HKM INDO. SBG
TERTIB HKM TERTINGGI.
SYARAT TERTIB HUKUM
ADANYA KESATUAN SUBYEK;
ADANYA KESATUAN AZAS KEROHANIAN;
ADANYA KESATUAN DAERAH;
ADANYA KESATUAN WAKTU.
STAATS FUNDAMENTAL NORM MENURUT ILMU
HKM TATA NEGARA MEMILIKI BBRP UNSUR
MUTLAK
a. Dari segi terjadinya: ditentukan oleh pembentuk
neg. & Terjelma dlm suatu pernyataan lahir sbg
penjelmaan kehendak pembentuk neg., Utk
mejdkan hal2 tertentu sbg dasar2 neg yg
dibentuknya;
b. Dari segi isinya : memuat dasar2 pokok neg. sbb :
1. dasar tujuan neg.:
tujuan umum: tercakup dlm kalimat “…ikut
melaksanakan ketertiban dunia yg berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
 tujuan khusus : mencakup kalimat, “…melindungi
segenap bgs dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan utk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bgs…”
2. Ketentuan diadakannya UUD Neg.
“…maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dlm suatu UUD Negara Indonesia.”
3. Bentuk Negara
“…yang terbentuk dalam suatu susunan neg. RI yg
berkedaulatn rakyat”.
4. Dasar filsafat Negara.
“…dg berdasar kepd Ketuhanan yg Maha Esa,
Kemanusiaan Yg Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dlm permusyawaratan/
perwakilan, serta dg mewujudkan kkeadilan sosial
bg seluruh rakyat Indonesia.”
PENGERTIAN ISI PEMBUKAAN UUD NRI 1945
 PEMBUKAAN UUD NRI 1945
BAHWA SESUNGGUHNYA KEMERDEKAAN ADALAH HAK SEGALA BANGSA
DAN OLEH SEBAB ITU, MAKA PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN,
KARENA TIDAK SESUAI DENGAN PERI KEMANUSIAAN DAN PERI KEMANUSIAA.
DAN PERJUANGAN PERGERAKAN KEMERDEKAANLAH INDONESIA TELAH
SAMPAILAH KEPADA SAAT YANG BERBAHAGIA DENGAN SELAMAT SENTOSA
MENGANTARKAN RAKYAT INDONESIA KE DEPAN PINTU GERBANG KEMERDEKAAN
NEGARA INDONESIA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT ADIL DAN MAKMUR.
ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA DAN DENGAN
DIDORONG OLEH KEINGINAN LUHUR, SUPAYA BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN
YANG BEBAS, MAKA RAKYAT INDONESIA MENYATAKAN DENGAN INI
KEMERDEKAANNYA.
KEMUDIAN DARI PADA ITU UNTUK MEMBENTUK SUATU PEMERINTAHAN
NEGARA INDONESIA YANG MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN
SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA DAN UNTUK MEMAJUKAN
KESEJAHTERAAN UMUM MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA DAN IKUT
MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN,
PERDAMAIAN ABADI DAN KEADILAN SOSIAL, MAKA DISUSUNLAH KEMERDEKAAN
KEBANGSAAN INDONESIA ITU DALAM SUATU UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
INDONESIA YANG TERBENTUK DALAM SUATU SUSUNAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA YANG BERKEDAULATAN RAKYAT DENGAN BERDASAR KEPADA
KETUHANAN YANG MAHA ESA, KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB,
PERSATUAN INDONESIA, KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN, SERTA DENGAN
MEWUJUDKAN SUATU KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH INDONESIA.
ALINEA I HAK KODRAT

HASRAT YG KUAT
MENENTUKAN NASIB
ALINEA II SENDIRI, TERBEBAS
DR KEKUASAAN BGS
LAIN

PERNYATAAN
KEMBALI
PROKLAMASI.,
ALINEA III NILAI RELIGIUS,
NILAI MORAL.

1. TUJUAN NEGARA;
2. KET.DIADAKANNYA
UUD;
ALINEA I V 3. BENTUK NEG.;
4. DASAR FILSAFAT
NEG.
POKOK PIKIRAN TERKANDUNG DLM
PEMBUKAAN UUD NRI 1945
1. POKOK PIKIRAN PERTAMA: NEG. MELINDUNGI SEGENAP BGS
INDO.DAN SELURUH TUMPAH DARAH INDO. DG BERDASAR
PD PERSATUAN DG MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL BG
SELURUH RAKYAT INDO.;
2. POKOK PIKIRAN KEDUA : NEG. HENDAK
MEWUJUDKANKEADILAN SOSIAL BG SELURUH RAKYAT
INDO.;
3. POKOK PIKIRAN KETIGA : NEG. YG BERKEDAULATAN RAKYAT,
BERDASARKAN ATAS KERAKYATAN DAN MUSY./PERWAKILAN;
4. NEGARA BERDASARKAN ATAS KETUHANAN YANG MAHA ESA,
MENURUT DASAR KEMANUSIAAN.
 UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 HUKUM
DASAR
TERTULIS
(UUD)

HUKUM
DASAR

HUKUM
DASAR TDK
TERTULIS
(CONVENSI)
UUD MENURUT SIFAT DAN FUNGSINYA ADALAH SUATU NASKAH
YG MEMAPARKAN KERANGKA DAN TUGAS-TUGAS POKOK DARI
BADAN-BADAN PEMERINTAH SUATU NEGARA DAN
MENENTUKAN POKOK-POKOK CARA KERJA BADAN-BADAN
TERSEBUT.

E.C.S WADE (Constitutional Law)

 KONSEP KEKUASAAN

PENJABARAN KONSEP PENG.

DEMOKRASI MNRT KEPUTUSAN
UUD 1945 DLM
SISTEM
KETATANEGARAAN
KONSEP
PENGAWASAN

KONSEP PARTISIPASI
 SISTEM PEMERINTAHAN
a. INDONESIA ADALAH NEG. YG BERDASARKAN
ATAS HUKUM (Rechtstaat);
b. SISTEM KONSTITUSIONAL;
c. KEKUASAN TERTINGGI ADA DITANGAN RAKYAT;
d. PRESIDEN IALAH PENYELENGGARA
PEMERINTAHAN YG TERTINGGI DISAMPING MPR
DAN DPR;
e. PRESIDEN TDK BERTANGGUNG JWB KEPD DPR;
f. MENTERI NEG. IALAH PEMBANTU PRESIDEN,
MENTERI NEG. TDK BERTG JWB KEPD DPR;
g. KEKUASAAN KEPALA NEG. TDK TAK TERBATAS.