Anda di halaman 1dari 9

TUGAS IPA

SEDIMENTASI

• Nama : Dea Mutia Wulandari


• Kelas : X AKKL 1
• No : 17
PENGERTIAN SEDIMENTASI
• Sedimentasi merupakan sebuah peristiwa atau proses pengendapan yang terjadi
pada beberapa komponen abiotik yang ada di lingkungan seperti halnya tanah
dan juga pasir.  Proses pengendapan atau sedimentasi ini bisa diesbabkan oleh
beberapa hal seperti aliran air ataupun hembusan angin yang dapat
memindahkan partikel- partikel kecil dari tanah atau pasir ke tempat lain hingga
mengalami pengendapan dan membentuk sesuatu yang baru. Proses sedimentasi
atau pengendapan ini bisa terjadi di berbagai tempat seperti di darat, di laut
maupun di ekosistem sungai. Material- material yang dipendahkan ini
merupakan material- material sisa dari pelapukan atau pengikisan yang
berlangsung dalam jangka waktu cukup lama sehingga mudah diangkut.
• Proses sedimentasi atau pengendapan ini membutuhkan waktu yang
lama untuk menghasilkan sesuatu yang baru, misalnya membentuk
batuan baru. Jenis batuan yang akan terbentuk melalui proses
sedimentasi ini disebut dengan batuan sedimen. Kemudian batuan
sedimen ini akan mempunyai banyak contohnya yang berbeda- beda
antara pengendapan suatu materi dengan materi yang lainnya.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB SEDIMENTASI

• Beberapa faktor yang menyebabkan atau mendorong terjadinya sedimentasi antara lain
sebagai berikut:
A. Adanya material, seperti pasir, tanah atau debu yang akan menjadi bahan
yang mengendap
B. Terdapat lingkungan pengendapan yang cocok baik di darat, laut dan transisi
C. Terjadinya pengangkutan sumber material atau transportasi yang dilakukan oleh air,
angin dan juga es
D. Berlangsungnya pengendapan yang terjadi karena perbedaan arus dan juga gaya
E. Terjadinya replacement atau penggantian dan juga rekristalisasi atau perubahan material
F. Diagenesis yakni perubahan yang terjadi saat pengendapan berlangsung baik secraa
kimia aupun secara fisika
G. Kompaksi, merupakan akibat dari adanya gaya yang berat dari material sedimen yang
memaksa volume lapisan sedimennya menjadi berkurang
H. Lithifikasi, merupakan akibat dari adanya kompaksi yang terus menerus sehingga lama
kelamaan sedimen akan mengeras.
PROSES TERJADINYA SEDIMENTASI

A. Proses Sedimentasi secara BIOLOGIS


Pada dasarnya proses sedimentasi secara geologis merupakan proses erosi tanha yang berjalan secara
normal atau secara biasanya. Hal ini berarti bahwa proses pengendapan yang berlangsung masih dalam
batasan yang dibolehkan atau masih dalam keseimbangan alam dari proses agradasi dan degradasi pada
perataan kulit muka bumi akibat dari adanya pelapukan.
B. Proses Sedimentasi DiPERCEPAT
Proses sedimentasi yang dipercepat merupakan proses sedimentasi yang berlangsung dalam waktu yang
relatif singkat. Proses sedimentasi ini menyimpang dan sangat berbeda dengan proses sedimentasi secara
biologis. Proses sedimentasi yang dipercepat ini memberikan dampak buruk, bersifak merugikan atau
merusak, mengganggu keseimbangan alam atau kelestarian lingkungan hidup. Proses sedimentasi yang
dipercepat ini biasanya terjadi atau disebabkan karena kegiatan manusia dalam mengolah tanah .
JENIS- JENIS SEDIMENTASI

• Berdasarkan tenaga pengangkutnya


1.Sedimentasi Aquatis
Jenis sedimentasi yang pertama ada alaah sedimentasi aquatis yang berhubungan dengan air. Dan hal ini
juga yang berlaku pada jenis sedimentasi aquatis. Sedimentasi aquatis merupakan proses sedimentasi
yang dilakukan oleh aliran air. Material- material hasil pengikisan atau pelapukan dibawa oleh aliran air
dan ditempatkan ke tempat tertentu. karena berdasarkan pada aliran air, maka proses sedimentasi ini
benar- benar mengandalkan kekuatan aliran air. Biasanya ketika arus atau aliran air kuat maka material
akan terangkat dan akan ikut pindah menurut aliran air. Namun ketika aliran air ini melemah, material-
material yang dibawa akan mengendap di tempat tersebut. Dibedakan menjadi 2:
a.Sedimentasi fluvial
Sedimentasi fluvial merupakan proses sedimentasi yang dilakukan oleh alira air sungai. Karena
menggunakan air sungai, maka keberadaan sedimentasi ini ada di sungai. Sedimentasi fluvial ini
biasanya akan menyebabkan pendangkalan di wilayah muara sungai. Kemudian sedimentasi fluvial ini
dibagi kembali menjadi 5 kelompok, yakni:
• Alluvial, yaitu sedimentasi yang terjadi pada sungai yang mengalami perubahan kekuatan arus
secara cepat. Hal ini akan membuat materi yang terbawa akan mengendap secara tiba- tiba. dan
karena perubahan arusnya yang cepat maka pengendapan material ini berbentuk kerucut. Alluvial
ini biasa terjadi di daerah lereng pegunungan maupun di dasar lembahnya.
• Meander, yakni sedimentasi yang terjadi apad sungai yang berkelok- kelok. Bahkan kelokan
sungai ini terbentuk dari sedimentasi yang terjadi di tikungan- tikungan sungai. Di sungai jenis
ini maka aliran sungai di tikungan sungai akan lemah daripada di sekitarnya. Hal ini
menyebabkan sedimentasi terjadi di tikungan dan menyebabkan erosi tanah di luar
lingkungannya. Hal ini akan membentuk kelokan atau lekukan yang indah pada sungai.
• Dataran banjir, yaitu dataran yang berada di sebelah kanan dan juga sebelah kiri sungai.
Dataran banjir juga disebut dengan floodplain. Sebelah kanan dan kiri sungai ini selalu
mendapatkan material yang dibawa oleh arus, sehingga dalam jangka waktu yang lama sebelah
kanan kiri sungai lebih tinggi.
• Danau tapal kuda yang juga disebut denngan oxbow, yaitu sungai yang terputus sebagai
akibat dari adanya pengendapan yang berlangsung secara terus menerus. Sungai ini mengapa
disebut dengan danau tapal kuda karena bentuknya menyerupai tapal kuda. Pengendapan atau
sedimentasi ini menyebabkan salah satu dari tikungan yang ada menjadi terputis dan
menghasilkan sungai baru tersendiri.
• Delta, yaitu tanah yang luas dan berada di sekitar muara sungai. Delta ini terbentuk dari hasil
endapan material- material yang berlangsung terus- menerus dalam waktu yang cukup lama.
Delta ini terdiri atas pasir, karena lumpur dan batuan tetap akan dibawa arus sungai hingga ke
laut. Agar menjadi delta, dibutuhkan banyak material- material sedimen yang dibawa olah air.
b. Sedimentasi Marine
 Sedimentasi marine merupakan proses sedimentasi atau pengendapan yang terjadi di laut, dimana
material- material dipindahan oleh kekuatan air laut. Sedimentasi marine ini terjadi sebagai akibat dari
perubahan arus laut yang mengendapkan material- material ke dasar laut. Selain karena perubahan air
laut, sedimentasi ini juga terjadi akibat adanya pasang surut air laut. Ketika pasang, maka material akan
terbawa dan ketika surut material- material tersebut tertinggal. Hal ini berlangsung berulang- ulang
dalam jangka waktu yang lama. Karena berlangsung berulang- ulang maka lama- kelamaan terbentuklah
pulau- pulau kecil atau dataran kecil. Sebagai akibat dari sedimentasi marine ini maka terciptalah
beberapa bentukan yang berbeda- beda. Bentukan- bentukan yang dapat tercipta antara lain sebagai
berikut:
• Spit, merupakan salah satu bentukan yang terjadi dari akibat sedimentasi marine. Spit merupakan
dataran yang panjang dan berada di sekitar pantai (baca: ekosistem pantai). Dataran spit terbentuk
sebagai akibat dari arus pantai yang membawa material endapan menuju ke laut. Material- material
yang dibawa ini berupa pasir yang berada di pesisir pantai. spit ini bentuknya memanjang dan terus
akan semakin memanjang sela terus terjadi arus laut yang membawa material- material untuk
diendapkan.
• Gosong, merupakan bentuk yang berupa dataran kecil yang berada di tengah- tengah laut.
Sehingga kita dapat mengatakan gosong ini seperti pulau kecil yang berada di tengah laut. Gosong
ini bisa terbentuk karena adanya perubahan arus laut yang terjadi secara tiba- tiba. gosong tidak
seperti alluvial yang berbetuk kerucut, tetapi gosong ini berbentuk datar, rata dan juga lebar. Karena
bentuk permukaannya rata dan lebar, maka gosong ini biasanya memiliki bentuk- bentuk yang sangat
unik.
• Tombolo, yaitu jembatan alami yang menghubungkan antara pulau besar dengan pulau kecil yang berada di
dekatnya. Untuk proses terbentuknya, tombolo ini sama dengan spit. Keberadaan tombolo ini bisa dimanfaatka
oleh masyarakat untuk menyeberang ke pulau kecil yang ada di tengah laut.
• Nehrung, merupakan sebuah bukit pasir yang berada di sekitar pantai. untuk proses terbentuknya nehrung ini
dari air laut yang menuju ke pantai membawa material- material yag kemudian mengendap di sekitar pantai.
• Penghalang pantai, adalah sebuah bentukan sedimentasi marine yang berupa tanggul alami. Penghalang
pantai ini sejatinya adalah terusan dari spit. Spit yang terus memanjang hingga mengitari bibir pantai inilah yang
disebut dengan penghalang pantai atau tanggul alami di pantai.

2. Sedimentasi Gletser
• sedimentasi gletser merupakan sedimentasi yang mana pengangkutan materialnya
dilakukan oleh kekuatan gletser atau es. Sedimentasi glester ini juga dikenal dengan nama
sedimentasi glasial. Sedimentasi gletser atau sedimentasi glasial ini terjadi karena adanya
moraine. Moraine ini merupakan batu kerikil, pasir dan juga materi- materi lain yang
dibawa oleh gletser atau es yang mengendap. Sama halnya seperti air, gletser atau es ini
juga mengalir dari tempat tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah.
• Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengendapan di ujung gletser yang menyebabkan
perubahan bentuk gletser dari bentuk V menjadi bentuk U. sedimentasi glasial atau
sedimentasi yang terjadi di gletser ini menyebabkan terjadinya bentukan yang berbeda-
beda. Beberapa bentukan yang disebabkan oleh sedimentasi gletser antara lain sebagai
berikut:
• Oscar, merupakan bentukan sedimen gletser yang berupa punggung yang sempit dan
juga panjang.
• Kame, yakni salah satu bentukan dari pengendapan atau sedimentasi glester yang
berupa dataran tinggi.
• Drumlin, merupakan betukan yang dihasilkan dari pengendapan atau proses
sedimentasi yang berbentuk bukit kecil.
• Till plain, merupakan bentukan sedimen akibat pengendapan karena gletser yang
berbentuk dataran.

Anda mungkin juga menyukai