Anda di halaman 1dari 30

Sociology-2

By: Dr. Komang Sudarmi, BAMS., MS. (Ayurveda)


Realitas-realitas Sosial Yang Dipelajari Sosiologi:

1. Keluarga; 1. Ketetanggaan;
2. Keluarga batih (nuclear family); 2. Suku bangsa;
3. Keluarga besar (ekstended family); 3. Kekerabatan;
4. Masyarakat; 4. Pertemanan;
5. Komunitas; 5. Lawan;
6. Perkumpulan; 6. Bangsa;
Ciri-Ciri Sosiologi Sebagai Ilmu
Pengetahuan
Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-
ciri, sebagai berikut.
 Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat
spekulasi (menduga-duga).
 Teoretis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan
abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan
menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
 Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga
memperkuat teori-teori yang lama.
 Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi
lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat Sosiologi Sebagai Ilmu
pengetahuan
 Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti (eksakta) karena yang dipelajari adalah
gejala-gejala kemasyarakatan.
 Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori, bukan merupakan disiplin ilmu normatif karena sosiologi membatasi diri
pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi.
 Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dalam perkembangannya sosiologi menjadi ilmu
pengetahuan terapan (applied science).
 Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian
adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
 Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum
umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
 Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
 Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada
interaksi antara manusia.
Kegunaan Ilmu Sosiologi

Untuk pembangunan

 Sosiologi berguna untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.

Untuk Penelitian

 Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh perencanaan sosial yang efektif
atau pemecahan masalah-masalah sosial dengan baik
Objek Sosiologi
Objek Material

 Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan
manusia itu sendiri.

Objek Formal

 Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal
sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

Objek Budaya

 Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.

Objek Agama

 Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun
dampak yang memengaruhi hubungan manusia
Ruang Lingkup Sosiologi
 Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi,
distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;

 Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami
warganya;

 Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia
beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Ruang Lingkup Sosiologi Kesehatan
Penyakit dan Kesehatan

Kajian mengenai kesehatan selalu berhubungan dengan penyakit. Sering kali orang
dikatakan sehat pada level tertentu, apabila tidak menderita suatu penyakit pada level
tertentu.

Subdisiplin ini konsen pada pembahasan bagaimana seseorang atau masyarakat bisa
dikatakan sehat atau sakit.

Sebagai contoh, orang dikatakan sakit apabila tidak dapat menjalankan peran sosial
sebagaimana mestinya.
Pelayanan kesehatan

Bagaimana masyarakat memilih atau terpaksa memilih pelayanan kesehatan


yang ada merupakan salah satu kajian dalam subdisiplin ini. Pelayanan
kesehatan tidak hanya dilihat sebagai prosedur teknis dalam menangani pasien
dan berapa biayanya, namun juga peran insitusi sosial yang menyediakannya,
dari negara, rumah sakit, hingga keluarga.
Kriminalitas dan kekerasan

Kriminalitas dalam kaca mata sosiologi kesehatan dapat dilihat baik sebagai
pemicu stress suatu masyarakat atau output dari kondisi masyarakat itu
sendiri. Kriminalitas dan kekerasan merupakan masalah sosial yang
berhubungan erat dengan adanya suatu penyakit baik pada tataran individual
atau pun kolektif
Kondisi mental

Bagaimana aspek mental seseorang mempengaruhi perilakunya sehingga


berdampak pada stabilitas sosial masyarakat dan sebaliknya masuk dalam
ruang lingkup sosiologi kesehatan.

Diskusi yang cukup sering dibahas berangkat dari definisi ”normal”. Apakah
suatu kondisi normal benar-benar dapat direfleksikan pada perilaku yang
dipraktikkan oleh mayoritas, sehingga konsekuensinya, individu yang tidak
ikut arus dapat dikatakan tidak normal atau menyimpang.
Intervensi Kesehatan Berbasis Masyarakat
Ruang lingkup ini membahas tentang bagaimana kolektivitas dan integrasi sosial
menjadi determinan kondisi kesehatan suatu masyarakat dan juga menentukan
pilihannya dalam menyelesaikan problem kesehatan. Intervensi untuk menangani
masyalah kesehatan didasari oleh pengetahuan akan kondisi sosial masyarakat
tersebut.
Pengetahuan dan kekuasaan
Sosiologi kesehatan menaruh perhatian pada hubungan yang timpang antar aktor
sosial di bidang kesehatan, misalnya relasi antara dokter dan pasien.

Dokter dilengkapi pengetahuan akan suatu penyakit yang diderita pasien melalui
pemahaman terhadap gejalanya, sedangkan pasien seringkali ditempatkan pada
posisi yang tidak tau apa-apa. Relasi yang timpang ini rentan terhadap
penyalahgunaan kekuasaan.
Kebijakan kesehatan masyarakat
Subdisiplin ini juga mendiskusikan tentang bagaimana memformulasikan
kebijakan terkait kesehatan masyarakat yang tepat sasaran.

Tidak hanya apa saja bentuk kebijakannya, tetapi juga siapa aktor yang
mengeksekusinya, siapa target intervensinya, apa dampak yang mungkin
ditimbulkannya dan lain sebagainya.
Distribusi informasi medis
Informasi menjadi salah satu elemen yang mempengaruhi seberapa tinggi
pengetahuan seseorang terhadap suatu kondisi kesehatan atau penyakit yang
dialaminya.

Informasi tentang obat-obatan, penyakit dan kesehatan bisa menjadi wilayah


dominasi aktor-aktor tertentu, seperti apoteker, dokter, tabib, sampai dukun.

Kini di era internet, informasi tersebar luas sehingga berpotensi mengubah


distribusi pengetahuan di bidang kesehatan.
Masyarakat berkepentingan terhadap pengendalian mortalitas dan
morbiditas.

Menurut Parson hal ini disebabkan karena

(1) Penyakit mengganggu berfungsinya seseorang sebagai anggota masyarakat.

(2) Penyakit, apalagi kematian dini, merugikan kepentingan masyarakat yang telah
mengeluarkan biaya besar bagi kelahiran, pengasuhan dan sosialisasi anggota
masyarakat.
Tipologi sehat dan Perilaku Sakit
Wolinsky membedakan delapan macam keadaan Sehat :
1. Sehat secara Normal
2. Pesimis
3. Sakit Secara sosial
4. Hipokondrik
5. Sakit secara medis
6. Martir
7. Optimis
8. Sakit serius
Metode-metode Yang Digunakan Dalam
Penelitian Sosiologi
 Metode Statistik
 Metode Eksperimen
 Metode Induktif Dan Deduktif
 Metode Studi Kasus
 Metode Survei Lapangan
 Metode Partisipasi
 Metode Empiris Rasional
 Metode Fungsionalisme
Metode Statistik 20

I
SOSIOLOGI
ULANGAN PENJAJAGAN
Cara penelitian yang dalam analisis datanya mengutamakan
keterangan berdasarkan angka-angka. Gejala yang diteliti
diukur dengan skala, indeks, tabel, atau formula-formula
tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik.
Metode Eksperimen

Metode ini digunakan untuk menguji pengaruh dari proses perubahan


pola kehidupan masyarakat. Ada dua kelompok yang diamati. Satu
kelompok eksperimen dan yang lain kelompok kontrol. Setelah itu
hasil dari keduanya diperbandingkan. Agar lebih efektif, kelompok
yang diteliti biasanya tidak pernah diberi tahu. Ini dimaksudkan agar
mereka tidak melakukan tindakan palsu/ bohong.
Metode Induktif Dan Deduktif

Metode induktif adalah metode yang ditujukan untuk mempelajari


suatu gejala khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku
dalam lapangan yang lebih luas, sedangkan metode deduktif adalah
metode yang ditujukan untuk mempelajari kaidah-kaidah yang bersifat
umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang bersifat khusus.
Metode Studi Kasus

Metode yang digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa-


peristiwa tertentu, misalnya: gerakan-gerakan buruh untuk
menuntut kenaikkan gaji, gerakan mahasiswa untuk
memprotes kenaikan bbm, dan sebagainya.
Metode Survei Lapangan

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang hanya


ada pada kehidupan masyarakat secara langsung. Data-data
tersebut dapat diperoleh melalui angket, wawancara, ataupun
observasi secara langsung.
Metode Partisipasi

Metode ini digunakan untuk mengadakan penelitian mendalam tentang


kehidupan kelompok. Di mana peneliti berbaur dalam kehidupan
kelompok sambil melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya
tanpa mengungkap identitasnya sebagai peneliti. Peneliti juga tidak
boleh hanyut/ tenggelam dalam kehidupan kelompok yang ditelitinya
sebab
Metode Empiris Rasional

Metode empiris menyadarkan diri pada keadaan yang nyata


didapat dalam masyarakat melalui penelitian. Sedangkan
metode rasionalistis mengutamakan pemikiran sehat untuk
mencapai pengertian tentang masalah-masalah
kemasyarakatan.
Metode Fungsionalisme

Metode ini bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan


struktur sosial dalam masyarakat.
Metode Kuantitatif

Adalah cara penelitian yang dalam analisis datanya


mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka. Gejala
yang diteliti diukur dengan skala, indeks, tabel, atau formula-
formula tertentu yang cenderung menggunakan uji statistik.
Metode Kualitatif

Adalah cara penelitian yang dalam analisis datanya


mengutamakan penilaian dan pemaknaan terhadap data yang
diperoleh. Metode ini dipakai apabila data hasil penelitian
tidak dapat diukur dengan angka atau dengan ukuran lain
yang bersifat eksak.
Metode Comparatif

Adalah cara penelitian yang dalam analisis datanya


mengutamakan pembandingan satu masyarakat dengan
masyarakat lain, satu kelompok dengan kelompok lain, satu
kebudayaan dengan kebudayaan lain, sehingga akan
diperoleh garis persamaan yang berlaku umum.

Anda mungkin juga menyukai