Anda di halaman 1dari 20

WEBINAR NASIONAL

INTERPROFESSIONAL
COLLABORATION
DALAM MENINGKATKAN
MUTU PELAYANAN
KESEHATAN DI ERA NEW
NORMAL
Pandemi Covid 19 dunia
• Sejak 11 Maret 2020, World Health Organization
(WHO) telah menetapkan status pandemi Covid-19.
• Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan Covid-
19 sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat.
• Pada 13 April 2020 kondisi saat ini telah ditetapkan
sebagai bencana non alam penyebaran corona virus.
• Beberapa hal yang harus mendapat perhatian dalam
penanganan Covid-19 diantaranya, kondisi kesehatan
masyarakat dan peminimalan risiko petugas
kesehatan.
• Covid-19 tidak hanya sebatas bencana tetapi
mempunyai dampak yang sangat luas terhadap tata
kelola klinis dan tata kelola manajemen.
• Memberikan edukasi kepada pasien, keluarga, dan
tenaga kesehatan untuk menerapkan protokol
kesehatan, serta mengembalikan kepercayaan
masyarakat kepada fasilitas pelayanan kesehatan,
karena kekhawatiran yang luar biasa dari masyarakat
pengguna pelayanan kesehatan untuk datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan sehingga Bed
Occupancy Rate (BOR) turun sangat drastis hingga
kisaran 25%.
• Akibat fokus perhatian yang luar biasa teradap
Covid-19, seakan-akan pelayanan esensial
menjadi terabaikan, padahal sebetulnya ada
program-program prioritas yang dilakukan.
NEW NORMAL .......
• Kurang lebih 4-5 bulan belakangan ini seluruh
dunia dibuat tak berdaya oleh situasi pandemik
COVID-19.
• Satuam tugas Penanganan Covid 19
mengumumkan sampai tanggal 24 Agustus 2020
Total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia ada
155.412, jumlah kasus mencapai 7 juta di dunia,
virus ini telah menyebabkan lebih dari 400 ribu
kematian di seluruh dunia.
 Tidak dapat dipungkiri situasi ini sangat berdampak pada
kehidupan masyarakat terutama perekonomian
dikarenakan pembatasan sosial yang terjadi di
masyarakat.
 Pemerintah Indonesia sudah mulai memikirkan untuk
membuka kembali pembatasan sosial secara bertahap
untuk bisa menyelamatkan ekonomi.
 Inisiatif ini lebih dikenal dengan “new normal” dimana
pada situasi ini kegiatan masyarakat bisa berjalan seperti
biasa namun tetap mengikuti protokol kesehatan untuk
menghindari penularan dan penyebaran virus.
 Pelayanan kesehatan sebagai sektor yang paling
terdampak oleh situasi pandemik ini juga harus
bersiap untuk menghadapi New Normal :

1. Rumah sakit perlu menyiapkan prosedur


keamanan yang lebih ketat dimana sterilisasi
harus lebih masif dilakukan di setiap sudut rumah
sakit.
2. Prosedur penerimaan pasien juga akan
mengalami perubahan
 Penggunaan masker secara universal.
 Prosedur screening yang lebih ketat (rapid
test/PCR).
 Pengaturan jadwal kunjungan, dan pembatasan
pengunjung/pendamping pasien
 Pemisahan fasilitas untuk pasien COVID-19 dan
non COVID-19.
Dari sisi pelayanan RS :
 Lebih selektif dalam menerima pasien dimana
prioritas akan diberikan kepada kasus-kasus gawat
darurat berdasarkan tingkat keparahan penyakit.
 Rapid test bahkan PCR bisa menjadi persyaratan
sebelum pasien berhak menerima perawatan.
 Penggunaan telemedicine atau virtual care akan
semakin sering dilakukan oleh rumah sakit untuk
meminimalisir tatap muka antara pasien dan
tenaga kesehatan.
Respon yang diharapkan dari RS adalah
memastikan keempat inti patient/people centered
care terwujud, yaitu:
1) Memberikan pelayanan kesehatan dengan
bermartabat dan rasa hormat, dimana para klinisi
mendengarkan dan menghormati perspektif dan
pilihan pasien dan keluarga.
2) Berbagi informasi, yaitu para klinisi berkomunikasi
dan berbagi informasi yang lengkap dan tidak bias
dengan pasien dan keluarga serta antar klinisi.
3) Partisipasi aktif, dimana pasien dan
keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dalam perawatan dan
pengambilan keputusan pada tingkat yang
mereka pilih.
4) Kolaborasi, yaitu pasien, keluarga, para
klinisi, dan pengelola fasilitas pelayanan
kesehatan berkolaborasi dalam
pengembangan dan pelayanan kesehatan.
Pelayanan di Fasilitas Kesehatan di Era
New Normal
1. Fasilitas kesehatan yang memberikan layanan
pada pasien Covid-19 dan non Covid-19
menerapkan prosedur skrining, triase, testing,
dan tracing kasus.
2. Melakukan antisipasi penularan terhadap tenaga
kesehatan dan pengguna layanan dengan
penerapan prosedur Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI), penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di unit
kerja dan pemenuhan APD.
3. Fasilitas kesehatan tingkat pertama dan rujukan
menyediakan fasilitas perawatan terutama ruang isolasi
untuk pasien kasus Covid-19.
4. Seluruh fasilitas kesehatan terintegrasi dalam sistem
penanganan Covid-19 di daerah masing-masing sehingga
terbentuk sistem pelacakan kasus dan penerapan
mekanisme rujukan yang efektif.
5. Fasilitas kesehatan melaksanakan kembali pelayanan
esensial yang tertunda terutama pelayanan imunisasi,
kesehatan ibu dan anak, pelayanan pada pasien dengan
penyakit menular, seperti TB Paru, HIV, Malaria, dan
beberapa penyakit menular lainnya.
Staf Ahli Menteri bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian
Kesehatan RI dr. Slamet, MHP.

• Di tengah new normal menghadapi pandemi wabah


corona, hal yang paling penting dilakukan adalah
sinergi antar semua elemen untuk bergotong royong.
• Pentingnya kolaborasi dan dukungan seluruh pihak
untuk bersama-sama meningkatkan kualitas
pelayanan sektor kesehatan di Indonesia agar lebih
baik lagi.
Excellent Service
• Excellent service atau disebut juga
pelayanan prima  Melakukan
pelayanan sebaik mungkin kepada
para pelanggan, sehingga
pelanggan menjadi merasa puas.
Konsep Pelayanan Prima

1.Konsep Sikap / Attitude


2.Konsep Perhatian / Attention
3.Konsep Tindakan / Action
Karakteristik Kualitas Dari Pelayanan Prima

1) Penampilan
2) Kesopanan Dan Ramah
3) Kesediaan Melayani
4) Pengetahuan Dan Keahlian
5) Tepat Waktu Dan Janji
6) Kejujuran Dan Kepercayaan
7) Efesien
8) Kepastian Hukum
9) Keterbukaan
10)Biaya
Terima Kasih….

Anda mungkin juga menyukai