Anda di halaman 1dari 10

ETIKA KRISTEN TERHADAP

POLITIK

OLEH KELOMPOK 5 :
RISKY FEBRIANTO
RIO PURBA
YEDIJA
TEGUH
PENGERTIAN
POLITIK
• Politik [indonesia], politic, [inggris] adalah padanan politeia atau warga kota [yunani,
polis atau kota, negara, negara kota]; dan civitas [latin] artinya kota atau
negara; siyasah [arab] artinya seni atau ilmu mengendalikan manusia, perorangan
dan kelompok. Secara sederhana, politik berarti seni pemerintah memerintah; ilmu
memerintah; cara pengusaha menguasai. Makna politiknya semakin dikembangkan
sesuai perkembangan peradaban dan meluasnya wawasan berpikir. Politik tidak lagi
terbatas pada seni memerintah agar terciptanya keteraturan dan ketertiban dalam
masyarakat polis; melainkan lebih dari itu.

• Dengan demikian, politik adalah kegiatan [rencana, tindakan, kata-kata, perilaku,


strategi] yang dilakukan oleh politisi untuk mempengaruhi, memerintah, dan
menguasai orang lain ataupun kelompok, sehingga pada diri mereka [yang dikuasai]
muncul atau terjadi ikatan, ketaatan dan loyalitas. Dengan itu, dalam politik ada
hubungan antar manusia yang memunculkan menguasai dan dikuasai;
mempengaruhi dan dipengaruhi karena kesamaan kepentingan dan tujuan yang
akan dicapai. Ada berbagai tujuan dan kepentingan pada dunia politik, dan
sekaligus mempengaruhi perilaku politikus.
• PANDANGAN ALKITAB TERHADAP POLITIK
Dalam alkitab ditemui berbagai hal yang didalamnya mengajak umat
untuk turut serta dalam pembangunan bahkan dalam pemerintah. Melalui
nabi yeremia, mengajarkan agar setiap orang turut bertanggungjawab untuk
membangun kesejahteraan kota di mana ia ditempatkan oleh tuhan (yer.
29:4-7 ; rm. 13:1-7). Bila hal seperti ini berlaku dalam masa dan terhadap
pemerintah yang sedang menjajah apalagi terhadap pemerintah bangsa
indonesia. Pemerintah publik indonesia adalah pemerintah kita sendiri dan
kehadiran kita pada saat seperti ini di tengah republik ini adalah ketetapan
tuhan, bukan atas pilihan kita sendiri karena itu harus kita terima dan syukuri
dengan demikian dapat di garis bawahi pemerintah itu adalah ketetapan
tuhan, bukan atas pilihan kita. Sama seperti bagian komponen bangsa yang
lain, umat kristiani baik secara individu maupun kelompok ikut bertanggung
jawab untuk menjaga kelangsungan kemerdekaan bangsa ini dalam arrti
bebas dari pengaruh dan kekuatan luar manapun dan memaksanya untuk
melakukan apa yang sesungguhnya tidak di inginkan. Maka umat yang
mengemban tugas bersama untuk turut serta mewujudkan cita-cita yang
terkandung dalam pancasila.
Tanggung Jawab Sosial Politik

PROF DR. FRANZ MAGNIS-SUSENO SJ

Umat kristiani wajib berpartisipasi dalam semua


kehidupan masyarakat. Partisipasi ini sesuai dengan
kemampuan dan bukan kesempatan hal ini sesuai dengan
perutusannya, kita diutus menjadi saksi kristus dalam
masyarakat. Menjadi garam dalam masyarakat.
SEGITIGA ACUAN TANGGUNG JAWAB SOCIAL DAN POLITIK

Umat kristen indonesia sebagai bagian integral dari bangsa indonesia


juga memiliki dan mengemban tanggungjawab sosial politik yang sama
dengan warga negara lainnya. Ini berarti bahwa umat kristen indonesia baik
sebagai individu maupun kelompok, juga mengemban tugas untuk turut serta
mewujudkan cita-cita yang terkandung di dalam pancasila.

IMAN
KRISTEN

PANCASILA KEYAKINAN
LAINNYA
TANGGUNGJAWAB SOSIAL POLITIK, UMAT KRISTIANI
MENGACU PADA BEBERAPA NILAI BERIKUT INI, YAITU:

1. Kebebasan – kebebasan berbicara, berkumpul dan beserikat, kebebasan


beragama dan berkeyakinan, kebebasan untuk memilih pekerjaan, tempat
tinggal dan kewarganegaraan.
2. Kemerdekaan – merdeka dari ketakutan, merdeka dari penindasan dan
cengkraman pihak mana pun.
3. Rendah hati – tidak menyombongkan diri, tidak merendahkan orang
lain, sikap mendengar dan melayani.
4. Tulus – berani menerima kenyataan termasuk menerima kekalahan,
perkataan sesuai dengan perbuatan, dan tidak menyembunyikan niat
buruk dibalik perhatian.
5. Jujur – menyatakan benar untuk hal yang benar dan
menyatakan salah untuk hal yang salah, objektif dan berani
mengakui kekurangan.
6. Kepeloporan – kesiapan mengambil prakarsa untuk
meningkatkan prestasi demi kepentingan bersama. 5. Jujur –
menyatakan benar untuk hal yang benar dan menyatakan
salah untuk hal yang salah, objektif dan berani mengakui
kekurangan
7. Kasih – mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri,
mengakui bahwa semua manusia adalah bersaudara, sebagai
manusia yang diciptakan allah sesuai dengan citra-nya.
8. Kesamaan – semua manusia mempunyai martabat dan hak-hak
yang sama, yaitu: hak azasi manusia. Setiap warga berkedudukan
sama sebagai sesama warga bangsa, baik dihadapan hukum dan
9. Keadilan – (1)setiap warga negara berhak mendapatkan
perlakuan yang adil (2)negara harus berlaku adil kepada semua
warga negaranya – (3)negara harus menjamin agar setiap orang
mendapat keadilan dan (4)negara dapat dikatakan adil kalau
setiap orang mendapatkan apa yang menjadi hak-haknya antara
lain HAM, hak negara dan hak imbalan atas prestasi kerjanya.
Warga bangsa, baik dihadapan hukum dan pemerintahan.
10.Kebangsaan – menyadari dan meyakini bahwa kita adalah
bagian dari bangsa indonesia yang senasib sepenanggungan
dengan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Meyakini
bahwa bersama-sama dengan kelompok masyarakat lain
mempunyai citacita nasional, masyarakat adil dan makmur
berdasarkan pancasila.
11.Kesetiaan – setia menjalankan tugas yang dipercayakan
bangsa dan negara
13.Kesetiakawanan – bersikap empati terhadap sukses dan
kegagalan orang lain, setia kepada kawan, tetangga dan
masyarakat, terutama saat mereka menderita kesusahan, suka
menolong orang yang kesusahan
   Kesimpulan

Pada dasarnya kehidupan politik sama dengan kehidupan lainnya.


Manusia ditugaskan untuk melakukan tugas penatalayanan alam semesta
beserta isinya, termasuk mengambil bagian dalam dunia politik demi
terciptanya masyarakat yang damai dan sejahtera. Dalam alkitab diajarkan
bahwa agar umat allah turut serta dalam pembangunan kota dan
pemerintahan. Nabi yeremia (yer. 29:4-7) meminta agar umat allah
bertanggungjawab untuk membangun kesejahteraan kota.

Anda mungkin juga menyukai