0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan28 halaman
Dokumen tersebut membahas gangguan metabolisme makromineral kalsium, natrium, dan kalium. Makromineral ini memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan dan fungsi tubuh seperti pembentukan tulang dan gigi, menjaga tekanan darah dan denyut jantung, serta transmisi impuls saraf. Defisiensi atau kelebihan mineral ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas gangguan metabolisme makromineral kalsium, natrium, dan kalium. Makromineral ini memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan dan fungsi tubuh seperti pembentukan tulang dan gigi, menjaga tekanan darah dan denyut jantung, serta transmisi impuls saraf. Defisiensi atau kelebihan mineral ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas gangguan metabolisme makromineral kalsium, natrium, dan kalium. Makromineral ini memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan dan fungsi tubuh seperti pembentukan tulang dan gigi, menjaga tekanan darah dan denyut jantung, serta transmisi impuls saraf. Defisiensi atau kelebihan mineral ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Definisi • Mineral merupakan mikronutrien yang berfungsi untuk proses pertumbuhan, pengaturan, dan perbaikan fungsi tubuh. • Di antara mineral yang ada di alam, hanya sekitar 17 Mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia, yaitu yang disebut dengan mineral esensial. Klasifikasi • Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, klasifikasi mineral dibagi atas : • Mineral Esensial • Mineral Non Esensial. Mineral Esensial Mineral esensial dapat di kelompokan menjadi : a. Makromineral • kalsium (Ca), fosfor (P), Magnesium (Mg), sodium (Na), klor (Cl), potassium (K), dan Sulfur (S). Sedangkan yang termasuk m b. Mikromineral • iodin (I), seng (Zn), besi (Fe), tembaga (Cu), Flor (F), Selenium (Se), Molibdenun (Mo), Mangan (Mn), dan Cobalt (Co). Mineral non Esensial • Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. • Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al). Fungsi Mineral • Fungsi struktural: – Pembentukan tulang & gigi – Pembentukan rambut, kuku & zat tanduk • Fungsi memelihara homeostatis – Mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuh – Mempertahankan netralitas darah & cairan KGB • Fungsi proses enzimatis – Sebagai katalisator – Sebagai metabolisme enzim • Fungsi reproduksi • Fungsi sistem hormonal – Komponen pembentuk hormon Keberadaan Mineral Dalam Pangan • Jumlah dan komposisi → tergantung jenis dan sumber bahan pangan. – Susu: Ca, P dan daging: Fe • Beberapa mineral bersifat toksik (beracun) – Logam berat seperti merkuri, cadmium, timah hitam → kontaminasi selama penanganan, pengolahan, penyimpanan, maupun penanaman Makromineral • Makromineral Diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/hari. • Makromineral diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Kalsium (Ca) • Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kgBB tanpa lemak. • ± 99 % kalsium terdapat dalam tulang dan gigi. • Kadar Ca dalam darah ± 10 mg/100 ml darah. • Kebutuhan Ca ± 200-400 mg/hari • Metabolisme Ca: – Absorbsi memerlukan protein pengikat kalsium. Diatur oleh Vitamin D, hormon paratiroid & kalsitonin Fungsi: • Unsur pembentuk tulang & gigi • Pengaturan fungsi saraf & otot • Membantu proses pembekuan darah • memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel • Mengaktifkan reaksi enzim & sekresi hormon • Melindungi tubuh terhadap absorbsi zat-zat kimia radioaktif tertentu Defisiensi Ca Hipokalsemi <,8 mg/dl • Anak-anak : rakitis • Dewasa : osteomalasia, osteoporosis, pembekuan darah lambat, pertumbuhan terhambat, kekejangan otot Toksisitas Ca Hiperkalsemi >10,5 mg/dl Terjadi pada absorbsi berlebihan akibat hipervitaminosis D atau hiperkalsemia karena hiperparatiroid atau hiperkalsemia idiopatik • Kelelahan luar biasa • Mual, • Muntah • Sakit perut • Sembelit • Batu kalsium Natrium (Na) • Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler. • Pada tubuh manusia mengandung 1,8 gram Na/Kg BB tanpa lemak • Dalam plasma ± 300-355 mg/100 ml • Dalam , serum 140 ± mEq/L • Na dalam tulang ± 30-45% • Metabolisme Na Diatur oleh aldosteron, suatu hormon korteks adrenal yg meningkatkan reabsorbsi Na dari ginjal. Fungsi : • Kation utama dalam cairan intrasel • Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer. • Mengatur denyut jantung • Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. • Mengatur tekanan osmotik yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. • Menjaga keseimbangan pH tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam. • Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium. Defisiensi Na Hipenatremi <135 mEq/L • Gejala : – Sakit kepala, – Linglung, – Mual dan muntah, – Keram otot atau kelemahan otot pada bagian otot tertentu, – Gelisah – Penurunan kesadaran • Hipernatremi >145 mEq/L Kalium (K) • Merupakan kation penting dalam cairan intraseluler • Tubuh manusia mengandung 2.6 mg kalium per KgBB tanpa lemak, • Sel-sel saraf dan otot mengandung banyak kalium. • Dalam jumlah kecil dalam cairan ekstraseluler • Dalam serum adalah 14-22 mg/ 100 ml. • Metabolisme K Diatur oleh Aldosteron. Fungsi : • Memelihara keseimbangan air di dalam sel • Transmisi impuls saraf • Memelihara keseimbangan pH • Sebagai katalisator dlm reaksi kimia & biologis dalamtubuh • Memelihara denyut jantung • Mengaur pelepasan insulin dari pankreas • Membantu dalam kontraksi otot & pertumbuhan Defisiensi K : < 3,5 mEq/L