PERBANKAN
THRESIA HILDA KREY, SE., MH.
PENGERTIAN
KREDIT MODAL
KREDIT INVESTASI KERJA KREDIT KONSUMSI
• Kredit jangka menengah atau • Kredit dalam rupiah • Kredit jangka pendek atau
jangka panjang yang maupun valuta asing untuk panjang untuk membiayai
diberikan kepada debitur memenuhi modal kerja yang barang kebutuhan konsumsi
untuk membiayai barang- habis dalam satu siklus dalam skala kebutuhan
barang modal dalam rangka usaha dengan jangka waktu rumah tangga yang
rehabilitasi, modernisasi, maksimal 1 tahun dan dapat pelunasannya dari
perluasan ataupun pendirian
diperpanjang sesuai penghasilan bulana debitur.
proyek baru.
kesepakatan para pihak. • Kredit ini bentuknya
• Kredit ini tujuannya untuk
pembelian barang modal
• Jenisnya adalah pembiayaan perorangan dan tujuannya
untuk kepentingan di atas. operasional perusahaan. adalah nonbisnis.
PENGGOLONGAN KREDIT
Kredit sindikasi (Bahasa
Inggris: syndicated loan) Kredit yang diberikan secara sindikasi
adalah pinjaman atau kredit yang dapat berupa Kredit Investasi (KI)
diberikan secara bersama oleh lebih dari ataupun Kredit Modal Kerja (KMK).
satu bank kepada debitur tertentu.
Dapat mengatasi masalah BMPK (Batas Maksimal
Penyaluran Kredit)
Risk Sharing dengan bank lain
Memupuk hubungan kerjasama dengan suatu grup
usaha.
Meningkatkan Fee Based Income (pendapatan yang
berasal dari fee) ALASAN
Learning process bagi participating bank. Ada
PEMBERIAN
beberapa bank yang tidak mempunyai pengalaman
dalam kredit sindikasi. Dengan menjadi salah satu
peserta sindikasi, maka bank tersebut dapat KREDIT
mempelajari mengenai kredit sindikasi
Agar dikenal di pasar sindikasi, bagi bank sulit untuk
SINDIKASI
masuk ke dalam suatu kredit sindikasi terutama apabila
tidak mempunyai pengalaman sindikasi.
Hak, kewajiban dan tanggung jawab anggota
sindikasi, harus secara detail diatur dalam
perjanjian.
Kredit sindikasi selalu diberikan oleh lebih dari satu pemberi kredit sebagai peserta dalam sindikasi kredit.
Kredit sindikasi merupakan suatu teknik bagi suatu bank untuk dapat menyebar resiko dalam pemberian
kredit.
Kredit sindikasi umumnya berjangka waktu menengah atau berjangka waktu panjang, sekalipun tidak ada
alasan mengapa tidak mungkin kredit sindikasi diberikan dalam jangka waktu pendek.
Pada umumnya bunga pada kredit sindikasi bersifat mengambang, yang disesuakan setiap jangka waktu
tertentu, misalnya setiap tiga bulan sekali.
Tanggungjawab dari masing-masaing peserta sindikasi tidak bersifat tanggung renteng. Artinya masing-
masing bank peserta hanya bertanggungjawab terhadap bagian jumlah kredit yang menjadi komitmennya.
Dokumentasi kredit yang sama bagi semua peserta sindikasi merupakan ciri penting dari suatu kredit
sindikasi. Dokumentasi kredit tersebut adalah dasar bagi administrasi kredit sindikasi tersebut selama jangka
waktunya.
Ada keharusan bagi kredit sindikasi itu untuk dipublikasikan (diketahui umum).
MANFAAT BAGI BANK
Pembentukan sindikasi dalam pemberian kredit memungkinkan bagi suatu bank untuk mengatasi masalah
batas maksimum pemberian kredit (BMPK) atau legal lending limit.
Apabila permintaan kredit yang diajukan oleh nasabah bank sedemikian besar jumlahnya sehingga tidak
mungkin dibiayai oleh bank itu sendiri, dan apabila bank tersebut tidak dapat mengajak bank lain untuk ikut
membiayai permintaan nasabah itu, maka tentu saja bank tersebut harus melepaskan nasabah tersebut untuk
berbank dengan bank lain. Bila hal ini terjadi, sudah barang tentu hal ini merupakan kerugian besar bagi
bank tersebut, lebih-lebih lagi jika nasabah tersebut adalah nasabah lama yang telah menjadi besar karena
pembinaan bank tersebut. Bahkan tidak mustahil jika bank lain yang menampung nasabah tersebut meminta
agar kredit yang diberikan oleh bank lamanya semula harus dilunasi dengan cara diambil alih oleh bank
yang baru, karena bank tersebut ingin menguasai seluruh proyek yang dibiayai sebagai jaminan, dan demi
memudahkan pengawasan pelaksanaan atas penggunaan kredit tersebut.
Kredit sindikasi memungkinkan bagi suatu bank untuk menyebar resiko dengan cara membagi resiko dengan
bank-bank lain.
MANFAAT BAGI DEBITUR
Kredit sindikasi memungkinkan nasabah untuk menerima kredit dengan jumlah yang besar
tanpa harus berhubungan dengan banyak bank.
Cukup nasabah itu berhubungan dengan satu bank yang selama bertahun-tahun telah
menjadi banknya.
Disamping itu, jika untuk memperoleh kredit dengan jumlah yang besar harus berhubungan
dengan banyak bank secara bilateral, belum tentu nasabah tersebut memperoleh kredit yang
dimintanya, mengingat nasabah itu bagi bank lain adalah nasabah baru yang biasanya agak
enggan untuk memberikan kredit kepada nasabah baru dalam jumlah yang besar.
DASAR PEMBERIAN KREDIT
UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN
KETENTUAN UMUM KREDIT
(1) Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berasarkan Prinsip Syariah, Bank
Umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atau
itikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi
utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang
diperjanjikan.
(2) Bank Umum wajib memiliki dan menerapkan pedoman perkreditan dan
pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
FORMULA 4 P
PERSONALITY
Pihak bank harus mencari data yang lengkap mengenai pemohon kredit (calon debitur)
PURPOSE
Pihak bank harus mencari informasi tentang tujuan penggunaan kredit tersebut
PROSPECT
Pihak bank juga harus melakukan analisis dengan cermat mengenai prospek usaha dari
pemohon kredit (calon debitur)
PAYMENT
Pihak bank harus mengetahui kemampuan pemohon kredit (calon debitur) dalam
melunasi kredit dalam jangka waktu yang ditentukan
FORMULA 5+1 C
Character (kepribadian/watak): Kepribadian adalah sifat atau watak pribadi dari debitur untuk
mendapatkan kredit, seperti kejujuran, sikap motivasi usaha, dan lain sebagainya.
Capital (modal): Kemampuan adalah kemampuan modal yang dimiliki untuk memenuhi kewajiban
tepat pada waktunya, khususnya dalam likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan soliditasnya.
Capacity (kemampuan): Modal adalah kemampuan debitur dalam melaksanakan kegiatan usaha atau
menggunakan kredit dan mengembalikannya.
Collateral (jaminan): Jaminan adalah jaminan yang harus disediakan untuk pertanggung jawaban jika
debitur tidak dapat melunasi utangnya.
Condition of Economic (kondisi ekonomi): Kondisi ekonomi adalah keadaan ekonomi suatu negara
secara menyeluruh dan memberikan dampak kebijakan pemerintah di bidang moneter, terutama
berhubungan dengan kredit perbankan
Constrain (batasan atau hambatan): Batasan atau hambatan adalah penilaian debitur yang dipengaruhi
oleh hambatan yang tidak memungkinkan seseorang untuk menjalankan usahanya.
PENGGOLONGAN KUALITAS
KREDIT
LANCAR (KOL 1)
Tidak ada tunggakan
DALAM PERHATIAN KHUSUS (KOL 2)
Tunggakan kurang dari 90 hari (3 bulan)
KURANG LANCAR (KOL 3)
Tunggakan melampaui 90 hari s/d 180 hari (3 - 6 bulan)
DIRAGUKAN (KOL 4)
Tunggakan melampaui 180 hari s/d 270 hari (6 - 9 bulan)
MACET (KOL 5)
Tunggakan di atas 270 hari (di atas 9 bulan)
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
PERMOHONAN KREDIT
PENGUMPULAN INFORMASI DAN DOKUMEN
PENELITIAN BERKAS KREDIT
PENILAIAN KELAYAKAN KREDIT &
VERIFIKASI DATA
KOMITE KREDIT
PERMOHONAN KREDIT
Komite Kredit adalah suatu unit atau bagian yang memiliki peran yang besar
dalam pengambilan keputusan kredit.
Komite ini membantu Direksi dalam melakukan evaluasi atau memutuskan suatu
permohonan kredit apakah layak atau tidak untuk dilanjutkan berdasarkan jumlah
dan jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi.
Komite Kredit memiliki fungsi dan tanggungjawab untuk merekomendasikan
kepada Direksi tentang layak tidaknya suatu permohoan kredit untuk dicairkan
sesuai dengan batas wewenang dan jenis kredit.
PERJANJIAN KREDIT
Perjanjian kredit adalah perjanjian pokok yang bersifat riil. Artinya, terjanjinya
perjanjian kredit ditentukan oleh penyerahan uang oleh bank kepada nasabah.
Sebagai perjanjian pokok, maka perjanjian jaminan adalah perjanjian assesoirnya.
Ada dan berakhirnya perjanjian jaminan bergantung pada perjanjian pokok.
Umumnya, perjanjian kredit menggunakan bentuk perjanjian baku, yaitu kontrak
sudah disediakan pihak bank dan debitur hanya mempelajari dan memahaminya
dengan baik.
Dalam hal ini, debitur hanya dalam posisi menerima atau menolak tanpa ada
kemungkinan untuk melakukan negosiasi.
FUNGSI PERJANJIAN KREDIT BANK
PERJANJIAN NOTARIIL
Perjanjian pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya yang dibuat oleh atau
dihadapan notaris.
KELEMAHAN PERJANJIAN KREDIT
DI BAWAH TANGAN
Apabila akan diambil tindakan hukum melalui proses peradilan karena misalnya alasan debitor wanprestasi,
maka seandainya debitor yang bersangkutan menyangkal atau memungkiri tandatangannya akan berakibat
mentahnya kekuatan hukum perjanjian kredit yang telah dibuat tersebut.
Oleh karena perjanjian ini dibuat hanya oleh para pihak, dimana formulirnya telah disediakan oleh bank
(formulir baku), maka ada kemungkinan terdapat kekurangan data-data yang seharusnya dilengkapi untuk
suatu kepentingan pengikatan kredit, bahkan dapat terjadi karena alasan-alasan pelayanan, penandatanganan
perjanjian dilakukan walaupun formulir perjanjian masih dalam bentuk blangko kosong, bila terjadi
perselisihan, debitor dapat menyangkal menandatangani akta perjanjian tersebut atau mengelak mengakui
perjanjian kredit dengan alasan yang bersangkutan menandatangani blangko kosong.
Apabila akta perjanjian kredit dibawah tangan tersebut hilang karena sebab apapun, maka bank tidak lagi
memiliki arsip asli mengenai adanya perjanjian tersebut sebagai alat bukti, keadaan ini akan membuat posisi
bank menjadi lemah bila terjadi perselisihan. Berbeda dengan akta perjanjian kredit notaril, walaupun
arsip di bank hilang, masih ada arsip lainnya di notaris.
KOMPOSISI PERJANJIAN KREDIT
BANK
JUDUL
KOMPARISI
ISI PERJANJIAN KREDIT
PENUTUP
BERAKHIRNYA PERJANJIAN KREDIT
TERIMA KASIH