Anda di halaman 1dari 41

KREDIT

PERBANKAN
THRESIA HILDA KREY, SE., MH.
PENGERTIAN

 Istilah Kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti kepercayaan,


atau credo yang berarti saya percaya, artinya kepercayaan dari kreditor (pemberian
pinjaman) bahwa debitornya (penerima pinjaman) akan mengembalikan pinjaman
beserta bunganya sesuai dari perjanjian kedua belah pihak.
 Secara umum Pengertian Kredit adalah pemberian penggunaan suatu uang atau
barang kepada orang lain di waktu tertentu dengan jaminan atau tanpa jaminan,
dengan pemberian jasa atau bunga atau tanpa bunga. 
 Menurut UU. No. 10 Tahun 1998, pengertian kredit adalah suatu penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kepsekatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga
TUJUAN KREDIT

 Mendapatkan pendapatan bank pada hasil bunga kredit yang diterima 


 Memproduktifkan dan memanfaatkan dana-dana yang ada
 Menjalankan kegiatan operasional bank 
 Menambah modal kerja di perusahaan
 Mempercepat lalu lintas pembayaran 
 Meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan dari masyarakat
MANFAAT KREDIT

 Meningkatkan usaha DEBITUR dengan pengadaan


sejumlah sektor produksi
 UntukPEMERINTAH, sebagai pemacu pertumbuhan
ekonomi secara umum
 BANK memperoleh pendapatan bunga yang diterima
dari debitur
 Dapat mendorong pertumbuhan dan perluasan
perekonomian MASYARAKAT
UNSUR-UNSUR KREDIT
 Kepercayaan
Keyakinan terhadap pemberi kredit untuk diberikan benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai
dalam jangka waktu kredit. Bank memberikan kepercayaan atas dasar mengapa suatu kredit dapat berani dikucurkan. 
 Kesepakatan
Kesepakatan dalam suatu perjanjian yang setiap pihak (si pemberi kredit kepada si penerima kredit) menandatangani
hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan berada dalam suatu akad kredit dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak sebelum kredit dikucurkan. 
 Jangka Waktu
Suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang
akan datang.
 Risiko
Tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu kredit tersebut. Semakin lama jangka waktu
kredit diberikan, maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang dihadapi.
 Prestasi
Prestasi merupakan objek yang berupa bunga atau imbalan yang telah disepakati oleh bank dan nasabah debitur. 
JENIS KREDIT

KREDIT MODAL
KREDIT INVESTASI KERJA KREDIT KONSUMSI
• Kredit jangka menengah atau • Kredit dalam rupiah • Kredit jangka pendek atau
jangka panjang yang maupun valuta asing untuk panjang untuk membiayai
diberikan kepada debitur memenuhi modal kerja yang barang kebutuhan konsumsi
untuk membiayai barang- habis dalam satu siklus dalam skala kebutuhan
barang modal dalam rangka usaha dengan jangka waktu rumah tangga yang
rehabilitasi, modernisasi, maksimal 1 tahun dan dapat pelunasannya dari
perluasan ataupun pendirian
diperpanjang sesuai penghasilan bulana debitur.
proyek baru.
kesepakatan para pihak. • Kredit ini bentuknya
• Kredit ini tujuannya untuk
pembelian barang modal
• Jenisnya adalah pembiayaan perorangan dan tujuannya
untuk kepentingan di atas. operasional perusahaan. adalah nonbisnis.
PENGGOLONGAN KREDIT

 BERDASARKAN JANGKA WAKTU


 BERDASARKAN AKTIVITAS PERPUTARAN
USAHA
 BERDASARKAN JAMINAN
 BERDASARKAN SEKTOR PEREKONOMIAN
 BERDASARKAN PENARIKAN DAN PELUNASAN
 BERDASARKAN JUMLAH KREDITUR
BERDASARKAN JANGKA WAKTU
KREDIT JANGKA KREDIT JANGKA KREDIT JANGKA
PENDEK MENENGAH PANJANG
Kredit yang berjangka Kredit yang jangka waktu Kredit yang memiliki
waktu maksmium satu antara satu tahun sampai waktu lebih dari tiga
tahun. Bentuknya berupa dengan tiga tahun.  tahun. Umumnya berupa
kredit direkening koran, kredit investasi yang
kredit penjualan, kredit bertujuan menambah
wesel, dan kredit pembeli modal perusahaan dalam
serta kredit modal kerja.  rangka untuk melakukan
rehabilitasi, ekspansi
(perluasan), dan pendirian
proyek baru. 
BERDASARKAN AKTIVITAS
PERPUTARAN USAHA
KREDIT
KREDIT KECIL MENENGAH KREDIT BESAR
Kredit yang Kredit yang Kredit yang pada
diberikan kepada diberikan kepada dasarnya ditinjau dari
pengusaha kecil, pengusaha dengan segi jumlah kredit
misalnya KUK aset yang melebihi yang diterima oleh
(Kredit usaha kecil).  dari pengusaha kecil. debitur. 
  
BERDASARKAN JAMINAN

KREDIT TANPA JAMINAN KREDIT DENGAN JAMINAN


 Pemberian kredit dengan tanpa jaminan  Kredit untuk debitur yang didasarkan dari
materiil (agunan fisik). keyakinan atas kemampuan debitur dan
adanya agunan atau jaminan berupa fisik
 Pemberian sangat selektif yang ditujukan
(collateral) sebagai jaminan tambahan. 
untuk nasabah besar yang telah teruji
bonafiditas, kejujuran, dan ketaatannya,
baik dalam traksaksi perbankan mapun
oleh kegiatan usaha yang dijalaninya. 
BERDASARKAN SEKTOR
PEREKONOMIAN
 Kredit Pertanian  Kredit Koperasi
Kredit untuk perkebunan, peternakan Kredit untuk jenis-jenis koperasi
dan perikanan    Kredit Profesi
 Kredit Pertambangan Kredit untuk macam-macam profesi,
Kredit untuk beraneka macam misalnya dokter dan guru. 
pertambangan   Kredit Perindustrian
 Kredit Ekspor-Impor Kredit untuk macam-macam industri
Kredit untuk eksportir dan importir kecil, menengah dan besar. 
macam-macam barang. 
BERDASARKAN PENARIKAN &
PELUNASAN
KREDIT REKENING KORAN KREDIT BERJANGKA
 Kredit yang dapat ditarik dan  Kredit yang penarikannya
dilunasi setiap saat, besarnya sekaligus sebesar plafondnya.
sesuai dengan kebutuhan.  Pelunasan kredit dengan cara
 Penarikannya dengan cek, bilyet, setelah jangka waktunya habis
giro atau pemindahbukuan, yang dapat dilakukan dengan
pelunasan dengan melakukan mencicil atau perjanjian.  
setoran-setoran tersebut.  
BERDASARKAN JUMLAH KREDITUR
KREDIT KREDITUR
TUNGGAL KREDIT SINDIKASI
Krediturnya hanya satu Pihak krediturnya terdiri dari
orang/satu badan hukum saja beberapa badan hukum, di mana
biasanya salah satu di antara
kreditur tersebut bertindak
sebagai Lead Creditor/Lead
Bank
KREDIT SINDIKASI
SEJARAH
 Kredit sindikasi mulai tumbuh di pasar modal dalam negeri di Amerika Serikat pada tahun 1950-an,
sedangkan evolusinya dipasar modal internasional di London baru terjadi kemudian yaitu pada tahun 1960-
an.
 Kredit sindikasi dipasar internasional di London perkembangannya ditunjang dari kenyataan bahwa kredit
dapat diberikan dalam semua mata uang yang convertible, yang berbeda dengan pasar di Amerika Serikat
di Wall Street, dimana kredit sindikasi hanya dapat diberikan dalam mata uang dolar Amerika Serikat
sekalipun penerima pinjaman adalah pihak asing.
 Namun perlu diketahui bahwa dolar Amerika Serikat bagaimanapun juga adalah mata uang utama yang
digunakan dalam pemberian kredit di pasar-pasar uang internasional. Dalam hal kredit sindikasi diberikan
dalam berbagai mata uang, yaitu yang biasa disebut sebagai multicurrency loans, dana disediakan tidak
hanya dalam satu mata uang namun dalam beberapa mata uang sesuai dengan pilihan penerima pinjaman.
 Pada tahun 1972 jumlah kredit sindikasi dipasar internasional di London baru mencapai US$ 11,4 miliar,
sedangkan pada tahun 1981 volumenya telah mencapai jumlah US$ 178 miliar dan pada tahun 1989 pasar
internasional London memperlihatkan jumlah US$ 459 miliar.
PENGERTIAN

Kredit sindikasi (Bahasa
Inggris: syndicated loan) Kredit yang diberikan secara sindikasi
adalah pinjaman atau kredit yang dapat berupa Kredit Investasi (KI)
diberikan secara bersama oleh lebih dari ataupun Kredit Modal Kerja (KMK).
satu bank kepada debitur tertentu.
 Dapat mengatasi masalah BMPK (Batas Maksimal
Penyaluran Kredit)
 Risk Sharing dengan bank lain
 Memupuk hubungan kerjasama dengan suatu grup
usaha.
 Meningkatkan Fee Based Income (pendapatan yang
berasal dari fee) ALASAN
Learning process bagi participating bank. Ada
PEMBERIAN

beberapa bank yang tidak mempunyai pengalaman
dalam kredit sindikasi. Dengan menjadi salah satu
peserta sindikasi, maka bank tersebut dapat KREDIT
mempelajari mengenai kredit sindikasi
 Agar dikenal di pasar sindikasi, bagi bank sulit untuk
SINDIKASI
masuk ke dalam suatu kredit sindikasi terutama apabila
tidak mempunyai pengalaman sindikasi. 
 Hak, kewajiban dan tanggung jawab anggota
sindikasi, harus secara detail diatur dalam
perjanjian.

MASALAH  Hak, kewajiban dan tanggungjawab debitor


pada para kreditor, misalnya kapan wanprestasi
YANG SERING terjadi, apakah cukup bila wanprestasi terjadi
pada satu kreditor atau harus kepada kreditor
TERJADI yang lain juga.

DALAM KREDIT  Masalah enforcement hak-hak


sindikasi.
anggota

SINDIKASI  Masalah dengan hukum dan yurisdiksi, apabila


salah satu peserta sindikasi adalah entity asing
yang tunduk pada hukum asing.
CIRI-CIRI KREDIT SINDIKASI

 Kredit sindikasi selalu diberikan oleh lebih dari satu pemberi kredit sebagai peserta dalam sindikasi kredit.
 Kredit sindikasi merupakan suatu teknik bagi suatu bank untuk dapat menyebar resiko dalam pemberian
kredit.
 Kredit sindikasi umumnya berjangka waktu menengah atau berjangka waktu panjang, sekalipun tidak ada
alasan mengapa tidak mungkin kredit sindikasi diberikan dalam jangka waktu pendek.
 Pada umumnya bunga pada kredit sindikasi bersifat mengambang, yang disesuakan setiap jangka waktu
tertentu, misalnya setiap tiga bulan sekali.
 Tanggungjawab dari masing-masaing peserta sindikasi tidak bersifat tanggung renteng. Artinya masing-
masing bank peserta hanya bertanggungjawab terhadap bagian jumlah kredit yang menjadi komitmennya.
 Dokumentasi kredit yang sama bagi semua peserta sindikasi merupakan ciri penting dari suatu kredit
sindikasi. Dokumentasi kredit tersebut adalah dasar bagi administrasi kredit sindikasi tersebut selama jangka
waktunya.
 Ada keharusan bagi kredit sindikasi itu untuk dipublikasikan (diketahui umum).
MANFAAT BAGI BANK

 Pembentukan sindikasi dalam pemberian kredit memungkinkan bagi suatu bank untuk mengatasi masalah
batas maksimum pemberian kredit (BMPK) atau legal lending limit.
 Apabila permintaan kredit yang diajukan oleh nasabah bank sedemikian besar jumlahnya sehingga tidak
mungkin dibiayai oleh bank itu sendiri, dan apabila bank tersebut tidak dapat mengajak bank lain untuk ikut
membiayai permintaan nasabah itu, maka tentu saja bank tersebut harus melepaskan nasabah tersebut untuk
berbank dengan bank lain. Bila hal ini terjadi, sudah barang tentu hal ini merupakan kerugian besar bagi
bank tersebut, lebih-lebih lagi jika nasabah tersebut adalah nasabah lama yang telah menjadi besar karena
pembinaan bank tersebut. Bahkan tidak mustahil jika bank lain yang menampung nasabah tersebut meminta
agar kredit yang diberikan oleh bank lamanya semula harus dilunasi dengan cara diambil alih oleh bank
yang baru, karena bank tersebut ingin menguasai seluruh proyek yang dibiayai sebagai jaminan, dan demi
memudahkan pengawasan pelaksanaan atas penggunaan kredit tersebut.
 Kredit sindikasi memungkinkan bagi suatu bank untuk menyebar resiko dengan cara membagi resiko dengan
bank-bank lain.
MANFAAT BAGI DEBITUR

 Kredit sindikasi memungkinkan nasabah untuk menerima kredit dengan jumlah yang besar
tanpa harus berhubungan dengan banyak bank.
 Cukup nasabah itu berhubungan dengan satu bank yang selama bertahun-tahun telah
menjadi banknya.
 Disamping itu, jika untuk memperoleh kredit dengan jumlah yang besar harus berhubungan
dengan banyak bank secara bilateral, belum tentu nasabah tersebut memperoleh kredit yang
dimintanya, mengingat nasabah itu bagi bank lain adalah nasabah baru yang biasanya agak
enggan untuk memberikan kredit kepada nasabah baru dalam jumlah yang besar.
DASAR PEMBERIAN KREDIT
UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN
KETENTUAN UMUM KREDIT

 Mempunyai feasibility study


 Mempunyai dokumen administrasi dll
 Maksimum jangka waktu kredit adalah 15 tahun dengan tenggang waktu maksumum 4 tahun
 Agunan utama adalah usaha yang dibiayai. Debitur wajib menyiapkan agunan tambahan bila
dibutuhkan.
 Maksimum pembiayaan bank adalah 65%
 Penarikan atau pencairan kredit biasanya atas dasar prestasi proyek, melibatkan pengawas
independen, dan dipindahbukukan ke rekening giro
 Rencana angsuran ditetapkan atas dasar cash-flow dalam feasibility study
 Pelunasan sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan
PASAL 2

Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya


berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan
prinsip kehati-hatian
PASAL 8

(1) Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berasarkan Prinsip Syariah, Bank
Umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atau
itikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi
utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang
diperjanjikan.
(2) Bank Umum wajib memiliki dan menerapkan pedoman perkreditan dan
pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
FORMULA 4 P

 PERSONALITY
Pihak bank harus mencari data yang lengkap mengenai pemohon kredit (calon debitur)
 PURPOSE
Pihak bank harus mencari informasi tentang tujuan penggunaan kredit tersebut
 PROSPECT
Pihak bank juga harus melakukan analisis dengan cermat mengenai prospek usaha dari
pemohon kredit (calon debitur)
 PAYMENT
Pihak bank harus mengetahui kemampuan pemohon kredit (calon debitur) dalam
melunasi kredit dalam jangka waktu yang ditentukan
FORMULA 5+1 C
 Character (kepribadian/watak): Kepribadian adalah sifat atau watak pribadi dari debitur untuk
mendapatkan kredit, seperti kejujuran, sikap motivasi usaha, dan lain sebagainya.
 Capital (modal): Kemampuan adalah kemampuan modal yang dimiliki untuk memenuhi kewajiban
tepat pada waktunya, khususnya dalam likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan soliditasnya.
 Capacity (kemampuan): Modal adalah kemampuan debitur dalam melaksanakan kegiatan usaha atau
menggunakan kredit dan mengembalikannya.
 Collateral (jaminan): Jaminan adalah jaminan yang harus disediakan untuk pertanggung jawaban jika
debitur tidak dapat melunasi utangnya.
 Condition of Economic (kondisi ekonomi): Kondisi ekonomi adalah keadaan ekonomi suatu negara
secara menyeluruh dan memberikan dampak kebijakan pemerintah di bidang moneter, terutama
berhubungan dengan kredit perbankan
 Constrain (batasan atau hambatan): Batasan atau hambatan adalah penilaian debitur yang dipengaruhi
oleh hambatan yang tidak memungkinkan seseorang untuk menjalankan usahanya. 
PENGGOLONGAN KUALITAS
KREDIT
 LANCAR (KOL 1)
Tidak ada tunggakan
 DALAM PERHATIAN KHUSUS (KOL 2)
Tunggakan kurang dari 90 hari (3 bulan)
 KURANG LANCAR (KOL 3)
Tunggakan melampaui 90 hari s/d 180 hari (3 - 6 bulan)
 DIRAGUKAN (KOL 4)
Tunggakan melampaui 180 hari s/d 270 hari (6 - 9 bulan)
 MACET (KOL 5)
Tunggakan di atas 270 hari (di atas 9 bulan)
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

 PERMOHONAN KREDIT
 PENGUMPULAN INFORMASI DAN DOKUMEN
 PENELITIAN BERKAS KREDIT
 PENILAIAN KELAYAKAN KREDIT &
VERIFIKASI DATA
 KOMITE KREDIT
PERMOHONAN KREDIT

 Pemberian kredit oleh Bank harus didasarkan pada


permohonan tertulis dari calon debitur atau
berdasarkan penawaran dari bank yang disepakati
calon debitur.
 Permohonan kredit harus dilampiri dengan dokumen
yang dipersyaratkan
PENGUMPULAN INFORMASI DAN
DOKUMEN
 Permohonan kredit;
 Dokumen perizinan/surat keterangan usaha;
 Dokumen identitas nasabah;
 Laporan keuangan;
 Laporan kredit nasabah (credit history) apabila debitur sebelumnya telah
mendapat fasilitas pinjaman dari bank;
 Copy dokumen jaminan/ agunan;
 Dokumen lain yang diperlukan apabila ada.
PENELITIAN BERKAS KREDIT

 Pihak bank akan melakukan penelitian secara mendalam dan


detail terhadap berkas kredit yang diajukan oleh calon
debitur.
 Apabila berkas kredit yang diajukan lengkap dan memenuhi
syarat, maka pihak bank akan melanjutkan ke tahap penilaian
kelayakan kredit.
PENILAIAN KELAYAKAN KREDIT

 ASPEK HUKUM  ASPEK MANAJEMEN


Keaslian dan keabsahan dokumen yang Sumber daya manusia yang terkait
diajukan
dalam usaha calon debitur
 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
 ASPEK SOSIAL EKONOMI
Prospek usaha di masa yang akan datang
Dampak usaha calon debitur terhadap
 ASPEK KEUANGAN
masyarakat sekitar
Menganalisis laporan keuangan
 ASPEK AMDAL
 ASPEK TEKNIS/OPERASIONAL
Dampak usaha calon debitur terhadap
Kondisi fisik usaha calon debitur, lokasi,
serta sarana dan prasarana
lingkungan
VERIFIKASI DATA

ON THE SPOT CHECKING


(OTS) BANK CHECKING TRADE CHECKING
Kunjungan langsung ke Dimaksudkan untuk mengecek Dimaksudkan untuk
informasi kredit yang pernah mengetahui/menilai debitur
tempat usaha/domisili diperoleh debitur sebelumnya
(calon) debitur yang beserta kolektibilitasnya.
dalam menjalankan kegiatan
dimaksudkan untuk Metode credit checking dapat bisnisnya, hubungan dagang
mengecek kebenaran data dilakukan melalui sistem internal yang telah dilakukan oleh
bank dan Informasi Debitur calon debitur, dan bagaimana
dengan melihat secara fisik Individual (IDI) kepada Bank
tempat usaha/domisili dan manajemen
Indonesia. IDI BI adalah informasi
perusahaan/debitur dalam
agunan, serta menggali mengenai individu atau suatu
perusahaan dalam berhubungan melakukan kegiatan
aktivitas usaha debitur.
dengan bank, fasilitas kredit yang bisnisnya.
diperoleh, kolektibilitas, dan
informasi kredit lainnya.
KOMITE KREDIT

 Komite Kredit adalah suatu unit atau bagian yang memiliki peran yang besar
dalam pengambilan keputusan kredit.
 Komite ini membantu Direksi dalam melakukan evaluasi atau memutuskan suatu
permohonan kredit apakah layak atau tidak untuk dilanjutkan berdasarkan jumlah
dan jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi.
 Komite Kredit memiliki fungsi dan tanggungjawab untuk merekomendasikan
kepada Direksi tentang layak tidaknya suatu permohoan kredit untuk dicairkan
sesuai dengan batas wewenang dan jenis kredit.
PERJANJIAN KREDIT
 Perjanjian kredit adalah perjanjian pokok yang bersifat riil. Artinya, terjanjinya
perjanjian kredit ditentukan oleh penyerahan uang oleh bank kepada nasabah.
 Sebagai perjanjian pokok, maka perjanjian jaminan adalah perjanjian assesoirnya.
 Ada dan berakhirnya perjanjian jaminan bergantung pada perjanjian pokok.
 Umumnya, perjanjian kredit menggunakan bentuk perjanjian baku, yaitu kontrak
sudah disediakan pihak bank dan debitur hanya mempelajari dan memahaminya
dengan baik.
 Dalam hal ini, debitur hanya dalam posisi menerima atau menolak tanpa ada
kemungkinan untuk melakukan negosiasi.
FUNGSI PERJANJIAN KREDIT BANK

 Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian kredit


merupakan sesuatu yang menentukan batal atau tidak batalnya perjanjian lain
yang mengikutinya (misalnya perjanjian pengikatan jaminan).
 Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan
kewajiaban diantara kreditor dan debitor dan
 Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit.
PERJANJIAN KREDIT

 PERJANJIAN DI BAWAH TANGAN


Perjanjian pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya yang hanya dibuat di
antara mereka (kreditor dan debitor) tanpa notaris.

 PERJANJIAN NOTARIIL
Perjanjian pemberian kredit oleh bank kepada nasabahnya yang dibuat oleh atau
dihadapan notaris.
KELEMAHAN PERJANJIAN KREDIT
DI BAWAH TANGAN
 Apabila akan diambil tindakan hukum melalui proses peradilan karena misalnya alasan debitor wanprestasi,
maka seandainya debitor yang bersangkutan menyangkal atau memungkiri tandatangannya akan berakibat
mentahnya kekuatan hukum perjanjian kredit yang telah dibuat tersebut.
 Oleh karena perjanjian ini dibuat hanya oleh para pihak, dimana formulirnya telah disediakan oleh bank
(formulir baku), maka ada kemungkinan terdapat kekurangan data-data yang seharusnya dilengkapi untuk
suatu kepentingan pengikatan kredit, bahkan dapat terjadi karena alasan-alasan pelayanan, penandatanganan
perjanjian dilakukan walaupun formulir perjanjian masih dalam bentuk blangko kosong, bila terjadi
perselisihan, debitor dapat menyangkal menandatangani akta perjanjian tersebut atau mengelak mengakui
perjanjian kredit dengan alasan yang bersangkutan menandatangani blangko kosong.
 Apabila akta perjanjian kredit dibawah tangan tersebut hilang karena sebab apapun, maka bank tidak lagi
memiliki arsip asli mengenai adanya perjanjian tersebut sebagai alat bukti, keadaan ini akan membuat posisi
bank menjadi lemah bila terjadi perselisihan. Berbeda dengan  akta perjanjian kredit  notaril,  walaupun
arsip di bank hilang, masih ada arsip lainnya di notaris.
KOMPOSISI PERJANJIAN KREDIT
BANK
 JUDUL
 KOMPARISI
 ISI PERJANJIAN KREDIT
 PENUTUP
 BERAKHIRNYA PERJANJIAN KREDIT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai