Anda di halaman 1dari 5

JURNALISTIK ONLINE

Semester 5
Citizen Journalism
A. Pengertian
Bowman & Willis (2003) mendefinisikan citizen journalism sebagai “the act of citizens
playing an active role in the process of collecting, reporting, analyzing, and disseminating news
and information”
merupakan segala bentuk kegiatan pencarian, pengumpulan, pemrosesan dan penyajian
berita yang dilakukan oleh warga non-professional. Atau bisa kita sebut sebagai jurnalisme warga.
Dalam jurnalisme warga, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen media tapi juga bisa
terlibat dalam proses pengelolaan informasi itu sendiri. Pelibatan itu meliputi membuat,
mengawasi, mengoreksi, menanggapi, atau sekadar memilih informasi yang ingin dibaca.
Kegiatan ini muncul seiring berkembangnya teknologi dibidang informasi dan komunikasi, yang
tentunya media baru sangat berpengaruh dalam hal ini. New media. Berbeda dengan media lama
“elektronik dan cetak” media baru”media online” melahirkan jurnalis/wartawan dikalangan warga
biasa (non professional).
Ada 9 alternatif nama untuk Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) sebagaimana
dikemukakan Mark Glaser di Mediashift: Grassroots journalism. Jurnalisme Akar Rumput,
Networked journalism. Jurnalisme Berjejaring. Open source journalism. Jurnalisme Sumber
Terbuka.Citizen media. Media Warga. Participatory journalism. Jurnalisme Partisipasi.Hyperlocal
journalism. Jurnalisme Sangat Lokal.Bottom-up journalism. Jurnalisme Bawah-ke-Atas.Stand-
alone journalism. Jurnalisme Mandiri.Distributed journalism. Jurnalisme Terdistribusi.
B. Media baru dan media lama
Dalam new media theory, McQuail juga menunjukkan 6 perbedaan antara
media lama dan media baru yaitu,
(1) media lama konsepnya satu obyek berbicara pada banyak orang, sementara
media baru bersifat decentralized yang artinya semua memiliki kesempatan
berbicara kepada siapapun,
(2) Medialama adalah one way communication, sementara media baru two way
communication yang memungkinkan adanya feedback dari audiece,
(3) media lama dibawah kontrol negara, sementara media baru diluar kontrol
negara, bahkan bisa dinikmati siapapun yang ada didunia tanpa batasan
negara,
(4) media lama memproduksi lapisan sosial sementara media baru adalah
memproduksi konsep demokratisasi,
(5) media lama memfragmentasi audience sementara media baru meletakkan
audience pada posisi yang sama,
(6) media lama membentuk kebingungan sosial, sementara media baru berorientasi
pada individu
C. Sejarah
Jurnalisme warga muncul saat Mrak Drudge menuliskan berita terkait perselingkuhan Bill Clinton
dengan stafnya pada 19 Januari 1998 di internet. Konsep jurnalisme warga berkaitan dengan civic
journalism atau public journalism di Amerika Serikat setelah pemilihan presiden 1998. Gerakan
tersebut muncul karena masyarakat mengalami krisis kepercayaan terhadap media-media mainstream
dan kecewa terhadap kondisi politik pada masa itu. Inti dari jurnalisme warga ialah masyarakat
berperan sebagai objek sekaligus subjek berita.
D. Prinsip dasar
Ada sejumlah prinsip dasar jurnalisme warga yang harus diperhatikan. Salah satu tokoh
terkemuka pendukung CJ, Dan Gillmor dan JD Lasica mengemukakan lima prinsip dasar jurnalisme
warga (five basic principles of Citizen Journalism ):
1. Accuracy. Akurasi, ketepatan.
2. Thoroughness. Kecermatan, ketelitian.
3. Transparency. Transparansi, keterbukaan dalam peliputan berita.
4. Fairness. Kejujuran
5. Independence. Independensi, tidak berpihak dan tidak terikat oleh kelompok mana pun.
Meski "hanya" jurnalisme warga, berita yang dibuat mestilah akurat dari segi penulisan (redaksi) dan
konten (isi, substansi, falta, data). Karenanya, jurnalis warga memerlukan verifikasi atau cek-ricek
data
E. Etika citizen Journalism
Etika citizen journalism kurang lebih sama dengan etika menulis di media
online. Di antaranya sebagai berikut:

 Tidak menyebarkan berita bohong


 Tidak mencemarkan nama baik
 Tidak memicu konflik SARA
 Tidak memuat konten pornografi

Anda mungkin juga menyukai