Kemudi utama harus mempunyai kekuatan yang cukup Pada kecepatan maksimum dapat dikemudikan dengan layak Pada kapal penumpang maupun kapal barang, harus dilengkapi dengan sebuah perangkat kemudi cadangan yang disetujui instansi pemerintah yang berwenang Di kapal penumpang, perangkat kemudi utamanya pada waktu maju dengan kecepatan maksimum, kemudi harus dapat disimpangkan sebesar 35 kekiri/kanan dalam jangka waktu 28 detik (dari kedudukan tengah kekiri 35, kembali ketengah, kemudian 35 kekanan dan kembali ketengah- tengah) Konstruksi kemudi utama maupun poros kemudi harus sedemikian rupa, sehingga pada waktu kapal bergerak mundur dengan kecepatan maksimum, perangkat tersebut tidak mengalami kerusakan ILMU BANGUNAN KAPAL
JENIS-JENIS KEMUDI (RUDDER):
1.Unbalanced rudder A rudder with all of its area aft
of the turning axis kemudi biasa
2.Semi-balanced rudder A rudder with a small part
(less than 20% of the rudder area) of its area forward of the turning axis kemudi semi berimbang
3.Balanced rudder When more than 25% of the
rudder area is forward of the turning axis there is no torque on the rudder stock at certain angles and such an arrangement kemudi berimbang KEMUDI BIASA (UNBALANCED RUDDER)
KEMUDI BIASA Kemudi yang seluruh daun
kemudinya berada dibelakang poros putarnya (umumnya dipasang pada kapal kecil dengan berbaling-baling tunggal)
BEBERAPA TYPE KEMUDI BIASA:
1.Kemudi biasa plat tunggal Kemudi biasa dengan daun kemudinya terdiri selembar plat tunggal 2.Kemudi biasa plat ganda Kemudi biasa dengan daun kemudinya terdiri dari lembaran plat ganda sehingga di dalamnya terbentuk rongga JENIS-JENIS KEMUDI (RUDDER)
2. Semi-balanced rudder Kemudi yang 20% daun kemudinya
berada didepan poros putarnya, sisanya di belakang poros putarnya. JENIS-JENIS KEMUDI (RUDDER)
3. Balanced rudder Kemudi yang 25 - 30% daun kemudinya
berada didepan poros putarnya, sisanya di belakang poros putarnya. KEMUDI (RUDDER)
UKURAN DAUN KEMUDI 2% x AREA CENTER LINE PLANE
DIBAWAH LOADED WATER LINE
TEKANAN PADA DAUN KEMUDI Dapat dihitung dengan
formula JOESSEL
K x A x U2 x Sin P = -------------------------------- 0.195 + 0.305 x Sin
P = Tekanan total pada daun kemudi
K = Konstanta yang bernilai 0.787 A = Luas daun kemudi dalam ft2 U = Kecepatan kapal dalam ft/detik = Sudut kemudi KEMUDI (RUDDER)
GUNA PLAT TAATS (Hard steel disc):
Sebagai tumpuan kemudi Memperlancar berputarnya kemudi
GUNA KOPLING KEMUDI:
Untuk merubah gerakan hydrolik menjadi tenaga mekanik Agar daun kemudi dapat dilepas bila diperlukan, misalnya: saat daun kemudi rusak, baut taats aus (jarak antara kokot atas dan bawah mengecil), dimana ukuran normalnya 15 s/d 25 mm. KEMUDI (RUDDER)
CARA MELEPAS / MENGGANTI DAUN KEMUDI:
Kemudi dicikar kiri / kanan, kemudian ditahan oleh takal dari lambung, Baut dan flens kopling dibuka, Kwadran dilepas, diangkat/diganjal, Spie / baji dilepas, Buka baut kemudi, Kencangkan tali pada blok penahan, Kemudi didorong dari bawah, plat taats dibuka (dari bawah), baut taats dilepas, Daun kemudi dilepas. KEMUDI (RUDDER)
Disekitar daun kemudi dan linggi kemudi dipasang zink
anode / zink plate / aluminium anode gunanya untuk melindungi kulit kapal dan daun kemudi yang dibuat dari baja, dari adanya proses galvanisir; karena baling- baling yang terbuat dari perunggu (bronze) sesuai deretan volta dengan zat pengantar (elektrolit) air laut.
Pada proses galvanisasi, baja akan kalah dan termakan
oleh perunggu, sehingga kulit kapal dan daun kemudi akan menipis (rusak/terkikis). Agar baja tersebut terlindung, maka zink anode terlebih dahulu yang termakan oleh bronze.