Anda di halaman 1dari 26

KODE ETIK

PEGAWAI NEGERI SIPIL

Disampaikan oleh :
H. AGUSTAM, S.IP, M.Si
INSPEKTUR DAERAH KABUPATEN MAROS
MAROS, 5 OKTOBER 2020
Dasar Hukum :
1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN (Pasal 3, Pasal
5 dan Pasal 126)
Pasal 3 :
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip
sebagai berikut :
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan tanggung
jawab pada pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas
Dasar Hukum

Pasal 5 :
Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN yang berisi pengaturan
perilaku agar Pegawai ASN :
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
 Lanjutan ...
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan
perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
dan etika pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
  Lanjutan ...
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
l. Kode etik dan kode perilaku dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Lanjutan ...
Pasal 126
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi
Pegawai ASN Republik Indonesia.
Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia
memiliki tujuan:
a. menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan
profesi ASN; dan
b. mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu
Bangsa.
Dasar Hukum
Lanjutan...
2. PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin PNS
3. PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS
PENGERTIAN

Jiwa Korps PNS : Rasa Kesatuan dan Persatuan,


kebersamaan, kerja sama, tanggung jawab,
dedikasi, disiplin, kreatifitas, kebanggaan dan rasa
memiliki organisasi PNS dalam NKRI.

Kode Etik PNS : Pedoman sikap, tingkah laku dan


perbuatan yang harus dilaksanakan PNS (di dalam
dan di luar dinas)
Maksud dan Tujuan Pembinaan Jiwa Korps PNS

Maksud :
Untuk meningkatkan perjuangan, pengabdian, kesetiaan
dan ketaatan PNS kepada Negara

Tujuan :
1. Membina karakter/watak dan memelihara rasa persatuan
dan kesatuan secara kekeluargaan
2. Mendorong etos kerja PNS
3. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesadaran
dan wawasan kebangsaan
  LANDASAN PEMBINAAN JIWA KORPS
Kode etik PNS merupakan landasan dalam mewujudkan pembinaan
jiwa korps PNS dan menjunjung tinggi kehormatan serta keteladanan
sikap, tingkah laku dan perbuatan PNS dalam melaksanakan tugas
maupun dalam pergaulan

 NILAI-NILAI DASAR BAGI PNS


Nilai-nilai dasar adalah nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu wajib
dijunjung tinggi dan digunakan sebagai pedoman sikap, tingkah laku,
dan perbuatan seluruh PNS, tanpa membedakan dimana mereka bekerja
KODE ETIK PNS (PERBUP 51 TAHUN 2012 tentang Kode Etik
PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Maros)

Pengertian : Pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan


PNS di dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup
sehari-hari.

Maksud : Kode etik PNS dimaksudkan sebagai pedoman


sikap, tingkah laku, perbuatan, dan ucapan bagi PNS dalam
melaksanakan tugas dan bergaul dalam lingkungan kerja
maupun kehidupan sehari-hari.
Tujuan :
mendorong pelaksanaan tugas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
meningkatkan disiplin, baik dalam pelaksanaan tugas
maupun hidup bermasyarakat, berorganisasi,
berbangsa dan bernegara;
lebih menjamin kelancaran dalam pelaksanaan tugas
dan suasana kerja yang harmonis dan kondusif;
meningkatkan kualitas kerja dan perilaku PNS yang
profesional; danmeningkatkan citra dan kinerja PNS
PRINSIP DASAR KODE ETIK PNS terscermin dalam Panca
Prasetya KORPRI
Prinsip dasar tersebut merupakan sumber nilai dan inspirasi
dalam melaksanakan tugas dan berperilaku sehari-hari dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PNS wajib bersikap dan berpedoman pada :


1. Etika dalam bernegara
2. Etika dalam berorganisasi
3. Etika dalam bermasyarakat
4. Etika terhadap diri sendiri
5. Etika terhadap sesama PNS
1. ETIKA BERNEGARA
 Turut serta memelihara rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
 Menghormati dan menunjung tinggi toleransi antar sesame suku dan umat beragama
 Memberikan dukungan baik moral maupun spiritual kepada bangsa dan rakyat Indonesia dalam
meraih prestasi di luar negeri dan/atau di dalam negeri;
 Tidak bersikap dan bertindak diskriminatif dalam menjalankan kewenangan;
 Transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa;
 Tanggap, terbuka, jujur, teliti dan akurat serta tepat waktu dalam melaksanakan tugas;
 Melakukan perumumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan yang mengutamakan
kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia;
 Melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah beserta
perangkat daerah sesuai ketentuan;
 Menghormati nilai-nilai seni dan budaya bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam
suku dan adat istiadat
2. ETIKA BERORGANISASI

Menjunjung tinggi Institusi dan menempatkan kepentingan


organisasi di atas kepentingan pribadi dan golongan;
Mematuhi jenjang kewenangan dan bertindak disiplin berdasarkan
aturan dan tata cara yang berlaku;
Setiap atasan tidak dibenarkan memberikan perintah yang
bertentangan dengan norma yang berlaku dan wajib bertanggung
jawab atas pelaksanaan perintah kepada bawahannya;
Dalam melaksanakan perintah kedinasan tidak melampaui batas
kewenangannya dan wajib menyampaikan pertanggungjawaban
tugas kepada atasan langsung;
Lanjutan…

 Setiap PNS harus menampilkan sikap kepemimpinan melalui keteladanan,


keadilan ketulusan dan kewibawaan serta melaksanakan keputusan pimpinan
sesuai aturan yang berlaku guna terwujudnya tujuan organisasi;
 Dalam menjalan tugas harus senantiasa menjaga kehormataninstansi dengan
memakai seragam lengkap dengan atributnya;
 Tidak menyampaikan dan mentebarluaskan informasi yang bersifat rahasia
negara/daerah kepada orang lain sesuai peraturan perundang-undangan;
 Tidak memberikan foto copy SK Pengangkatan dalam jabatan dan SK yang
bersifat rahasia tanpa seizin pimpinan;
 Tidak melakukan pemerasan, penggelapan, dan penipuan yang dapat
berpengaruh negative terhadap harkat martabat dan citra institusi;
 Menyampaikan keluhan atau pengaduan yang berhubungan dengan pekerjaan
secara hirarki.
3. ETIKA BERMASYARAKAT
 Bersifat terbukan dan responsive terhadap saran, kritik,
keluhan, laporan serta pendapat dari lingkunga masyarakat
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mendapatkan
hak dan kewajiban di bidang penyelenggaraan pemerintahan
sesuai dengan prinsip hak asasi manusia;
 Melaksanakan kegiatan social baik di lingkungan RT maupun RW
dan membantu tugas social lainnya untuk kepentingan
masyarakat umum;
 Menghormati dan menjaga kerukunan antar tetangga; dan
 Berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan
masyarakat.
4. ETIKA TERHADAP DIRI SENDIRI
 Tidak melakukan perbuatan perzinahan, prostitusi,perjudian dan
minuman yang memabukkan;
 Tidak menggunakan dan/atau mengedarkan zat psikotropika,
narkotika;
 Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kompetensi sesuai tugas di
bidangnya masing2;
 Tidak melakukan penyalahgunaan wewenang, jabatan dan perbuatan
KKN;
 Tidak melakukan pungutan liar baik langsung maupun tidak langsung
merugikan masyarakat;
 Tidak menerima hadiah, pemberian, dfan gratifikasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas;
5. ETIKA TERHADAP SESAMA PNS

Saling menghormati sesama PNS sebagai rekan


kerja yang memiliki hak dan kewajiban yang
berkesesuaian dalam suatu unit kerja, institusi
maupun antar instansi;
Memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesame
PNS serta menjalin Kerjasama yang kooperatif
sesama PNS
PELANGGARAN KODE ETIK

Segala bentuk ucapan, tulisan atau


perbuatan PNS yang bertentangan
dengan butir-butir jiwa korps dan kode
etik PNS.
PENEGAKAN KODE ETIK
 PNS yang melanggar kode etik dikenakan sanksi moral
 Sanksi
moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh PPK yang
disampaikan secara tertutup atau terbuka
- Tertutup : hanya diketahui PNS ybs, pejabat yang menyampaikan
pernyataan, dan pejabat terkait yang pangkatnya tidak boleh lebih
rendah
- Terbuka : dapat disampaikan melalui forum pertemuan resmi,
upacara bendera, media masa dan/atau forum lain
 Selain
dikenakan sanksi moral, dapat dikenakan tindakan
administratif/dijatuhi hukuman disiplin atas rekomendasi Majelis
Kode Etik
MAJELIS KODE ETIK (MKE)

 MKE tingkat Kabupaten ditetapkan oleh Bupati.


 MKE bersifat temporer, dibentuk apabila ada yang disangka
melanggar kode etik.
 Keanggotaan MKE :
a. Ketua merangkap anggota
b. Sekretaris merangkap anggota
c. 3 orang anggota (paling sedikit 3 orang dan paling banyak 5
orang)
KETENTUAN :

 Jabatan dan pangkat MKE tidak boleh lebih rendah dari yang disangka
 MKEmengambil keputusan setelah memeriksa, dan memberi
kesempatan PNS bela diri
 Keputusan MKE diambil secara musyawarah mufakat atau suara
terbanyak
 Keputusan MKE bersifat final, sehingga tidak dapat diajukan keberatan
 MKEwajib menyampaikan keputusan kepada Pejabat yang berwenang
sebagai bahan memberikan sanksi moral atau tindakan adminitratif
Pejabat yang berwenang menghukum :

 Bupati
selaku Pejabat Pembina Kepegawaian
menetapkan penjatuhan sanksi moral berdasarkan
rekomendasi Majelis Kode Etik.
 Bupatiselaku Pejabat Pembina Kepegawaian dapat
mendelegasikan kewenangan penjatuhan sanksi kepada
Kepala SKPD tempat melaksanakan tugas dari PNS yang
dikenakan sanksi moral atau pejabat lain yang ditunjuk.
REHABILITASI

PNS yang tidak terbukti melakukan pelanggaran


Kode Etik direhabilitasi nama baiknya, berdasarkan
keputusan hasil pemeriksaan Majelis Kode Etik PNS.

Rehabilitasiditetapkan dengan Keputusan Majelis


Kode Etik PNS.
Terima Kasih……
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai