Anda di halaman 1dari 15

Kasus Pelanggaran Etika

Profesi Akuntansi PT. Great


River International Tbk
Disusun Oleh:

Anisyah Triastuti R (03) 3.41.18.4.03


Aprilia Ayu Lestari (04) 3.41.18.4.04
PAPARAN KASUS
01
 Tentang PT. Great River
Internasional Tbk

 Kronologi Kasus

02
REVIEW & PEMBAHASAN
 Review
 Dampak dan Hukuman

Agenda
A. PAPARAN
KASUS
1. Tentang PT. Great River Internasional Tbk
PT Great River International Tbk merupakan perusahaan
pakaian jadi berkualitas tinggi dan terkemuka di Indonesia.

1976 1996 - 2002

Didirikan oleh Sukanta Berganti nama PT Great River International PT. Great River International
Tanudjaja dan Sunjoto menjadi PT Great mengalami perkembangan mulai mengalami kesulitan
Tanudjaja dengan nama River yang sangat pesat dan keuangan dengan
PT. Great River Garments beberapa kali penghargaan dari mengajukan permohonan
International.
majalah Asiamoney dan Penundaan Kewajiban
Industries.
berhasil lulus sertifikasi ISO Pembayaran Utang (PKPU)
9002 untuk quality ke Pengadilan Niaga.
management.
2. Kronologis Kasus

Kasus Great River berawal pada sekitar bulan Juli


hingga September 2004.

PT Bank Mandiri telah membeli obligasi PT Great


Awal mula?? River International, Tbk sebesar Rp50 miliar dan
memberi fasilitas Kredit Investasi;  Kredit Modal
Kerja;  dan Non Cash Loan kepada PT. Great River
Internasional senilai lebih dari Rp265 milyar yang
diduga mengandung unsur melawan hukum
karena obligasi tersebut default dan kreditnya
macet.
Kronologi
Sejak Agustus 2005, Bapepam menyidik akuntan
publik yang mengaudit laporan keuangan PT. Great
River International Tbk (KAP Justinus) tahun buku
Berdasarkan hal-hal tersebut, 2003. Bapepam telah menemukan adanya:
Bapepam pada tanggal 22
November 2005 meningkatkan
Pemeriksaan atas kasus PT. 22 November  Overstatement atas penyajian akun penjualan
Great River International 2005 dan piutang dalam Laporan Keuangan PT.
Tbk ke tahap Penyidikan. Great River International Tbk per 31 Desember
2003

Penambahan aktiva tetap perseroan, khususnya


yang terkait dengan penggunaan dana hasil emisi
obligasi, yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya.
29 Maret 2006
04 Desember 2006
ECW Neloe Direktur Utama Bank Mandiri
Pengumuman oleh PT Bursa Efek
memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan
Surabaya bahwa PT. Great River
Agung untuk diperiksa terkait kredit macet
Internasional Tbk memenuhi kriteria
PT. Great River International Tbk yang
delisting (penghapusan
bersangkutan diperiksa dalam dugaan
pencatatan) dengan menunjuk
penyimpangan pembelian obligasi PT.
keterlambatan penyampaian laporan
Great River International Tbk oleh Bank
keuangan:
Mandiri.
• Untuk tanggal yang berakhir pada 31
Desember2004 (audited)
• Untuk tanggal yang berakhir pada 30
Juni 2005
17 Mei 2006 • Untuk tanggal yang berakhir pada 31
Sunyoto Tanudjaya (ST) pemilik PT. Desember2005 (audited)
Great River International menjadi • Untuk tanggal yang berakhir pada 30
buronan dan keberadaannya tidak di Juni 2006
ketahui. Direktur Penyidikan Kejaksaan
Agung mengeluarkan surat perintah
penangkapan.
Kasus PT. Great River International Tbk  semakin mencuat setelah adanya temuan auditor
investigasi Aryanto, Amir Jusuf, dan Mawar, yang menemukan indikasi kelebihan perhitungan account
penjualan, piutang, dan aset hingga ratusan miliar rupiah di PT. Great River International
Tbk. Akibatnya, PT. Great River International Tbk mengalami kesulitan dalam pemasukan arus kas
sehingga tidak dapat melunasi utang – utangnya. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
melimpahkan kasus penyajian laporan keuangan PT Great River International Tbk. ke Kejaksaan Tinggi.

08 Desember 2006

Bapepam menyidik akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan Great River tahun buku
2003. Bapepam juga sudah menetapkan empat anggota direksi Great River sebagai tersangka,
termasuk pemiliknya, Sunjoto Tanudjaja. Penyidikan berdasarkan hasil pemeriksaan adanya indikasi
penipuan dalam penyajian laporan keuangan. Pasalnya, Bapepam menemukan kelebihan pencatatan
atau overstatement penyajian account penjualan dan piutang dalam laporan tersebut. Kelebihan itu
berupa penambahan aktiva tetap dan penggunaan dana hasil emisi obligasi yang tanpa
pembuktian. Akibatnya, Great River kesulitan arus kas. Perusahaan tidak mampu membayar utang Rp
250 miliar kepada Bank Mandiri dan tidak mampu membayar obligasi senilai Rp 400 miliar. 
02 April 2007

Bursa Efek Jakarta memutuskan untuk


20 Desember 2006 menghapuskan pencatatan Efek PT Great River
International Tbk. yang berlaku efektif pada
(Bapepam-LK) telah melimpahkan kasus
tanggal 2 Mei 2007. Selain itu terdapat
penyajian laporan keuangan PT. Great
pertimbangan lain yang mendasari keputusan
River International Tbk ke Kejaksaan
penghapusan pencatatan Efek Perseroan yaitu
Agung. Dalam laporan tersebut, empat
belum dipenuhinya kewajiban penyampaian
anggota direksi perusahaan tekstil itu
Laporan Keuangan dan kewajiban finansial
ditetapkan menjadi tersangka, termasuk
Perseroan kepada Bursa berupa penyampaian
pemiliknya, Sunjoto Tanudjaja. Bapepam
Laporan Keuangan Tahunan Auditan Tahun 2004
menemukan adanya indikasi konspirasi
dan 2005 serta Laporan Keuangan Triwulan I,
dalam penyajian laporan
Tengah Tahunan dan Triwulan III Tahun 2005 dan
keuangan PT.Great River International Tbk
2006 serta denda keterlambatan penyampaian
termasuk juga Akuntan Publik yang
Laporan Keuangan baik Auditan maupun
menyajikan laporan keuangan tersebut
triwulanan tahun 2004, 2005 dan 2006 dan
akan menjadi tersangka.
pembayaran Biaya Pencatatan Tahunan (ALF)
tahun 2005 dan 2006 hingga saat dikeluarkannya
pengumuman ini.
B. Review dan
Pembahasan
Dalam kasus PT. Great River International Tbk ini akibat adanya kelemahan dalam pengendalian internal
perusahaan sehingga pihak manajemen hanya merealisasikan sebagian kecil dana hasil penawaran umum. Pihak
internal perusahaan juga melakukan manipulasi dalam membuat laporan keuangan dengan menambahkan nilai
yang sesungguhnya menjadi lebih besar pada pencatatan dan perhitungan akun penjualan, piutang, dan aset
hingga ratusan miliar.

            Akuntan Publik yang digunakan untuk mengaudit laporan keuangan PT. Great River Interantional Tbk
tahun 2003, KAP Justinus menyatakan bahwa terdapat dugaan overstatement atau dengan istilah lain kelebihan
pencatatan karena untuk akun penjualan menggunakan metode yang berbeda dari ketentuan yang ada.

            PT. Great River International Tbk menerima pemesanan pakaian dari luar negeri dan persediaan bahan
baku nya telah disediakan oleh pihak pemesan sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli bahan
baku tersebut. Lalu pihak perusahaan tetap mencantumkan harga bahan baku, aksesoris, upah kerja dan laba
perusahaan serta menjumlahkannya ke dalam nilai ekspor pada saat pesanan baju tersebut dikirim.
KAP yang mengaudit laporan keuangan PT. Great River Internatonal ini tidak melakukan
koreksi kembali terhadap kelebihan pencatatan (overstatement) penjualan PT. Great River
International karena mereka mengaku telah mengaudit laporan keuangan tersebut sesuai dengan
metode pencatatan sebelumnya. KAP Justinus melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk
menghindari dugaan praktek menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari
harga normal (dalam negeri) dan sanksi perpajakan. Mereka beralasan karena saldo laba bersih
tidak berbeda dengan yang diterima perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa KAP justinus ini
menyembunyikan informasi secara sengaja dengan melakukan pemalsuan beberapa akun
hingga ratusan miliar rupiah dan melakukan overstatment penyajian akun akun.
Dampak terjadinya atas kasus PT Great River International
Tbk
1
PT.Great River International Tbk memiliki kewajiban utang yang telah jatuh tempo kepada
karyawan sebesar Rp 34 miliar dan pihak lainnya karena tidak adanya modal kerja, selain itu
karyawan tidak diberikan hak-hak karyawan secara penuh akibat penghentian kegiatan operasional
10%
2
40%
Great River juga terbukti memiliki utang kepada CV Duta Gemilang sebesar Rp 3,1 juta. Selain
itu, Great River memilki utang kepada PT Jamsostek sebesar Rp 32,5 miliar
20% 3
Kerugian negara pun sebesar Rp 315 miliar karena kasus Great River ini. Kerugian negara ini
berasal dari akumulasi dari pembelian obligasi PT Great River senilai Rp 50 miliar dan pemberian
fasilitas kredit modal kerja dan kredit investasi kepada PT Great River sebesar Rp 265 miliar.

30% 4
obligasi oleh Bank Mandiri dinyatakan berstatus default atau gagal, sedangkan
kreditnya macet.
Hukuman untuk
KAP Justinus

Menteri Keuangan (Menkeu) RI terhitung sejak


tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin
Akuntan Publik (AP) Justinus Aditya Sidharta selama
dua tahun. Sanksi tersebut diberikan karena Justinus
terbukti melakukan pelanggaran terhadap Standar
Profesi Akuntan Publik (SPAP) berkaitan dengan
Laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT
Great River International Tbk (Great River) tahun 2003.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai